NovelToon NovelToon
Zea'S True Story

Zea'S True Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Bepergian untuk menjadi kaya
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

"Uang lima puluh ribu masih kurang untuk kebutuhan kita, Mas. Bukannya Aku tidak bersyukur atas pemberian dari mu dan rezeki kita hari ini. Tetapi itu memanglah kenyataannya." kata Zea, dia wanita berusia 25 tahun yang sudah memiliki dua anak, istri dari Andam pria yang sudah berusia 37 tahun ini.

"Apa katamu?" geram Andam. "Lima puluh ribu masih kurang? Padahal Aku setiap hari selalu memberi kamu uang Zea, memangnya uang yang kemarin Kamu kemana'kan, Hah!" tanya Andam, dia kesal pada Zea karena menurutnya dia sangatlah boros menggunakan uang.

Setiap hari dikasih uang masa selalu habis, kalau bukan boros, apa itu namanya? Setiap hari padahal Andam sudah mati-matian bekerja menjadi pedagang buah dipasar pagi, tentu saja dia kesal karena Zea selalu mengeluh uangnya habis.

"Mas, Aku sudah katakan! Uang yang setiap hari Kamu kasih untukku belum cukup untuk kebutuhan kita! Kamu mendengar tidak sih!" teriak Zea, dia sudah lelah memberitahukan pada suami tentang hal ini.

penasaran? baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ZTS 35

Malam hari, 19:06.

Langit malam begitu cerah, banyak bintang-bintang yang menghiasi membuatnya nampak lebih indah. Angin malam yang dingin terus berhembus menerpa kulit serta rambut panjang Giska yang tengah termenung dibalkon kamarnya, dia sedang banyak memikirkan kemungkinan dan segala kemungkinan.

Lama termenung Giska memejam dia mencoba untuk tidak menangis saat wajah Levis tiba-tiba kembali terlintas diingatan. Wajahnya yang tampan, rambutnya yang hitam, alisnya yang tebal, pipinya yang menggemaskan, kedua matanya yang sipit, bibirnya yang terlihat tebal nan lembut, dan senyuman kecilnya yang sangat manis membuat hati Giska berdenyut sakit.

Hatinya kini terasa nyeri dan terasa patah, hingga Giska terisak dan mencengkram kuat kaos biru yang kini dia kenakan agar bisa mengurangi rasa yang teramat sakit meraba dada. Sungguh, Giska malam ini sangat merindukan sosok dia yang selalu mengisi disetiap waktu. Dia yang selalu mengisi disaat Giska sedang jenuh karena tugas-tugas kuliah dan pekerjaan yang sedang dia pelajari dan masih ada dimomen yang lainnya.

Tapi ... sekarang sudah tidak bisa lagi. Sosok itu sudah tidak ada dalam genggamannya. Sosok itu sudah bukan miliknya dan bukan lagi siapa-siapanya. Ingin rasanya kembali menyapa seperti biasa ... tapi itu tidak bisa, dia terlalu jauh dan tidak mungkin lagi untuk dimiliki ... sangat tidak mungkin.

Jika pun mungkin, pasti akan ada banyak hati yang nanti akan terluka dan tersakiti. Giska berpikir dalam isakan tangis, sosok pemilik senyum manis, sosok pemilik pipi menggemaskan itu mungkin memang tidak ditakdirkan untuknya. Tapi tidak bisa berbohong Giska masih sangat mencintainya dan masih sangatlah mencintainya.

"Lev ... ." lirih Giska disela isakan tangisnya.

"Kamu menyakitiku ... kamu sangat menyakitiku," lirihnya lagi, cengkraman didada mengencang seiring rasa patah dihati semakin bertambah.

"Aku mencintaimu ... aku menyayangi mu sangat tulus Lev ... beraninya kamu mematahkan hubungan dan perasaan cinta kita yang sudah terjalin hitungan tahun, aku tidak terima kamu memperlakukan aku seperti ini." Giska semakin terisak.

Kedua mata Giska semakin memerah dan semakin sembab, air asin tidak berhenti mengalir dan justru meluncur semakin deras membasahi seluruh wajahnya hingga membasahi kaos birunya di bagian dada.

"Kamu egois ... kamu hanya memikirkan diri mu sendiri ... kamu tidak memikirkan perasaan ku sama sekali, kamu jahat,"

"Lihat aku Lev, kamu telah berhasil membuat ku menangis karena sikap mu. Hubungan seperti apa ini Lev, hiks ... hiks ... ."

"Hati aku sakit banget kamu perlakukan seperti ini. Aku menangis Lev, saat ini aku menangis karena mu, aku menangisi mu. Apakah kamu juga sedang menangis di sana? Seperti aku? Hiks ... hiks,"

"Aku merindukan mu Levis ... Apa kamu juga merindukan aku di sana?" Giska terus meracau mengeluarkan segala kesakitan di dada dan berderai air mata.

Saat ini Giska benar-benar merasa ada di titik terendahnya, dia benar-benar terpuruk. Giska terduduk di lantai balkon yang dingin dia terus menangis terisak bahkan tergugu sambil menyebut nama Levis berulang-ulang.

.

.

.

Pagi menyapa.

.

.

Hari ini hari Minggu, waktu sudah menunjukkan pukul 12:10, siang. Sinar matahari yang masuk ke dalam kamar melalui celah gorden membuat seorang gadis mengernyit karena silau.

"Eghhh,"

Perlahan kedua mata yang sembab karena semalaman menangis, kedua mata yang baru bisa terlelap di pukul tiga dini hari itu terbuka dan mengerjab beberapa kali agar melihat lebih jelas. Dia gadis yang tidak lain adalah Giska, dia mengulurkan tangan mencari di mana ponselnya berada.

Setelah mendapatkan ponsel miliknya dia melihat jam di layar bagian pojok atas. Di sana angka menunjukan pukul 12:14, siang. Giska kembali memejam dan menutup mata dengan lengan tangan yang masih menggenggam ponselnya.

"Aku melewatkan waktu sarapan," Giska bergumam.

Giska kembali membuka mata dan kembali menatap layar ponselnya. Dia membuka aplikasi hijau dan di sana sudah ada pesan masuk dari Bunga.

Gis, ayo kita jogging di taman kota. Aku sama Riko dan teman-temannya yang lain pingin sarapan bubur kacang hijaunya mbak Titi.

Gis, woi! Balas dong! Jangan mentang-mentang libur kuliah terus kamu nge.b0 sampai sore ya! Emoji pakai toa...

Giska tersenyum membaca pesan dari Bunga. Lalu dia membalas pesan Bunga. Sorry, Bung. Aku baru bangun.

Setelah pesan balasannya pada Bunga terkirim. Giska melihat-lihat unggahan status Bunga dan Riko di aplikasi tersebut. Terlihat mereka tengah makan bubur beramai-ramai dengan caption Kemana tuh bocah, lama bener, @ Giska Aprilia.

Giska pun tersenyum, dan belum sempat mengganti status unggahan dengan unggahan orang lain, sudah lebih dulu berganti sendiri. Di sana terlihat nama Levis dan ternyata Levis sedang jogging bersama teman-temannya di sekitar stadion, lanjut ke pantai dan selang satu jam ada di alun-alun kota.

Giska menghembus napas, dia tersenyum, dan hanya dengan melihat status Levis saja sudah mampu membuat hatinya lega, rindunya terobati, dan merasa bahagia.

"Terima kasih karena kamu sudah pernah masuk dalam kehidupan ku. Aku mencintaimu sangat tulus, namun sepertinya aku sudah merelakan mu, melepasmu dengan cara menangis semalaman. Kini saatnya aku bahagia dan tenang tanpa adanya percintaan. Terima kasih Lev, status mu mampu menyemangati ku, sehat selalu." lirih Giska.

Klunting

Pesan dari Bunga masuk di aplikasi. Giska segera membuka dan membacanya.

Giska, jadi ke salon? ~ Bunga.

Jadi, kamu ke rumah ku sekarang. Aku siap-siap. ~ Giska.

Tok

Tok

Tok

"Dek, bangun, waktunya makan siang!" teriak Gean diluar kamar.

Giska beranjak, membuka pintu kamarnya dan melihat kak Gean, yang berdiri di depan pintu dengan senyum cerah.

"Sudah bangun, Dek?" tanya Gean.

Giska mengangguk dan tersenyum. "Sudah, Kak. Aku memang lapar. Apa yang ada untuk makan siang?" tanya Giska.

"Aku sudah siapkan nasi goreng di meja makan. Ibu juga sudah memasak sayur asem," jawab Gean.

Giska mengangguk. "Aku mandi dulu, tunggu aku Kak,"

"Oke, jangan lama-lama," pinta Gean.

Beberapa menit, Giska sudah selesai mandi dan mereka berjalan bersama menuju ke ruang makan. Setelah makan siang, Giska pergi ke salon dengan Bunga. Dia ingin melakukan sesuatu untuk mengubah penampilan.

Di salon, Giska merasa rileks dan nyaman. Dia melakukan perawatan rambut dan wajah, sambil mengobrol dengan Bunga tentang hal-hal yang tidak berhubungan dengan Levis.

Setelah selesai di salon, Giska merasa lebih baik dan lebih percaya diri. Dia berterima kasih kepada Bunga atas ajakan dan dukungan yang diberikan.

"Serius, ternyata habis dari salon rasanya fres banget ya, Bung? Aku baru tahu," seru Giska sambil mengemudi mobil Bunga. Mereka dalam perjalanan pulang.

1
Aksara_Dee
eh?!
Aksara_Dee
awas nanti jatuh cinta beneran Gis
Aksara_Dee
kepoo yaaa
Aksara_Dee
ish... ishh...
Aksara_Dee
Gean pasti tahu sesuatu nih
Abu Yub
hem..hem..hem
Abu Yub
di sebuah ruangan
Abu Yub
Aku mau, aku mau , aku mau../Facepalm/
Aksara_Dee
aseekk kekasih rahasia
Aksara_Dee
mesra terus sampai tua ya Zea, senang bacanya
Cakrawala: hihihi
total 1 replies
Aksara_Dee
sebenarnya kasian sama Lina,.tapi dia mau aja diperalat vivi
Elisabeth Ratna Susanti
aku ikut terbelalak nih.....like plus iklan 👍🥰
Cakrawala: tingkiyuuu
total 1 replies
FT. Zira
biar kata sering berantem, kalo satu terpuruk pasti nyiapin bahunya..
tapi aku gakkk🤧🤧🤧
FT. Zira
kenapa aku jadi ingat Sherina ya🤧🤧🤧
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan dulu ya 🥰
dewidewie
Good Giska/Proud/
dewidewie
Move on giska, masih banyak cowok ganteng dan tajir
Aksara_Dee
hahaha syukurin, puasa akutuu
Cakrawala: bhahaha....
total 1 replies
Aksara_Dee
wahh gimana NNT kalau jadian, ortu mereka gak akan setuju, yee kaan
Diana (ig Diana_didi1324)
iklan dulu thor🌹🌹
Cakrawala: muach, makasih.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!