Awalnya pura-pura, lama-lama jadi cinta. Aku, Renata Priyanka, menghadapi kenyataan hidup yang tidak terduga setelah calon suamiku memutuskan hubungan satu minggu sebelum pernikahan.
Untuk memperbaiki nama baik keluarga, kakek mengatur pernikahanku dengan keluarga Allegra, yaitu Gelio Allegra yang merupakan pria yang terkenal "gila". Aku harus beradaptasi dengan kehidupan baru dan konflik batin yang menghantui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Balita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengikuti Alur
29 Maret 2025, pagi hari.
Paman Moha datang menghampiri kakek di meja makan. Kakek tampak manggut-manggut saat Paman Moha sedang membisikkan sesuatu di telinganya.
"Tak ku sangka jika Allegra akan memberikan jawaban mereka secepat ini," kakek tersenyum.
"Anda berhasil Tuan," puji paman Moha seraya menuangkan secangkir teh dari teko ke dalam gelas milik kakek.
"Tidak, ini belum selesai." sahutnya.
...----------------...
29 Maret 2025, di pagi hari setelah Rain pergi.
Di rumah, aku sibuk mencari informasi terkini tentang berita pernikahan ku di sebuah web khusus yang hanya mengabarkan tentang keluarga pengusaha atau konglomerat terupdate.
Beberapa website sudah ku cari, tapi ada yang aneh. Aku sama sekali tidak menemukan berita tentang pernikahanku yang akan segera dilaksanakan. Padahal undangannya sudah di bagikan, biasanya para wartawan akan segera mencari tahu siapa calon suamiku dan mengorek informasi lain seputar kisah kehidupan keluarga pengusaha konglomerat seperti diriku.
"Tidak ada yang memberitakan ku?" aku bergumam sambil terus searching di Google.
Mereka hanya mengangkat tentang produk terbaru luncuran ELICO AI yang sangat diminati banyak orang. Ini semua terasa sangat janggal, karena semua terlihat sudah tertata rapi sejak awal. Keberadaan Edward yang sangat sulit dilacak, reaksi keluarga yang terlihat biasa saja, dan tidak ada berita yang mengangkat tentang masalah ini.
Padahal anak artis yang jago mengupas salak saja, telah menjadi sorotan berminggu-minggu dan telah menjadi pencarian terbanyak di website berita selebritis. Bagaimana bisa pernikahan cucu konglomerat generasi ketiga sama sekali tidak terlihat seperti ini?
"Sebenarnya, undangan pernikahan nya sudah dibagikan atau belum sih?" ku terus bergumam sendiri.
Tidak hanya satu, bahkan sudah 5 orang yang terkenal bisa melacak dan menjual informasi pribadi seseorang, menolak permintaan ku untuk melacak keberadaan Edward. Dengan alasan 'sudah banyak orderan informasi', mereka menolak ku yang menawarkan harga bayaran yang cukup tinggi.
Aku bingung harus melakukan apa lagi, semua hal yang kucari semuanya sia-sia, tidak ada yang bisa ku korek sedikitpun. Aku merasa jika aku sebenarnya telah disetting untuk ini. Sebenarnya dimana letak kesalahannya? Sejak kapan aku diperalat? Dan oleh siapa?
Karena sudah buntu, aku menaruh laptopku di atas meja, lalu merebahkan diri di atas ayunan. Sayup-sayup terdengar suara seseorang memanggil namaku.
"Na... Regina... Regina!"
"Hah?! Hah, hah, hah," aku terbangun dengan sangat terkejut.
Regan berdiri di sampingku. Rupanya, aku sempat terlelap sebentar, sesaat setelah merebahkan diri di atas ayunan ini. Ku melirik Regan yang berdiri sambil menatapku dengan ekspresi datar, dia memang begitu.
"Bisa kita bicara sebentar?" tanya nya.
Aku mengangguk, bangun, berdiri, lalu berjalan menuju sofa. Mengajak Regan untuk duduk berhadapan denganku yang masih linglung karena baru bangun.
"Kakek sudah memutuskan, untuk menghindari cap dan reputasi keluarga yang buruk, kau harus tetap menikah tapi dengan pria lain," kata Regan.
Mendengar perkataan Regan barusan, aku tidak terlalu terkejut karena aku sudah menduga kakek akan memberikan ide solusi yang seperti itu. Dan aku sendiri telah berjanji akan mengikuti apapun keputusan yang akan kakek katakan untuk solusi masalah ku ini. Tapi aku juga mesti tahu,
"Dengan siapa aku akan menikah?" tanyaku.
Regan sempat tertegun sebentar, lalu dia menjawab dengan singkat. "Keluarga Allegra. Kau akan menjadi menantu keluarga Allegra," sahutnya.
"Allegra?"
Itu adalah nama keluarga yang asing bagiku, mungkin ku pernah mendengar atau membaca berita tentang keluarga Allegra itu. Keluarga kecil yang besar. Orang-orang menyebutnya seperti itu, untuk waktu yang lama, aku pernah melihat berita tentang keluarga Allegra yang merupakan salah satu pemilik saham sebuah kapal pesiar internasional yang cukup besar.
Tapi aku hanya melihatnya sekali, selanjutnya aku tidak pernah melihat tentang nama keluarga Allegra lagi. Usaha apa yang dia miliki selain memiliki sedikit saham pada sebuah kapal pesiar internasional itu? Dan kenapa harus Allegra?
"Benar. Kau akan menikah dengan salah satu putra keluarga Allegra, lebih tepatnya adalah putra sulung mereka. Namanya Gelio Allegra,"
"Hmm, bolehkah aku melihat data indentitas calon suamiku itu?" pintaku.
"Oh tentu," Regan mengambil ponselnya, mencari-cari sesuatu hingga pada akhirnya dia menemukan nya. Regan memperlihatkan sebuah rekap indentitas Gelio Allegra, calon suamiku (pengganti Edward sementara).
Dari profil ku lihat, dia tampak bersih dan lumayan tampan. Walau cuma sementara, sampai Edward kembali, setidaknya, dia tidak memiliki wajah yang lebih buruk dari Edward. Namun, disaat ku melirik ke data berikut nya, betapa terkejutnya aku saat melihat tahun kelahirannya.
"Tunggu, tahun 1990!? Dia bahkan lebih tua 5 tahun darimu kak! Sebentar... 11 tahun! Aku memiliki perbedaan usia yang sangat jauh!" aku heboh.
Regan datar, dia tampak tidak terkejut sedikitpun, memangnya masalah pernikahan beda usia itu? Di zaman sekarang pernikahan beda usia itu sudah biasa dan tentunya tidak ada mempermasalahkan, asalkan kedua belah pihak sudah sama-sama dalam usia yang legal.
"Ya terus?" tanya Regan yang membuatku kesal.
"Apanya yang terus? Dia 11 tahun lebih tua dariku kak! 11 tahun! Kami beda generasi, beda pola pikir, dan masih banyak lagi perbedaan yang kami miliki. Kami tidak cocok, lagian kenapa kakek menjodohkan ku dengan pria ini?" omel ku.
"Jadi, kau tidak mau menerima keputusan kakek dengan alasan kau tidak mau menikah dengan pria dewasa? Biar ku katakan kepada kakek kalau kau menolak untuk-"
"Tidak,tidak. Bukan begitu... Siapa bilang aku tidak mau? Carikan jadwal untukku agar bisa bertemu dengannya, tidak mungkin kan kami tidak pernah bertemu lalu langsung memutuskan untuk menikah?" aku mencari alasan. Bisa gawat jika Regan benar-benar melaporkan hal itu kepada kakek.
Aku harus tetap terlihat baik, ini semua untuk tetap menjaga reputasi keluarga akibat kesalahan ku. Ini juga merupakan cara untukku bisa menyelidiki lebih lanjut, apa penyebab Edward menghilang dan apakah dia masih hidup atau sudah tiada. Ku harap suamiku nanti bisa di ajak kerja sama untuk hal itu, lagian kami kan hanya sebatas hubungan bisnis sesama keluarga pengusaha.
"Baiklah," kata Regan mengakhiri.
Percakapan berakhir dengan sebuah kesepakatan. Aku tidak mengerti kenapa semua ini bisa terjadi menjadi seperti ini. Keahlian ku bernegosiasi di perusahaan, seakan tidak berguna jika ku bernegosiasi dengan keluarga ku di rumah. Semuanya rumit, aku hanya bisa mengikuti alur, dan mencoba mencari selah untuk bisa sedikit terhindar dari semua otoritas ini.