NovelToon NovelToon
Kembalinya Duchess Kejam

Kembalinya Duchess Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Mengubah Takdir / Barat / Chicklit
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

Di kehidupan sebelumnya, Duchess Evelyne von Asteria adalah wanita paling ditakuti di kerajaan. Kejam, haus kekuasaan, dan tak ragu menyingkirkan siapa pun yang menghalangi jalannya. Namun, semuanya berakhir tragis. Pengkhianatan, pedang yang menembus perutnya yang tengah mengandung besar itu mengakhiri segalanya.

Namun, takdir berkata lain. Evelyne justru terbangun kembali di usia 19 tahun, di mana ia harus menentukan jodohnya. Kali ini, tekadnya berbeda. Bukan kekuasaan atau harta yang ia incar, dan bukan pula keinginan untuk kembali menjadi sosok kejam. Dia ingin menebus segala kesalahannya di kehidupan sebelumnya dengan melakukan banyak hal baik.

Mampukah sang antagonis mengubah hidupnya dan memperbaiki kesalahannya? Ataukah bayangan masa lalunya justru membuatnya kembali menapaki jalan yang sama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12: Intrik Alena

Dalam sebuah aula megah di Istana Kerajaan, cahaya kristal dari lampu gantung berkilauan, memantulkan cahaya lembut di dinding-dinding marmer yang dipahat dengan detail rumit. Para tamu, yang terdiri dari bangsawan, pejabat tinggi, dan tokoh-tokoh penting dari berbagai wilayah, telah memenuhi ruangan, berbisik kagum sembari menunggu kedatangan pasangan yang menjadi pusat perhatian malam ini.

Di luar istana, kereta kuda berlapis emas dengan lambang keluarga Astria tiba di gerbang utama. Evelyne duduk dengan anggun di dalamnya, mengenakan gaun elegan berwarna gading dengan bordiran emas dan permata kecil yang berkilauan di bawah sinar bulan. Tiara berlian bertengger di kepalanya, melengkapi penampilannya yang bagaikan seorang putri dari dongeng.

Saat pintu kereta dibuka, seorang pelayan kerajaan membantunya turun. Sejenak, aula menjadi sunyi saat semua mata tertuju padanya. Bisikan kagum terdengar di antara para tamu.

"Dia sungguh memesona,"

"Calon Duchess yang sempurna,"

Evelyne melangkah dengan anggun, setiap gerakannya menunjukkan keanggunan dan martabat seorang bangsawan sejati. Dengan kepala tegak dan senyum tipis di bibirnya, ia memasuki aula, di mana Duke Zisilus, atau Piter, telah menunggunya di depan panggung utama. Dia mengenakan setelan hitam dengan bordiran emas khas keluarga Zisilus, tampak gagah dan karismatik.

Saat Evelyne sampai di hadapannya, Piter membungkuk hormat, mengambil tangannya, dan mengecup punggungnya dengan penuh penghormatan.

"Anda sangat cantik malam ini, Evelyne," ucapnya lembut.

Evelyne tersenyum tipis. "Terima kasih, Piter. Anda juga terlihat sangat memukau sebagai seorang Duke."

Tepuk tangan menggema di seluruh aula ketika mereka berdiri berdampingan di atas panggung utama. Duke Astria, yang duduk di kursi kehormatan, mengangguk puas. Sementara itu, Pangeran Mahkota Andreas Von Harferd, yang bertindak sebagai tuan rumah acara ini, melangkah maju untuk memberikan sambutan.

"Hadirin sekalian, malam ini kita berkumpul untuk menyaksikan sebuah ikatan yang akan mempererat dua keluarga besar. Duke Zisilus dan Lady Evelyne Astria adalah dua individu yang tidak hanya memiliki status tinggi, tetapi juga membawa kehormatan bagi kerajaan ini. Pertunangan mereka adalah bukti dari kekuatan, dedikasi, dan pengabdian kepada negeri kita. Mari kita beri penghormatan kepada mereka."

Tepuk tangan kembali membahana, dan acara dilanjutkan dengan prosesi resmi pertunangan. Seorang pelayan membawa sebuah kotak beludru biru ke atas panggung. Piter mengambilnya, lalu membuka kotak tersebut, memperlihatkan sebuah cincin berlian biru langka yang bersinar indah.

Dengan tatapan penuh keteguhan, Piter mengambil tangan Evelyne dan menyematkan cincin itu di jari manisnya.

"Dengan cincin ini, aku mengikat janji untuk menjadi pasanganmu, untuk mendukungmu, dan untuk berdiri di sisimu dalam suka maupun duka," ucap Piter dengan suara dalam dan tegas.

Evelyne menatap cincin itu sejenak, lalu mengangkat wajahnya dan tersenyum. "Aku menerimanya dengan penuh kesadaran dan kepercayaan. Aku juga berjanji untuk menjalani perjalanan ini bersamamu."

Suasana dalam aula terasa begitu sakral dan mengharukan. Sorakan kegembiraan dari para tamu memenuhi ruangan, diikuti dengan alunan musik lembut yang menandai dimulainya pesta perayaan.

Para pelayan mulai menyajikan hidangan mewah di meja-meja panjang yang dipenuhi dengan perak dan kristal berkilau. Para bangsawan berbaur, beberapa datang untuk memberikan ucapan selamat langsung kepada pasangan yang baru bertunangan.

Di tengah suasana perayaan, Pangeran Andreas mendekati Evelyne dan Piter dengan anggur di tangannya. "Sungguh pertunangan yang indah. Aku harap kalian berdua menemukan kebahagiaan sejati dalam perjalanan ini."

Piter tersenyum. "Terima kasih atas dukungan Anda, Yang Mulia."

Evelyne menatap sang pangeran dengan hormat. "Kami sangat berterima kasih karena Anda telah mengatur acara ini dengan begitu luar biasa."

Andreas tertawa kecil. "Tentu saja. Aku tidak akan membiarkan kalian bertunangan di tempat lain. Ini adalah awal dari sesuatu yang besar, dan aku ingin memastikan bahwa segalanya berjalan sempurna."

Malam itu berlangsung dengan meriah. Evelyne dan Piter berbagi dansa pertama mereka sebagai pasangan bertunangan di tengah lantai dansa yang dihiasi cahaya lilin dan kelopak bunga yang berjatuhan dari balkon atas.

"Kau terlihat sangat tenang malam ini," bisik Piter saat mereka berdansa.

Evelyne menatapnya dengan mata yang bersinar lembut. "Aku hanya menikmati momen ini. Meskipun semua ini terasa seperti mimpi, aku tahu bahwa perjalanan kita baru saja dimulai."

Piter menatapnya dalam-dalam. "Dan aku akan memastikan bahwa perjalanan ini menjadi perjalanan yang penuh kebahagiaan untukmu."

Di aula megah Istana Kerajaan, Evelyne dan Piter terus berbincang dalam dansa mereka. Langkah-langkah mereka menyatu dalam harmoni, seakan dunia hanya milik mereka berdua. Setiap tatapan yang mereka bagikan, setiap sentuhan tangan yang terjalin erat, membawa kehangatan tersendiri dalam suasana malam itu.

“Bagaimana perasaanmu malam ini?” tanya Piter dengan suara lembut, matanya tak lepas dari wajah Evelyne.

Evelyne tersenyum kecil. “Jujur saja, aku tak pernah membayangkan pertunanganku akan seperti ini. Semua terasa begitu megah dan, sedikit menegangkan.”

Piter tersenyum, menggenggam tangan Evelyne lebih erat. “Aku harap ini bukan sesuatu yang membuatmu tak nyaman. Jika ada yang mengganggumu, aku bisa segera mengatasinya.”

Evelyne menggelengkan kepala. “Tidak, Piter. Aku menghargai segala usaha yang telah kau lakukan. Ini lebih dari cukup.”

Saat mereka terus berputar di lantai dansa, suasana semakin meriah. Para tamu mulai berdansa mengikuti irama musik yang indah, menciptakan pemandangan yang penuh pesona. Namun, di tengah keindahan itu, seorang tamu baru tiba, Laksa Aragont bersama Alena. Laksa da Alena kembali berdansa dalam aula, pesta masih berlanjut, tetapi bagi mereka berdua, malam itu memiliki makna yang lebih dalam. Sebuah ikatan yang semakin erat, sebuah janji yang tak terucapkan, dan awal dari masa depan yang akan mereka jalani bersama.

Sang bangsawan muda yang tampan dan penuh pesona, terlihat percaya diri saat melangkah ke tengah aula bersama Alena di sisinya.

Evelyne melirik sekilas, menyadari kehadiran mereka. Ada sesuatu dalam ekspresi Alena yang membuatnya waspada. Alena tidak hanya datang sebagai tamu biasa, dia datang dengan niat tertentu. Dan benar saja, saat mereka mulai berdansa, Alena tampak bergerak semakin dekat ke arah Evelyne dan Piter.

Seperti yang diduga, Alena yang selalu penuh tipu muslihat telah menyusun siasat licik. Saat mereka berpapasan dalam tarian yang dinamis, Alena dengan sengaja menginjak ujung gaun Evelyne dengan harapan membuatnya terjatuh dan mempermalukannya di depan para tamu kerajaan.

Namun, rencana Alena tidak berjalan seperti yang diharapkannya. Evelyne, yang memiliki keseimbangan luar biasa, tidak hanya berhasil menahan diri dari jatuh, tetapi malah membuat momen itu semakin romantis. Ketika dia nyaris kehilangan keseimbangan, Piter dengan refleks menariknya ke dalam pelukan erat, memutar tubuhnya dengan anggun sebelum menahannya dalam posisi yang sempurna. Seolah-olah itu semua adalah bagian dari tarian mereka yang telah dirancang sebelumnya.

Para tamu yang menyaksikan pemandangan itu tidak bisa menahan kekaguman mereka. Beberapa dari mereka bahkan bertepuk tangan, menganggap adegan itu sebagai pertunjukan dansa yang luar biasa. Evelyne, yang awalnya terkejut, kini tersenyum tipis, menyadari bahwa sekali lagi, Alena gagal dalam rencananya.

Piter menatapnya dengan lembut. “Kau baik-baik saja?” bisiknya di telinga Evelyne.

Evelyne mengangguk kecil, lalu membisikkan jawaban, “Terima kasih, Piter.”

Piter tersenyum, lalu menoleh ke arah Alena yang kini memasang ekspresi kesal. Tatapannya tajam, seakan memberi peringatan bahwa ia tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti Evelyne.

Sementara itu, Alena menggigit bibirnya, berusaha menahan amarah. Laksa di sampingnya hanya bisa menatap kejadian itu dengan ekspresi datar, seolah memahami bahwa Evelyne dan Piter memang pasangan yang serasi.

Saat musik mulai melambat, Piter membawa Evelyne keluar dari lantai dansa. Mereka berjalan ke arah balkon istana, mencari udara segar setelah momen yang cukup menegangkan tadi.

“Alena tak akan berhenti sampai di sini,” gumam Evelyne, menatap langit malam yang bertabur bintang.

Piter mengangguk, menyandarkan punggungnya pada pagar balkon. “Aku tahu. Tapi kau tak perlu mengkhawatirkannya. Aku di sini untuk melindungimu, Evelyne.”

Evelyne menoleh, menatap Piter dengan penuh perasaan. “Aku beruntung memiliki tunangan sepertimu, Piter.”

Piter tersenyum kecil. “Dan aku lebih beruntung karena mendapatkanmu.”

1
Diyah Pamungkas Sari
jd inget si edward sama bella pas MP kmr nya hancur berantakan wkwkwkwkwk
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸: eh, kok iya ya aku baru engeh sama twilight /Facepalm/
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
oke perutku begah!! bacanya ini pas hbs sarapan!! mana hawa adem lg. woeylah
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸: keek, kenapa begah kak?
total 1 replies
Rossy Annabelle
ini nih baru keren si Author..ada giveaway nya we🥳
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸: semngat kak
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
brti selanjutnya baca nya mlm ja dah 😑😑😑😑😖😖😖😖
Rossy Annabelle
q padamu Evelyn 😍tunjukkan kekejamanmu🥳
Diyah Pamungkas Sari
mantep eve, lope yu
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸: lop yu tu lah/Facepalm/
total 1 replies
charis@ŕŕa
semoga sehat selalu n di jauhkn dr musibah...
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸: aamiin
total 1 replies
Rossy Annabelle
turut berdukacita y thor 🥺,,cpt sembuh & semoga selalu diberi kesehatan..tetep semangat pokoknya 💪
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸: aamin
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
evelyn main sosor bae kan kaget wkwkwkwwkk
Diyah Pamungkas Sari
gemes bgt sm piter n evelyn wkwkwkwkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!