Ini karya ku yang baru mohon kalau membaca dengan bijak ya~~
Di tunggu jejak komen kalian🤗
Davina Aurellia terpaksa harus menerima tawaran Ayahnya untuk menikah dengan seorang pria yang ia tak kenal. Semua itu Davina lakukan demi menyelematkan ibunya yang sedang berada di Rumah Sakit. Tanpa Davina sangka bahwa anak dari sahabat Ayahnya itu adalah presdir perusahaan tempatnya bekerja yang bernama Yohanes David Abraham.
David yang tak menyetujui pernikahan ini juga harus terpaksa menerimanya, Maka sebelum pernikahan terjadi ia mengajak Davina untuk membuat perjanjian kontrak pernikahan mereka.
Setiap hari, ada saja perdebatan kecil diantara mereka. Sampai pada akhirnya David mulai jatuh cinta pada istrinya sendiri. Tapi cinta pertama Davina tiba - tiba kembali di kehidupannya.
Akankah Davina kembali pada cinta pertamanya atau membalas cinta David?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan
"Asistenku yang bernama Dipo bukan, yang sudah menemuimu dan memberikan foto David kepadamu?" tanya Leon memastikan.
"Bukan, dia mengaku bernama Yohanes. Makanya waktu Karina menyebutkan nama lengkap putramu pada Davina aku merasa ada keanehan dan saat aku melihat foto pria yang ada di galeri Karina malah mirip dengan orang yang mengaku sebagai asistenmu, makanya aku meragukan saat Karina mengatakan pria yang dalam foto itu adalah putra kalian." jelas Bagas.
Nih Visual Bagas Ayahnya Davina.
"Ck! Anak itu berulah lagi!" Leon berdecak kesal.
"Ada apa, Pi?" tanya Karina kebingungan. Karena Leon tak pernah menceritakan tentang ulah putranya selama ini kepada istrinya karena ia takut Istrinya akan kepikiran terus dengan ulah putranya itu
"Jadi begini Mi, Putra kita yang nakal itu, David mengaku kepada Bagas bahwa dia adalah asisten Papi dan dia memberikan foto orang lain yang Papi sudah duga kalau fotonya pasti pria jelek atau foto dirinya yang telah dia ubah menjadi jelek, Makanya setiap kali kita mencoba menjodohkan dia, semua wanita yang akan di jodohkan dengannya langsung menolak" ujar Leon berterus terang pada Istrinya itu.
"Benarkah, Pi?" Karina tak percaya dengan kelakuan Putranya itu.
"Iya, Mi. Jujur ini bukan perbuatan David yang pertama kali seperti ini,"
"Ck!" Karina ikut berdecak kesal.
"Nanti pulang, Mami pukul anak itu," Seru Karina. Alhasil membuat Leon terkekeh karena gemas melihat gaya istrinya saat mengatakan itu.
Nih visual Papi Leon dan Mami Karina.
"Papi setuju, Mi." Leon ikut mendukung apa yang akan di lakukan istrinya itu. Karena Leon tidak akan pernah menang melawan putranya yang kini sudah tumbuh dewasa.
"Bagaimana Davina, Sayang. Ada lagi yang ingin kamu katakan?" tanya Karina menatap calon menantunya itu.
"Enggak ada, Mi," jawab Davina singkat.
"Ya sudah besok pagi kamu ikut Mami ke bridal untuk fitting gaun pengantin yang sudah kamu pilih tadi, ya." ujar Karina.
"Tapi aku harus kerja besok, Mi. Karena jatah cutiku juga sudah habis,"jawab Davina yang di sertai dengan alasan. Bukan ia ingin menghindar, tapi tadi pagi ia mengajukan cutinya secara mendadak jatah cutinya memang tersisa satu hari lagi.
"Dimana kamu kerja?" tanya Karina.
"Saya bekerja di Daehan grup, Mi." jawab Davina.
Mendengar nama perusahaan tersebut sontak membuat Karina dan Leon saling memandang dan membuat Bagas menatap anaknya. Tentu saja ketiga orang tersebut tahu dengan nama perusahaan tersebut.
"Benarkah? tanya mereka bertiga bersamaan.
Davina mengangguk dua kali.
"Apa kamu tahu siapa yang menjabat Presdir disana, sekarang?" kini Leon yang mengajukan pertanyaan.
"Tidak tahu, Om." jawab Davina jujur. Ia hanya tahu Presdir sekarang menjabat itu pindahan dari California, untuk selebihnya ia tak tahu dan tidak ingin tahu karena tidak penting juga baginya mengetahui semua itu.
"Mi, telepon anak nakal itu," pinta Leon pada istrinya. Karina tentu saja mengerti dengan maksud Suaminya itu.
Kali ini David yang sudah berada di dalam ruangannya itu sedang sibuk memeriksa dokumen penting. Tiba - tiba ponselnya berdering dan saat melihat nama di layar itu ia langsung mengangkatnya.
"Hallo, anak nakal!" Sembur Maminya pada saat telepon di angkat oleh David.
"Hallo, ada apa, Mi?" tanya David bingung dengan sikap Maminya yang menelepon dirinya dengan nada suara yang terdengar kesal padanya.
"Dengarkan ini baik - baik! Karena Mami tak akan mengulangi ucapan Mami ini," ucap Karina dengan nada suara yang sedikit kesal.
"Iya, Mi. Katakan saja ada apa? Aku akan mendengarkannya." jawab David.
"Besok karyawanmu yang bernama Davina Aurellia Staff bagian Admin, tidak akan masuk kerja selama seminggu ke depan!" Ujar Karina. Karena sebelummya Karina sudah bertanya nama lengkap Davina terlebih dahulu dan berada di bagian apa Davina bekerja.
Belum sempat David mengatakan sesuatu Maminya sudah langsung memutuskan panggilan tersebut.
"Mami..! Hallo Mami..! Mamiiiii..!" Teriak David frustasi.
Setelah Karina selesai berbicara lewat telepon dengan Putranya itu, Davina menatap heran ke arah calon mertuanya itu.
"Kamu tenang saja, Sayang. Besok dan sampai minggu depan kamu tidak usah datang ke kantor karena Mami barusan selesai menghubungi Presdir baru di perusahaan tempat kamu bekerja untuk meminta izin," ujar Karina dengan tersenyum manis.
"Memang Mami kenal dengan Presdir baru di perusahaan tempat ku bekerja?" tanya Davina yang ingin tahu. Karena calon mertuanya ini penuh dengan kejutan. Karena yang dirinya tahu tadi calon mertuanya ini menghubungj seseorang yang ia panggil dengan 'anak nakal' terus ada yang mengucapkan kata 'Mami'.
"Kenal kok, malah Mami sudah kenal sejak bayi," jawab Karina.
"Hah?" jawaban yang keluar dari Ibu mertuanya itu membuat Davina semakin bingung.
"Maaf, Mi. Tapi Davina masih bingung dengan ucapan Mami?" tanya Davina lagi.
"Karina sudah deh, jangan muter - muter ngomongnya," ucap Leon seketika saat melihat Davina terlihat kebingungan karena ucapan Istrinya barusan.
"Ehem.. jadi begini, Sayang. Presdir di perusahaan baru kamu itu adalah anak Mami sekaligus calon Suami kamu," tutur Karina menjelaskan.
"Apa?!" Davina sangat terkejut saat mendengar penjelasan dari Ibu mertuanya itu.
"Santai saja, Sayang. Rileks ya. Pokoknya dalam satu minggu kedepan kamu tidak perlu datang ke kantor. Kamu cukup ikut Mami untuk mempersiapkan segala keperluan pernikahanmu, oke?"
Davina mengangguk. Saat ia hanya bisa menuruti saja keinginan calon mertuanya itu. Apalagi dirinya sudah di beritahukan bahwa pernikahannya akan di percepat.
Tak lama setelah itu, Ayahnya pamit pulang untuk kembali ke kantor sedangkan calon mertuanya juga pulang karena ingin menemui Putranya yang sedang berada di kantor.
Sekarang Davina hanya bisa pasrah dan merutuki nasibnya. 'Menikah dengan orang yang tidak di cintai.' batin Davina.
Tiba - tiba Davina teringat kalau dia belum menyentuh ponselnya dari tadi pagi, ia takut ada teman kerjanya yang menanyai tentang pekerjaan. Saat Davina membuka ponselnya ia melihat banyak sekali pesan masuk dan telepon dari sahabatnya Venus.
Banyak caci maki yang di kirimkan oleh sahabatnya itu, kemudian Davina tak tahan dan langsung membalasnya.
To : Venus ( Gi Admin) "Maaf, Ve. Aku nggak sempet ngabarin kamu kalau aku nggak bisa masuk hari ini."
Kemudian Davina langsung mengirim pesan tersebut kepada Venus. Tak lama setelah itu pesannya pun terkirim. Kemudian Venus langsung menghubunginya saat berada di Toilet karena di kantornya memiliki aturan tidak boleh berbicara yang bersifat pribadi jika tidak penting.
"Hallo, Kampret lo!" Maki Venus. Kali ini dia sudah ngomong nggak formal lagi dengan kata 'Aku, Kamu'. Karena Davina tak masuk kerja, mendadak pekerjaannya jadi banyak bahkan ia harus lembur untuk menyelesaikannya.
Jangan lupa, like, komen dan vote.
lanjutan cerita David dan Davina