David adalah seorang psycophath yang sangat kejam dan suka menyiksa para korbannya hingga berakhir dengan kematian yang mengerikan.
Karen adalah seorang sekretaris yang sangat cantik, baik hati dan tidak bisa melihat orang menderita.
David dan Karen dipertemukan dengan sifat yang bertolak belakang. Apakah mereka akan bersatu?
Silahkan baca di novelku yang ke 22
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan Bersama
" Paman, kenalkan namaku Karen." ucap Karen sambil menunduk malu kemudian mengarahkan tangan kanannya untuk mencium tangan daddynya David.
" Kalau ini Rey asistenku," ucap David.
" Boleh panggil kak Rey?" tanya Karen
" Silahkan nona," jawab asisten Rey
" Ayo silahkan duduk jangan berdiri saja." kata Daddy David.
David menarik kursi untuk Karen dan Karen pun duduk sambil mengucapkan terima kasih sambil meletakkan piring yang tadi di makannya kemudian barulah David menarik kursi untuk dirinya, Karen langsung mengambil centong nasi membuat mereka yang duduk di sana sangat kaget termasuk David tapi hanya diam saja tanpa bicara sedikitpun.
" Daddy, apakah sudah cukup nasinya?" tanya Karen dengan nada lembut
" Cukup," jawab daddynya David dengan wajah sangat terkejut dan merasa malu karena tadi dirinya sempat kecewa begitu pula dengan David dan asisten Rey.
" Daddy, mau makan yang mana?" tanya Karen karena banyaknya menu.
" Biar daddy saja yang ambil makanannya," jawab daddynya David
" Baik dad," jawab Karen sambil mengambil piring milik daddynya David yang kosong untuk di tukar yang sudah ada nasinya sedangkan piring yang kosong masih di pegang oleh Karen.
" Kak David, aku ambilkan nasinya ya," ucap Karen sambil mengisi piring tersebut.
" Ok," jawab David singkat
" Cukup?" tanya Karen
" Cukup, lauknya biar aku saja yang mengambilnya," ucap David
" Ok," jawab Karen singkat sambil mengambil piring milik David yang kosong untuk di tukar yang sudah ada nasinya sedangkan piring yang kosong masih di pegang oleh Karen.
" Kak Rey, aku ambilkan juga ya?" tanya Karen
" Biar aku saja yang mengambilnya," ucap asisten Rey
" Baik kak," jawab Karen patuh sambil meletakkan piring yang kosong di meja.
" Kamu tidak makan?" tanya daddynya David
" Makan dad," jawab Karen sambil memperlihatkan nasi yang tadi di bawanya.
" Kenapa tidak ganti yang baru?" tanya daddynya David
" Ini juga masih baru dad, tadi Karen makan beberapa suap dan maaf tadi Karen makan duluan di kamar," ucap Karen tidak enak hati.
" Tidak apa - apa santai saja, ayo kita makan," ajak daddynya David.
Daddynya David, David dan asisten Rey langsung makan sedangkan Karen berdoa terlebih dahulu membuat ke tiga pria tersebut tidak enak hati setelah beberapa saat Karen selesai berdoa dan mereka pun menikmati makan dan diam tanpa bicara sedikitpun hanya suara dentingan sendok dan untuk pertama kalinya David sangat menikmati makanannya karena ditemani orang yang dicintainya dan berharap hubungannya langgeng dan tidak ada halangan sedikitpun.
David dan Karen untuk ke dua kalinya makan bersama keluarga David.
Selesai makan mereka berkumpul di ruang keluarga. David dan Karen duduk berdampingan berhadapan dengan daddy nya David dan Rey.
" Nak Karen kerja atau kuliah ?" tanya daddy David
" Sudah lulus kuliah dad tinggal ambil ijasah kuliah setelah itu Karen mau pulang ke Indonesia." jawab Karen sambil tersenyum memandangi daddy nya David dan asisten Rey.
" Daddy sebenarnya ingin tinggal di Indonesia tapi sayang jantung Daddy tidak kuat jika naik pesawat." ucap Daddynya David.
" Gimana jantung daddy tidak kumat makannya susah, semua pantangan dokter di langgar dan sering merokok serta stress." keluh David.
" Kenapa Daddy makannya susah, semua pantangan dokter di langgar dan sering merokok serta stress?" tanya Karen mengulangi perkataan David.
" Daddy bosan makanannya pingin yang enak tapi katanya tidak bagus buat jantung, daddy merokok karena di mansion merasa sepi dan stress karena itulah ketika David datang daddy senang banget." ucap Daddynya David.
'' Daddy, David di Indonesia itu kerja bukan untuk bermain. Ketika daddy sakit David langsung pulang ke Australia meninggalkan semua pekerjaan David karena hanya daddy yang David miliki,'' ucap David.
'' Maafkan daddy kalau Daddy sering menyusahkan dirimu,'' ucap daddynya David
'' Justru David minta maaf karena belum bisa membahagiakan Daddy.'' ucap David
'' Jika ingin melihat daddy bahagia cukup kamu menikah dengan Karen. Daddy ingin menggendong cucu dari kalian berdua,'' ucap Daddynya David.
'' Uhuk... Uhuk... Uhuk...''
'' Uhuk... Uhuk... Uhuk...''
'' Kalian berdua kenapa batuk?" tanya daddynya David pura-pura tidak tahu.
( " ***Aduh daddy, aku sudah menyatakan cinta tapi Karen belum membalas perasaanku," ucap David dalam hati ).
( " Aduh daddy, kami saja baru kenal masa langsung menikah. Kak David sudah menyatakan cinta tapi aku takut terluka," ucap Karen dalam hati*** ).
" Kalau Karen masakin buat Daddy gimana biar tidak bosan menu makanannya." tawar Karen berusaha mengalihkan pembicaraan.
" Serius, daddy mau." ucap Daddynya David dengan tersenyum bahagia dan mata berbinar - binar seperti anak kecil yang diberi permen lollipop.
( '' Daddy, baru kali ini aku melihatmu tersenyum bahagia tidak salah aku memilihmu Karen, aku semakin mencintaimu,'' ucap David dalam hati).
( " Baru kali ini aku melihat tuan besar tersenyum sama seperti tuan muda, semoga saja kehadiran nona Karen membuat keluarga ini selalu bahagia," ucap asisten Rey dalam hati ).
" Serius Daddy, nanti pagi - pagi Karen akan mampir kesini begitu juga siang dan sore." ucap Karen
" Apa tidak merepotkan mu?" tanya Daddy David.
" Tidak Dad, sungguh tidak merepotkan." ucap Karen sambil tersenyum.
Daddynya David sangat bahagia membuat daddy nya David berdiri dan berjalan ke arah Karen dan Karen yang mengerti langsung ikut berdiri. Daddynya David memeluk Karen dan Karen pun membalas pelukannya sambil tersenyum hal itu membuat David dan asisten Rey terharu melihatnya.
Rey berharap agar Tuan besar dan tuan mudanya selalu bahagia. Asisten Rey juga berharap bisa bertemu seorang gadis seperti Karen, gadis yang mau menerima dirinya apa adanya terlebih dirinya seorang psycophath. Asisten Rey tidak tahu kalau Karen belum mengetahui kalau David seorang psycophath.
Selesai berpelukan Karen mengobrol hingga tidak terasa sudah jam sepuluh tiga puluh dan satu setengah jam lagi waktunya makan siang.
Karen meminta ijin untuk memasak dan mereka pun setuju Karen memasak. Karen masuk ke ruang dapur yang dekat dengan ruang makan sedangkan David dan asisten Rey masuk ke ruang kerja sedangkan daddynya David istirahat.
Karen memasang celemek bersamaan kedatangan 3 pelayan dan ingin membantunya tapi Karen menolaknya. Dengan penuh semangat Karen meracik dan memasak hingga empat puluh lima menit kemudian masakannya sudah selesai dan di tata di atas meja hingga bau masakan menyebar di ruang makan.
Daddynya David yang biasanya tidur siang tidak bisa membuat daddynya David menatap langit-langit kamarnya hingga hampir satu jam melamun akhirnya keluar dari kamarnya menuju ke ruang makan.
David dan asisten Rey mengobrol tentang pekerjaan hingga satu jam lebih mereka baru ke luar dari ruang kerjanya dan berjalan ke arah ruang makan. David dan asisten Rey melihat daddynya David juga sedang berjalan ke arah ruang makan membuat mereka berjalan bersama. Mereka bertiga melihat Karen sudah selesai menyiapkan piring - piring dan gelas - gelas ya h di letakkan di atas meja.
'' Baunya sangat harum, pasti enak,'' ucap Daddynya David sambil duduk di meja makan
" Pasti enak donk dad," puji David sambil duduk di kursi makan.
" Kok kamu tahu? Kenapa tidak mengajak daddy? tanya daddynya David.
David menceritakan tentang bagaimana Karen membantu pemilik restoran yang sepi hingga restoran tersebut menjadi ramai.
" Begitulah dad ceritanya, padahal waktu itu aku ingin pesan lagi tapi sayang waktu itu Karen sudah pergi," ucap David
" Kan ada anak pemilik restoran yang sudah diajarkan sama sahabatku yang bernama Sandra," ucap Karen
" Tapi aku lebih suka kamu yang masak," jawab David.
" Apakah pemiliknya memberikan keuntungan?" tanya daddynya David.
" Tidak dad, karena Karen menolongnya dengan tulus dan tidak meminta imbalan." jawab Karen
" Jarang ada orang yang tulus menolong," ucap Daddynya David.
" Karen sering membantu orang, David pernah melihat ketika ada orang kecelakaan hanya Karen yang perduli membawanya ke rumah sakit," ucap David
" Kok kak David tahu?" tanya Karen
" Pas kejadian kecelakaan kakak ada di situ dan mengenai kenapa kakak tahu di bawa ke rumah sakit karena kita bertemu lagi di rumah sakit ketika daddy sakit," jawab David.
Karen hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti sedangkan daddynya David semakin ingin dan sangat berharap agar Karen menikah dengan David karena jarang ada gadis yang begitu tulus menolong sesama.
" Ngobrolnya nanti lagi karena daddy lapar," ucap Daddynya David akhirnya sambil mengambil piring dan langsung mengisinya ke piring yang kosong.
Mereka menikmati makanan yang sangat lezat sampai makanannya habis tanpa sisa sedikitpun karena mereka makan sampai nambah begitu pula dengan daddynya David yang biasa makan sedikit juga nambah. Mereka memuji masakan Karen sedangkan Karen sangat senang masakannya pada suka.
Selesai makan David dan Karen pergi ke taman belakang mansion, mereka terkadang serius dan terkadang tertawa. Baru kali ini David merasakan hidupnya penuh dengan warna.
Ketika asyik mengobrol tiba - tiba bunyi suara handphone milik Karen dan Karen mengambil ponselnya yang di simpannya di dalam tas selempang dan melihat siapa yang menghubungi dirinya.
Setelah tahu Karen menekan tombol merah tanda menolak panggilan namun ketika ingin mengobrol lagi ponsel milik Karen kembali berdering dan Karen yang tahu langsung menekan tombol merah lagi dan lagi
" Sayang siapa yang telp?🤨" tanya David curiga dan cemburu
mana yg bener
aku mau nanya, novel pertama mu judulnya apa ya? trus tolong kasih tau dong, urutan bacanya. biar ga ada yg terlewat bacanya..
makasih sebelumnya ya thor... 😊
tp kalo di dunia novel, suka banget sama cerita mafia kayak gini.