pernikahan gadis miskin dengan orang yang kaya, ia bisa menikmati seluruh kekayaannya namun ia terkurung dalam sebuah rumah mewah dengan segala harta yang berlimpah namun hidupnya terkekang bagai di dalam sangkar emas dan harus terluka karna suaminya tak mencintainya, hingga kebahagian hadir setelah suaminya sadar akan cintanya namun semua harus terhalang saat flora mengetahui masa lalunya yang sebenarnya, siapakah yang akan flora pilih masa lalunya atau orang baru, semua masih menjadi misteri yang harus di rahasiakan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuma lovely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertolongan Angga
"kakek..!" ucap Flora dengan wajah penuh harap
orang yang ada di dalam mobil lantas menoleh ke arah orang yang memanggilnya kakek.
Kakek yang bernama Angga itu mencoba memperhatikan, sedikit sudah baginya untuk mengenali flora karna wajah flora sedikit tertutupi oleh rambut.
flora yang tidak nyaman. Dengan wajah di Rambutnya, segera ia menoleh kembali namun mobil itu malah pergi meninggalkan mereka berdua.
flora sempat hendak berlari mengejar mobil itu tapi sayangnya cengkraman tangan mami rose jauh lebih kuat.
Flora terus meronta saat tangannya terus ditarik oleh mami rose
" kamu saya baikin malah ngelunjak?" kata mami rose dengan nada penuh amarah, untuk pertama kalinya flora merasakan sifat asli sebenarnya mami rose
"tolong bebaskan saya mami saya nggak mau di jual lagi?'
mami rose semakin menarik flora hingga ia sampai di tempat dimana Ardian sedang berdiri, ia menggeleng sebagai tanda Flora telah gagal.
Adrian terpaksa menarik flora dengan kasar di depan mami rose, kali ini ia tak akan bisa membantu Flora..
Flora di bawa ke sebuah kamar, dengan penjagaan cukup ketat ia kembali di lakukan mengingat flora yang pernah mencoba kabur.
Kali ini flora hanya bisa diam saat dirinya di rias secantik mungkin.
Sebuah ancaman yang membuat flora tak mampu berkutik untuk saat ini, kini ia harus menurut.
Kakinya melangkah anggun di ikuti oleh Adrian dari belang menuju ruang privat sebelumnya.
Terdengar suara pintu terbuka, semua orang menatap ke arah flora, mereka sungguh kagum dengan kecantikan flora namun flora segera menutup wajahnya saat mengenali sosok yang ia kenali duduk bersama mami rose
"flora sayang kemari lah"
flora hanya bisa diam, tubuhnya mulai gemetar, dengan langkah berat ia mendekat ke arah mami Rosa.
Orang yang flora kenali itu menatap lekat ke arah flora yang menutupi sebagian wajahnya dengan tangan
segera mami flora menarik tangan itu hingga menampakkan wajah flora seluruhnya, membuat orang yang ada di depannya tercengang
"cantik!"
flora hanya bisa tersenyum kikuk, ia mencoba mencerna apa yang terjadi, Hingga beberapa saat berlalu ia ketakutan, bahwa ia harus melayani orang di depannya.
Orang itu segera bangun mendekat ke arah flora dan menariknya menjauh.
mami rose tercengang melihat apa yang terjadi.
"ada apa ini?" tanya orang tersebut pada flora yang ada di depannya
flora hanya menggeleng dengan wajah berkaca-kaca.
Ia mencoba memberanikan diri meminta pertolongan pada orang tersebut
flora menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya, orang tersebut hanya menganggukan kepala lalu kembali ke tempatnya duduk tadi
"bagaimana, pilihan saya sempurna kan!"
orang tersebut hanya tersenyum sambil menggerakkan kepalanya, ia lalu menghisap cerutu yang masih menyala itu.
"saya punya penawaran, bagaimana kalau saya bayar dia?"
"wow...ini sungguh di luar dugaan, tapi dia itu paling spesial dan harganya cukup tinggi, berapa hari kamu menginginkannya!" ucap mami rose menyilangkan kakinya mendekatkan mulutnya yang mengeluarkan asap rokok itu hingga mengenai orang yang ada di depannya yang mami rose sebut teman dekat
mami rose mendekatkan lagi rokok yang di jepit antara jari telunjuk dan jari tengah itu ke mulutnya.
mami rose sedikit mendongak, menghisap asap itu dan menghembuskannya kembali ke udara.
dalam hati flora memohon agar orang itu mau menuruti permintaannya agar mami Rosa mau membebaskannya dan ia rela bekerja jadi pembantu untuk melunasi hutangnya
orang yang flora mintai tolong itu malah diam dan menatap ke arah flora, yang masih menunduk.
