NovelToon NovelToon
Kerajaan Danemor : Diktator Bermahkota

Kerajaan Danemor : Diktator Bermahkota

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Perperangan / Barat
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sergey

Kerajaan Danemor menjadi sebuah kerajaan yang kuat setelah Raja Adolf I telah naik takhta menggantikan raja sebelumnya, namun dibalik kuatnya kerajaan itu, menyimpan sisi kelam yang sangat mengerikan, Raja yang sangat keji terhadap musuh dan rakyatnya sendiri, pertumpahan darah sangat lumrah terjadi di kerajaan Danemor.

Kelahiran seorang anak laki laki menjadi harapan untuk semua orang untuk menggulingkan takhta Raja Adolf I, mampukah anak harapan itu mampu melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sergey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Adolf

"Semua apakah sudah setuju?."

"Setuju tuan, kami akan menjalankan perintah mu dengan baik."

"Bagus, menteri sosial, segera tulis semua keputusan yang telah dirundingkan bersama sebagai dekrit kerajaan."

"Siap laksanakan tuan ku."

Dekrit raja telah disebarkan ke masyarakat, kabar ini telah membuat seluruh rakyat heboh, dengan ini rakyat Beurne, resmi menjadi pekerja kelas bawah dengan upah yang rendah dan memiliki identitas nya sendiri.

Sebulan kemudian.

Semua orang di istana menjadi super sibuk, Adolf merasa letih dengan beban tugas nya, seperti biasa di ruang kerja nya, terdapat banyak kertas menumpuk, namun yang membedakan adalah tidak ada lagi kertas keluhan dari masyarakat, tidak ada keluhan bangsawan yang berulah, dan mengenai berita buruk lainnya, hanya ada kertas yang berisi pujian rakyat, perkembangan penelitian dari Albert dan Darin, Adolf kemudian membaca kertas yang ditulis Albert terlebih dahulu.

----------------

Yang terhormat yang mulia raja Adolf, seluruh akademi kini berlomba lomba menciptakan penemuan baru, yang terbaru adalah pembangkit listrik berbasis air, kini saya berhasil menciptakan sebuah benda yang menghasilkan cahaya yang bernama lampu, siap diproduksi masal menggunakan mesin, untuk mengimbangi pengeluaran dan pendapatan, saya bekerja sama dengan perdana menteri dan menteri ekonomi, sekali lagi seluruh akademi kerajaan berlomba lomba untuk menciptakan inovasi, itu saja yang saya sampaikan, saya berharap anda senang dengan perkembangan yang terjadi.

Salam hormat dariku Albert Steinwols.

----------------

Adolf mengangguk senang kemudian dia membaca laporan dari Darin.

----------------

Salam hormat untuk mu tuan ku, semoga Tuhan memberikan anugerah yang indah untuk kerajaan Danemor, kini saya menciptakan sebuah alat revolusioner lagi yang bernama meriam, senjata yang dashyat yang menghancurkan apapun yang menghalangi bom meriam, dan satu hal lagi untuk kejutan anda, kini senjata senapan tidak perlu lagi menambahkan bubuk hitam secara manual, sekarang hanya tinggal memasukan peluru saja maka senjata otomatis akan menembakkan peluru, sebenernya ada hal lain yang ingin saya beri kejutan untuk anda, tetapi alangkah baiknya anda datang sendiri ke bengkel senjata, saya akan mengejutkan anda secara langsung

Salam hormat dari Darin.

----------------

Adolf membaca kedua surat tentu kegirangan bukan main, dia meloncat loncat seperti anak kecil yang diberi hadiah oleh orang tua nya.

"Sungguh hebat, tak sia sia aku berinvestasi besar pada bidang teknologi, tidak lama lagi impian ku untuk mendirikan kekaisaran Danemor yang agung menguasai benua barat tidak lama lagi akan tercapai, bila perlu aku akan ekspedisi besar besaran untuk menemukan benua benua lainnya seperti yang diceritakan oleh catatan legenda ratusan tahun lalu, sebelum itu aku harus menghancurkan Polusk sialan itu terlebih dahulu."

Adolf meninggalkan ruangannya, ia berjalan menuju lorong istana, ia melihat Eva dari jendela, Eva terduduk di taman sambil memberi burung burung biji gandum, Adolf tersenyum dengan kebaikan hati Eva, ia membiarkan kesibukan Eva dan pergi menemui Jhon.

Sesampainya di ruangan kerja Jhon, Adolf langsung memasuki ruangannya, nasib Jhon pun tak berbeda dengan Adolf, banyak tumpukan kertas di meja kerja nya yang harus ia kerjakan.

"Jhon, sepertinya kamu sangat sibuk sekali."

"Seperti yang anda lihat tuan, teknologi terbaru ditambah dengan urusan ekonomi membuatku sakit kepala, belum lagi harus membuat aturan kebijakan terbaru agar semua terkendali."

"Jika ada yang ingin kamu tanyakan, tanya saja Jhon, aku cukup khawatir dengan kondisi mu, apa aku perlu membuat staf khusus untuk mu agar membuat pekerjaan mu lebih ringan?."

"Tidak perlu tuan, biar saya saja yang mengurus hal itu, anda hanya tinggal membaca laporan dan tanda tangan yang diperlukan saja."

"Baiklah, tunda saja pekerjaan mu dulu mari kita berbicara dengan santai di taman."

"Baiklah tuan."

"Oh iya, aku akan menyuruh pelayan untuk memanggil para menteri sekalian membawakan minuman minuman anggur.",

"Seperti nya tidak biasa anda melakukan ini tuan, adakah masalah yang sangat penting?."

"Nanti kamu akan tahu sendiri Jhon."

Adolf keluar dari ruangan kemudian menyuruh pelayan untuk memanggilkan para menteri untuk berkumpul di taman kerajaan.

Sesampainya Adolf dan Jhon di taman, sudah ramai para menteri berkumpul, para menteri yang melihat Adolf datang pun mereka langsung berdiri dan menunduk.

"Salam Raja ku!." teriak lantang mereka.

"Sudahlah tak perlu begitu, duduk lah, kita disini hanya mengobrol saja sembari minum, jarang jarang kan kita bisa berkumpul?."

Para menteri pun diam dan kembali duduk, taman dengan bunga indah dimana mana, dan mereka duduk di tengah taman yang dikelilingi bunga matahari, meja kayu ek telah disiapkan oleh para pelayan, dengan minuman anggur yang disajikan.

Adolf pun duduk di kursi nya, hening sejenak menikmati angin sore hari, dengan suara burung yang berterbangan, dan penampakan matahari yang akan tenggelam dengan langit berwarna orange, Adolf memulai pembicaraan.

"Baiklah mari kita minum anggur ini, sangat disayangkan bukan jika tidak diminum, mari bersulang."

Menteri pun mengangkat gelasnya kemudian bersulang bersama Adolf.

"Bersulang untuk keberhasilan kita semua!." teriak Adolf.

Gelas pun berdenging, semua orang meminum anggur nya.

Matahari telah sepenuhnya tenggelam, akhirnya Adolf mulai membicarakan topik pembahasan yang dia rancang.

"Kita tentu sudah tahu kan perkembangan teknologi dari kerajaan ini, sangat disayangkan jika tidak digunakan dengan semestinya."

"Maksud anda yang mulia?." tanya Jhon.

"Benua ini, tentu kita harus mempersatukan semua negara di benua ini, aku ingin ekspansi ke benua seperti yang ada dalam catatan legenda." jawab Adolf.

"Bukankah terlalu sulit untuk mengelola semua negara jika kita menguasai seluruh negara?." tanya Jhon.

"Tentu tidak Jhon, aku ingin menjadikan negara ini sebagai kekaisaran sekaligus kekuatan utama benua ini, sistem nya adalah negara yang kita taklukan tetap ada, namun aku lah sebagai penguasa seluruh negara, diatas gelar raja yaitu kaisar, seperti buku yang pernah aku baca di perpustakaan kerajaan ratusan tahun yang lalu, aku yakin dengan teknologi yang kita miliki, kita tak perlu takut untuk menjelajahi dunia ini." jawab Adolf.

"Yang mulia jujur saja saya pertama kali mendengar sejarah itu." ucap Jhon.

"Memang benar pernah ada suatu kekaisaran kuno yang terletak di Polusk, wilayah nya sendiri membentang dari Polusk, Danemor, hingga Muri, namun di catatan itu tidak menceritakan keruntuhan kekaisaran kuno, tetapi hanya menulis tentang suatu kaum yang muncul dibalik pegunungan tinggi Muri, kaum itu sangat bengis dan membunuh siapa saja manusia yang mereka temui, dengan pengorbanan nyawa jutaan manusia melalui pertempuran sengit dan brutal, akhirnya berhasil memukul mundur kaum itu." jelas menteri sosial.

"Kamu tau darimana menteri sosial?." ucap menteri ekonomi.

"Aku pernah membaca catatan sejarah dari gereja Polusk ketika aku belajar mengenai masyarakat."

"Lalu apa kaum itu masih ada hingga kini?." ucap Adolf.

"Tidak diketahui secara pasti yang mulia, namun mereka dikurung disebuah benteng di pegunungan Muri, penjelajah dari Polusk telah melakukan ekspedisi di pegunungan Muri ujung benua barat, akan tetapi mereka tidak menemukan apapun selain salju tebal."

1
Muhammad anam
cerita nya seru
Safrul bay
keren sangat menginspirasi
Protocetus
El Adolf /Sweat/
Hiroki524
dahsyat ttg cerita ini, semoga terus sukses author!
thalexy
Dialog keren.
Daina :)
Terinspirasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!