Cinta Karena Perjodohan
Reva gadis cantik berumur 18 tahun, ia hidup bersama kedua orang tuanya di desa terpencil. Orang tuanya berkerja sebagai petani, Reva setiap hari membantu kedua orang tuanya di sawah miliknya. Walaupun Reva hidup di desa, ia lulusan SMA.
" Bu, Reva boleh nggak ke kota? tanya Reva.
" Nggak usah nak, di kota sangat kejam, lebih baik hidup di desa tentram, nyaman dan damai ucap bu Titi.
" Tapi Bu, Reva ingin ke kota untuk
merubah nasib kita bu, rengek Reva.
" Nak, Ibu nggak mau kamu kenapa- kenapa, ibu sama bapak sayang sama kamu, kamu anak satu-satunya kita ucap bu Titi lembut.
Reva hidupnya selalu bahagia, ia di kelilingi orang yang sayang sama dia.
Bapak dan Ibunya begitu menyanyanginya.
Siang berganti malam, seperti biasa Reva melanjutkan aktifitasnya setelah sholat magrib dan isya. Reva masuk ke kamar dan membaca buku- buku yang ia pinjam di perpustakaan desa. Reva sebenarnya ingin melanjutkan kuliah di kota. Sebenarnya bapak dan ibunya mampu menguliahkan Reva. Meraka nggak mau berpisah dengan reva anak satu-satunya yang menjadi panutan di keluarga kecilnya.
Reva membaca buku hingga larut malam, Ia bercita- cita ingin menjadi dokter. Reva berfikir karena dokter di kampungnya hanya seseorang saja.
Malam mulai hening, mata reva sudah tak sanggup lagi untuk membaca buku, Ia pun tertidur pulas sambil memegang buku kedokteran.
Kukuruyuk... betok.. betok..
" Hoaaaaammm,,, Reva membuka matanya pelan.
" Ah ternyata sudah pagi ajah, guman Reva sambil melirik jam yang sudah menunjukan pukul 04.30.
Reva beranjak dari tempat tidurnya, Ia segera mandi dan melaksanakam kewajibanya sholat subuh. Setelah semuanya selesai, Reva membantu ibunya menyiapkan sarapan pagi.
Kedua orang tua Reva siap-siap untuk ke sawah.
" Reva ibu sama bapak pergi ke sawah dulu, pamit ibu Titi.
" Iyah bu, ibu sama bapa hati- hati ucap Reva.
Mereka sudah meninggalkan rumah, saatnya Reva beraksi membereskan seisi rumah.
" Tok...tok..tok.. pemisi.
" Iyah sebentar jawab Reva.
" Maaf mba, Saya dari kantor pos mau mengirim surat, apa benar ini rumahnya bapak Antonio Bianco ucap Pak Pos.
" Oh iya benar pak, ini saya anaknya ucap Reva sambil mengambil surat dari Pak Pos.
Pak Pos sudah memberikan surat tersebut ke Reva dan segera meninggalkan rumah.
" Dari siapa yah? guman Reva sambil melihat luaran surat tersebut.
" Bapak Andrea Bianco, namanya mirip sama bapak, tapi ko Reva nggak tau yah Dia siapa guman reva.
Reva segera menaruh surat tersebut dimeja dekat televisi. Reva masih terus berfikir dalam hatinya siapa Andrea Bianco.
Ia melihat jam dinding teryata sudah jam 10 siang, segera memasak masakan kesukaan bapa dan ibu.
" Sayur asem, ikan goreng, sambal sama lalapan guman Reva sambil tersenyum.
Memasak memang keahlian Reva juga, ia pandai sekali memasak. Selesai memasak Reva langsung menyiapkan masakannya untuk di bawa ke Sawah.
" On The Way Sawah, guman Reva sambil mengunci rumahnya.
Reva jalan kaki menyusuri perdesaan yang sangat asri, suara lantunan pohon bambu, suara angin yang gemuruh sepoi-sepoi menambah keasrian desa panjutan. Desa yang ditempati Reva sekeluarga.
Sampai di Sawah, Reva menata semua makanan di Gubug.
" Pak, Bu makan dulu panggil Reva.
Pak Antonio dan bu Titi segera menghampiri anaknya.
" Wah, bu ini makanan kesukaan bapa sama ibu, anak kita memang paling top kalau memasak guman pak Antonio.
Mereka makan begitu lahab, sampai habis tak tersisa.
********
Terimakasih sudah membaca 😊
Semoga kalian suka 😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Erlangga Syifa
pohon pring ???🤔🤔🤔
2021-03-29
1
whina_arthi
q mampir nih Thor semangat ya 💪💪
2021-03-29
1
whina_arthi
lanjut
2021-03-29
1