Chacha memang anak haram, tapi haruskah dia dikhianati oleh keluarganya dan dijadikan istri pengganti?!
Cukup lama Chacha disiksa, dan kegunaan terakhirnya yaitu menikahi orang cacat untuk saudara tirinya!
Bastian, CEO Hutama Group membeli Chacha atas dasar hutang ayahnya, dan dia harus setuju demi neneknya.
Awalnya dia pikir semuanya akan baik-baik saja setelah menikah. Namun ternyata dirinya bagai masuk ke kandang harimau ke luar ke kandang buaya.
Pria di depannya yang terkenal kejam, tidak menganggapnya sedikit pun sebagai seorang istri.
Dengan penuh kesabaran, Chacha tetap memperlakukan Bastian dengan baik dan tulus.
Akankah benih-benih cinta muncul dalam pernikahan mereka?
Atau akankah saudara tirinya kembali untuk memenangkan hati Bastian?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
*Episode 13
Di sana, Bastian sedang menatap Chacha dengan tatapan tajam. Chacha merasa sedikit takut ketika melihat tatapan tajam yang Bastian tunjukkan.
"Bastian."
"Siapa yang mengizinkan kamu masuk ke kamarku?" Bastian mengulangi pertanyaannya.
"Aku .... "
"Ini kamarku. Tidak ada yang boleh masuk kamar ini tanpa izin." Bastian bicara dengan nada tinggi dan kasar.
"Maaf." Hanya itu yang bisa Chacha ucapkan. Ia tahu kalau kehadirannya tidak diharapkan.
"Jangan pikir kalau aku sudah menikahi kamu, kamu bisa sesuka hati di rumah ini. Kamu harus tahu, aku menikah dengan mu juga karena terpaksa."
"Aku tau," ucap Chacha singkat.
"Cih, perempuan dari keluarga Raditya semuanya sama. Mata duitan," kata Bastian kesal.
Chacha yang ingin meninggalkan kamar itu terhenti. Ia sangat marah ketika Bastian mengucapkan kata-kata itu. Ia menggenggam erat tangannya untuk menahan amarah yang siap meledak.
"Jangan samakan aku dengan mereka," ucap Chacha berusaha tetap tenang padahal ia begitu marah.
"Ha ha ha. Kamu terlalu lucu gadis murahan."
"Bastian!"
'Tidak, jangan lakukan itu Chacha. Jika kamu marah, maka nenekmu dalam bahaya,' kata Chacha bicara dalam hati.
"Apa!? Apa yang ingin kamu katakan?"
"Kamu itu tak lebih munafik nya dari Keke, kakak kamu itu. Kalian dari keluarga Raditya semua sama. Sama-sama murahan."
Chacha tetap bertahan. Menahan amarah dengan menggenggam erat kedua tangannya. Ia tidak ingin tetap berada di kamar ini. Mendengarkan semua perkataan Bastian yang sungguh sangat membuat darah mendidih.
"Tunggu!"
"Apa lagi? Masihkah ada kata-kata kasar yang belum kamu ucapkan, Bastian?"
"Siapa yang mengizinkan kamu meninggalkan kamar ini?"
"Bukankah kamu bilang aku tidak diizinkan berada di kamar ini?" tanya Chacha kesal.
"Siapa yang berani membantah aku?" tanya Bastian kembali.
"Siapa yang membantah kamu? Aku malahan sedang menuruti apa yang kamu katakan, Bastian." Chacha berkata dengan nada penuh penekanan.
"Diam!" Bastian membentak Chacha dengan keras.
Chacha sedikit kaget, namun sebisa mungkin ia tidak menunjukkan kalau dirinya kaget akibat bentakan itu. Chacha berusaha bersikap biasa saja.
"Tuan Bastian. Sekarang aku harus apa?" tanya Chacha setelah ia diam beberapa saat.
Bastian tidak menjawab. Ia hanya berdiam diri dengan menatap lurus ke depan.
"Tuan bos Bastian. Haruskah aku diam di sini selamanya?" tanya Chacha kembali.
"Lakukan jika kamu sanggup," ucap Bastian tanpa menoleh.
Chacha terdiam. Dalam hati ia berkata, 'Haruskah aku melawan Bastian dengan perlawanan yang setimpal. Jika ia marah bagaimana? Apakah dia akan menceraikan aku dan memulangkan aku ke rumah keluarga Raditya? Jika itu terjadi, tante Sarah pasti akan marah besar, dan aku, mereka pasti akan mengancam menjauhkan aku dengan nenek. Tidak. Ini tidak boleh terjadi. Aku tidak boleh melawan.'
"Kenapa diam? Apakah kamu tidak punya kata-kata untuk bicara lagi?" tanya Bastian setelah mereka terdiam untuk beberapa saat.
"Bukan tidak punya kata, aku hanya tidak ingin berdebat lagi."
"Heh, tidak ingin berdebat," ucap Bastian dengan nada mengejek.
'Tuhan, kuatkan aku,' kata Chacha dalam hati.
"Bisakah aku pergi sekarang?" tanya Chacha.
"Tidak!"
"Lho, kenapa?" tanya Chacha bingung.
"Karena aku tidak ingin kamu pergi sekarang."
"Jadi kapan aku boleh pergi?"
"Jika aku sudah menginginkan kamu pergi."
"Kapan?"
"Sudah aku bilang, jika aku sudah ingin kamu pergi. Jangan tanyakan kapan aku menginginkannya."
"Huh." Chacha menghembuskan napas kasar.
"Kenapa? Kamu keberatan?"
"Tidak." Chacha menjawab singkat.
"Bagus."
"Hmm."
Karena Chacha tidak melawan lagi, Bastian juga kehabisan kata-kata untuk menyakiti hati Chacha. Ia dan Chacha sama-sama terdiam untuk beberapa saat.
"Kenapa kamu bersedia menikah dengan aku?" tanya Bastian memulai kembali pembicaraan mereka.
"Karena .... "
"Karena uang?" tanya Bastian memotong perkataan Chacha dengan cepat.
"Ya, karena uang. Memangnya kamu mau apa?" tanya Chacha penuh amarah.
'Tuhan ... kenapa laki-laki ini selalu bisa memancing emosiku?' tanya Chacha dalam hati.
"Berapa uang yang kamu dapatkan dengan menganti Keke menikah dengan aku?" tanya Bastian dengan nada kesal.
"Banyak." Chacha menjawab singkat.
"Oh, banyak. Sebutkan nominalnya. Aku akan bayar kamu dua kali lipat, tapi kamu pergi dari rumah ini."
Chacha melotot mendengarkan apa yang Bastian katakan. Bisa-bisanya Bastian menganggap serius apa yang ia katakan. Mana mungkin ia ingin meninggalkan rumah ini. Karena itu sama aja membuat ia kehilangan neneknya.
"Kenapa kamu malah melotot? Kamu pikir aku main-main dengan apa yang aku katakan?"
"Tidak. Aku tidak bisa meninggalkan rumah ini."
"Kenapa? Apa kamu terlalu ingin menjadi nyonya di keluarga Hutama?" tanya Bastian kesal.
"Aku tidak mengharapkan hal itu. Aku datang ke sini, berani menggantikan kak Keke menikah dengan kamu, itu semua bukan karena harta."
"Ha ha ha ... lucu sekali."
"Apanya yang lucu? Kamu kira aku badut?"
"Kamu lebih rendah dari badut. Lebih rendah," kata Bastian penuh penekanan.
"Terserah kamu mau bilang apa. Yang jelas, aku tidak akan pergi dari sini."
"Bagus. Jika itu yang kamu inginkan, siap-siap saja tinggal dalam neraka."
"Lakukan jika itu yang membuat kamu bahagia," ucap Chacha menantang.
penderiraan chacha lbih berat dr kmu tegar lah ...biar kmu bisa memperbaikix