NovelToon NovelToon
SANG TERPILIH

SANG TERPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aludra08

Hiera seorang gadis yang selalu mendapat perundungunan, baik di kampus maupun di keluarga sendiri.
suatu malam dia disiksa ibu tiri dan keluarganya hingga meregang nyawa, tubuhnya pun dibuang ke sebuah jurang.
Hiera nyaris mati, namun sesuatu yang tak terduga terjadi dan memberinya kesempatan kedua.
apakah Hiera mampu bangkit dan membalas orang orang yang telah menyakitinya?
yuk ikuti kisahnya dalam cerita SANG TERPILIH.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08

Stp 8

Tuan Andi terpekur menatap dokumen di tangannya. Dokumen pernyataan penyerahan kekayaan anak Sahabatnya, Marina Starlight. Dia tak menyangka, anak itu dapat dengan mudah menyerahkan kekayaan warisan ibunya pada orang orang di depannya.

"Lalu dimana nona Hiera sekarang?" Tuan Andi bertanya.

"Anak gadisku itu berjiwa petualang, setelah dia menandatangani dokumen ini, dia pamit ingin keliling dunia katanya." Jack menjawab dengan setenang mungkin. Dia melirik istrinya meminta dukungan.

"Betul, Hiera sudah lama berkeinginan keliling dunia, dan dia sudah tidak sabar. Rupanya dia punya tabungan dari sisa uang jajan yang tuan Andi berikan tiap bulannya." Margareth menambahkan dengan senyum palsu. Padahal kenyataannya uang bulanan Hiera sebesar sepuluh juta perbulan selalu dia sita. Margareth menelan ludah, sedikit gugup.

"Yah ku akui saudara tiri ku itu memang hemat." Tambah Hanna dengan wajah datar.

Tuan Andi masih mengamati dokumen itu, hatinya masih merasa janggal, 'Jika nona Hiera menyerahkan kekayaannya dengan sukarela, kenapa dia hanya membubuhkan cap jempol, bukan tandatangannya'. Batinnya.

'Tunggu dulu'. Raut wajah tuan Andi sedikit berubah jika diperhatikan. Dia melihat setitik bercak darah di antara tinta cap jempol Hiera. 'apa yang terjadi dengan nona Hiera? Apa dia berada dalam kesulitan sekarang?' batin Tuan Andi. Dia pura pura tidak melihat setitik bercak darah itu, dia harus menyelidikinya.

"Bagaimana? Apakah Dokumen penyerahan harta kekayaan ini bisa disetujui?" Tanya Jack tak sabaran.

"Maafkan saya tuan Jack, dokumen ini kurang kuat, tetap harus ada tanda tangan nona Hiera untuk mengesahkannya, jadi saya belum bisa menyetujuinya".

Raut wajah Jack berubah merah, dia berusaha menahan amarah. Sia sia saja dia membunuh anak sialan itu, kalau hartanya sulit berpindah tangan.

"Lantas harus sampai kapan saya menunggu?" Tanya Jack dengan nada gusar.

"Yaah, tunggu sampai nona Hiera kembali dari keliling dunia". Jawab tuan Andi dengan nada setengah mengejek.

Ketiga wajah di depan tuan Andi berubah pucat. Bagaimana Hiera bisa kembali, sedangkan mereka sudah membunuhnya.

"begini, apa tidak ada cara lain? Bagaimana pun nanti aku tidak akan melupakan jasamu, ku beri kau dua puluh lima persen dari kekayaanku!"

"Apa anda sedang nenyuapku tuan Jack?" Tanya Tuan Andi dengan nada mengejek. Dia semakin yakin ada yang tidak beres dengan keluarga Nona Hiera.

"Bukan begitu, itu anggap sebagai tanda terimakasih kami". Margareth membela suaminya.

"Bagaimana kalian bisa memberiku dua puluh lima persen kekayaan, sedangkan yang bisa kalian dapat tidak lebih dari lima belas persen".

"APA? LIMA BELAS PERSEN?!" ucap ketiga orang di depan tuan Andi serempak.

"Sesuai surat wasiat yang mendiang Marina tulis, orang yang bersedia mengurus nona Hiera, yaitu ayah kandung nona Hiera, tuan Jack, akan mendapat lima belas persen harta kekayaan keluarga Starligt setelah nona Hiera berusia dua puluh dua tahun. Jika nona Hiera menyerahkan seluruh harta kekayaannya pada ayahnya seperti yang kalian ucapkan, itu benar benar harus menggunakan tanda tangan asli nona Hiera, bukan hanya cap jempol. Kecuali..," Tuan Andi menggantung ucapannya.

"Kecuali apa?" Jack dan Margareth bertanya bersamaan. Raut wajahnya begitu penasaran.

"Kecuali jika Nona Hiera meninggal dunia karena kecelakaan, maka selain ayah kandung nona Hiera menerima delapan puluh persen kekayaan Starlight, dia juga berhak atas asuransi kematian nona Hiera sebesar sepuluh milyar."

"Sep..sepuluh milyar?!" Tanya Margareth tak percaya. Matanya seperti hendak melompat dari cangkangnya. Pun juga dengan Hanna dan Jack.

"Betul, sepuluh milyar, dan dua puluh persen kekayaan Starlight akan disumbangkan pada yayasan panti asuhan.

"Sebenarnya si Hiera sudah ma..," Tangan Margareth dengan cepat menutup mulut anaknya, Hanna. Kenapa dia begitu gegabah hendak mengatakan kalau Hiera sudah mati. Jika ketahuan jika Hiera mati dibunuh, hancur semua! Bukan hanya harta gadis itu yang gagal didapat, mereka malah akan mendekam di penjara.

"Margareth memberi isyarat dengan matanya pada suaminya, agar Jack segera berpamitan dari rumah pengacara ini.

"Baiklah tuan Andi, kami pamit dulu, nanti kalau putriku sudah pulang dari keliling dunia, kita bicarakan lagi perihal dokumen ini." Pamit Jack. Mereka pun keluar dari rumah megah milik tuan Andi.

Di tengah perjalan mereka sibuk merencanakan sesuatu. Bagaimana caranya merekayasa kematian Hiera supaya terlihat seperti kecelakaan.

Manusia manusia tak tahu malu itu membayangkan harta dan uang asuransi yang fantastis dari gadis yang telah mereka bunuh.

***

Hujan deras mengguyur bumi malam itu, kilatan cahaya petir sambar menyambar disertai gelegar suaranya. Perumahan elit itu seperti mati tanpa penghuni, ditambah aliran listrik yang sedang padam membuat suasana perumahan itu begitu gelap mencekam.

Sebuah mobil mewah memasuki rumah bak istana. Mereka bertiga buru buru keluar dari mobil yang sudah terparkir di garasi.

"Pah jangan matikan dulu lampu mobilnya, gelap banget ini!" Teriak Margareth.

"Ini para babu pada kemana sih? Bukannya nyalain lampu emergency kek, udah tahu mati listrik!" Gerutu Hanna. ARIIII! Lyyn! DONAAA!" Hanna berteriak memanggil para pembantunya.

Hening, tak ada sahutan dari dalam, hanya terdengar suara gemericik hujan dari luar sana.

"CK, pada kemana sih tuh babu!" Dengus Margareth kesal sambil berusaha membuka pintu rumahnya.

"krieeeeeet!" Pintu rumah terbuka menghasilkan bunyi berderit. Sedikit mengerikan memang di pendengaran. Karena suasana rumah yang gulita bak rumah berhantu.

Hanna menyalakan senter pada ponselnya, kemudian masuk ke dalam rumah diikuti Margareth dan Jack.

"BLAM!"

"TOK! TOK! TOK!

Baru saja mereka menutup pintu rumah, tiba tiba ada yang mengetuk pintu.

Mereka saling pandang dengan kening berkerut.

"Siapa sih yang bertamu malam malam begini? Lagi hujan pula." Tanya Margareth dengan raut muka keheranan.

"Tok! Tok! Tok, tok! Tok! Tok!"

Suara pintu kembali diketuk, terdengar pelan dan ritme teratur.

"Biar aku yang buka!" Hanna mendekati pintu dengan senter ponsel yang terus menyala.

Gegas Hanna memutar gagang pintu dan membukanya.

Tak ada siapa siapa di luar. Hening, hanya gemericik suara hujan dan sesekali gelegar halilintar yang bergemuruh bersama cahayanya yang menyilaukan mata.

"Siapa Han?" Margareth bertanya dari dalam rumah. Dia dan Jack sedang merebahkan diri di sofa ruang tamu yang gelap.

"Gak tahu ma, gak ada siapa siapa, orang iseng kali!" Hanna kembali menutup pintu dengan kesal.

"Tok! Tok! Tok! "

Baru saja Hanna hendak melangkah, suara ketukan pintu terdengar lagi. Hanna benar benar jengkel dibuatnya.

Hanna kembali membuka pintu dengan kemarahan di hatinya.

"Siapa sih?" Pandangan mata Hanna meliar, melihat ke sekitar halaman rumahnya. Tak ada apapun di sana.

"Hei setan! Demit! Kalau berani tampakkan diri mi, jangan cuma iseng! Gangguin orang aja!" Teriak Hanna di tengah derasnya hujan.

"BLAM!" Hanna membanting pintu dengan kesal.

"Tok! Tok Tok!"

Amarah Hanna semakin mendidih, dibukanya pintu dengan kasar.

"Hei Se.., Aaaaaaaaaaaaaa!" Jerit ketakutan keluar dari mulut gadis itu, tubuhnya kaku, matanya melolot terpatri pada sosok menyeramkan yang berdiri di depan pintu.

1
Fransiska Husun
dan tidak jadi lg karena ad penguntit
Muliati Sherina
ceritanya seru
Diyah Pamungkas Sari
hiiii....serem nya si pangeran.
Aludra08: ganteeeeng
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
kmren pas baca sm si hugo kyk ad yg kurang gt klo misal jd sm hera. apa sm pangeran ki aja?
Aludra08: Hugo ganteng loh
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
ikan laut dalam bukan?? yg ad lampu d antenanya gitu???
Aludra08: angker fish
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
liat notif lgsg gass...seruuuuu
Diyah Pamungkas Sari
seruuuuuuuuuu!!!!! ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Aludra08: terimakasih sudah mampir ya 🥰
total 1 replies
Star
Cerita nya bagus kak 😍
Aludra08: terimakasih banyak atas dukungannya 🙏☺
total 1 replies
@Risa Virgo Always Beautiful
lautan memang bikin hati adem
pєkαᴰᴼᴺᴳ
ceritanya menarik kk
Aludra08: terimakasih ya 🥰
total 1 replies
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Aku rela begadang supaya bisa selesain baca cerita ini. Seru banget!
Aludra08: terimakasih atas dukungannya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!