Kisah ber-genre fantasi yang menceritakan seorang anak konglomerat di suatu negara yang terjebak hubungan dengan dosennya sendiri. Violia Lavina seorang mahasiswi yang agak "unik" yang entah bagaimana bisa terjebak dengan dosennya sendiri, Leviandre. Dalam hubungan sakral yakni pernikahan.
Katanya terkait bisnis, bisnis gelap? Unit Pertahanan negara? Politik? SECRETS, mari kita lihat rahasia apa saja yang akan terkuak.
Violia said:
Demen ya pak? Tapi maaf, bapak bukan tipe gw.
And Leviandre said:
Berandalan kayak kamu juga benar-benar bukan tipe saya.
Disclaimer, cerita ini adalah cerita pertama dari sayaa, oleh karena itu isi novel ini jauh dari kata sempurna. Serta cerita ini memiliki alur yang santai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FairyMoo_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter Fifteen
Setelah setengah jam Vio telah selesai melakukan pemeriksaannya. "Jadi, jantung kamu berdetak tidak karuan juga disertai rasa tidak enak diperut dan mual, dan itu bukan penyakit. Kebetulan selama ini jantung kamu berdetak diluar normal saat dekat seseorang, benar?" ujar dokter didepannya mengulang keluhan Vio. Vio mengangguk mengiyakan.
"Haha, sebelumnya saya ingin bertanya. Disaat misal kamu banyak kerjaan atau banyak pikiran apakah gejala ini juga timbul?" tanyanya. Vio menggelengkan kepalanya ragu sembari mengingat ingat.
"Umm- engga deh keknya." jawab Vio sekenanya.
"Perasaan gw gapernah kek gitu deh, paling parah juga pas mikirin nikah ama dosen rese itu tapi biasa aja tuh jantung gw." sambung batin Vio.
"Baiklah, mungkin kamu bingung tetapi ini bukanlah hal asing dikalangan anak muda. Itu adalah gejala di mana terlepasnya hormon adrenakin, epinefrin dan norepinefrin dari kelenjar adrenal. Hormon-hormon yang terlepas itu akan mengalir kedalam aliran darah yang menyebabkan jantung kamu berdetak lebih cepat. Tapi, pusatnya berada di otak, otak kamu mengirim sinyal tersebut saat kamu merasa tertarik pada seseorang. Tidak hanya lawan jenis bisa saja itu adalah orang yang kamu kagumi seperti selebriti dan lain-lain. " jelas dokter itu.
Ekspresi Vio sudah tak karuan mendengarnya, ia memegang kepalanya dengan kedua tangannya, kayak lagi mikirin utang aja. "Ga ga ga! Ga mungkin deh keknya dok. Masalahnya jantungnya itu tuh berdebarnya di dekat orang yang saya benci orang yang saya sebel banget! " ujar Vio menggelengkan kepalanya sambil mengnyugur rambutnya kebelakang.
"Hahah, lucu banget ih kamu!" gemas dokter itu melihat tingkah Vio. Ia menghela nafas lalu menyandarkan tubuhnya pada kursi.
"Biasanya semua orang tuh menyadari hal ini dengan sendirinya, tapi kamu malah repot-repot datang kesini. Dan efek-efek mual yang kamu rasakan itu disebut Butterfly Effect oleh anak-anak zaman sekarang." kata dokter muda yang berumur sekitar 25 tahunan itu, ia amat cantik.
"Kamu pernah dengar kan? Kata orang-orang benci dan cinta itu sangat berdekatan, kesenggol dikit aja perasaan kamu bisa berubah. Entah itu dari cinta menjadi benci maupun benci jadi cinta. Saya paham, mungkin sulit untuk kamu menerima perasaan itu, yang namanya cinta itu datangnya itu selalu tiba-tiba dan ga bisa kita tebak." ujarnya lagi. Bukannya terlihat menjelaskan keadaan pada pasien dokter muda bernama Allysa Lyvi Vincent itu malah terdengar sangat mendalami seperti.. curhat?
"Yang bener aja anjir! Masa gw suka ama bapak-bapak?!" ujar Vio frustasi. "Me too." sahut dokter itu pelan tetapi masih bisa didengar Vio. "Hah?" reflek Vio.
"Iya, gw juga baru ngalemin kasus kek lo gini, tapi gw sebaliknya, awalnya gw cinta sekrang benci dan gw mulai suka ama bapak-bapak juga lagi!" ikut dokter muda itu. "Heh! Kok gitu sih dokter ngomongnya?!" syok Vio karena dari tadi Allysa ini berbica lemah lembut.
"Lo duluan yang mulai, cape banget gw jadi cewek soft spoken gila! Bukan gw banget." ucapnya sambil geleng-geleng. Allysa Lyvi ini baru dua tahun bekerja sebagai psikolog setelah lulus kuliah, ia adalah pribadi yang ceria dan mudah bergaul, anaknya super aktif.
"Gausah sungkan, santai aja gw masih muda ya, dah deh gausah formal-formal banget kita kek ibu-ibu aja." ujar Allysa melihat Vio yang melihatnya aneh.
"Aelah jadi gimana ini? Masa gw sukanya ama bapak-bapak sih! Ga banget!" ujar Vio lagi ia ikut menyandarkan tubuhnya pada sofa. "Setua apa sih orang yang lo taksir, sini cerita." ujar Allysa.
"Itu dosen gw." ujar Vio jujur. "Gila?! Eh- ga deng, banyak sih mahasisiwi yang naksir dosennya. Tapi dosen itu ganteng dan mapan kan?" sambung Allysa yang berlagak terkejut awalnya.
"Entahlah, masalahnya gw tuh gedek banget sama tu dosen atu! Dia itu dosen konpen, gw sering banget dihukum sama dia tiap hari! Ga pernah bener keknya gw dimata dia." ujar Vio.
Ini definisi satu frekuensi, dua orang yang baru kenal itu telah terlihat seperti sahabatan. "Nah itu! Karena benci lo yang kelebihan itu lengah dikit lo lansung jatuh cinta!" ucapnya.
"Nah, kalo lo? Lo bilang lo juga suka ama bapak-bapak?" tanya Vio.
"Ah ga seru gw! Pas mulai buka usaha disini tuh gw tinggal di apart because rumah ortu gw tuh di Baerney pas samping apart gw tuh ditinggalin duda-"
"Njir! Cantik-cantik doyan duda! " potong Vio cepat.
"Heh! Ini duda premiun you know? He is very handsome and charismatic! Dah gitu mapan lagi! Tapi mirisnya dia bahkan ga kenal gw, kita papasan aja jarang gw pernah beberapa kali liat dia dari jauh." ucapnya lesu di akhir kalimat.
Fyi Bearney adalah kota yang cukup jauh dari kota itu, kota Archeanver yang merupakan ibu kota Tarvisium.
"Dih? Kok bisa suka kalo interaksi aja ga pernah?" heran Vio. "Udah gw bilang cinta datengnya tiba-tiba. Udah ih, udah abis nih waktu lo, lanjut pasien berikutnya." ucapnya. "Jadi ini beneran nih gw suka dia?" tanya Vio lagi saat bersiap pergi.
"Aelah nanya mulu lo! Ini kartu nama gw disana ada no gw. Lumayan buat tempat curhat lo itung-itung nasip kita sama nanti kita curhat-curhatan." ujar nya sambil menyerahkan name card miliknya.
"Ga sembarangan orang lho bisa konsul gratis sama gw via telpon lagi! Spesial buat lo ni Violia." ujar dokter itu tersenyum sombong kearah Vio. "Gw belum ngenalin diri! Kok lo taunya duluan sih!" ucap Vio. Entah kenapa kedua orang itu sangat cepat akrabnya. Yaa begitulah jika orang yang kepribadiannya sama saling bertemu.
"Heh! Siapa di seantero Tarvisium ini yang ga kenal lo? Anak konglomerat Chesterfield?! Dari awal gw liat nama lo di daftar pasien aja gw udah tau itu lo, hampir aja tadi gw kira penerus keluarga Chesterfield mengidap kelainan jiwa. Mungkin gila gegara kebanyakan uang?" ujarnya terkekeh.
"Gila ah! Mana ada orang gila gegara kebanyakan uang? Yaudah nanti gw kontak ya!" ujar Vio melambai-lambaikan name card milik Allysa lalu keluar dari ruangan itu.
Selang Keluarnya Vio masuk seorang wanita ke ruangan Allysa. "Dengan mba Eryl? Mari mba duduk disini. Jadi ada keluhan apa?" ucapnya Lemah lembut seraya tersenyum manis. Ya, begitulah hidup berkarir guys, muka dua amat sangat diperlukan.
... ✥...
Vio sampai dirumah tepat tengah hari ia mengarah ke dapur karena mencium bau harum masakan dari dapur. "Wahh, biasa pas gw masuk rumah cium bau makanan pasti didapur ada bidadari kesayangan gw, sekarang kok jadi om-om ya?" ucap Vio memasuki area dapur, ia menyapa Levi yang sedang sibuk dengan ponselnya di meja makan yang didepannya telah dipenuhi makanan. Vio menyapa bukan karena apa, ia hanya menyingkirkan rasa canggung yang tak nyaman.
"Dari mana aja kamu? Keluar ga ada pamit-pamitnya. Sudah, cepat duduk kita makan." ujar Levi. Vio menurut dan duduk di depan Levi. Mereka mulai makan bersama.
"Banyak banget masaknya pak? Bapak lagi ultah ya?" ucap Vio melihat banyaknya makanan di atas meja. "Ini bentuk riset saya, untuk usaha baru saya." ujar Levi serius menyantap makanannya.
"Pak, tadi mama ada chat, dia nyuruh kita kesana nanti malem katanya." ujar Vio. Tadi saat hendak pulang dari klinik Vio mendapatkan pesan dari mamanya yang menyuruh mereka untuk datang kerumahnya nanti malam.
"Ada apa emang?" tanya Levi menatap Vio. Vio kembali merasakan detak jantungnya yang ga karuan, ia langsung berdehem untuk mengusir rasa itu dan hanya menaikkan bahu tanda tak tahu. "Yaudah kalo gitu, nanti kita pergi." ujarnya lalu kembali fokus pada makanan di depannya. Vio mengangguk lalu ikut menghabiskan makanannya.
...»»---->To Be Continued<----««...
...Haiii~ SECRETS dateng lagi nih, double up☺...
...Moodnya lagi bagus buat ngetik☺...
...Nahhh udah ketauan nih Vio mulai kecintaan sama bapak Leviandre🤏🏻...
...Oke bye byee~ see you in next part👋🏻...