Hallo selamat datang di karya terbaru aku...
Almeria givanda panggil saja giva seorang wanita cantik yang memiliki karir cukup baik sebagai salah satu manager disebuah perusahaan, karena kerja kerasnya akhirnya dia diangkat menjadi sekertaris sang CEO Giovanni Daniel.
Namun dalam urusan percintaan Giva tidak semulus karirnya karena harus berhadapan dengan pasangan yang cukup cuek dan egosi.
Mari kita lanjutkan cerita kehidupan fiksi ini dengan bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam proses kehidupan yang dijalani 💐💐💐
happy reading ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 26
Bram dan sisk saat ini sedang duduk diruang keluarga setelah menyelesaikan aktivitas makan malam yang hanya berdua karena gio sudah memberikan pesan bahwa ia sedang berada dirumah sakit menceritakan semuanya kejadian siang sampai akhirnya giva masuk rumah sakit dan kemungkinan tidak akan pulang malam ini tentu saja bram dan Siska mengizinkan karena mereka bukan tipe orangtua yang egois selama anak-anak mereka terbuka dan jujur mereka akan menerima dan menghargai alasan sang anak.
Sedangkam Dandy sang anak sulung sedang makan malam dengan keluarga Stella tentu saja bram dan Anton sudah membicarakan perihal keinginan Stella yang membuat Siska dan Bram menggelengkan kepalanya, Bram menceritakan semuanya kepada Siska dan saat ini sedang menunggu kepulangan sang anak bungsu untuk mendengarkan cerita dari sisi Dandy agar tidak ada kesalahpahaman tentu saja agar Bram sebagai seorang ayah harus memberikan solusi terbaik jika memang anaknya yang salah sebagai lelaki harus bertanggung jawab.
" Selamat malam Dandy pulang ma pa..." Dandy yang baru sampai seperti biasa menghampiri kedua orangtuanya namun saat ini wajahnya begitu lesu.
" Duduk sayang, bagaimana pekerjaan hari ini dikantor apa ada yang mau diceritakan sama mama?" Siska yang membuka pembicaraan kali ini untuk memancing sang anak.
" Mmmhhhhhh ituu maa paaa..." Dandy yang sudah dibiasakan untuk bercerita jujur apapun itu saat ini bingung harus bagaimana.
" Nak sebagai seorang lelaki papa tidak pernah mengajarkan menjadi pengecut apalagi pembohong bukan? Mau benar atau salah kami adalah orangtuamu yang harus membimbing anak-anaknya silahkan jika ada yang mau dibagi sama papa dan mama ceritakan saja jangan sungkan" Bram dengan tenang tatapan teduh langsung menunjukkan sikap to the point.
" Maafin Dandy ma pa.. ( Dandy menceritakan semua kejadian yang tadi siang terjadi sama persis dengan yang gio ceritakan kepada papanya, sang papa tersenyum bangga karena kedua anaknya benar-benar berkata jujur)" Dandy menundukkan kepalanya wajahnya gusar.
" Giva saat ini masuk rumah sakit dan harus mendapatkan perawatan intensif dari sang dokter pendamping kesehatan mental karena kondisinya semakin drop bahkan sampai melukai tubuhnya sendiri" mendengar ucapan sang mama dengan wajah bersalah Dandy mengangkat wajahnya menatap sang mama mencari jawaban atas pikirannya saat ini.
" Tidak perlu kamu jenguk karena saat ini Giva hanya butuh ketenangan, Dandy jangan pernah menyalahkan pihak lain atas kesalahan yang ternyata terjadi karena sikap kamu sendiri sesuatu yang sudah bukan jadi milik kamu berarti sudah bukan hak kamu untuk mengatur apalagi ikut campur dan lebih parahnya lagi sampai mengakibatkan orang itu kesakitan, kita tidak pernah tau luka seseorang Dandy bahkan waktu kamu menjadi pasangannya kamu tidak pernah tau kan bagaimana rasa sakit yang dirasakan giva bagaimana dia menahan dan mengelola emosinya bagaimana dia melewati setiap fase yang harus dirasakannya bukan? Dan dengan mudahnya kamu mengatakan sesuatu yang menjadi sumber kesakitannya apakah kami pernah mengajarkan hal seperti itu?" panjang lebar sang papa memberikan penjelasan yang membuat Dandy semakin merasa bersalah.
" Dandy papa pernah bilang bukan? Jika kamu menyakiti perempuan sama saja kamu menyakiti mama kamu bagaimana jika itu terjadi kepada mama kamu sendiri? Bayangkan betapa marah dan sakit hatinya papa dan kakak kamu sekarang, itulah yang sekarang dirasakan oleh orangtua dan Rio rasakan" lagi-lagi ucapan Bram membuat Dandy merasa sakit didadanya dan air matanya begitu saja luruh dari kedua sudut.
" Nak mama berpesan jika kamu tidak bisa menjaga perasaan perempuan silahkan tutup mulutmu dan tutup mata untuk melihat sesuatu yang kurang baik agar kamu tidak terlibat jauh bahkan menjadi alasan rasa sakitnya oranglain" Siska dengan terisak merasakan rasa sakit yang begitu dalam bagaimanapun giva adalah anak dari sahabatnya yang sudah dianggap sebagai anaknya.
" Maaf ma pa ampuni Dandy yang bodoh ini, maafkan Dandy yang belum bisa bersikap bijak belum bisa bersikap tegas dalam setiap kejadian yang dihadapi maafkan Dandy yang masih egois ini" Dandy kini bersimpuh dihadapan kedua orangtuanya.
" Papa tidak akan pernah melakukan kekerasan jika itu tidak fatal papa berharap kamu bisa mengambil pelajaran yang baik, dan untuk pekerjaan papa dan mama memiliki alasan kenapa kamu harus mempelajari dari bawah agar kamu bisa menghargai waktu dan ilmu selama ini kamu menghabiskan waktu untuk bermain, berlibur dan berfoya-foya apakah kami ada marah? Sekarang usia kamu sudah dewasa sudah harus memikirkan masa depan kamu itu laki-laki yang akhirnya akan menjadi seorang kepala keluarga harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar jika kamu langsung berada diposisi atas apa kamu sanggup memahami pekerjaan dalam waktu singkat? Kakakmu gio sudah ikut papa bekerja sejak sekolah dan dia bekerja sambil kuliah sama saja bukan prosesnya tidak ada orangtua yang tidak adil hanya saja caranya yang berbeda karena setiap anak memiliki sifat dan karakter yang berbeda juga paham sampai sini?" Bram menjelaskan karena tidak ingin anaknya merasa diperlakukan tidak adil apalagi selama ini Stella selalu saja membicarakan sebuah ketidakadilan antara dirinya dan gio.
" Dandy paham pah Dandy tidak masalah apapun pekerjaan Dandy saat ini, maafkan Dandy yang tidak tegas kepada Stella yang ternyata membuat mama dan papa menjadi merasa bersalah padahal Dandy yang salah" masih dengan isakan Dandy terus saja memohon ampun kepada kedua orangtuanya.
Bagaimana bisa dia tidak mengetahui kondisi giva selama ini, ternyata yang selama ini egois itu dirinya hanya ingin dimengerti tanpa bisa mengerti bahkan tidak mengenal giva secara dalam berapa bersalahnya Dandy saat ini.
" Sudahlah nak sekarang istirahat sudah malam besok kamu harus bekerja, jangan lupa untuk introspeksi diri atas kejadian hari ini" usapan lembut sang mama membuat Dandy mendongkak kepalanya dan memeluk erat tubuh sang mama bahunya bergetar hebat.
------------------
" Giva, saat ini mumpung kedua orangtua dan kakak kamu ada disini aku mau meminta izin kepada ayah, mama dan Rio untuk menjadi bagian dari proses perjalanan hidup giva saya tidak bisa menjanjikan apapun karena pada dasarnya setiap proses perjalanan kehidupan akan berubah entah dari waktu, kegiatan, dan pendewasaan diri tapi saya akan terus berusaha untuk menjadi dan melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan giva dengan cara apapun yang membuat giva nyaman saya menerima giva dalam kondisi apapun tidak ada alasan untuk seseorang bisa bahagia dan menerima kebahagiaan dengan cara apapun dan dari siapapun termasuk saya dan giva" ya Tuhan malam ini gio begitu sempurna menjadi seorang lelaki sejati yang dengan tegas meminta izin kepada keluarganya.
" Kak...." giva membisikan suaranya namun dihiraukan oleh gio.
" Hahahaha ini namanya buang batu kali dapet berlian dek, kasian dia cinta dalam hati selama ini gue percaya sama lo gi terimakasih udah menerima ade gue dengan segala kondisinya dimana giva banyak jajan, banyak makan dan kalau udah nonton drakor lupa waktu" Rio sengaja mengejek sang adik agar tidak ada kesedihan yang bisa datang kapanpun tanpa permisi.
" Kaka adeknya jangan digodain terus kenapa sih heran mama" sang mama langsung menatap tajam anak sulungnya.
" Hehe sedikit maa tapi kan emang bener kan ma apa yang Kaka bilang?" gio semakin gencar mengejek sang adik.
" Ekhemmm Rio"
peripun iki, thor???
Giva, Rio ternyataaaa?????
Stella.....???
Allohu Akbar!!!
yg namanya Lambe Ember
yaa tetap gitu..
otak dan mulut si Stel emang udah Expired...
Basiiii...
😁🤣🤣🤣
givaaaa
jujur ammaaatttttt
😃🤣🤣
bang gio...
nonton drakor nya diatas pembaringan
bukan di bioskop....
😃🤣🤣
senangnya hatiku..
hilang pening kepalaku...
itu karena dirimu...
yg gk tahu malu....
Lanjut &cemungut, thorqu... 😍
yuk hayuk Demo demo....
byk duit nih bg Rio....
bagi dong, baaangggg
😄🤣🤣
gercep amat....
😃🤣🤣
Emang si Keket kurang malunya yaa
😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...