Andriana Gabriels seorang model serta kekasih dari Peter Orlando Smith. Peter adalah seorang CEO muda tampan dari perusahaan SMITH. Tiga tahun menjalin hubungan dengan andriana akhirnya peter memutuskan untuk menikah dan mengikat janji suci dengan andriana. mereka memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.
kehidupan awal mereka berjalan dengan baik hingga di tahun kedua pernikahan mereka semua berubah kehidupan pernikahan mereka hanya diisi dengan kebohongan.
Andriani fanya, seorang karyawan yang bekerja di salah satu anak perusahaan SMITH yang memiliki banyak rahasia didalam hidupnya. pertemuan yang tidak sengaja terjadi menyebabkan masalah baru dalam kehidupan mereka.
Lalu bagaimana perasaan Peter terhadap Andriana setelah ia bertemu Andriani?
Kepada siapakah cinta peter Akan berlabuh?
Siapakah yang akan dipilih oleh Peter?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabethlizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Tujuh bulan lebih dirawat dirumah sakit karena koma akibat kecelakaan yang ia alami, akhirnya sekarang peter dapat kembali kerumahnya. meski harus menggunakan kursi roda untuk sementara atas perintah dokter. Andriana menyusun semua barang-barang yang pernah ia bawa kerumah sakit itu kedalam koper.cukup banyak barang yang dibawa kerumah sakit untuk menjaga peter. Andriana menyuruh theo supirnya untuk membawa koper koper mereka kedalam mobil.
Andriana berjalan keluar menuju mobil sambil mendorong kursi roda milik peter.setelah menyusun koper kedalam bagasi mobil Theo membantu peter untuk turun dari kursi roda dan memasukkannya kedalam kursi belakang.Theo mulai menjalankan mobilnya menuju rumah mereka.
"apa kamu senang kita akan pulang"tanya andriana sambil bermanja manja pada suaminya
"tentu saja aku sangat senang aku merindukan rumah itu"peter mengusap rambut istrinya.
Beberapa jam diperjalanan mobil berhenti tepat didepan pintu rumah mereka supir mereka kembali menurunkan peter dan membawa nya masuk kedalam
"selamat datang"rio memberikan sebuah kejutan yang telah dipersiapkan untuk menyambut kedatangan peter.
"rio ... Kamu melakukan ini untuk ku yang benar saja"ucap peter sambil tertawa.
"tentu saja bukan aku tetapi ariani"andriani muncul dari arah dapur sambil membawa kan minuman untuk mereka.
"sini biar aku saja yang bawa"rio langsung mengambil minuman yang dipegang oleh andriani. Mereka berempat pun duduk dan berbincang bincang sekaligus membicarakan tentang pernikahan rio dan andriani.
"kita tinggal menunggu satu bulan lagi lalu setelah itu kalian bisa menikah"ucap andriana senang.
"sayang biarkan mereka memakai WO dari pernikahan kita dulu saja"andriana berkata pada peter.
"hm...iya bisa saja"jawab peter singkat
andriani berdiri dari duduknya meminta izin kepada kakaknya dan juga rio untuk masuk kedalam kamarnya. Sepeninggalan andriani rio juga berpamitan untuk pulang kerumahnya. karena saat ini andriani tidak lagi sendiri dirumah itu karena kakaknya sudah pulang. ia juga ingin memberikan mereka bertiga waktu bersama. Peter meminta Andriana untuk membantunya pergi kekamar. Berhubung sekarang Peter sedang memakai kursi roda maka kamar mereka sementara pindah di kamar tamu yang berada di bawah.
Saat ini suasana dikamar sedikit tegang karena Peter ingin berbicara pada Andriani. Hal yang ingin dibicarakan Peter adalah dia tidak ingin pernikahan andriani dan rio terjadi. Namun belum sempat berbicara tiba tiba ponsel milik andriana berbunyi dan andriana pun meminta izin Peter untuk mengangkat teleponnya diluar.
Telepon tersebut berasal dari orang tua mereka yang ingin datang kerumah mereka. Andriana cemas dan takut akan marah ketika melihat keadaan Peter saat ini. Karena selama ini Andriana berusaha menutupinya walaupun dengan susah payah harus berbohong. Andriana mengatakan yang sebenarnya pada Peter dan Peter membiarkan orang tua mereka untuk datang.
Belum lama dibicarakan daddy dan mommy nya tiba dirumah itu dengan membawa koper mereka masing masing. Andriana keluar dari kamar tamu menemui orang tuanya.
"mom dan daddy kenapa tidak bilang jika akan datang"tanya andriana gugup
"kami ingin memberi kalian kejutan"jawab rachel
"ohh apa ini menantu dad sedang mengandung"james memeluk andriana dengan perasaan bahagia
"dad sehat kan"james mengangguki pertanyaan andriana.
Mereka berdua pun langsung menanyakan dimana peter berada, andriana akhirnya berkata jujur dengan mengatakan tentang kecelakaan yang dialami oleh peter tujuh bulan yang lalu saat rachel pulang untuk melihat suaminya yang sedang sakit. Awalnya mereka marah tapi mereka juga mengerti karena pada saat itu rachel juga sedang mengurus james yang sedang sakit.
James dan Rachel pergi kekamar tamu dengan diantar Andriana. Mereka masuk kedalam kamar peter dan melihat peter yang sedang memejamkan matanya.
"sayang...."panggil rachel peter membuka matanya dan langsung duduk dari tidurnya
"maafkan mommy sayang mommy tidak ada disaat kau sakit"rachel menangis dipelukan peter
"ssst mom jangan nangis aku baik baik saja"ucap peter sambil menghapus air mata rachel.
"dia anak yang kuat sayang mana mungkin menyerah begitu saja"james merangkul istrinya
Andriana yang melihat mereka hanya bisa tersenyum hubungan ibu dan anak itu bisa kembali dekat. Andriana pun mengecek kedalam kamar andriani karena sejak tadi dia terus berada didalam kamarnya.
"andriani...."panggil andriana ia melihat jika adiknya itu sedang tertidur. mungkin adiknya kelelahan sama sepertinya disaat hamil seperti ini tubuhnya menjadi cepat kelelahan.
Andriana menutup pintu kamar adiknya kembali setelah melihat adiknya yang sedang tidur
Hari telah berganti pagi satu keluarga itu tengah menikmati sarapan pagi bersama dimeja makan.
Rio menyapa Rachel dan James dengan ramah ketika datang kesana.
"rio tolong bujuk andriani untuk makan karena sejak semalam dia hanya dikamarnya"pinta andriana, Rio pun langsung pergi kekamar andriani. rio begitu terkejut saat mendapati andriani tergeletak di lantai kamarnya.
"Ariani...."rio langsung menggendong tubuh andriani dan segera membawanya kerumah sakit. mereka yang sedang makan pun ikut panik saat melihat andriani tidak sadarkan diri digendongan rio. terutama peter ia langsung bangkit dari kursi rodanya dan mengikut rio dari belakang. Kecemasan Peter terlihat jelas dari raut wajahnya. Kepanikan dirinya bahkan tidak membuatnya memperdulikan jika dia tidak memakai kursi rodanya.
Rio dan peter pun langsung masuk kedalam mobil membawa andriani segera kerumah sakit.
James rachel dan andriana pun ikut menyusul mereka memakai mobil lain. Dua mobil itu pun saling beriringan menuju rumah sakit. Peter langsung menggendong andriani dan meminta pertolongan kepada perawat untuk segera menangani andriani. semua orang mengikuti langkah dokter dan perawat itu membawa andriani.
"tolong tuan tunggu diluar"pinta perawat itu pada rio dan peter
"sayang bagaimana bisa andriani hamil kapan ia menikah"tanya rachel bingung
"itu anaknya rio mom"jawab andriana"mereka akan menikah setelah anak itu lahir"sambung andriana.
"tidak itu bukan anak rio tapi itu anak ku"perkataan peter membuat mereka yang berada disana diam dan menganggap peter berbohong.
"apa maksudmu peter ! jelas saja anak mu itu yang dikandung andriana bukan andriani"rachel berdiri menghampiri anaknya.
"mom maafkan aku...sebenarnya aku dan andriani selama ini memiliki hubungan dibelakang andriana "peter berlutut dikaki rachel, andriana tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh peter.peter sangat yakin itu adalah anak nya karena terakhir kali mereka berhubungan dia tidak memakai pengaman.
"itu tidak mungkin"andriana berdiri dengan mata berkaca kaca.
"itu benar sayang aku dan andriani telah menjalin hubungan ini setelah kita menikah"lagi lagi perkataan itu membuat andriana shock dan ingin terjatuh untung saja rio menahan tubuhnya.
"anak macam apa kamu berselingkuh dengan adik iparmu sendiri"rachel melayangkan tamparan pada wajah peter.
"dad tidak menyangka jika sikap mu begini peter"james memegang tubuh rachel yang lemas
Dokter pun keluar dari ruangannya.
"siapa suami dari pasien"peter langsung menghampiri dokter dan mengatakan jika ia adalah suami andriani
"pasien mengalami stress dan juga kurang mendapatkan asupan makanan membuat janinnya melemah"dokter itu menjelaskannya pada peter
"apa saya boleh melihatnya dok"tanya peter
"tentu saja pasien sudah sadar"peter langsung masuk kedalam melihat keadaan andriani yang masih tampak pucat ia duduk disebelah andriani
"sayang sehat sehat yah didalam sana"peter mengelus perut andriani membuat andriani bingung darimana peter tau jika ini adalah anaknya.
"ini bukan anak mu" kata andriani ketus
"sayang maafkan aku, aku tau jika itu anak ku... Itu anak kita..."ujar peter memegang tangan andriani.
Rachel,james,andriana beserta rio masuk kedalam kamar itu. rachel langsung mendekati andriani dan memberikan sebuah tamparan dipipinya membuat andriani meringis kesakitan.
"mom apa yang mom lakukan"bentak peter
"dia berhak menerimanya karena tidak tau malu merebut suami kakak nya sendiri"rachel pun sudah tersulut emosinya. Peter langsung memeluk tubuh andriani. Andriana semakin menangis dan sakit hati saat melihat secara langsung sikap suaminya terhadap andriani.
"mulai saat ini kalian bukan lagi bagian dari keluarga smith dan teruntuk kau peter kau bukan anak ku"rachel mengajak james berserta andriana dan rio untuk segera pergi meninggalkan kamar itu.andriana terus menerus menangis dipelukan rio diperjalanan pulang.
Peter terus menenangkan andriani untuk berhenti menangis sejak tadi.
"hussst sudah sayang aku ada bersama mu disini berhentilah menangis nanti anak kita juga ikut sedih"peter terus mengusap punggung tangan andriani.
"aaa...ku...ing..ingin pulang..."pinta andriani terbata bata. Peter langsung mengiyakan permintaan andriani yang ingin pulang dari rumah sakit peter pun menuntun andriani yang masih lemah untuk mencari taxi.Peter memberhentikan taxi itu dan meminta supir untuk mengantarkan ketujuan mereka. Dan supir mulai menjalankan taxi nya meninggalkan rumah sakit tempat andriani sempat dirawat.