NovelToon NovelToon
Benih Sang Cassanova 2

Benih Sang Cassanova 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:871.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Sharon tidak mengerti mengapa takdir hidupnya begitu rumit. Kekasihnya berselingkuh dengan seseorang yang sudah merenggut segalanya dari dirinya dan ibunya. Lalu ia pun harus bertemu dengan laki-laki kejam dan melewatkan malam panas dengannya. Malam panas yang akhirnya makin meluluhlantakkan kehidupannya.

"Ambil ini! Anggap ini sebagai pengganti untuk malam tadi dan jangan muncul lagi di hadapanku."

"Aku tidak membutuhkan uangmu, berengsekkk!"

Namun bagaimana bila akhirnya Sharon mengandung anak dari laki-laki yang ternyata seorang Cassanova tersebut?

Haruskah ia memberitahukannya pada laki-laki kejam tersebut atau menyembunyikannya?

Temukan jawabannya hanya di BENIH SANG CASSANOVA 2.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Bab 12. Air Mata di Balik Gudeg

Gudeg yang dipesan dengan segala cara akhirnya tiba di kediaman megah Leon di Jakarta. Eric sendiri yang membawanya ke penthouse itu, masih heran kenapa bosnya bisa sampai segitunya hanya untuk semangkuk gudeg.

“Ini, Bos. Gudeg pesananmu, berhasil didatangkan langsung dari Yogya. Masih anget. Dikirim langsung pakai jet pribadi. Puas?” ucap Eric sambil meletakkan boks makanan yang dibungkus rapi di atas meja makan.

Leon menatapnya dengan antusias, seperti anak kecil yang baru saja mendapat mainan favoritnya. Ia langsung duduk dan membuka boks tersebut perlahan, aroma manis gurih khas gudeg langsung menyeruak memenuhi ruangan.

Begitu suapan pertama menyentuh lidahnya, Leon memejamkan mata. Suara lirih lolos dari bibirnya. “Ini dia … rasa ini .…”

Eric yang semula hanya menatap dari jauh mulai curiga melihat ekspresi aneh di wajah Leon.

Leon mengunyah pelan, seperti ingin mengabadikan setiap rasa. Lalu tanpa peringatan, air matanya menetes. Ia terdiam, membiarkan setetes air mata jatuh ke piring gudegnya.

“Leon?” Eric melangkah maju, benar-benar bingung. “Serius kamu nangis karena gudeg?” ucap Eric nyaris tak bisa berkata-kata. Ia benar-benar terkejut dengan apa yang ia saksikannya malam ini. Leonardo Xavier Reynaldi–seorang laki-laki arogan dan dingin, bisa meneteskan air mata hanya karena semangkuk gudeg?

Leon tertawa kecil, tetapi suaranya bergetar. “Kamu nggak ngerti, Ric. Rasa ini … entah kenapa, terasa begitu dekat. Hangat. Mengingatkanku pada sesuatu yang ... hilang.”

Eric menyipitkan mata, lalu duduk di seberang meja sambil menatap Leon tajam.

“Jangan-jangan kamu bukan ngidam makanan, tapi ngidam orangnya?” ejek Eric.

Leon tidak menjawab. Ia hanya mengambil suapan berikutnya, kali ini lebih pelan, lebih hening. Hanya napasnya yang terdengar berat.

Eric bersedekap. “Aku makin yakin, ini pasti ada hubungannya sama cewek misterius yang kamu suruh aku cari. Cewek yang tiba-tiba ilang gitu aja setelah mengungkapkan kehamilannya."

Leon menatap gudeg itu sekali lagi. Kali ini bukan hanya karena rasa lapar atau ngidam semata, tapi ada gejolak rindu yang mendalam, yang bahkan tak ia sadari sebelumnya.

“Aku harus ketemu dia, Ric. Apapun caranya.”

Eric mengangguk pelan, lalu menatap Leon dengan sedikit cemas. “Kamu tau nggak, Leon ... kadang hal sepele kayak makanan bisa jadi petunjuk takdir.”

Leon menoleh ke arah Eric.

Dan untuk pertama kalinya, ia merasa—mungkin memang bukan kebetulan kalau rasa gudeg ini begitu familiar. Mungkin, jejak Sharon memang sudah mulai mendekat, meski secara tak kasat mata. Meskipun ia tak tahu di mana Sharon kini berada, ia tahu, ikatan takdir itu ada. Dan sekuat tenaga ia berusaha untuk menemukannya, bila memang belum waktunya, mereka takkan mungkin dipertemukan. Namun, bila waktunya tiba dan akhirnya mereka kembali dipertemukan, Leon berjanji akan melakukan apa pun untuk menebus kesalahannya.

---

Siang itu, suasana kantor LXR Holdings seperti biasa, sibuk, profesional, dan penuh tekanan. Para staf berlalu-lalang membawa dokumen dan laptop, namun semuanya terhenti sejenak saat seorang wanita paruh baya melangkah masuk dengan langkah pasti.

Meylania Reynaldi.

Ibunda Leon. Sosialita kelas atas, pemilik beberapa galeri seni dan salah satu perempuan paling berpengaruh di Jakarta. Gayanya tetap anggun, mengenakan blus sutra berwarna perak dan rok pensil hitam yang elegan. Wajahnya dipulas tipis, tapi sorotan matanya tak bisa disembunyikan—tajam dan penuh maksud.

Sekretaris Leon berdiri tergagap. “Ma—Maaf, Bu. Tuan Leon sedang rapat—”

“Panggilkan dia,” potong Meylania datar. “Atau saya akan masuk sendiri.”

Tak sampai lima menit kemudian, Leon membuka pintu ruangannya, berdiri dengan jas abu-abu gelap dan dasi longgar.

“Ma, ada apa datang tiba-tiba?”

Meylania tersenyum kecil. “Apa Mama tidak boleh mengunjungi anak Mama sendiri?”

Leon menyipitkan mata. “Kita berdua tahu Mama tidak pernah datang tanpa tujuan.”

Mereka masuk ke ruangannya. Leon duduk di belakang meja besar kayu mahoni. Meylania memilih duduk di kursi tamu, menyilangkan kaki dengan anggun.

“Mama ingin kau datang malam ini ke restoran La Vie en Rose,” ucap Meylania tenang. “Ada makan malam keluarga kecil. Mama ingin kau hadir.”

Leon mengernyit. “Dan siapa yang akan hadir?”

“Metha. Dan keluarganya.”

“Metha?” Leon memutar kursinya, menatap jendela tinggi yang menghadap gedung-gedung Jakarta. “Mama masih belum menyerah dengan urusan perjodohan itu?”

Sebelumnya, Leon pernah menemui mamanya untuk menghentikan rencana perjodohan tersebut. Leon mengatakan kalau ia tidak berminat sama sekali. Ia pun tidak sengaja mengiyakan karena saat itu ia sedang banyak pikiran.

“Leon, Metha adalah gadis yang baik. Keluarganya terpandang. Ia berpendidikan, cantik, punya prinsip—”

“Dan bukan tipeku,” potong Leon dingin.

Meylania menarik napas dalam. “Ini bukan soal ‘tipe’. Ini soal masa depanmu. Kamu sudah tiga puluh dua tahun, Leon. Sampai kapan Mama harus melihatmu berganti pasangan seperti berganti dasi?”

Leon tidak langsung menjawab.

Dalam hatinya, bayangan Sharon kembali muncul. Bukan Metha yang memenuhi pikirannya belakangan ini. Bukan wanita manapun yang dikenalkan ibunya selama bertahun-tahun terakhir. Hanya Sharon.

Dan kini, bahkan ketika ibunya berbicara panjang lebar, ia tak bisa menyingkirkan gambar hasil USG yang tersimpan di laci meja kerjanya.

“Mama, aku tidak tertarik menikah dengan orang yang bahkan belum pernah aku ajak bicara lebih dari sepuluh menit.”

“Kamu belum pernah mencoba mengenalnya,” sanggah Meylania. “Dan Mama sudah membuat janji dengan keluarganya. Leon, jangan membuat Mama kehilangan muka.”

Leon menghela napas panjang.

Meylania memperhatikan wajah anaknya dengan tatapan penuh perhitungan. “Kalau kau ingin bebas memilih hidupmu, setidaknya buktikan dulu bahwa kamu bisa membedakan nafsu dan komitmen. Metha bukan wanita yang mengejarmu karena uang atau kekuasaan. Dia punya masa depan. Dan dia pantas diberi kesempatan.”

Leon bangkit dari kursinya, menyandarkan tangan ke meja.

“Mama tau aku tidak suka dipaksa.”

“Tapi kali ini, Mama memaksa.”

Keheningan merambat di antara mereka.

Akhirnya, Leon mengangguk pelan. “Baiklah. Tapi hanya makan malam. Dan setelah itu, Mama tidak akan menyuruhku ikut acara macam ini lagi ... setidaknya untuk tahun ini.”

Meylania tersenyum puas. “Kesepakatan yang adil.”

Saat ia bangkit dan hendak pergi, Leon menambahkan, “Satu hal lagi. Jangan harap aku akan pura-pura jatuh cinta di depan mereka.”

Meylania berhenti sejenak, lalu menoleh dengan angkuh. “Kau tidak perlu pura-pura. Metha bisa membuat pria mana pun jatuh cinta dengan sendirinya," ucap Meylania penuh keyakinan. Ia pikir, laki-laki bodoh mana yang mampu menolak pesona seorang Metha Adi Prawira.

Leon tidak menjawab. Ia hanya memandangi punggung ibunya yang menjauh, sebelum kembali menatap jendela.

Dan dalam diam, ia berbisik, “Tapi sayangnya aku sudah jatuh cinta dengan seseorang yang bahkan tidak ingin aku menemukannya.”

Bersambung

1
Sumini Mini
semoga kk Dwie berubah pikiran..dan masih tetap disini buat kita kita yg selalu setia menanti
Juni Hutabalian
kisah Nadin di up dsni jga ya
melan lau
Tulisan otor gampang banget dicerna dan penulisan jarang salah keren thor 😁
D'wie author: Makasih Akak sudah mampir di sini 🥰🥰🥰
total 1 replies
Uthie
sedih menuju akhir cerita ini.. sekaligus perpisahan dengan mba Dwie yg keren sbg Author 😢😢😢

semoga sukses selalu dimanapun berkarya 👍👍👍👍👍
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah semua menemukan pasangan dan kebahagiaan nya
Sugiharti Rusli
di sini sepertinya yang paling ngenes nasibnya papa Reynard dan si Dion yah, entah apa nanti mereka akhirnya bisa move on dari masa lalu mereka masing" tuh🙄🙄
Sugiharti Rusli
semoga dengan kesempatan k-2 yang masing" mereka daparkan, bisa mempererat hubungan mereka bila nanti menikah kembali yah
Sugiharti Rusli
setelah dia menyadari kalo hampir kehilangan Dirga selamanya, dia dapat menyelami kalo hatinya masih cinta pada mantan suaminya itu ternyata
Sugiharti Rusli
karena kemaren mungkin si Nadine masih memerlukan keyakinan hatinya terhadap si Dirga sih sepertinya yah,,,
Kar Genjreng
lah Iyo baik pakai abis panjang,,,dari Jawa sampe jakarta 😁 kalau sudah baik semua jangan ada perpisahan dong,,,,pindah tapi yang dekat saja bagaimana,, karena di tinggal semuanya benar' tidak ada satupun,,,ada si dua tapi juga tidak tahu,,,,, selamat Nadine Dirga,,, selamat juga buat ibu dan bapak baru 😆 sampai besok tinggal satu lagi mata mata ,, TAMAT,,😭😭
Sugiharti Rusli
dan akhirnya pengorbanan Dirga ga sia" yah, sampai hampir merenggut nyawanya pulak,,,
Rahmawati
syukurlah skrg semua bisa berkumpul dan bahagia bersama
M akhwan Firjatullah
akhirnya setelah begitu banyak air mata ...kukira klo ku ingat kira2 telah seember air mataku tumpah gegara novel satu ini...makasih banyak thor atas cerita yg seseru ini
D'wie author: Sama-sama, Akak 🥹🥹🥹
total 1 replies
Syarifah Komsiyah
Akhirnya semua menemukan kebahagiannya mosang masing. Happy ending, aq zuka, walaupun sebenarnya sedih jg karena harus berpisah dg cwrita ini. Good job thor semoga semakin lancar rejeqinya.
chan
suka
Atik Marwati
okey akak otor.. aq langsung vote
Hanima
terima kasih Kk Dew...
resna maydila
beneran mau tamat kak, beneran mau ninggalin aku disini 🥺 dimana pun kakak berada semoga sukses selalu ya kak 🤗🥰

akhirnya happy ending, semua sudah menemukan pasangannya masing-masing..
disaat semua sudah menemukan pasangannya, tinggal bapak reynand yg hidup sendiri, menyesali perbuatannya di masa lalu 🤪
D'wie author: jangan lupa, ada satu lagi yg hilalnya belum muncul, bapaknya Sharon. 🤣

Btw, makasih doa dan suportnya ya, Kak. 🥰🥰🥰
Yanie: lanjut
total 3 replies
Musarofah
Nasib si dion gmna ka
D'wie author: Besok ya, Kak..😅
total 1 replies
eenok
bnrn nie mau tmat 😭
D'wie author: Ho'oh, Kak. 🥹
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!