Revalina Putri Bianco gadis 18 tahun, ia tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah desa terpencil. Reva gadis muda yang cantik, pintar dan penurut.
Pada suatu hari kedua orang tua Reva meninggal Dunia dan kini Reva hidup sebatang kara. Menurut permintaan Antonio sang ayah , Reva harus ke Jakarta menemui seseorang yang tak lain adalah kakeknya.
Apakah Reva akan bertemu Kakeknya di Jakarta??
Akankah Kakek menerima Reva sebagai cucunya??
Cinta Karena Perjodohan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vivi Kunaefi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Reva sudah bersiap berangkat bekerja, tanpa riasan make up Reva tetap saja cantik. Ia memakai baju warna pink di padukan dengan celana jens dan rambut yang di ikat satu. Pukul 6 pagi Reva sudah keluar dari kos'an, berjalan kaki menuju kantin.
Sampai kantin pukul setengah 7 lebih sedikit, bu Neni sudah di belakang membereskan belanjaannya. Reva dengan sigap membantu bu Neni.
" Selamat pagi Bu, ucap Reva dengan senyuman.
" Pagi juga Reva ucap Neni.
" Kamu berangkat pakai apa ko sudah sampai saja! ucap Neni.
" Jalan kaki ucap Reva santai.
" Apah jalan kaki, memang kamu tinggal dimana ucap Neni.
" Di kosan jalan Permata Ibu bu, ucap Reva.
" Lumayan jauh juga sih kalau jalan kaki, Ibu ada sepeda barang x mau di pakai kamu buat berangkat ucap Neni.
" Nggak usah bu nggak papa, Reva sudah terbiasa ucap Reva.
Keduanya mengobrol sambil memasak untuk menu nanti siang, Reva seperti biasa membantu bu Neni memasak. Setelah memasaknya selesai, Reva membantu melayani pembeli.
Matahari sudah berada di atas ubun - ubun, cuaca yang terik membuat ingin minum es teh manis yang begitu segar di mulut. Suasana kantin menjadi ramai semenjak Reva mulai bekerja di kantin milik Neni. Karyawan PT Fernandez Grup khususnya para lelaki mulai curi pandang dengan Reva.
" Jadi betah makan disini, apa lagi ada cewe cantik ucap Salah satu pembeli.
" Bener banget bro, enak di pandang ya kan bro ucap Teman pembeli satunya sambil tertawa terbahak-bahak.
Reva masih terus sibuk melayani pembeli, hari ini cukup ramai. Bu Neni dan Reva sampai kualahan melayani pembeli.
________
Di Bandara Bali.
Faris sudah bersiap untuk pulang ke Jakarta, urusannya di Bali sudah selesai. Penerbangan pukul 13.00 WIB. Sampai di Jakarta, Ia langsung menuju kantornya.
Bayu asisten Faris sudah menunggu kedatangan Faris dari Bali. Melihat Faris sedang berjalan, Bayu langsung berlari mendekatinya.
" Selamat siang Pak Faris ucap Bayu ramah.
" Siang, langsung ke kantor yah Bay nggak usah pulang kerumah. ucap Faris tegas.
Mereka berjalan menuju parkiran mobil dan mobil melaju sangat cepat. Di perjalanan Bayu melihat bos'nya yang sepertinya agak lelah.
" Maaf Pak Bos, Anda sudah makan kah? kelihatannya lemas sekali ucap Bayu.
" Belum Bay, nanti kita ke kantin samping kantor yah, saya ingin makan disana ucap Faris.
Sampai di kantor, Bayu dan Faris langsung berjalan menuju kantin, Reva sedang di belakang mencuci piring dan bekakas dapur.
" Siang Pak Faris, Pak Bayu silahkan ucap Bu Neni dengan sopan.
" 2 porsi yah bu, lauknya apa saja minumnya teh botol sosro 2 ucap Bayu.
" Di tunggu sebentar yah pak ucap Bu Neni.
Bu Neni dengan cepat langsung melayani Pak Faris dan Pak Bayu. Suasana kantin sudah mulai sepi, jam kantor sudah masuk. Semua lauk pauk sudah habis. Selesai Reva beres- beres dapur, kemudian Dia baru menyempatkan makan siang dan sholat.
Faris dan Bayu makan tak seperti biasanya, keduannya makan dengan lahap sampai habis.
" Tumben sayur asemnya enak guman Faris dalam hati sambil Ia memakannya dengan lahap.
" Bu Neni panggil Bayu.
Bu Neni yang mendengarkan suara panggilan dari Bayu, Ia langsung mendekat.
" Berapa bu? tanya Bayu.
" Nasi pakai sayur asem, ikan, sambal, minum teh botol 2 totalnya 50ribu Pak, jawab Neni.
" Terimaksih Bu ucap Bayu sambil membayar kemudian meninggalkan kantin tersebut.
Selesai sholat, Reva melanjutkan beberes lagi. Matahari sudah mulai terbenam, Reva bersiap - siap untuk pulang. Reva pamit ke bu Neni, tak lupa bu Neni memberikan upah hari ini.
Reva berjalan kaki, sebenarnya Ia sangat lelah hari ini tapi Reva terus berjalan dengan santai. Reva tidak senggaja melihat Dimas sedang mengendarai sepeda motornya dengan perempuan lain.
" Jadi ini Mas, alasan kenapa kamu menjauh dariku ucap Reva hatinya sakit seperti teriris -iris pisau.
Reva tak bisa mengejar Dimas, Ia hanya jalan kaki. Matanya mulai meneteskan air mata, dia jalan pun menundukan kepala.
" Bruukkk...
Reva di tabrak sebuah mobil, Ia langsung di larikan ke Rumah Sakit terdekat.
*******
Jangan lupa like, vote terus yah gaes.
Terimakasih
Ig vivi_kunaefi