NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 5

PEWARIS TERHEBAT 5

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Sci-Fi
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Setelah kekacauan besar yang mengguncang seluruh negeri, Xander kembali menghadapi ancaman yang jauh lebih berbahaya. Warisan terakhir Xylorr terungkap, suku pedalaman muncul ke dunia luar, dan Osvaldo Tolliver membawa misteri baru yang mengubah arah permainan.

Musuh bergerak dari segala sisi, para pengkhianat mulai menampakkan diri, dan keputusan Xander kini menentukan siapa yang akan bertahan hidup.

Di jilid kelima ini, rahasia lama akan terbongkar, kekuatan baru muncul, dan pertempuran sesungguhnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Edison kembali tertidur setelahnya. Edward semakin kesal ketika melihat bekas luka di tubuh anak kecil itu. Andai saja sedang tidak bertugas, maka ia pasti akan menghabisi Merly dan pria menjijikkan itu tanpa ampun.

Edward merasakan dadanya semakin sesak dari waktu ke waktu. Amarahnya semakin membesar, dan ia memaksakan diri untuk bisa menahan semua rasa sakit dan terlihat baik-baik saja. Ia harus fokus pada tujuannya sekarang.

Asher dan beberapa pengawalnya menyambut Edward dan Edison di dekat pintu.

"Kau membawa benda itu?" tanya Asher.

"Ya." Edward memberikan dua kotak kaca pada Asher.

Edward memeluk Edison lebih erat, menunduk dalam. "Aku mohon biarkan putraku tinggal di rumah ini. Aku berjanji aku akan mengawasinya dan bertanggung jawab atas semuanya."

"Tuan Osvaldo belum memberi jawaban padaku soal pusaksama, “Asher mengamati Edward seksama. "Kau bisa membawa putramu ke dalam ruangan, dan aku harap dia tidak membuat kekacauan di sini.”

Edward mengangguk. "Terima kasih."

"Kau sangat serius dan fokus pada tugasmu, Edward. Aku yakin kau bisa membalas mereka suatu saat nanti." Asher berbalik. "Kita akan bertemu sore nanti."

"Tunggu. Bisakah aku meminta tolong sesuatu padamu?" Edward mendekati Asher.

Asher melirik Edward dan Edison sesaat. Ia tahu apa yang ingin Edward lakukan. "Apa yang akan kau lakukan jika anak kecil itu bukan anakmu? Kau akan membuangnya?"

Edward memeluk Edison lebih erat. "Tentu tidak. Dia tetap putraku.”

Asher memberi anggukan pada salah satu pengawalnya. Pengawal itu memotong sedikit rambut Edward dan Edison, lalu memasukkan ke dalam dua kotak berbeda.

"Aku akan memberikan hasilnya padamu malam nanti."

Edward menatap kepergiaan Asher dan para pengawalnya. Ia mengembus napas panjang, mulai berjalan menuju kamarnya. Menahan amarah membuatnya nyaris gila.

Edward menidurkan Edison di ranjang, menatap anak kecil itu yang masih tertidur lelap. "Terlepas kau putraku atau bukan, aku tetap menganggapmu sebagai putraku.”

Edward tiba-tiba terdiam ketika mengingat Edgard, putranya dan Ruby. "Bagaimana kabar Edgard sekarang? Aku sangat merindukannya."

Edward duduk di sisi ranjang. "Meski aku memakai pin penyamaran sekalipun, aku tidak akan bisa menemui Edgard. Aku sudah berjanji untuk tidak bertemu dengannya dan menganggu hidup Ruby dan Ezra."

Pintu ruangan mendadak terbuka. Caesar memasuki ruangan dengan wajah tegang.

"Edward." Caesar tercenung ketika melihat Edison tertidur di ranjang, bergegas mendekati anak kecil itu. "Kenapa Edison berada di tempat ini? Apa kau sudah gila?"

Edward menunduk dalam seraya memejamkan mata.

"Apa yang terjadi dengan Edison?" Caesar memeriksa Edison, terkejut saat melihat bekas luka di tubuh anak kecil itu. "Kenapa tubuh Edison penuh luka, Edward?"

"Edward, cepat katakan apa yang terjadi!" Caesar menampar Edward.

Edward menyentuh pipinya, mengembus napas panjang. "Ketika aku tiba di rumah, aku mendapati Merly sedang berselingkuh dengan seorang pria. Dari obrolan mereka, aku tahu jika mereka menyiksa Edison. Aku sangat murka sampai ingin menghabisi mereka berdua.”

"Apa?" Caesar seketika terdiam.

Dibandingkan dengan pengkhianatan Merly dan pria menjijikkan bernama Vin itu, Edward lebih geram ketika melihat luka di tubuh Edison. "Untungnya, aku bisa menahan diriku untuk tidak menghabisi mereka. Aku bergegas pergi dengan membawa Edison."

Caesar mengembus napas panjang. "Lalu, apa yang dikatakan Osvaldo soal kau yang membawa Edison ke tempat ini?"

"Aku sudah meminta tolong pada Asher untuk berbicara pada Osvaldo, tetapi Osvaldo belum mengatakan apapun. Asher hanya mengatakan bahwa aku harus mengawasi Edison.”

Suasana mendadak hening selama beberapa waktu.

"Bagaimana jika Edison bukan anakmu, Edward?" tanya Caesar.

"Aku sudah melakukan tes DNA pada Edison saat dia masih kecil. Dalam keterangan yang akan dapatkan, Edison memang putraku. Akan tetapi, aku tidak tahu apakah Merly sudah berbuat curang atau tidak. Aku meminta bantuan pada Asher untuk mengeceknya kembali."

Edward berdiri dari ranjang, menatap Caesar. "Kalaupun Edison bukan anakku, aku akan tetap menyayanginya, Ayah. Jika kau bisa menyayangiku selama ini meski tidak ada ikatan darah di antara kita, maka aku pun harus bisa melakukannya."

"Edward." Caesar mendadak terdiam, merasa terharu. Akan tetapi, satu tangannya tiba-tiba mendarat di pipi Edward dengan keras. "Aku tidak pernah mendidikmu menjadi pria lemah, Edward. Kau harus menghabisi musuh-musuhmu."

Edward tersenyum. "Aku mengerti, Ayah."

"Aku menunggumu di arena satu jam lagi. Pastikan aku tidak melihat tatapan lemahmu atau aku akan menghajarmu."

Caesar keluar dari ruangan, berdecak kesal. "Dasar brengsek! Aku pasti akan menghabisi wanita sialan sepertimu, Merly. Kau bukan hanya mengkhianati Edward, tapi kau juga sudah menyakiti cucuku."

Sementara itu, Osvaldo mulai terbangun, memijat kepala yang berdenyut-denyut. Ia mendapati Asher berada di dekatnya. "Asher, apa yang terjadi padaku?"

"Anda kelelahan setelah terlalu banyak menggunakan kekuatan Anda, Tuan," jawab Asher seraya membantu Osvaldo duduk.

"Aku baru ingat jika aku menggunakan kekuatanku pada orang-orang sialan itu. Bagaimana dengan keadaan mereka sekarang? Apa mereka masih berlatih seperti yang aku perintahkan?"

"Mereka sangat serius dalam berlatih, Tuan. Edward juga sudah kembali dengan barang yang Anda minta. Berdasarkan pemeriksaan, darah dan rambut itu memang milik Alexander."

Osvaldo tertawa pelan. "Aku senang karena mereka sangat serius."

"Tuan Osvaldo, Edward nyatanya tidak datang ke tempat ini sendirian. Dia datang bersama putranya yang bernama Edison." Asher sempat menyampaikan informasi ini pada Osvaldo saat pria itu sadarkan diri, tetapi Osvaldo tidak merespons apa pun dan kembali tertidur.

"Dia membawa putranya?"

Asher menunjukkan video CCTV di kamar Edward. "Edward mendapati istrinya berselingkuh dengan pria lain. Mereka menyakiti putranya sehingga Edward terpaksa membawa putranya ke tempat ini. Bagaimana menurut Anda, Tuan?"

Osvaldo mengamati Edison saksama, dan seketika saja ia mendapatkan penglihatan. "Biarkan anak kecil itu tinggal di sini."

Asher terkejut. "Anda tidak terlalu menyukai anak kecil, Tuan."

"Aku baru saja mendapatkan penglihatan mengenai anak itu. Aku melihat anak kecil itu memelukku dengan sangat erat dan masuk ke dalam sebuah tabung kaca. Aku berpikir jika anak itu cocok untuk menjadi penerima benda itu."

"Apa Anda yakin, Tuan? Kita masih melakukan penelitian soal benda itu, dan penelitiannya belum mencapai seratus persen. Kita juga belum mengujinya untuk memastikan keamanannya."

Osvaldo mengembus napas panjang. "Aku akan memberikan benda itu pada anak itu ketika benda itu sudah sempurna dan diuji. Aku tidak ingin anak kecil itu berakhir menjadi sepertiku."

"Aku mengerti, Tuan.”

Osvaldo memijat kepalanya. "Aku semakin melemah dari hari ke hari. Tubuhku tampaknya tidak bisa lagi menampung kemampuanku, Asher."

"Aku yakin kita akan segera menemukan cara untuk membuat kondisi Anda prima kembali, Tuan. Aku yakin itu," ujar Asher meyakinkan.

Osvaldo mengangguk pelan, memejamkan mata. Ia kembali mendapatkan penglihatan mengenai seorang pria. Anehnya, pria itu justru tengah berada dalam perjalanan menuju kediaman Xander.

"Siapa pria itu?"

Sementara itu, George tengah berada di ruangannya. Ia menyiapkan persiapan untuk merekrut Xander sesuai dengan perintah ketua UltraTech.

Di saat sama, Gray dan Gavin tengah berkutat dengan beberapa penelitian mereka di ruangan bawah tanah.

"Kita harus mulai mencari keberadaan anak-anak lain sekarang. Kita tidak akan mampu menghadapi orang-orang itu dengan kemampuan kita sekarang," ujar Gavin.

"Aku rasa itu tidak akan mudah." Gray mengepalkan tangan erat-erat. "Tapi, kita tidak memiliki pilihan lain selain melakukannya.”

1
Glastor Roy
update
Naga Hitam
silverstone yaaaa
Bandar cincau
😄😄😄😄 sahaba duyba ngolno uide ......
y@y@
🌟👍🏾👍🏼👍🏾🌟
vaukah
update
vaukah
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!