Sekuel dari "Anak Tersembunyi Sang Kapten"
Ikuti saya di WA 089520229628
FB Nasir Tupar
Setelah beberapa kali mendapat tugas di luar negara, Sakala akhirnya kembali pulang ke pangkuan ibu pertiwi.
Kemudian Sakala menjalin kasih dengan seorang perempuan yang berprofesi sebagai Bidan.
Hubungan keduanya telah direstui. Namun, saat acara pernikahan itu akan digelar, pihak perempuan tidak datang. Sakala kecewa, kenapa sang kekasih tidak datang, sementara ijab kabul yang seharusnya digelar, sudah lewat beberapa jam. Penghulu terpaksa harus segera pamit, karena akan menikahkan di tempat lain.
Apa sebenarnya yang menyebabkan kekasih Sakala tidak datang saat ijab kabul akan digelar? Dan kenapa kekasih Sakala sama sekali tidak memberi kabar? Apa sebenarnya yang terjadi?
Setelah kecewa, apakah Sakala akan kembali pada sang kekasih, atau menemukan tambatan hati lain?
Nantikan kisahnya di "Pengobat Luka Hati Sang Letnan".
Jangan lupa like, komen dan Vote juga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Titik Terang Seira
"Seira Pramadisti Anggara?" ucap Dallas sembari keningnya mengkerut dalam, seakan berpikir keras dengan nama Seira barusan.
"Coba kamu fokus dengan nama tengah gadis itu, Pramadisti? Tidakkah namanya begitu mirip dengan Mbak Disti kakaknya Dista? Jangan-jangan dia anak dari Mbak Disti yang sengaja dikirim Disti untuk balas dendam?" duga Daisya menarik kesimpulan.
Syafana terhenyak, dia masih tidak percaya kalau Seira ternyata ada kaitannya dengan mantan istri Dallas.
"Apakah benar kakak dari Bidan Dista bernama Disti?" tanya Syafana, matanya bergulir ke arah Daisya lalu Dallas.
"Iya." Dallas dan Daisya menjawab bersamaan disertai anggukan kepala.
"Apakah itu artinya Seira sengaja dikirim kakaknya Bidan Dista untuk balas dendam? Tapi, kenapa Saka kena imbasnya? Bukankah Saka tidak ada hubungannya dengan masa lalu Kak Dallas? Syafa tidak habis pikir, kenapa mereka tega?" Isak tangis Syafana kembali pecah, hatinya bertanya-tanya kenapa kakaknya Bidan Dista sengaja mengirim anaknya untuk membalas dendam dan mempermainkan Sakala.
"Sya, kamu harus tenang. Ini baru kesimpulan mbak. Kita masih perlu menyelidikinya lebih dalam, apakah Disti ada kaitannya dengan Seira dan sengaja mengirim anaknya untuk balas dendam, atau Seira hanya orang yang kebetulan nama tengahnya mirip saja, lalu punya dendam tersendiri dengan Saka? Semua masih dugaan, kita perlu penyelidikan lebih dalam agar masalah ini jelas dan motif sebenarnya Seira terkuak," bujuk Daisya menenangkan tangis Syafa yang kembali pecah.
"Segera selidiki, Pa. Mama tidak mau anak kita dipermainkan seperti ini. Cari tahu, motif apa sebenarnya sampai gadis itu mempermainkan putra kita. Mama tidak terima dia membuat putra kita kecewa dan patah hati," dengus Syafana masih terisak.
"Papa akan segera mencari tahu dan menemui Disti." Dallas mengambil sikap untuk menemui Disti kakaknya Dista, untuk sementara dugaan Dallas dan Daisya adalah Disti sengaja mengirim Seira untuk membalaskan dendam terhadap Dallas melalui Sakala.
"Tapi, apa mungkin Disti sejahat itu, Als? Mengingat dulu, dialah yang berusaha membujuk mantan istrimu untuk melepaskanmu? Bahkan dia yang paling menentang keras kekerasan yang dilakukan papanya terhadapmu. Mbak jadi bimbang, benarkah Disti melakukan itu?" Dallas mengalihkan tatap pada Daisya, mencoba menggali apa yang diungkapkan Daisya barusan.
Memori Dallas kembali ke masa lalu, di mana Disti orang pertama dalam keluarga Dista yang selalu menentang sikap papanya yang otoriter, bahkan ketika melakukan kekerasan terhadap Dallas, dia yang berusaha menghalanginya.
"Iya juga. Disti sepertinya tidak mungkin melakukan itu. Tapi, tidak ada yang tidak mungkin, Mbak. Bisa jadi Disti terlibat di dalamnya. Als harus segera melakukan sesuatu dan menemui Disti. Als harus mengintrogasi Disti. Kalau perlu di depan suaminya," tekad Dallas bulat.
"Iya, Als. Segera bertindak dan cari tahu. Kalau Disti melakukan itu, lakukan upaya hukum agar dia jera. Kenapa mereka melampiaskan ketidakpuasan dimasa lalu dengan balas dendam seperti ini? Mereka sengaja mempermalukan keluarga kita." Daisya berapi-api sembari berusaha menenangkan Syafana yang masih shock berat akibat mendengar bahwa apa yang dilakukan Seira adalah balas dendam di masa lalu.
"Als akan segera bertindak, Mbak. Tapi, sepertinya Als harus memberitahukan dulu para tamu undangan agar mereka tidak bingung, bahwa pernikahan ini batal dilaksanakan."
Mendengar ucapan Dallas barusan, Syafana bertambah sedih. Hatinya sakit dan kecewa. Dia terduduk dengan tubuhnya yang lemas, air mata tidak berhenti jatuh.
"Syafa. Yang sabar. Dallas akan cari tahu siapa sebenarnya yang menyuruh Seira. Kamu harus kuatkan hati. Masih ada tugas kamu yang paling penting, yaitu menguatkan Saka. Ayo, kuatlah. Setelah kamu kembali kuat, kita cari Saka untuk menghiburnya."
Sebelum Dallas menemui para tamu undangan, dia menghubungi seseorang untuk mencari informasi tentang Seira dari Disti. Jika benar Seira ada hubungannya dengan Dist, maka Dallas akan segera bertindak dan menemui Disti.
"Papa akan menemui para tamu undangan. Mama kuatkan hati, ya," ujar Dallas seraya berlalu untuk menemui para tamu undangan. Syafana mengangguk, meskipun hatinya sangat sedih dan kecewa.
"Para tamu undangan yang saya hormati, dengan tidak mengurangi rasa hormat. Pernikahan ini untuk sementara tidak dilaksanakan, karena ada satu dan lain hal sehingga membuat mempelai perempuan mengalami hambatan melaksanakan pernikahan ini. Untuk itu, kami harap hadirin sekalian maklum. Dan sebelum hadirin pulang, silahkan dinikmati dulu hidangannya," wawar Dallas dengan hati yang berusaha tegar.
Para tamu undangan terdengar riuh, mereka merasa kecewa bahkan bertanya-tanya kenapa pernikahan ini tidak terjadi, dan kenapa mempelai perempuan tidak hadir.
"Untuk para tamu undangan, dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang ada sepuasnya." Seruan Dallas seketika menghentikan keriuhan para tamu undangan yang merasa heran kenapa mempelai perempuan tidak jadi hadir. Mereka kini berduyun-duyun menuju hidangan yang disajikan secara prasmanan.
Suara Dallas yang terdengar di speaker, sungguh menyayat hati Sakala yang kini sedang termenung di sebuah ruangan meratapi kekecewaan yang dilakukan kekasihnya. Di sampingnya Arka dan kekasihnya, serta Serka Maslahat rekan sesama anggota atau seniornya yang sama-sama sering menerima satgas ke wilayah yang sama, ikut mendampingi Sakala yang kini sedang patah hati.
"Dan, jangan sedih berlebihan. Ini tidak akan baik. Masa iya seorang Komandan Peleton harus patah hati gara-gara gagal menikah?" ujar Serka Maslahat berusaha menghibur Sakala. Sakala diam mematung, seakan ocehan rekannya tidak didengar.
"Ini bukan masalah sekedar patah hati Bang Lahat, ini menyangkut harga diri keluarga, yang sejatinya sudah diinjak-injak. Pihak perempuan seperti sengaja, aku rasa mereka ada dendam terselubung," bisik Arka kepada rekannya atau seniornya yang dipanggil Bang Lahat itu.
"Siapa nama calon mempelai perempuannya Kak, aku tadi sekilas melihat namanya mirip dengan tunangannya kakak teman aku," celoteh Amara kekasih Arka.
"Nama kekasihnya Seira," jawab Arka.
"Seira? Nama depannya memang mirip dengan nama tunangan kakak teman aku, Kak Sandi. Biar nanti aku kroscek sama Nela, siapa tahu orang yang sama atau hanya mirip nama saja," tukas Amara seraya mencatat nama panjang Seira ke dalam catatan di dalam Hp nya.
Arka, Amara dan Serka Lahat masih berusaha menghibur Sakala yang patah hati. Sementara Syafana, tidak kuasa menahan tangis saat Dallas memberi wawaran kepada para tamu undangan bahwa pernikahan itu tidak terjadi karena suatu hal.
Daisya dan keluarga besarnya berusaha menghibur Syafana. Semua sedih, bukan hanya Syafana. Hanya Syafana memang terlihat sangat terpukul, dia tidak menduga dendam di masa lalu terhadap Dallas, tapi Sakala yang kena imbas.
Setelah Dallas memberikan wawaran dan sedikit basa-basi terhadap semua tamu undangan, dia kembali bergabung dengan keluarganya. Dallas menghampiri Syafana yang masih shock.
"Ma, kita cari Saka. Kita harus kuatkan dia," bujuk Dallas.
Dering ponsel Dallas tiba-tiba berbunyi. Dallas segera mengangkatnya, karena anak buah yang ditugaskan mencari informasi tentang Seira kepada keluarga Disti, menghubunginya.
"Halo, bagaimana? Informasi apa yang kalian dapat?" tanya Dallas tegas.
"Kami mendapat informasi, bahwa Bu Disti memang memiliki anak yang bernama Seira Pramadisti Anggara, anak ketiga dari tiga bersaudara."
Dallas melongo, sesaat setelah ia menerima informasi yang sangat akurat dari salah satu anak buahnya.
"Aku harus segera temui Disti. Dia benar-benar terlibat dalam rencana Seira," ucapnya seraya bangkit dan bergegas meninggalkan gedung yang tidak jadi digunakan acara pernikahan Sakala dan Seira, diikuti Ferdi, dan Pak Dirham.
"Apa? Apa benar mereka terlibat dan sengaja mengirim Seira untuk balas dendam?" kaget Bu Delima tidak percaya. Semua yang berada di sana, hanya bisa terhenyak dan tidak percaya termasuk Syafana.
kalo bikin cerita ga pernah gagal....ga banyak konflik yg berat dan ga monoton jg ceritanya..... pokoknya author the best laaah❤️