dari aplikasi salah satu dating ku install di ponsel ku, untuk mengisi waktu gabut ku dan juga aku baru saja kehilangan pekerjaan ku, karena seseorang yang ku anggap baik ternyata dia lah yang membuat ku kehilangan pekerjaan ku, lalu aku juga menulis novel, ketika menggunakan aplikasi dating itu aku mengenal pria yang membuat ku nyaman untuk mengirim pesan singkat, dia selalu menyempatkan waktu untuk merespon pesan dari ku melalui ponsel kita masing masing, dan dari awal aku hanya iseng mengenal pria tersebut dan karena dia lebih matang usianya dari ku, yang selalu ku panggil suhu yang sudah ku anggap seperti seorang kakak, semua keluh kesah ku selalu ku curahkan kepada dia, dan aku semakin merasa nyaman mengenal dengan pria yang ku kenal secara online, dan tidak tahu perasaan itu tumbuh begitu saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afifah Dewi Masithoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tidak habis pikir
Livy pun kembali berjalan menuju ke lift dan segera menekan tombol lantai dimana ruangan CEO berada, meski merasa sangat lelah dan mau tidak mau dirinya harus meminta agar kedua teman nya meninggal kan dirinya, akan tetapi dia juga baru sadar jika bahwa dirinya belum tahu alamat rumah tuan Ezra, meski dia sudah mendapatkan alamat nya akan tetapi dirinya harus mencari dan biaya ongkos taksi online sangat mahal, dan pada akhirnya Franny memutuskan untuk mengantarkan dirinya, dan dia juga tahu jika Livy seorang perantau sehingga dirinya belum tahu daerah di kota, dan akhirnya Livy pun patuh kepada Franny sehingga mereka berdua mengantarkan Livy untuk ke rumah tuan Ezra.
"aku tahu betul jika ini semua ulah istri pak Ezra, dia mengira kamu juga salah satu penggemar suaminya" ucap Dyani yang bisa membaca situasi saat ini, dan Franny setuju dengan argumen Dyani karena sudah berapa kali hal ini terjadi terulang lagi.
"bagaimana pun aku harus profesional dalam bekerja meski di luar tanggung jawab ku, ini juga permintaan dari istri pak Ezra" ucap Livy dan mereka mengangguk paham dan untung Franny beberapa kali datang ke rumah tuan Ezra, dalam rangka pertemuan dan dia menemani kedua orang tuanya, sehingga dia tahu betul letak rumah tuan Ezra dan memang letak rumah nya berada di perumahan elite, dimana disana komplek rumah para pengusaha ternama dan rumah milik orang tua Franny juga ada disana, akan tetapi jarang di singgahi karena memang orang tua Franny sibuk melakukan perjalanan bisnis, dan rumah kedua kedua orang tuanya berada di komplek lain dan lumayan dekat dari tempat kerja Franny.
"disini banyak sekali rumah besar dan elite" gumam Dyani yang memperhatikan jalan jalan yang berjajar rumah besar serta elite, dia berharap bisa memiliki rumah yang sama berada disana , serta dirinya juga beruntung memiliki teman seperti Franny yang sangat baik, meski dirinya dari keluarga konglomerat dan mereka pun sampai di rumah mewah dan besar, salah satu satpam tersebut masih mengingat wajah Franny, dan sehingga di persilahkan untuk masuk ke area rumah mewah tersebut.
"aku tidak habis pikir cuman benda itu saja harus meminta orang untuk di bawakan ke rumah nya" ucap Franny yang ikut merasa kesal terhadap istri tuan Ezra, jika seperti ini wanita itu memang berniat mengerjai Livy, jika dirinya menjadi Livy dia akan dengan tegas menolak secara langsung, meski dia akan di pecat akan tetapi dia merasa tidak keberatan jika ha buruk itu terjadi, karena dia bisa bekerja di perusahaan milik sang papanya, dan dia bisa menjadi seorang CEO bukan menjadi staff biasa, karena sudah merasa nyaman di tempat kerja tersebut dia tetap bertahan.
"jika aku jadi kamu, mungkin saja ku lembar ke wajah nya" ucap Dyani yang merasa kesal, karena benda itu tidak akan hilang terlebih berada di ruangan CEO, tidak ada satu pun yang berani masuk ke dalam ruangan nya tersebut.
"kami berdua akan menemani mu ke dalam sana, dan aku ingin sekali menyindir itu wanita" ucap Franny dan di dukung oleh dyani akan tetapi Livy akan menolak nya, karena tahu jika kedua wanita ini jika kesal akan keluar kata kata mutiara nya, dan Franny tidak keberatan jika dirinya di pecat tetapi dirinya juga tidak mau berpisah dari kedua wanita itu, jika benar dirinya juga akan di pecat dan bum tentu di tempat kerja lain akan menemukan teman yang baik seperti mereka berdua.
"aku akan baik-baik saja tidak mungkin juga mengajak kalian, jadi kalian tidak perlu khawatir jangan marah ntar cantik nya hilang" ucap Livy yang menggoda kedua teman nya logat pria yang berusaha menghibur wanitanya, dan Livy berhasil meluluh kan kedua wanita itu, karena dirinya juga membelikan sebuah coklat untuk mereka berdua, untuk berjaga-jaga jika mood kedua teman nya memburuk dan masih ada sisa 2 coklat.
"kamu berhasil membujuk kami, jika ada apa apa atau terjadi sesuatu segera hubungi aku, dan aku akan segera masuk" ucap Franny dan Livy mengangguk paham dan dia pun keluar dari mobi, lalu berjalan menuju rumah besar tersebut.
"memang wanita itu sangat menjengkelkan sekali, hanya kacamata saja dia harus meminta orang lain untuk di bawa kan pulang, besok suaminya akan bekerja, jadi bisa di bawakan pulang besok ketika bekerja" ucap Dyani yang merasa jengkel mengingat barang apa yang tertinggal dan harus di bawakan oleh Livy.
"maklum kamu juga tahu jika suaminya sangat tampan dan banyak wanita cantik yang bisa saja memberikan dia keturunan akan tetapi dirinya tidak bisa" ucap Franny dan Dyani mengangguk setuju dengan pendapat Franny dengan fakta tersebut, dan karena ini juga membuat istri tuan Ezra merasa sangat takut, dan selalu merasa harus waspada dengan situasi saat ini , dia takut jika sang suami nya akan di ambil oleh wanita lain, karena dirinya tidak bisa memberikan keturunan untuk sang suaminya, akan tetapi sang suaminya sangat mencintai dirinya, dia juga tidak merasa keberatan untuk istrinya yang susah untuk hamil, dan dirinya tidak ada niatan untuk mengkhianati sang istrinya, atau pun berpaling darinya untuk mencari istri lagi, cukup satu wanita yaitu istrinya untuk selamanya hingga maut memisahkan mereka berdua.
Livy pun bertemu dengan seorang maid yang usianya tak lagi mudah, dia berada di depan pintu rumah seperti sudah di tunggu kedatangan nya, dan dia suruh untuk ke ruang keluarga dan wanita itu mengantarkan Livy.
"mari saya antar nona" ucap maid tersebut dan Livy mengikuti langkah kaki wanita itu, dan hingga wanita itu meninggal kan dirinya karena sudah akan sampai.
Dan mata polos Livy melihat adegan 18+ disana, meski hanya bercumbu mesra ketika keduanya melakukan cuddle atas, pria itu sedang bermain di area atas sang istrinya dan wanita itu bermain daun telinga sang suaminya, keduanya sangat menikmati permainan itu disana tanpa di sadari keberadaan Livy disana.
"sayang aku sangat ingin" ucap sang istri yang tepat di daun telinga Ezra dengan nada menggoda, dan wanita itu memakai baju dinas dan hanya terangkat bagian depan saja, karena mereka berdua memang bermain bagian atas saja, dan terlihat lekuk tubuh indah dan sangat putih warna kulit tubuh wanita itu.
"seperti nya dia ingin mengklaim jika tuan Ezra hanya milik nya dan tidak ada wanita yang bisa merebut sang suami nya" gumam Livy yang bisa membaca situasi saat ini karena dia hanya melihat sekilas, dan secepat kilat dia berbalik lalu meninggalkan tempat romantis mereka berdua, meski merasa sangat terkejut dengan apa yang dia lihat, dan juga dia tidak sopan jika menegur saat itu juga, dan wanita itu akan merasa malu jika ada wanita lain berada disana, dengan kondisi nya seperti itu meski dia lakukan dengan sang suaminya yang resmi, akan tetapi Livy masih menjaga nama baik wanita itu dengan berpura-pura tidak tahu, lalu segera meninggalkan mereka berdua dengan fantasi nya.
"permisi saya pegawai Pak Ezra, saya tidak bisa menganggu waktu mereka berdua dan saya mau menitipkan barang ini, karena saya harus segera pergi masih ada urusan" ucap Livy yang bertemu dengan maid yang tadi dia temuin dia pun memberikan kacamata tersebut dan wanita itu menerima nya, dan mengangguk paham lalu dia pun pergi meninggalkan rumah tersebut yang membuat nya merasa tidak nyaman, akan tetapi dia berusaha untuk menetralisir, karena dirinya tidak ingin kedua teman nya tahu apa yang terjadi saat ini, dan apa yang di lihat pada saat itu, dirinya juga merasa malu jika kedua sepasang suami-istri tersebut tahu keberadaan dirinya.