"Maafkan aku mas, aku sudah berusaha untuk mencintai kamu, tapi nyatanya aku gak bisa, aku hanya menganggap ini hubungan balas budi.." Kinara menyodorkan sebuah map "Aku mohon lepaskan aku, agar aku bisa menjalani hidupku dengan pria yang aku cintai... tolong..
ceraikan aku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menanamkan Rasa Bersalah
Kinara membuat drama di pagi hari, sarapan bersama dan mengantar Yoga pergi ke kantor dengan kecupan kening di saksikan Anita.
Yoga terlihat sangat gugup, apalagi melihat Anita berdiri di belakang Kinara dengan tatapan tajamnya, karena dirinya mencium Kinara, belum lagi semalam Anita dibuat geram karena Yoga tidak menemuinya semalaman, dan itu berarti Yoga tidur dengan Kinara.
Padahal sebenarnya Yoga tidur di sofa, entah kenapa, tapi setelah Kinara pura- pura tidur Yoga pindah, tapi sesuatu yang membuat Kinara terkejut adalah Yoga mengucapkan kata-kata sebelum dia pindah yang membuat Kinara sedikit tertegun.
"Aku tak ingin jadi semakin brengsek tidur bersama kamu sedangkan kamu bukan istriku.. karena aku tahu kamu bukan wanita seperti itu Kinara, cukup sekali aku menyakitimu." setelah mengucapkan kata itu Yoga pindah dan tidur di sofa.
Lalu saat bangun Kinara melihat tatapan Anita begitu penuh amarah kepadanya dan hingga kini bahkan saat Yoga sudah tak ada dirumah.
Beberapa saat setelah Yoga pergi, Kinara memanggil penjaga dan beberapa pekerja pria yang mengurus taman kedalam rumah, lalu membongkar isi kamar mengeluarkan semua furnitur termasuk ranjang dan lemari bahkan hal terkecil apapun "Buang semuanya, saya sudah membeli perabot baru" para penjaga saling melirik mungkin karena mereka tahu perabot ini juga baru, baru di beli oleh Anita selaku istri baru sang tuan rumah, tapi mereka juga tak bisa bicara sedangkan Yoga sudah memperingatkan mereka agar tidak membicarakan sesuatu yang sensitif itu kepada Kinara.
"Kenapa masih diam, ah.. atau kalian boleh bawa pulang semuanya sesuka kalian, saya gak suka.." saat Kinara sedang bicara muncul Anita yang membelalakan matanya saat Kinara mengeluarkan semua pakaiannya dalam lemari.
"Apa yang kamu lakukan?!" Anita merebut pakaian yang ada di genggaman Kinara.
"Oh, kamu mau bantu aku untuk membuang semua pakaian ini, aku merasa aneh, semua pakaian ini bukan seleraku, juga semua furnitur ini, ini jelek sekali"
Sial, secara tidak langsung Kinara mengatakan bahwa seleranya sungguh jelek.
Anita geram sekali.
Melihat Anita yang hanya diam dengan tatapan tajam, Kinara seolah acuh dan tidak perduli bahkan dia terus mengeluarkan pakaian Anita dari dalam lemari, tak hanya itu semua sepatu Anita juga dikeluarkan.
"Berhenti Kinara!" Kinara menghentikan gerakannya.
"Kenapa?"
"Kamu hanya pura-pura lupa ingatan bukan, dan yang kamu akan buang itu adalah semua pakaianku!" Anita meletakan kembali kedalam lemari.
Kinara mengerutkan keningnya "Apa maksud kamu Anita? kamu bercanda? tapi tunggu.. benar ini memang seperti pakaian kamu, ah.. aku tahu yang ini" Kinara mengambil sebuah gaun yang masih tergantung "Ini di beli saat aku akan menikah bukan?, kamu ikut belanja dengan aku dan Mas Yoga?"
"Tapi kenapa pakaian kamu ada di kamarku?"
Anita berdecak, lalu melihat para pekerja yang di perintahkan Kinara untuk mengangkut perabot mulai membongkar dan melucuti ranjang.
"Apa yang kalian lakukan! berhenti disana jangan lakukan apapun!" teriak Anita.
"Keluar kalian semua!" Kinara mengerutkan keningnya.
"Anita kamu yang apa- apaan, aku mau mengganti semuanya, kenapa kamu melarang"
"Berhenti bercanda, Kinara. Aku sudah menikah dengan Yoga! dan kamu.. kamu sudah bercerai dari Yoga!" Anita berteriak hingga para pekerja merinding ketakutan, Yoga sudah meminta mereka diam dan tidak membicarakan pernikahannya dengan Anita, dan sekarang Anita bicara sendiri bahkan berteriak.
Kinara mengerjap beberapa kali "Kamu bercanda Anita.." Kinara tertawa "Iya kan kamu hanya bercanda.."
"Aku tidak bercanda, bahkan kamu sudah tahu kalau kami menjalin hubungan sejak kalian belum menikah, kamu seharusnya sudah tidak dirumah ini lagi! kamu dengar.. kamu dan Mas Yoga sudah bercerai! dan berhenti pura-pura lupa ingatan!" Kinara memegang kepalanya, lalu menggeleng.
"I..tu tidak mungkin.." Kinara mundur beberapa langkah "Kamu bo..hong! kamu bohong!" "Akh.. kepalaku sa..kit.." Kinara menunduk lalu menjatuhkan dirinya dilantai.
Kinara pingsan dan Anita tertegun.
Pekerja yang tadi masih berdiri disana segera menghampiri Kinara dan menaikannya keatas ranjang, sementara Anita masih diam mematung disana.
Keributan yang diciptakannya Anita dan Kinara mengundang para pelayan untuk mendengarkan, lalu begitu Kinara jatuh pingsan salah satu dari mereka memberitahu Yoga jika Kinara jatuh pingsan karena syok mendengar kata-kata Anita.
Setengah jam kemudian suara ban berdecit karena sang pengemudi melajukan mobilnya dengan kencang lalu mengerem dengan segera saat tiba dirumah.
Yoga berlari dan langsung melihat Anita sedang menuruni tangga "Apa yang kamu katakan pada Kinara?!"
Anita terkekeh tidak terlihat khawatir sama sekali dengan keadaan Kinara, yang sedang di periksa dokter."Lihat, sang mantan Suami langsung melesat datang karena khawatir pada mantan istrinya"
"Kamu.. kamu tidak mengerti jika Kinara memaksakan ingatannya itu akan sangat berbahaya"
"Aku tidak peduli" Anita menekankan kata-katanya, sehingga membuat Yoga kesal dan hampir melayangkan tamparan pada Anita "Kamu mau menamparku, ayo.. ayo tampar aku!" teriak Anita.
Yoga mengusap wajahnya kasar lalu pergi kearah kamar dimana Kinara sedang di periksa dokter.
Saat Yoga masuk dokter telah memasukan peralatannya, dan melihat Yoga melangkah kearahnya "Bagaimana keadaannya dokter?"
"Bukankah saya sudah memperingatkan anda untuk tidak membuatnya syok" dokter menghela nafasnya.
"Maafkan saya dokter"
"Jika keadaan Bu Kinara memburuk tolong bawa beliau ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut"
"Baik dokter.." Yoga pun pergi untuk mengantar dokter.
Saat Yoga kembali Kinara sudah terbangun, dan duduk dengan tatapan kosong "Ra.."
"Kamu berbohong Mas, Anita juga berbohong" Kinara menangis.
"Ra, tolong dengarkan penjelasanku"
"Aku bukan istri kamu lagi Mas, kenapa?" Kinara menatap Yoga dengan deraian air mata, dan membuat Yoga terasa tersayat.
"Maafkan aku Ra, aku memang bersalah"
"Apakah selama ini kamu tidak mencintaiku Mas? Anita bilang kalian bahkan sudah menjalin hubungan saat kita belum menikah, apa itu juga benar?"
"Kamu berselingkuh Mas?" Yoga menundukan wajahnya.
"Apa selama ini kamu tidak mencintaiku Mas?."
"Aku mencintai kamu Kinara, hanya saat aku menyadarinya semuanya sudah terlambat, dan kamu sudah pergi dariku."
"Kalau kamu mencintaiku kenapa kamu melakukan itu padaku Mas?" Kinara akan menanamkan rasa bersalah pada diri Yoga, agar dia tak bisa menolaknya kelak.
"Aku ingin sendiri Mas.."
"Ra..?" Kinara memalingkan wajahnya.
"Maaf.."
Kinara menghela nafasnya setelah melihat Yoga keluar kamar.
.
.
.
"Sudah puas sekarang?" Beruntung tidak terjadi sesuatu pada Kinara jika tidak semakin besarlah rasa bersalah Yoga.
Anita menaikan alisnya "Tentu saja belum selama Kinara masih disini aku gak bakalan puas, lagi pula kamu sudah keterlaluan Mas, semalaman kamu tidur sama wanita murahan itu!"
"Anita kamu!"
"Kenapa kalian bertengkar" Kinara datang dan menyaksikan pertengkaran Anita dan Yoga "Aku yang salah disini, maaf.. kalau saja aku tidak lupa ingatan aku tidak akan meminta kamu datang Mas.. Anita benar sudah seharusnya aku pergi, aku gak ada hubungan lagi sama kamu Mas, maaf Anita aku sudah membuat kekacauan, sekarang juga aku akan pergi" Kinara akan pergi namun tiba-tiba dia menjadi linglung dan hampir terjatuh, beruntung Yoga langsung menahannya.
"Kamu gak papa?" raut Yoga terlihat khawatir.
"Aku gak papa Mas, aku mau kemas pakaianku" Kinara menyingkirkan tangan Yoga.
"Kamu gak perlu pergi, lagipula kamu belum sehat benar, kamu bisa tinggal sesuka kamu.." Kinara menggeleng.
"Aku gak bisa Mas.."
"Setidaknya tinggallah sampai benar-benar sehat"
"Lalu Anita"
"Tidak perlu fikirkan dia.." Anita mengepalkan tangannya, mendengar ucapan Yoga, apa maksudnya itu?.
Kinara mengangguk "Aku akan bicara dengan Anita nanti.." Yoga kembali memapah Kinara "Istirahatlah sampai membaik.."
"Tapi aku akan pindah ke kamar tamu.. kamar itu bukan kamarku lagi" Kinara menunduk sedih.
"Baiklah, terserah kamu" Lagi pula semalam saja Kinara disana dia sudah muak, apalagi mengingat Anita juga tidur disana. Yoga memapah Kinara hingga tiba di kamar tamu.
.
.
.
Like..
Komen..
Vote..
🌹🌹🌹🌹🌹
kudungung banga wanita seperti itu ..
ketika tau dihiyanati ...
langsung putuskan ,mencari jln yg lebih baik kedepan x....