NovelToon NovelToon
BENANG KUSUT

BENANG KUSUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Gemini 75

Kirana berusaha menjaga keluarga, sementara Riana menyimpan rahasia. Cinta terlarang menguji mereka. Antara keluarga dan hati, pilihan sulit menanti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kanvas Persahabatan

Riana berdiri di depan papan pengumuman di lobi The Kalindra, matanya menyusuri daftar kegiatan komunitas yang ditawarkan. Yoga, memasak, bahasa asing… lalu, matanya berhenti pada satu pengumuman: "Kelas Melukis untuk Pemula - Setiap Selasa dan Kamis malam." Jantung Riana berdegup lebih kencang. Ini dia, kesempatan yang ia cari.

Dengan sedikit keraguan, Riana mendaftar untuk kelas tersebut. Ia merasa gugup, membayangkan dirinya di antara orang-orang yang lebih berpengalaman dan berbakat. Namun, ia juga merasa bersemangat untuk kembali menekuni hobinya dan bertemu dengan orang-orang baru.

Selasa malam tiba, Riana mengenakan pakaian yang nyaman dan membawa perlengkapan melukisnya. Ia berjalan menuju ruang komunitas di lantai dasar The Kalindra, tempat kelas melukis diadakan.

Saat ia membuka pintu, ia disambut oleh suara tawa dan obrolan yang riuh. Ruangan itu dipenuhi dengan orang-orang dari berbagai usia dan latar belakang, semuanya sedang asyik melukis. Aroma cat minyak memenuhi udara, menciptakan suasana yang kreatif dan inspiratif.

Seorang wanita paruh baya dengan rambut abu-abu menyambut Riana dengan senyum ramah. "Selamat datang di kelas melukis!" katanya. "Saya Bu Ratna, guru kalian. Jangan ragu untuk bertanya jika ada kesulitan."

Riana mencari tempat duduk kosong dan mulai mengeluarkan perlengkapan melukisnya. Ia merasa sedikit canggung, tetapi ia berusaha untuk tetap tenang dan fokus.

Bu Ratna memulai kelas dengan memberikan pengantar tentang dasar-dasar melukis. Ia menjelaskan tentang teori warna, komposisi, dan teknik melukis yang berbeda. Riana mendengarkan dengan seksama, mencatat semua informasi yang penting.

Setelah itu, Bu Ratna memberikan tugas kepada para siswa untuk melukis still life dengan objek yang telah disiapkan di tengah ruangan: sebuah vas bunga, buah-buahan, dan kain drapery. Riana menatap objek tersebut dengan bingung. Ia tidak tahu harus mulai dari mana.

Ia melirik ke sekelilingnya, melihat siswa lain yang sudah mulai melukis dengan penuh semangat. Ia merasa semakin minder dan tidak percaya diri.

Tiba-tiba, seorang pria muda yang duduk di sebelahnya menyapa Riana. "Hai, saya Bima Wijaya," katanya dengan senyum ramah. "Kamu baru pertama kali ikut kelas ini?"

Riana mengangguk malu-malu. "Iya, saya merasa sedikit kesulitan."

Bima tertawa kecil. "Jangan khawatir, semua orang juga pernah mengalami hal yang sama. Coba kamu perhatikan komposisinya dulu, lalu mulai dengan membuat sketsa kasar."

Arya memberikan beberapa tips dan saran kepada Riana, membantunya memahami dasar-dasar komposisi dan teknik melukis. Riana merasa sangat terbantu dan berterima kasih kepada Arya.

Dengan bantuan Arya, Riana mulai membuat sketsa kasar still life tersebut. Ia berusaha untuk mengikuti saran Bu Ratna dan Arya, tetapi ia tetap merasa tidak puas dengan hasilnya.

Namun, ia tidak menyerah. Ia terus melukis, mencoba berbagai teknik dan warna. Ia membiarkan emosinya mengalir melalui kuasnya, menciptakan sapuan-sapuan warna yang ekspresif dan dinamis.

Setelah beberapa jam melukis, Riana akhirnya menyelesaikan lukisannya. Ia menatap karyanya dengan perasaan campur aduk. Lukisan itu tidak sempurna, tetapi ia merasa bahwa lukisan itu mencerminkan usahanya dan perasaannya.

Bu Ratna berjalan menghampiri Riana dan memberikan pujian. "Lukisan kamu bagus sekali," katanya. "Kamu memiliki bakat yang besar. Teruslah berlatih dan jangan pernah menyerah."

Riana tersenyum senang. Pujian dari Bu Ratna membuatnya merasa lebih percaya diri dan termotivasi.

Setelah kelas selesai, Riana dan Arya berjalan bersama menuju lobi The Kalindra. Mereka bertukar nomor telepon dan berjanji untuk bertemu lagi di kelas berikutnya.

Riana merasa sangat senang dan bersemangat. Ia telah menemukan komunitas baru yang mendukung dan menginspirasinya. Ia tahu, perjalanan seninya baru saja dimulai, tetapi ia siap untuk menghadapinya dengan berani dan tegar. Ia siap untuk mewarnai hidupnya dengan warna-warna yang indah.

            ***********

1
SitiGemini75
tunggu aja nanti 🤣
SitiGemini75
iya kak hukum aja 😍
SitiGemini75
kapan ya kak soalnya aku masih seneng mainin hidup Riana sih kak
SitiGemini75
iya ya kak kenapa nggak di blokir aja 😄😄🤭
kalea rizuky
riana oon blokir no semua mantan qm. itu bodoh
kalea rizuky
riana di hancur kan berkali. kali. kapan bahagia nya thor jahat lu
kalea rizuky
jahat qm. bim ya ampun riana nasib mu
kalea rizuky
moga Bima obat ya bukan luka baru
kalea rizuky
heleh g punya pilihan tp doyan buktiknya lu hamil najis
kalea rizuky
nunggu karma para penghianat
kalea rizuky
kasian riana adek kurang ajar
Heny
Kasian Riana di khianati
SitiGemini75: sebenarnya kasian juga tapi namanya takdir harus gimana lagi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!