NovelToon NovelToon
PANGERAN MY BAD BOYFRIEND

PANGERAN MY BAD BOYFRIEND

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Playboy / Basket / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: cipaaiinee

Baru menginjak kelas 12, ada saja hal yang membuat Syanza harus menghadapi Pangeran, si ketua Savero.

Ketua apanya coba, tengil gitu.


"Lo pikir, lo kodok bisa berubah jadi pangeran beneran, hah??" Ketus Syanza.
"Emang gue pangeran," balas Pangeran angkuh.
"Nama doang, kelakuan kayak setan!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cipaaiinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12

Pangeran tidak jadi membawa kekasihnya ke rumah sakit, melainkan ke klinik terdekat yang hanya lima menit sampai dari sekolahnya. Beruntung juga tempat ini dekat, dan hebat juga membangun klinik yang berdekatan dengan sekolah.

Klinik menjadi salah satu tempat pelarian para murid SMA Patera yang mengalami gangguan kesehatan, semacam demam tinggi, pingsan yang tidak sadar-sadar, dan sebagainya yang membutuhkan pertolongan lebih lengkap di banding uks.

Kini, Pangeran dan Arjuna tengah menunggu seseorang yang sedang ditangani oleh dokter.

Posisi Arjuna tengah menyandarkan punggungnya di dinding sebelah kursi untuk menunggu. Di mana, Pangeran tengah duduk dengan rasa khawatir terjadi hal fatal pada Syanza.

Bukan Arjuna jika tidak mengerjai Pangeran, begitu pun sebaliknya.

"Padahal lo tinggal lari dari sekolah ke sini, Ran. Deket juga," ledek Arjuna disetai kekehan.

Pangeran mengubah ekspresi yang asalnya cemas menjadi datar. Tanpa menoleh mebogem tangannya memukul perut Arjuna.

Bugh

"Uhuk. Anjing lo!" sarkas Arjuna memegang bagian tubuh yang dipukul Pangeran. Poor perut.

"Balik sana lo. Ngapain di sini," sinis Pangeran.

What?! Tidak tahu berterimakasih sekali ketuanya ini. Sudah diantar dengan senang hati, dan ini balas budinya.

"Minimal makasih elah. Udah bener emang lo lari aja ke sini-"

Bugh

"Si-a-lan lo, Bos," ringis Arjuna. Ketua macam apa ini yang menyiksa anak buahnya sendiri.

"Mbak," panggil Pangeran pada salah satu perawat yang lewat.

"Ada apa, mas?"

"Pfftt....mas?" Pecah sudah tawa Arjuna mendengar Pangeran dipanggil 'mas' oleh perawat itu. Meskipun menyakitkan bagi perutnya karena tertekan oleh ketawa, Arjuna tampak puas saja.

Bugh

"BADJINGAN!"

Sekali lagi pukulan sepertinya Arjuna akan masuk IGD.

Perwat itu meringis dan spontan menutup matanya saat melihat lelaki itu memukul temannya.

"Tolong bawa dia, kasihan kesakitan," ujar Pangeran pada perawat itu untuk segera mengobati Arjuna.

"Gara-gara lo anying," lirih Arjuna benar-benar sudah tidak kuat perutnya. "Mbak tolong saya, perut saya dianiaya," imbuhnya meminta bantuan perawat itu.

Perawat wanita itu tidak paham dengan apa masalah mereka, dan menyetujui untuk membantu Arjuna.

"Masih bisa jalan?" tanya perawat itu. Maksud ucapannya, siapa tahu lelaki ini butuh tuntunan saking tidak kuatnya berjalan.

"Butuh katanya, mbak. Kasihan udah lemes gitu," sorai Pangeran meledek Arjuna. Di dalam situasi yang khawatir dengan Syanza pun Pangeran selalu bisa menyempatkan leluconnya.

"Masih, Mbak. Saya gak lumpuh, dia tuh yang lumpuh hatinya," ujar Arjuna menatap sinis Pangeran.

"Yaudah cepet. Kalian malah ngomong mulu," sebal perawat itu. Sedari tadi mereka banyak bicara dan merasa dikerjai. "Ikut saya," lanjutnya meninggalkan kedua lelaki itu.

Mereka saling menatap dan seolah merasa tidak asing. Oh, iya. Namanya juga cewek, pikir mereka.

"Mbak tunggu!" teriak Arjuna mengejar perawat itu dengan tangan yang setia memegang perutnya.

"Gak jauh beda ternyata," gumam Arjuna bertepatan dengan dokter yang keluar setelah memeriksa Syanza.

Pangeran bangun dari duduknya dan segera menghampiri dokter itu.

"Bagaimana, Dok?"

"Pasien tidak ada luka serius. Hanya saja tensi darahnya rendah, sehingga jika terkena benturan keras bisa membuatnya pusing dan juga pinsang, dan untuk dahinya perlu sering dikompres untuj menetralisir rasa sakit pasien," papar Dokter tersebut.

Pangeran mengangguk paham. Dan berterimakasih pada dokter itu. Setelah itu, ia menghampiri Syanza yang masih berada di dalam.

Matanya menangkap seseorang yang hendak turun dengan memegang kepalanya. Lantas Pangeran menghela napas jengah.

"Mau ke mana?" tanya Pangeran dengan tangan menyilang depan dadanya.

Deg

Syanza terkejut. Bukan karena kepergok, melainkan suara Pangeran yang terdengar asing. Lelaki itu jarang bernada serius ataupun datar dan sekarang Pangeran melakukannya.

1
Puji Lestari
bagus... ceritanya menarik
Puji Lestari
lanjut.... ceritanya bagus...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!