NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Kota

Jodoh Dari Kota

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Astri Reisya Utami

Fauzia seorang gadis desa yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan bersama sahabatnya Tantri, namun berjalannya hari dia harus di hadapkan dengan seorang pria keturunan konglomerat yang merupakan sahabat dari bos tempatnya bekerja yang bernama Adrian Riyan Pramuka. Dia di rumor kan menjadi selingkuhan dari Adrian namun berita itu malah membuat dirinya semakin dekat bahkan keluarga dari Adrian menerimanya dengan baik membuat Adrian harus rela menerima keputusan keluarganya untuk menjadikan Fauzia sebagai calon tunangannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zia menikah dengan Adrian.

"Saya terima nikah dan kawinnya Fauzia Hisana Dewi dengan mas kawin............... "

Masih terdengar di telinga Zia saat Adrian mengucapkan ijab kabul karan baru satu jam Adrian mengucapkannya. Kalau saja semua warga tidak salah faham mungkin Zia tidak akan sesedih ini.

Kejadian sore itu.

"Sayang aku lapar" ucap Kevin pada Tantri setelah acara pernikahan Amanda dan Dika selesai.

"Mau makan apa? " tanya Tantri pada Kevin.

"Yang pedes aja deh" jawab Kevin.

"Baso mau? " tawar Tantri.

"Boleh deh" jawab Kevin.

Tantri pun berdiri lalu mengajak Zia karena dia gak mungkin pergi berduaan bersama Kevin yang ada dia kena marah sang ayah.

"Zia beli baso yu! " ajak Tantri saat menghampiri Zia yang sedang berbicara dengan Amanda.

"Duh enak tuh, aku nitip dong" ucap Amanda.

"Boleh, ayo! " Tantri menarik tangan Zia dan membuat Zia tidak bisa menolak.

Akhirnya mereka berempat pergi dengan naik motor karena kalau naik mobil pasti akan lama. Mereka pun sampai di kedai tukang baso. Namun Tantri dan Kevin pulang dulu karena ibu Tantri menyuruh Tantri pulang cepat. Zia dan Adrian masih di tukang baso karena makanan mereka belum habis.

"Bapak lapar atau doyan? " tanya Zia karena Adrian nambah lagi.

"Aku baru pertama kali makan baso di tempat gini terus rasanya enak lagi" jawab Adrian tanpa malu.

Zia cuman tersenyum karena mendengar jawaban orang kaya. Mereka pun selesai makan dan segera pulang namun saat di tengah jalan tiba-tiba hujan dan mereka tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan pulang karena hujan semakin deras.

"Kita berteduh dul di sana" ucap Zia sambil menunjuk sebuah rumah kosong.

Adrian pun membelokan motornya ke rumah tersebut dan mereka langsung turun dan berlari ke depan rumah itu. Namun saat mereka sedang menunggu hujan reda tiba-tiba mereka mendengar suara aneh di dalam membuat Zia dan Adrian saling tatap.

"Suara apaan? " tanya Zia.

"Kaya orang lagi... " ucap Adrian terhenti lalu berjalan masuk. Namun saat masuk mereka melihat sepasang kekasih berlari ke luar dan di tempat itu terdapat tikar dan sepertinya mereka hendak melakukan hal yang tidak senonoh bahkan di sana terdapat sebuah alat kontrasepsi namun bodohnya Adrian malah mengambilnya.

"Ngapain di ambil? " tanya Zia.

"Buat di cobain" jawab Adrian asal.

Namun saat Zia hendak berbalik tiba-tiba beberapa orang masuk.

"Akhirnya kalian tertangkap" ucap salah satu warga.

"Iya, jadi mereka yang bikin resah warga jika di rumah ini sering di pakai untuk berbuat senonoh" timpal warga lain.

"Kami tidak melakukan itu" ucap Zia mencoba membela diri.

"Alah jangan bohong itu sudah jelas pacar kamu pegang itu" ujar warga lainnya sambil menunjuk Adrian.

Zia melirik Adrian yang memegang alat kontrasepsi tadi.

"Kami cuman nemu" ucap Zia lagi namun Adrian dia diam saja karena percuma bicara atau menjelaskan pada mereka semua.

"Udah jangan banyak bicara ikut kami ke balai desa" ucap salah satu warga dan warga lain langsung mengiringi mereka ke balai desa.

Tibanya di balai desa Zia dan Adrian duduk di hadapan kepala desa dan langsung di interogasi.

"Kamu anaknya pak Aryo kan? " tanya kepala desa pada Zia.

"Iya Pak" jawab Zia.

"Dan pemuda ini saya baru lihat" ucap kepala desa itu lagi.

"Di orang kota" jawab Zia.

"Saya hubungi bapak kamu dulu" ucap Kepala Desa dan Zia hanya bisa pasrah.

Setelah menghubungi bapaknya Zia kepala desa berbicara lagi dengan Zia dan Adrian. Adrian berusaha menjelaskan namun warga tidak mau percaya dan tetap ingin menikahkan Zia dengan Adrian.

Bapaknya Zia tiba bersama sang ibu dan Zia hanya menatap sedih pada sang ibu. Bapaknya Zia bicara dengan kepala desa lalu dia meminta Adrian untuk bicara dengan papanya Zia.

"Maaf nak Adrian semua warga tetap minta kalian di nikahkan" ucap bapaknya Zia.

"Tapi kami tidak melakukan apa yang di tuduhkan warga" ucap Adrian.

"Bapak percaya sama kamu dan Zia toh kalian tidak pacaran tapi bapak minta sama nak Adrian untuk menjaga nama baik keluarga kami" ucap bapaknya Zia.

Adrian terdiam lalu melihat ke arah Zia yang menangis di pelukan ibunya.

"Baik Pak, tapi saya cuman ada uang tiga juga buat mas kawin nya" ucap Adrian mengeluarkan uang kes yang di bawa. Adrian sengaja bawa uang kes karena dia tau akan pergi ke kampung dan itu pasti butuh uang kes.

Berbeda dengan Zia dia langsung memeluk sang ibu saat sang ibu tiba.

"Bu, aku gak lakukan itu kami hanya berteduh" ucap Zia memberitahu sang ibu.

"Ibu percaya nak, tapi warga enggak dan mau gak mau kamu harus nikah sama dia" balas sang ibu.

"Tapi bu" ucap Zia berusaha meminta bantuan sang ibu.

"Sudah turuti saja dulu mau warga toh ini cuman nikah agama kalau kamu merasa tidak cocok bisa langsung minta pisah" ucap sang ibu menjelaskan.

"Ya tapi tetap saja menikah, Zia masih kecil bu" rengek Zia tetap gak mau.

Namun tiba-tiba sang bapak memanggil dan Zia pun langsung menghapus air matanya lalu mendekati sang bapak.

"Warga tetap minta kalian di nikahkan jadi kamu harus mau buat nikah" ucap sang bapak.

Zia pun hanya mengangguk dan menunduk bahkan air matanya sudah menetes begitu saja. Adrian yang tau tidak bisa berbuat apa-apa toh mereka tidak ada jalan lain. Mereka duduk berdampingan lalu di hadapan mereka ada ayahnya Zia dan seorang ustad.

Pernikahan pun terjadi.

******

"Zia sayang" panggil sang ibu masuk ke kamarnya.

Zia hanya melirik saja tidak berkata apa-apa.

"Sabar ya sayang, mungkin Allah sedang merencanakan sesuatu buat kamu di depan sana jadi kamu ambil hikmahnya saja" ucap sang ibu menasehati Zia.

"Zia cuman sedih kenapa harus dengan cara seperti ini Zia menikah bu" ucap Zia.

"Mungkin memang lebih baik menikah dulu baru pacaran jadi tidak banyak dosa" jawab sang ibu.

Zia hanya membuang nafas kasar.

"Sudah ganti baju mandi udah malam kasian nak Adrian di luar" titah sang ibu.

Zia pun bangkit lalu masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Di ruang tamu Adrian sedang berkumpul dengan Dika dan Kevin.

"Ha... ha... kenapa lo jadi nikah padahal inikan pernikahan gue" ucap Dika.

"Terima aja nasib lo lagian Zia kan calon tunangan lo" ujar Kevin.

"Sialan lo" umpat Adrian kesal.

"Lo mau kasih tau orang tua lo tentang ini? " tanya Kevin.

"Untuk sementara jangan dulu deh biar berjalan seperti biasa aja" jawab Adrian.

Tiba-tiba ibunya Zia menghampiri mereka semua.

"Nak Adrian jika mau istirahat silahkan sudah ibu siapkan" beritahu ibunya Zia.

"Oh iya bu makasih" jawab Adrian.

"Untuk nak Kevin tidur sama adiknya Zia saja ya" beritahu ibu pada Kevin.

"Baik bu" jawab Kevin.

"Dika pulang sana! Amanda udah nunggu" usir ibunya Zia pada Dika.

"Ha... ha...., kasian lo di usir" ucap Kevin puas.

1
Fitri Yani
padahal aku menanti saat Adrian ngemis ngemis minta maaf,karna Adrian secara diam diam nemuin Agnes dibelakang dia,trus Zia kasih pelajaran sedikit biar Adrian tau rasa,,GX seru geh Thor
Fitri Yani
nanti kalo Zia udah pergi baru nangis nangis km Adrian
Rafly Rafly
dah like..dah subrek...kasih hadiah biar othornya semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!