Selama tiga tahun, Latina menahan diri hidup bersama suaminya, Jason.
Perjodohan paksa, membuat Latina harus merasakan bahwa ia tidak pernah dicintai.
Ada wanita lain di sisi suaminya. Namun, ada yang berubah di hari ulang tahun pernikahan mereka.
Jason mengharapkan malam pertama setelah beberapa tahun enggan menyentuh istrinya.
Apakah Latina mampu melakukannya?
Terlebih ada rahasia di sana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Marahnya Jason
Pemakaman itu dilangsungkan keesokkan harinya. Para kerabat berdatangan, dan mereka jelas kaget tentang kabar duka ini. Begitu cepat, Vera telah menghadap yang Mahakuasa.
Kesedihan keluarga sudah jelas. Mereka kehilangan, dan yang paling menyesal di sini adalah Jason. Tuduhan dari ayah dan sang kakak ia terima. Memang ini salahnya yang telah menyebabkan Vera terkena serangan jantung.
Di acara pemakaman itu, Nelis juga hadir. Ia memakai gaun berwarna hitam dan topi. Nelis tidak ingin mendekat karena ia tahu pasti keluarga Jason marah padanya.
Nelis sendiri tidak menduga kejadian ini. Ia ingin agar Latina terlihat buruk di depan orang tua Jason. Tapi hal itu malah sia-sia saja. Charlie dan Vera tetap mendukung menantu perempuannya. Salah sendiri. Nelis juga bersyukur kalau Vera tiada. Peluangnya untuk membina rumah tangga bersama Jason, terbuka lebar karena memang Vera yang paling keras menentang hubungan cintanya.
"Ayo, Dad! Kita pulang." Latina menggandeng tangan ayah mertuanya. Sungguh malang. Charlie sangat kehilangan istrinya. Namun, apalah daya jika takdir telah memisahkan mereka untuk sementara.
Charlie berhenti melangkah ketika melihat Jason. "Kau!"
"Kumohon, Dad. Jangan di sini." Latina meminta itu. Ia tidak ingin ada pertengkaran. Apalagi di depan para pelayat.
"Latina benar, Dad. Kita pulang saja." Meghan menimpali.
"Aku akan buat perhitungan padamu!" Charlie menunjuk wajah putranya sendiri.
Latina mengerling suaminya. Ia tidak bisa bersama Jason untuk saat ini. Ia pun dilanda kekecewaan yang teramat dalam. Bukan hanya pada Jason, tetapi dirinya juga.
Satu per satu pelayat undur diri setelah mengucapkan belasungkawanya. Jason tetap berdiri di makam sang ibu. Menatap potret mendiang Vera dengan kesedihan teramat sangat.
"Jason ...."
Ya, Jason mengenal suara merdu itu. Wanita yang begitu ia cintai. Calon ibu dari buah hatinya yang masih dalam kandungan.
Jason menoleh. Memutar tubuh menghadap Nelis, dan kekasihnya itu berjalan mendekat.
"Aku turut berduka."
"Kau, Nelis."
Dalam sekejap dan sama sekali tidak Nelis duga. Jason melayangkan tangan ke wajahnya. Rasa perih dan panas langsung dapat Nelis rasakan.
"Kau menamparku, Jason."
"Ya! Kenapa?" Jason mengeraskan suaranya. "Kau pasti senang melihat ibuku tiada. Wanita jahat! Aku menyesal telah mengenalmu."
"Jason!" bentak Nelis dengan mata melotot memandang kekasihnya. "Kau tahu, aku juga kehilangan."
"Omong kosong! Kau tahu ibuku punya penyakit jantung. Kau tahu jika aku membuat perjanjian itu. Tapi kenapa kau harus membeberkan semuanya pada orang tuaku? Kau lihat." Jason menarik lengan Nelis. "Apa kau bisa mengembalikan ibuku?"
Nelis menarik tangannya. "Aku minta maaf padamu, Jason. Aku mana tahu kalau ibumu akan mendadak terkena serangan jantung?"
Tangan Jason mengepal kuat. "Aku sudah memperingatkanmu untuk diam, tetapi kau malah ingin mengungkapkan semua rahasiaku. Gara-gara kau, Nelis! Ibuku tiada dan aku tidak akan memaafkan dirimu itu!"
"Sayang ...." Nelis bersuara lirih.
Jason menggeleng. "Kau sudah sangat keterlaluan, Nelis. Kau membuat ibuku tiada. Kau membuat seorang suami kehilangan istrinya, dan kau membuat dua anak kehilangan pelukan ibunya."
Nelis terisak. "Maafkan aku, Jason. Siapa pun tidak akan menduga kejadiannya begini. Aku hanya ingin Latina dianggap buruk oleh kedua orang tuamu"
"Sudah cukup alasanmu. Kau memang egois. Kau tidak memikirkan apa yang terjadi kedepannya. Kau hanya ingin dirimu disukai. Kenyataan ini tidak bisa diubah, Nelis. Kau memang tidak diterima oleh keluargaku!"
TBC
pikiranku langsung selancar ke film BBF..
akhirnya meledak juga bom nya