NovelToon NovelToon
Elden Hyper Badboy

Elden Hyper Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Teen School/College / Romantis / Dijodohkan Orang Tua / Chicklit
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Felina Qwix

”Elden, jangan cium!” bentak Moza.
”Suruh sapa bantah aku, Sayang, mm?” sahut Elden dingin.
"ELDENNN!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Felina Qwix, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12 - Dibela

"Elden! Bukan itu yang gue mau!" ketus Moza tergesa menahan lengan Elden, hingga pria itu spontan memepetnya di dinding. Rambutnya yang acak-acakan menambah pesonanya yang tak terbantahkan.

"Sekolah apa gak, Sayang? Jawab." Tanya Elden, tatapanya memberikan kesan mematikan pada Moza. Gadis itu terlalu lemah dengan tatapan elang itu.

"Jam 9 emang bisa sekolah?" tanya Moza, gadis itu berusaha mengumpulkan segala keberaniannya. Elden lantas menatap bibir Moza dengan seksama. "Jawabannya tergantung."

"Elden, jangan ngulur waktu, ini udah lewat sepuluh menit!" keluh Moza, merengek.

"Kalo kamu jadi nona Elden, semua anggota Liston gak bakalan ada yang hukum kamu, meskipun terlambat sekolah sekalipun. Jadi, kamu tau kan semalam aku mau kamu apaa?" tanya Elden dengan suara rendahnya.

"E-enggak, apa?"

Ctikk!

Elden menjentikkan jari jemarinya. Jagur datang. "Tuan, ini perjanjian yang Anda pinta semalam."

Sebuah lembaran kertas datang diantarkan oleh Jagur, Elden pun meraihnya. Tanpa melihat ke arah Jagur. "Keluar aja. Tugas lo udah selesai kan?"

"B-baik, Tuan. Permisi."

Jagur pun keluar. Perjanjian soal rokok, nilai ujian, larangan tawuran, larangan minum, dan aturan ketat soal kepemilikan Elden atas Moza tertulis di sana.

Moza pun gugup ketika Elden memberikan lembaran kertas itu. "Baca, terus tanda tangan. Gue mau mandi. Terus sekolah."

Hufff...

Moza bisa menarik napas lega akhirnya. Sejak tadi, dirinya selalu tak punya cara untuk lepas dari jeratan seorang Elden, pria dominan yang tatapanya membuat urat urat Moza melemas. Tapi, Moza juga tak punya pilihan untuk tidak menandatangani surat perjanjian yang ia pegang.

****

Jam sebelas siang.

Moza dan Elden baru saja sampai di Liston. Semua siswa-siswi sedang berkumpul di depan Mading digital yang terpajang di pertengahan koridor dekat hall room.

"Eh, Moza! Jia nanti ultah, lo kudu datang dong!" ucap salah satu antek anteknya Mirna. Tiba tiba saja perempuan itu jadi sok kenal sok dekat.

Moza hanya tersenyum seadanya. Dia sendiri heran kenapa Jia tak mengirimkan pesan beberapa hari ini? Apa Jia marah? Mata Moza memindai sekitar, tapi dirinya tak juga melihat sosok Jia.

Elden pun memerhatikan gadisnya dengan seksama. "Mau ke kelas? Apa mau di sini? Katanya gak mau ketahuan telat, tapi malah freeze di sini!" keluh Elden, nada bicaranya sedikit kesal.

Moza pun menoleh, baru sadar jikalau disampingnya ada Riel dan Devano. Elden tak sedetik pun melepaskan tatapannya dari sosok Moza. Hingga Devano tak bisa melakukan apapun yang diperintahkan oleh Mirna.

Dukk.

"Elden sorry!" Cindy datang. Elden tak merespon apapun, tetap menatap ke arah Moza. Hingga Devano tetap saja tak punya kesempatan meski hanya sedetik.

"Sialan!" Keluh Mirna yang melihat dari kejauhan. Saat itu, Zon dan Nimbuz datang. "Mozaaaa, Elden. Ayooo ikut ke markas. Tas kalian taruh di markas aja. Soalnya hari ini free time." Tegas Nimbuz.

"Bokapnya Nimbuz kan hari ini ultah. Bapak kepsek lagi freein pelajaran sampai jam pulang." Zon menambahkan.

Elden mengangguk. "Gue udah tau."

Nimbuz pun menarik tangan Moza. "Ayo ke markas."

Kali ini, Elden tak cemburu sama sekali. Dia tahu teman-temannya mencoba menarik Moza keluar dari anggotanya Mirna.

__

Di markas—

Ruangan elit yang belum pernah Moza lihat sebelumnya. Ruangan khusus anak anak Genk Yehuda. Elden yang meminta ini kepada papanya sebagai pemilik kepala Yayasan.

"Ini ruangan laki lo." Ucap Niel yang tiba tiba saja nongol dari ruangan musik.

"Mozaaaa." Jia datang.

Gadis itu ternyata juga ada di sana. Zon pun tiba tiba buka suara. "Jia diperalat Mirna, El."

Elden yang baru saja meletakkan tasnya di sofa dan bersandar di sana bertanya dengan nada datarnya. "Maksudnya?"

"Mirna mau di ultahnya Jia, Moza datang terus lo yang gap Moza sama Devano kissing nanti."

Braaak!

"BISA GAK, GAK USAH SEBUT DEVANO!" Cecar Elden emosi seketika. Wajahnya memerah, rahangnya mengeras, matanya menajam lebih dari biasanya menatap ke arah Zon.

Zon pun menghela napasnya pelan. "Sorry, gue cuma bilang. Jia yang bocorkan semuanya ke gue. Demi cuma bokapnya Jia kerja lagi di Alpender."

Elden tak berbicara apapun, seolah tak mau mendengarkan penjelasan apapun lagi. Pria itu lantas pergi begitu saja membanting pintu markas dengan keras.

BRAAAK!

Moza pun tersentak. "Jia, lo beneran mau gue gitu?" tanyanya dengan mata yang berkaca-kaca. Jia pun langsung duduk bersujud di depannya.

"Gue tau, gue jahat. Tapi, gue bersyukur, Zon yang mau bantu gue ninggalin kerjaan pengkhianat." Mohon Jia, gadis itu sungguh menyesal. Moza terdiam.

"Lo kenapa gak bilang ke gue? Kenapa juga lo gak pernah call atau wa gue?"

"Nomor lo ganti, Za. Gue nyari lo ke rumah kontrakan nyokap lo, di sana juga gak ada orang." Tegas Jia. Masih duduk di bawah kaki Moza.

Moza pun berjongkok. "G-ganti nomor? Gue gak merasa."

Niel yang ada di antara mereka langsung menjelaskan. "Elden yang ganti nomor lo, Za. Memang aturan keluarga Pitch begitu. Gak ada yang sembarangan bisa dapat nomor ponsel mereka kalo bukan kami minimal."

"Tapi, kan..."

Moza menghela napasnya berat.

"Aturan di keluarga Elden emang begitu, Za. Lo bininya. Wajar dong kalo Elden mau lo ikut aturan keluarganya. Lo keluarga terhormat, menantu pemilik Liston High School." Sahut Zon tegas.

"Tapi, kenapa Elden gak bilang gue? Gue cuma butuh dikasih tau aja kok!" keluh Moza.

"Gue tau, tapi masalahnya, Elden pewaris satu satunya keluarga Pitch, jadi lo jauh dibawah kuasa dia. Lo juga gak berhak tau kalo Elden sudah terlanjur posesif. Dia suka sama lo." Nimbuz menjelaskan panjang lebar.

"Gue cuma dijodohkan gak lebih. Elden palingan cuma mau sok kelihatan nurut aja sama mamanya. Dia pura-pura suka ke gue." Sesal Moza.

"Gak, Za. Gak segampang itu mamanya Elden ngatur Elden, buktinya lo aja diminta bisa buat Elden berubah kan? Dia bukan orang yang gampang dipengaruhi, sekaligus emaknya sendiri."

Baru saja Nimbuz berkata demikian, terdengar perempuan menangis memohon-mohon di depan pintu ruangan markas.

"Gue tau gue salah, tapi gue gak bermaksud buruk. Devano fitnah gue, El. Gue mohon, jangan keluarkan gue dari Liston!" mohon sebuah suara.

"Gue udah kasih lo kesempatan. Tapi, lo budeg." Jawab Elden dingin.

"Tapi, wajar kalo gue cemburu. Gue masih sayang sama lo!" Rengek perempuan itu lagi.

"Jangan hina gue dengan aroma sampah Lo."

"Eldennnn! Gue minta maaf, gue janji gak akan ganggu Moza lagi," mohon perempuan itu tampak frustasi meyakinkan Elden, dari suaranya saja jelas itu orang familiar di telinga Moza.

"Gak segampang itu," sahut Elden.

"Elden, please cabut ucapan lo." Mohon gadis itu lagi. Siapa kiranya yang sanggup dikeluarkan dari Liston? Sekolah elit yang jadi pedoman orang orang kaya, markas pendidikannya orang-orang sultan yang dianggap berkelas.

"Gak bisa."

"Please..."

"Jadi pembantunya Moza. Baru gue bisa cabut ucapan gue."

1
Niana Blue
suka banget sama male lead yang gini. andai aja itu Taehyung🤪
Felina Qwix: 😍 Bebas kak mau itu siapa. makasih dah mampir
total 1 replies
Niana Blue
kak enak enak itu apa, coba tanya sama Elden😆😆😆
Felina Qwix: Soto ayam akk🤣
total 1 replies
Niana Blue
anjay ceweknya 🤣🤭🤭🤭 polos banget
Felina Qwix: sama kek aku kak🤭
total 1 replies
Niana Blue
gong pas bilang "realitanya kamu menantu keluarga Pitch 😍"
Niana Blue
kak tolong aku mau satu suami begini🤭🤭🤭
Niana Blue
intinya harus Elden yang keluar. titik 🤣
Niana Blue
ya ampun namanya susah Nimbuzzzz👀
Niana Blue
tolong suaminya posesif 🤭
Niana Blue
🤣🤣🤣 mau dong jadi Moza🤭
Niana Blue
kasih Elden satu aja di dunia nyata😍
Niana Blue
aku ke sini gegara kangen akak😍
Niana Blue
woah ngambek
Alderian Alderian
Ya ampun ngakak skuuyyy
Alderian Alderian
🤣🤣🤣🤣🤣 Elden sumpah
Alderian Alderian
bapeeer gue🤣🤣🤣
Felina Qwix: maap ketua
total 1 replies
Alderian Alderian
pasti teh pucuk😄
Felina Qwix: bukan kak 🤭 teh dandang
total 1 replies
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
asal jangan sama kasurnya 😸
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱: kasur gadu nia /NosePick/
total 4 replies
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
ucapan terima kasih yg bukan sekedar ucapan /Shy//Facepalm/
Felina Qwix: 🤣🤣🤣 tapi dollar🤭
total 1 replies
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
dasar remaja tanggung eh/Hammer/
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
wah pasti moza salah paham ini kalo tau elden balapan gak pamit
Felina Qwix: nah pasti kak. 🤣😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!