Akibat pernikahan paksa yang diterima oleh wanita yatim piatu bernama Amelia, akhirnya dia mendapatkan perjalanan takdir yang sangat menyedihkan,
Terjadi konspirasi yang di lakukan oleh suami dan juga selingkuhan suami nya untuk membunuh Amelia melalui sebuah kecelakaan yang sangat tragis
Dia Amelia di kabarkan telah meninggal dunia, walaupun saat itu jasad nya belum di temukan, tampa semua orang tahu, jika nyawa Amelia telah di selamatkan oleh pria yang juga memiliki masalah yang sangat pelik di dalam keluarga nya
Bagaimana kelanjutan kisah mereka berdua?? apakah Amelia bisa kembali hidup dan dapat membalas kan dendamnya kepada suami dan juga selingkuh suami nya ikut terus kisah selanjutnya nya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan papa Aaron Rodrigues
Malam semakin larut, dan saat ini waktu telah menunjukkan pukul 01.00 dini hari, terlihat dari rumah mewah yang pernah di tempati oleh wanita bernama Amelia dahulu, seorang pria yang mabuk sempoyongan mulai berjalan keluar dari dalam mobil menaiki teras rumah mewah tersebut
Devian, mencoba untuk tetap menahan kesadaran nya agar dapat berhasil masuk ke dalam rumah dan segera menuju ke kamar pribadi milik nya...
Saat dia ingin mengetuk pintu rumah mewah tersebut, Tiba-tiba saja pintu itu telah terbuka dengan sendirinya, membuat Devian tertawa bahagia
"Haha....., bahkan pintu rumah ini pun, sangat mengetahui apa ke inginan ku, dia terbuka sendiri tanpa aku mengetuk nya terlebih dahulu"
Ujar Devian, mulai berjalan masuk dengan tubuh sempoyongan, sambil terus tertawa dan merancau kata kata yang tidak jelas,
Setiba nya di dalam ruang tamu, Devian langsung berbalik untuk menutup pintu tersebut, dan setelah pintu tertutup rapat, Devian kembali berbalik ke arah ruang tamu, berjalan dengan pelan hingga akhirnya dia terpaksa menghentikan langkah nya dengan tiba-tiba
Byurrr........
Devian terkejut setengah mati, saat dia merasakan diri nya basah akibat di siram air oleh seseorang, saat ini seluruh tubuh nya dari atas sampai bawah sudah basah kuyup membuat Devian merasa kedinginan dan kembali sadar seperti biasa nya...
"Apa kau sudah sadar saat ini! "
Teriak seorang pria yang berteriak dengan sangat keras, membuat Devian langsung menegakkan kepala nya dan menatap pria paruh baya tersebut...
"Papa.....!! "
Teriak Devian tak kalah terkejut, dengan emosi pria paruh baya yang di panggil papa itu pun langsung membuang ember yang dia pegang sedari tadi...
"Apa ini kelakuan mu setiap malam Devian! kau benar benar menbuat aku kecewa sekarang"
Devian yang mendapat amukan dari papa Aaron pun mulai memicing kan kedua mata nya, dan tersenyum tipis
"Pa..., tolong jangan ikut campur dengan urusan ku, mungkin papa bisa mengatur ku jika aku sedang berada di perusahaan, tapi jika aku tidak di perusahaan, maka hidup ku adalah milik ku seutuhnya, jadi jangan mengatur ku pa" teriak Devian tak mau kalah..
Pllakkkk......
Terdengar suara tamparan yang sangat nyaring menggema diruangan tersebut, membuat ibu paruh baya yang berdiri di dekat tangga langsung menjerit spontan
"Papa......, !! "
"Diam ma..., jangan ikut campur dengan apa yang aku lakukan, anak mu ini... benar benar sudah membuat ku marah, cukup sudah selama 2 bulan ini aku diam saja, dia sudah kehilangan akal semenjak menantu ku meninggal dunia"
"Haha......, kenapa papa masih menyebut menantu kesayangan papa itu, biarkan dia berada di alam baka dengan tenang saat ini, dan papa jangan mengurusi hidup ku lagi, aku ingin bebas menikmati kesendirian ku pa"
"Kesendirian apa yang kau maksud Devian!! apa kau kira aku tidak tahu, jika kau sudah menjalin hubungan dengan Anak dari pengusaha licik itu yang bernama Alexa Julio, bahkan kau sudah berselingkuh dengan wanita ****** itu sejak menantu ku masih hidup bukan? "
Tanya papa Aaron marah, Devian dan mama Agnes yang mendengar ucapan dari pria paruh baya tersebut pun mulai terkejut dan membulat kan kedua mata nya dengan sempurna...
"Papa...., apa yang papa katakan, papa pasti sudah salah paham dengan kedekatan Devian dengan Alexa, mereka itu hanya teman bisnis pa"
Jelas mama Agnes, yang mulai menutupi kejahatan putra nya...
"Tidak..., aku sangat percaya dengan informasi yang di berikan oleh anak buah ku, ingat Devian..., sampai mati pun aku tidak akan pernah menyetujui hubungan mu bersama wanita ular tersebut, kau harus menjauhi nya mulai saat ini juga"
"Tidak pa...., sampai kapan pun aku tidak akan menjauhi Alexa, aku mencintai nya dan ingin menikahi nya papa, walaupun tanpa restu dari papa"
Ucap Devian marah, setelah itu dia langsung berlari meninggal kan kedua orang tua nya yang menatap ke arah nya dengan perasaan berbeda,
"Devian...., jangan menggali lubang mu sendiri nak...! perjuangan mu untuk mendapatkan harta papa mu belum lah berhasil sampai disini, walaupun Amelia telah meninggal dunia, tapi tetap saja posisi mu belum aman sayang, sepertinya aku harus segera bertindak dengan cepat" ucap mama Agnes di dalam hati..
Sedangkan papa Aaron saat ini dia mulai mengusap wajah nya dengan tangan dan mencoba menetralkan emosi nya yang masih mengumpul di dalam hati...
"Dasar pembangkang, setelah mendengar ucapan nya barusan, aku jadi berfikir, apakah benar jika dia pernah mencintai Amelia dengan sepenuh hati, atau jangan jangan dia hanya bersandiwara saja"
Gumam papa Aaron sendiri, membuat mama Agnes yang mendengar penuturan dari suami nya itu pun mulai mendekati papa Aaron...
"Sayang, jangan berfikir terlalu jelek untuk anak kita sendiri, Devian benar benar mencintai Amelia dengan sepenuh hati, mama yakin jika Alexa lah yang telah menggoda anak kita, dan menjebak nya hingga membuat papa menjadi salah paham,"
"Entah lah ma, aku benar benar pusing saat ini, tapi aku akan tetap menyelidiki nya, dan aku tidak akan membiarkan Devian menikahi wanita ular seperti Alexa, "
"Iya, mama juga tidak setuju pa, jika begitu ayo kita beristirahat sekarang juga"
Ajak mama Agnes, setelah itu mereka berdua langsung berjalan meninggal kan ruang tamu tersebut menuju ke kamar pribadi mereka...
*****
Sedangkan di kamar milik Devian, saat ini pria itu baru saja menyelesaikan acara mandi nya,
dengan memakai handuk yang memiilit di pinggang nya, Devian mulai berjalan ke arah handphone yang berdering yang berada di atas meja nakas..
"Hallo... "
"Hallo sayang, apakah kau belum tidur? " tanya Alexa di sebrang sana
"Belum, aku baru selesai mandi, ada apa menelfon ku sayang? " tanya Devian penasaran..
" Iya...., aku hanya ingin mengingatkan mu saja, jika kau jangan lupa memberi tahu kedua orang tua mu besok tentang rencana pertunangan kita"
Ujar Alexa tersenyum bahagia, tapi tidak dengan Devian, dia langsung merubah raut wajahnya menjadi panik dan bingung...
"Sayang..., sepertinya kita harus membatalkan rencana pertunangan kita ini sayang, karena papa melarang keras hubungan kita"
Ucap Devian membuat Alexa langsung merasa terkejut setengah mati...
"Apa maksud mu Devian...! jangan bercanda dengan ku, ini sudah larut malam, jadi jangan membuat aku marah"
"Alexa....., aku tidak sedang bercanda saat ini, aku berkata serius, aku minta kau mau mengerti keadaan ku ini Alexa, apa kau mau jika papa mencabut hak waris nya kepada ku, saat ini nasib ku masih di pertaruhkan Alexa"
Teriak Devian frustasi,
"Bagaimana bisa Dev, bukan kah kita sudah menyingkirkan Amelia, lalu kenapa papa mu masih mempersulit hak waris untuk diri mu, sebenarnya apa mau papa mu itu Devian, aku benar-benar membenci nya" ujar Alexa marah
"Aku juga tidak tahu, tapi kau tenang saja, untuk saat ini kita harus menjaga jarak, sampai aku bisa mendapatkan tanda tangan papa yang menyatakan jika harta keluarga Rodrigues adalah milik ku 80 persen, sisa nya baru untuk Jesica dan kedua orang tua ku"
"Baiklah, aku akan mengikuti rencana mu ini Devian, sekarang kau beristirahat lah, siapkan tenaga mu untuk esok hari"
"Baiklah, selamat malam sayang, "
"Malam juga sayang ku"
Setelah panggilan telfon mati, Devian pun langsung menuju ke ruangan ganti guna memakai baju tidur, setelah selesai dia pun segera berjalan ke arah ranjang menikmati empuk nya busa dari ranjang milik nya...
"Amelia, ternyata setelah kematian mu pun aku belum bisa hidup dengan tenang, aku benar-benar membenci mu"
Ujar Devian dengan hati panas membara...