NovelToon NovelToon
Pacarku Simpanan Ayahku

Pacarku Simpanan Ayahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / CEO / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya / Angst / Sugar daddy
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: patrickgansuwu

Harry sama sekali tak menyangka, bahwa pacarnya yang selama ini sangat ia sayangi, ternyata justru menjalin hubungan dengan ayah kandungnya sendiri di belakangnya! Dan parahnya lagi, pacarnya itu adalah simpanan ayahnya sekaligus selingkuhan ibunya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon patrickgansuwu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Puas bermain di hotel

Langit tampak mendung ketika sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan lobi apartemen Raline. Pintu dibuka dari dalam, menampakkan sosok gadis muda yang mengenakan kacamata hitam dan hoodie besar untuk menutupi sebagian wajahnya. Di belakangnya, seorang pria berjas rapi turun lebih dulu, membukakan pintu dan membantu Raline turun dengan penuh kehati-hatian. Itu adalah Calvin.

Wajah mereka sama-sama tampak puas meski lelah. Dua hari mereka habiskan bersama di hotel bintang lima, jauh dari siapa pun yang mengenal mereka. Dua hari penuh rahasia dan kebebasan, tanpa status, tanpa gelar, hanya sebagai dua manusia yang menginginkan satu sama lain. Tapi kini, waktu itu telah habis. Raline harus kembali.

Sebelum berpisah di koridor lantai unit Raline, Calvin menahan tangan gadis itu dan menariknya ke pelukannya sejenak. "Ingat, Raline," bisiknya serak, "Kamu harus benar-benar menjauhi Harry. Jangan beri dia harapan lagi."

Raline hanya menatap wajah pria itu, bibirnya sempat ragu, tapi akhirnya mengangguk. "Aku tahu, Daddy…"

Calvin tersenyum tipis, lalu mencium bibir Raline sekali lagi—sebentar tapi dalam, seperti tanda bahwa mereka baru saja menutup satu akhir pekan penuh dosa dan gairah. Setelah itu, ia melangkah mundur dan pergi begitu saja, meninggalkan Raline berdiri sendiri di depan pintu unitnya.

Begitu masuk ke dalam, Raline mengembuskan napas panjang. Ia langsung menanggalkan hoodie-nya, melemparkan tasnya ke sofa, lalu berjalan ke arah cermin besar di ruang tengah. Ia membuka sedikit kerah kausnya dan mendesah pelan saat melihat bekas merah di lehernya yang cukup mencolok.

"Astaga… bisa-bisanya dia ninggalin jejak segede ini…"

Tanpa buang waktu, Raline langsung ke kamar mandi. Ia membersihkan tubuhnya, menggosok perlahan bagian-bagian yang menurutnya mencurigakan, lalu mengenakan pakaian bersih. Di hadapan meja rias, ia mulai mengoleskan concealer dan foundation untuk menutupi bekas merah itu, sambil terus berpikir apa yang akan ia katakan pada Harry jika pria itu tiba-tiba muncul.

Yang tak ia tahu, di sudut rak buku dekat televisi, di balik lampu tidur, bahkan di pot tanaman hias, tersembunyi beberapa alat kecil yang nyaris tak terlihat. Kamera mini dan mikrofon tersembunyi, terpasang rapi dan aktif merekam segala aktivitasnya.

Harry, di tempat lain, tengah duduk dengan wajah dingin di hadapan layar laptopnya. Ia mengatur headset di telinganya, memperbesar tampilan layar yang menayangkan bagian dalam unit Raline secara real-time. Ia melihat semuanya. Pelukan Raline dan pria itu, ciuman mereka di depan pintu, lalu gumaman Raline di dalam kamar.

Saat mendengar kata “Daddy”, rahang Harry mengeras. Matanya memerah, napasnya memburu. Ia tahu siapa orang itu. Ia sudah menduga, tapi melihat dan mendengar semuanya dengan mata dan telinga sendiri membuatnya nyaris tak bisa menahan emosi.

"Papa…" gumamnya getir. "Jadi benar…"

Tangannya terkepal di atas meja, penuh amarah, tapi juga patah hati. Ia memandangi wajah Raline di layar—wanita yang dulu ingin ia nikahi, kini malah membuatnya merasa seperti pecundang.

Sementara itu, di apartemen, Raline sudah selesai berdandan. Ia beranjak ke dapur, membuat teh hangat, lalu duduk di sofa menyalakan TV tanpa benar-benar menontonnya. Ia tidak menyadari bahwa segala kata, gerakan, bahkan desah napasnya, kini sedang disaksikan oleh pria yang sedang ia tipu.

Dan semuanya... baru saja dimulai.

÷÷÷

Malam itu, hujan turun pelan, membasahi atap rumah mewah yang berdiri megah di tengah perumahan elit. Suara mobil terdengar di halaman depan, menandakan seseorang baru saja tiba. Pintu utama terbuka dengan cepat dan seorang wanita paruh baya segera menyambut sosok yang baru masuk dengan wajah penuh senyum dan rindu.

"Mas Calvin!" seru Ziva, istrinya, sekaligus ibu dari putra mereka, Harry. "Akhirnya kamu pulang juga. Hampir seminggu kamu nggak kelihatan… Aku khawatir."

Namun, respons yang ia dapat sangat berbeda dari kehangatan yang ia harapkan. Calvin hanya melepas jasnya dengan cepat, menyerahkannya ke tangan Ziva tanpa menatap wajahnya.

"Cucikan ini! Dan tolong, buatkan aku teh panas! Aku capek banget," titah Calvin.

Ziva terdiam sejenak, kecewa. Tapi seperti biasa, ia menuruti permintaan suaminya. Sudah bertahun-tahun ia terbiasa dengan sikap dingin itu, terlebih belakangan ini Calvin makin sering pergi tanpa kabar dan pulang dengan wajah murung.

Calvin melangkah masuk ke ruang tengah, duduk di sofa panjang sambil mengusap wajahnya. Matanya sayu, bukan karena lelah fisik, tapi karena pikirannya terus terbayang sosok Raline dan kecanggungan yang ia alami saat terakhir bertemu dengannya. Namun, sebelum ia bisa terlalu larut dalam pikiran itu, suara langkah kaki membuatnya menoleh.

Harry muncul dari tangga atas, mengenakan kaos santai dan celana training. Raut wajahnya tampak tenang, nyaris polos, seolah ia tak tahu apa pun tentang apa yang terjadi beberapa hari belakangan ini.

"Pa," sapa Harry sembari mendekat, duduk di sofa seberang ayahnya. "Baru pulang? Gimana bisnisnya di luar kota? Lancar?"

Calvin menoleh, wajahnya tetap tenang, nyaris tanpa raut bersalah. "Lancar. Beberapa klien penting akhirnya sepakat buat kerja sama. Tapi ya itu, capek banget. Nggak gampang urusin orang-orang rakus itu."

Harry mengangguk pelan. "Pantas, Papa lama banget nggak pulang. Mama nungguin terus, lho."

Calvin hanya mengangguk sekenanya. "Papa juga nggak bisa terus-terusan di rumah. Banyak yang harus diurus."

Dari balik punggung sofa, mata Harry menatap tajam ayahnya. Ia tahu semua yang baru saja diucapkan adalah kebohongan. Ia tahu Calvin tidak pergi untuk bisnis, dan ia tahu pria itu baru saja menghabiskan dua hari terakhir di hotel... bersama Raline.

Namun, Harry tak menunjukkan ekspresi apa pun. Ia hanya mengangguk, lalu mengalihkan pandangan ke arah meja. "Oh ya, Pa. Aku lagi bikin program kecil buat pelacakan dokumen rahasia perusahaan. Mungkin bisa berguna nanti. Kalau Papa tertarik, aku bisa tunjukin."

Calvin melirik Harry sekilas. "Nanti aja. Papa lagi nggak fokus."

Harry tersenyum tipis. "Baiklah."

Tak lama, Ziva datang membawa secangkir teh hangat dan meletakkannya di meja. "Ini tehnya, Mas. Udah aku tambahkan madu, biar badanmu lebih enak."

Calvin hanya mengangguk singkat, lalu mengambil cangkir itu tanpa mengucap terima kasih. Ziva kembali melangkah mundur, menahan kecewa di balik senyumnya.

Di sisi lain ruangan, Harry masih mengamati ayahnya. Dalam hatinya, ia merasa geli karena Calvin tak tahu bahwa dirinya tengah berada dalam pengawasan. Harry telah memasang pelacak di pakaian Raline, menyadap suara di apartemennya, bahkan kini sedang merancang strategi baru untuk memastikan sejauh mana hubungan keduanya berjalan.

Dan ia tidak akan gegabah. Ia ingin semua bukti terkumpul. Karena ketika saatnya tiba, ia akan menghancurkan mereka—bukan hanya karena mereka mengkhianatinya, tapi karena mereka meremehkannya.

"Kalian kira bisa membohongi aku selamanya?" batin Harry dengan dingin. "Tunggu saja."

1
uswatun hasanah
wehhh Thor kapan gebrakan nya dimulai 🤔
Ais
nah gt dong ziva masa iya seh kamu jd budak didlm rumah dan harta kamu sndr sementara calvin sm jalangnya enak”an menukmati smua fasilitas mewah yg kamu pny hasil dr milik kedua ortu kamu sndr trus jng lupa sekalin kamu usir sijalanh dr apartemennya karena itu jg harta kamu ziva hancurkanlah smp ngak bersisa
Riskiya ahmad
buat ajA toh bapa durjana dan pacar jalang tak tau diri to mendarita
mbok Darmi
saatnya kehancuran calvin dimulai mokondo kok banyak tingkah berarti calvin ngga kuat derajat dan pangkat makanya dia lupa dari muasalnya
Ais
dih raline ini manipulatif banget jd perempuan seakan akan dia sndr paling tersakiti dan teraniaya pdhl sumber masalah dlm hubungan dia sm harry adalah dia sndr duh”raline semakin kamu masuk dlm permainan harry kamu akan smakin hancur
mbok Darmi
makanya raline segala sesuatu itu dipikirkan dampaknya kamu sich jalang murahan tunangan nya sama harry tapi digoda calvin juga kamu embat itu namanya serakah ya sudah nikmati saja hasil keserakahan mu itu tinggal kehancuran yg mengintai
uswatun hasanah
tumben update nya cuma 1 bab aja Thor... lanjut dong 😀
pat_pat: hhe author lg sibuk😁
total 1 replies
mbok Darmi
baguslah harry ternyata calvin asalnya kere pantes aja mudah sekali selingkuh, biarkan permainan mulai dari yg kecil dulu bertahan berapa lama mereka bisa tahan malu setelah cukup ramai baru gong nya video syur mereka, sebelum itu tolong harry selamatkan dulu ibumu tau sendiri calvin itu mulut nya lemes pasti akan memutar balikkan fakta dan membuat ibumu bisa percaya dan membenci mu
Riskiya ahmad
lajut thor beri pelajaran pada bapa durjana sm selingkuhan nya
Ais
owh ternyata calvin ini mokondo tho ngak nyangka dan ngak tau diri banget si calvin ini sdhlah hidupnya dibiayai dan dibesarkan sm istrinya eh ngak terimakasih dan ngak membalas dgn memperlakukan istrinya dgn baik serta belajar mencintainya dgn tulus malah main gila sm mahasiswinya dikampus dan parahnya lagi raline ngak tau klo atm berjalannya hmylah seorang mokondo bodohnya raline ini mmg dasar perempuan gatal minta digaruk smp hancur sijalang ini🙈🙈🙈
mbok Darmi
belum setimpal balasan untuk raline dan calvin segera bicarakan dgn ibumu harry minta ibumu legowo untuk berpisah dgn suami lucknut nya percuma dipertahankan jelas2 biadab tunangan anak sendiri diembat apa khabar gadis diluaran sana
uswatun hasanah
Thor bikin hidup Raline dan Calvin menderita dan kasih karma buat mereka biar hancur sekalian
Ais
dasar jalang ngak tau malu mau anaknya eh bapaknya juga diembat
Kaifa Banova
perlu dikasih pelajaran si raline
mbok Darmi
bongkar harry kasihan banget ibumu dijadikan pajangan dirumah hanya kayak pembantu suruh ngurus rumah tangga giliran diluar ada ulet bulu gatel yg dipelihara ayahmu biar ancur bersama maka nya bongkar perselingkuhan tersebut
Ais
bagus harry du pecundang busuk ini hrs kamu hancurkan smp ngak bersisa sekalian balaskan rasa sakit hati ibu kamu yg ngak tau apa”soal kelakuan bejad suaminya bersama perempuan jalang raline ini
uswatun hasanah
kutunggu gebrakan darimu Harry🤔
uswatun hasanah
semangat Harry 💪
uswatun hasanah
kapan terbongkarnya gregetan banget ihh
Wiwin Sandy Chin
ngk tau aja si Herry ceweknya jalannya si bapaknya,miris kali Herry calap celop d lobang yg sama dgn bapak sendiri.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!