ini sekuelnya dari kisah(menikah dengan tuan muda dingin)bisa di baca terpisah
gina larasati gadis yang selalu bermimpi untuk kuliah di universitas ternama
berkat kecerdasan dan prestasinya serta dukungan dari paman dan bibinya akhirnya dia berhasil untuk bersekolah di sekolahan impiannya
namun di saat dia mengenal laki-laki bernama Faris hidup nya jadi penuh kejutan
apakah gina bisa melanjutkan study nya?
dan apa kejutan yang ia dapatkan?
yuk simak yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom_nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 34
Sepandai pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga.
Sepandai-pandainya kau menyembunyikan batang akan tercium baunya
Begitulah pepatah yang tepat untuk seorang Andra,kali ini dia tak akan mungkin bisa lolos
Faris telah membuktikan akan janjinya,setelah mengebumikan anak dari bibi gina dia langsung mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari tahu,perihal kejadian naas tersebut.
kurang lebih 7 hari baru Faris bisa mengumpulkan bukti-buktinya,bukti dimana ayah dan juga seseorang yang bisa di katakan adalah otak dari kejahatan ini.
Faris tak akan mungkin tenang,dia sudah tak sabar lagi ingin mencari bukti-bukti untuk menjebloskan tersangka ke penjara
faris telah mengantongi motif pelaku pula hanya menunggu bukti-bukti yang lengkap saja
Faris bukanlah orang biasa,dia pernah bekerja sebagai detektif dan pernah menjadi anggota CIA meskipun hanya sebentar karena dia ingin fokus kepada bisnis.
Dengan membantu keluarga bara,dia benar-benar telah mengasah bakatnya,dia tanamkan prestasi nya di perusahaan milik bara
Semboyan Faris hanya satu"orang akan melihat kita,atau kita yang akan di lihat orang"
Kata-kata itu selalu jadi acuan dalam hidup faris.kata-kata mendiang sang ibunda itu selalu menjadi landasan Faris kemana pun ia berpijak.
Dan kini ia membuktikan sekali lagi,dan ini lah hasilnya
"bro mereka sudah ahli lihatlah mereka mengeksekusi di luar cctv,mereka sudah memperhitungkan ternyata,tapi mereka bodoh jika ada cctv yang rusak di sisi kanan mereka,dan itu adalah keahlian kita untuk memperbaiki nya bukan?"senyum salah satu orang Faris bernama andi
"Andi benar ris,mereka Tidak tahu jika kita ahlinya"ucap Aldo sekretaris bara ikut menimpali
"bagaimana ini sudah cukup memberatkan mereka bukan?"kata rado menambahi juga
"kita Tidak akan menjebloskan eksekutor itu tapi menjebak mereka supaya mengakui bos mereka lah otaknya,dan aku meyakini hal itu bisa kau atasi adrian?!"kata Faris menatap sang teman yang berperawakan Batak itu
"kenapa tidak di jebloskan langsung saja Faris mereka semua?"tanya adrian
"aku sudah pernah melaporkan ke pihak berwajib tapi otak dari ini semua berhasil lolos,aku ingin otak dari orang itu tak lolos lagi hari ini"kata Faris
"siapa menurutmu Faris?otak dari ini semua?"kata aldo
"aku sangat yakin hanya ayah gina yang bisa seperti itu,dulu pun sama dia melakukan hal itu kepada paman gina"kata Faris
"apa motifnya?"tanya adrian
"dia merasa iri terhadap kembarannya itu ayah gina dan juga sang paman adalah kembar identik.dan ayah gina mengatakan jika sang anak tak pernah ingin mengakuinya sebagai ayah,jadi dia berusaha untuk melenyapkan saudara kembarnya,dia sudah di tahan tapi sayang ada yang menebusnya"cerita Faris waktu itu
"lalu untuk kasus bibi gina ini apa motifnya?"tanya rado menatap ke arah Faris
Faris hanya terdiam tapi seseorang memberi tahu mereka yaitu uncle Jack"untuk memudahkan suatu urusan harus mengorbankan seseorang yang di sayang"suara pria paruh baya yang sangat mengenal siapa itu Andra karena yang berdiri di depan Faris ini adalah kakek gina sendiri yaitu ayah Andra dan juga andre
Jack selama ini bersembunyi diantara orang-orang Faris dia tinggal bersama Adrian dia dan sang istri tinggal disana
Setelah mereka bangkrut mereka di kabarkan meninggal dunia dalam musibah kebakaran padahal yang sebenarnya terjadi mereka tidak lah meninggal itu semua hanya akal-akalan Andra agar dapat uang asuransi
"baiklah aku mengerti sekarang kita cari tahu siapa orang itu juga,orang yang telah membebaskan ayah gina itu"kata adrian memberi tahu,kemudian menyuruh mereka untuk bubar supaya tidak terlalu terlihat mencolok.
Namun ternyata tidak mereka tetap berkumpul disana menemani Faris yang sedang tak baik-baik saja
Di apartemen milik Faris inilah mereka berkumpul menghabiskan malam mereka mengamati dan mencari informasi,serta sudah jelas jika ingin bersenang-senang pastinya
Faris pun mencoba kembali dia punya gagasan tersendiri
"sial kali ini dia menyewa eksekutor ternyata,ini akan susah tapi tidak mungkin tak ada jalannya pasti ada jalan keluarnya"kata Faris mengamati cctv yang masih berputar di laptop nya
Faris pun berusaha mengontak batin ke paman gina,jika dia ini tulus membantu dia meminta izin supaya di beri jalan keluar agar kasus ini tidak menjadi kasus yang perdata saja tapi menjadi pidana
dan benar seperti gelas kosong yang sedang terisi,begitulah pemikiran Faris yang begitu banyak gagasan
Ia mencoba memundurkan waktu cctv nya,dan berhasil ia berhasil mendapatkan bukti baru
Tapi saat itu ia begitu tercengang saat ia melihat dengan kedua matanya sendiri siapa saja pelaku itu
Faris mengepalkan tangannya kala menatap dua sosok pria yang sangat ia kenal"brengsek ternyata laki-laki itu juga ikut campur"Faris mengepalkan tangannya kala terlihat dengan jelas bila Gian keluar bersama dengan andra
"bro kenapa lagi,kau sudah memiliki bukti baru?kenapa wajahmu tegang begitu?"
"ya aku pastikan akan menjebloskan mereka semua ke penjara hari ini juga"Faris berucap dengan lanjut berjalan cepat keluar ruangan sedang para teman nya terkejut itu mereka langsung mengikuti Faris karena mereka sangat suka dengan Faris yang sudah turun tangan seperti ini
Mereka menatap monitor yang masih menampilkan sosok orang berparas tampan yang di zoom oleh Faris
keesokan harinya Faris berkumpul lagi di suatu ruangan.dia di beri waktu satu Minggu kepada bara untuk cuti sebelum ia di perintahkan untuk memimpin di perusahaan bara yang berada di Kuala lumpur.
Faris tengah berada di antara teman-teman nya hanya ada Salim,Adrian,dan juga uncle Jack
Mereka membawa dua orang yang sebagai eksekutor penabrak bibi gina tempo hari,Faris menyekapnya dan meminta mereka berucap secara jujur atas apa yang mereka lakukan dan apa tujuan nya serta siapa yang memerintah mereka.
Faris mengintrogasi satu persatu orang,dan dia juga merekam nya untuk bukti ke pihak berwajib untuk memperberat hukuman tersangka nanti
Setelah mendapatkan hasil yang memuaskan Faris langsung bergegas melapor dan laporan langsung di tindak lanjuti
"sialan aku di kejar polisi lagi,ini semua gara-gara pak tua sialan itu!"ucap Gian dia tengah bersembunyi dari kepungan polisi
"brengsek aku harus segera lari ke luar negeri disini tak aman"katanya langsung bergegas naik ke suatu kapal yang hendak menutup Gian terbiasa dengan hal itu jadi mudah baginya untuk kabur dari pihak berwajib
Berbeda dengan Andra dia harus menerima semua perbuatannya dan sekarang telah berakhir di penjara
Sedang Faris tengah menunggu di kantor polisi,ia meminta kepada komandan yang bertugas yang kebetulan itu adalah ayah dari Adrian sendiri untuk berada disana sementara
Faris ingin tahu siapa orang yang membebaskan Andra dulu,dan dia yakin saat ini pun dia pasti akan kembali kesana lagi
Dan benar saja "Faris lihatlah di cctv ini apa kau mengenal orang ini?dialah yang membebaskan Andra juga kemarin dia menebus dendanya dengan cek"ucap feri ayah Adrian
Faris tercengang dia sangat terkejut dia tak percaya jika ternyata yang membebaskan Andra adalah Edo kakak dari Maia dan bos gina bekerja dulu.
Faris mengepalkan tangannya dia hendak menghampiri namun di cegah feri,"tunggu dulu Faris lihat ini dulu,sepertinya dia tidak akan membebaskan Andra lagi lihatlah mereka terlihat cek Cok"menunjuk ke monitor
Dan ternyata benar Edo tidak lagi menebus Andra dia malah memukul Andra dan pergi begitu saja
Kini andra benar-benar berada di penjara dan dia menyesali akan perbuatannya,seharusnya dia tidak perlu meminta tolong kepada Gian sudah pasti dia tidak akan disini.tapi penyesalan itu telah terlambat dia harus menebus kesalahannya sendiri.
.
.
Beberapa hari kemudian
Gina dan sang bibi telah berada di rumah,kini gina berasa di kamarnya,sejak bangun tidur dia terus mual,gina juga sering uring-uringan membuat sang bibi jadi sering mengomel
"gin kamu tidak kuliah?"Ita bertanya sembari menggoyangkan badan gina yang tertidur di atas ranjang dengan selimut membungkus badannya
"gina kelas siang bi,gina mau lanjut tidur lagi,udah bibi masak saja dulu nanti gina yang kirim Bu,gina lagi ga enak badan bangun tidur muntah-muntah bi"kata gina dengan menutup wajahnya menggunakan selimut
"kau sakit?tapi badan mu tidak demam?"memegang kening gina
Gina hanya menggeleng,"gina hanya butuh istirahat bi!"sang bibi terlihat menghela nafas melihat sang ponakan yang terlihat tak bergairah ini
sejak gina memutuskan untuk jauh dari Faris dia sering seperti ini,sang bibi pun telah mengetahui apa yang terjadi diantara mereka,perpisahan karena perintah pindah kuasa itulah penyebab nya,Ita sebenarnya tak setuju dengan pemikiran gina,tapi mau bagaimana lagi,toh mereka yang menjalani
Kini Ita hanya ingin berdamai dengan kondisinya saat ini bersama dengan gina.
Sudah satu Minggu ini Faris memang tak menemui gina,bukan karena dia sibuk bukan juga karena dia takut kena imbas dari serangkaian yang terjadi di hidup gina seperti kata orang-orang tapi memang ini kemauan dari gina sendiri yang ingin mencoba hidup tanpa faris
Sulit itu sudah pasti,dan sakit yang di rasakan oleh gina tak sebanding dari apa yang di rasakan oleh Faris
Mereka mencoba untuk hidup tanpa bertemu meskipun Faris belum berangkat ke Kuala lumpur sekalipun.gina memilih jalan ini supaya dia tidak terlalu terkejut akan dirinya nanti,gina merasa jalan ini yang terbaik bukan tak cinta bukan pula tak sayang tapi untuk sementara berpisah itu jalan yang terbaik
Teman-teman Faris selalu menemani dirinya tapi tetap dia selalu merasa sepi,terbiasa dengan gina dan sekarang harus di tuntut tak ada membuat diri Faris merasa kan kesunyian
Kini Faris tengah duduk menatap luar jendela,dengan wine di tangan lalu ia minum secara perlahan sambil menikmati gerimis dengan angin yang cukup kencang berhembus di luar
Pikiran Faris melayang hanya untuk satu wanita yaitu gina.
Banyak sekali di pikirannya,dia sedang apa,apa dia sedih apa dia senang?Faris ingin tahu itu,tapi sayang gina memutuskan untuk tidak berhubungan dengan dirinya lagi bahkan nomor Faris pun ia blokir,gina pun menolak pemberian apartemen milik Faris.
apakah Faris hancur?tentu saja tapi Faris tak ingin lagi memaksa jika memang berjodoh pasti akan kembali bukan?
keesokan paginya
Faris terus saja mual semenjak bangun tidur dan sekarang sedang sarapan dia terus merasa mual
"kau pasti banyak minum semalam ris,kau ini bagaimana hari ini adalah jadwal berangkat mu kan,jika kau tidak hati-hati maka ya akan seperti ini!"kata Adrian menggerutu persis seperti seorang perempuan kala melihat Faris yang terus muntah di wastafel hingga membuat yang lain berhenti sarapan
"sudah aku tidak apa-apa"kata Faris kemudian dia pergi ke dalam kamar
Dia mengambil kotak hitam yang berisi gelang milik gina ia menatap gelang itu dan menatap ke arah cermin
Faris tersenyum kala memandang gina di cermin itu,bisa di katakan dia gila tapi baginya Seperti ini saja bisa mengobati rasa rindunya
"aku ingin memeluk mu gina aku ingin bisa menyentuhmu"Faris meletakkan keningnya di tembok wastafel sambil menikmati setiap kerinduan yang menghujam dirinya setiap kali mengingat gina
"aku ingin bertemu denganmu gina,aku ingin bertemu"Faris sudah terduduk dia menangis sejadi-jadinya di dalam toilet
Setelah selesai Faris pun keluar,dia menatap ponsel nya
"banyak sekali panggilan tak terjawab dari siapa?"tanya Faris kemudian membuka ponselnya
"Maia panggilan itu dari Maia,ada apa ya?"tanya Faris kemudian dia pun mencoba menelfon balik ke nomor Maia
"hallo nona Maia ada apa anda telfon saya?maaf tadi saya sedang mandi!"kata Faris ramah
"Faris cepatlah ke rumah sakit,gina pingsan di kampus"kata Maia memberi tahu
"apa?????!"
Bersambung
heh rose ,yg ku bayangkan itu semok abohay,,hot punya ehem yg gede ini rada kurang Thor
pasti ingat terus kejadian kokop mengkokop