Menikah dengan orang kaya tidak membuat hati chika bahagia. setahun menikah yang chika dapat hanya hinaan dan juga cacian dari ibu mertuanya.
Suami yang seharusnya melindungi ini malah sebaliknya. Rendra tidak hanya menyakiti pisik namun ia juga melukai hati chika. setiap malam rendra akan tidur bersama kekasihnya, sedangkan chika hanya bisa meringkuk di kamar yang ukurannya 3x3.
.
.
.
Bagaimana nasib chika selanjutnya? apa chika akan bertahan atau chika akan menyerah dengan rumah tangga yang baru seumur jagung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 TUDUHAN
Pagi-pagi sekali chika sudah siap dengan penampilannya yang rapih, chika sengaja bangun pagi agar tidak bertemu dengan rendra dan juga vhey.
Sebenarnya chika masuk kerja jam sembilan siang tapi karena malas bertemu dengan orang-orang mesum itu, chika rela berangkat pagi.
" Mau kemana kamu? "
" Mas rendra " Chika melihat rendra yang hanya menggunakan celana dalam dengan dada penuh noda merah.
" Berangkat kerja, kebetulan aku dapat masuk pagi " Jawab chika.
Rendra berdiri dan mendekat kearah chika " Perusahaan mana yang membuka kantornya jam lima pagi? Apa kau benar-benar kerja atau.. " Rendra melihat tubuh chika dengan tatapan yang remeh.
Chika melangkah mundur, ia tidak ingin dekat-dekat dengan pria mesum yang ada di hadapannya " Kali aku jual diri bukannya itu akan lebih menguntungkanmu? Dengan begitu kita bisa cerai dengan mudah dan mas akan segera menikahi kekasih mas itu " Jawab chika yang membenarkan ucapan rendra. Berkata jujur pun percuma jika lawan kita sudah yakin dengan perkataannya sendiri.
Rendra tersenyum mengejek " Pria hidung belang mana yang mau dengan wanita miskin sepertimu " Bisik rendra di telinga chika.
Chika mengepalkan kedua tangannya " Yang penting bukan pria yang sepertimu, pria yang tidak tau malu yang memamerkan bekas kecupan kekasihnya " Balas chika yang mampu membungkam mulut rendra " Permisi mas, aku mau berangkat kerja. Silahkan lanjutkan permainan panas dengan kekasihmu, dia sudah menunggumu " Tunjuk chika dengan menggunakan dagunya.
Vhey yang sedari tadi berdiri di belakang rendra, ia merasa geram karena rendra berdekatan dengan chika.
Chika tersenyum sinis lalu pergi membiarkan pasangan itu beradu mulut karena vhey salah sangka.
" Sayang.. Apa maksud kamu mencium babu itu? " Tuduh vhey dengan wajah yang sedih " Jadi gara-gata babu ini kamu meninggalkan aku di dalam kamar? " tuduh vhey.
" Siapa yang mencium dia, kamu jangan ngada-ngada " kata rendra tidak suka.
" Aku lihat dengan kedua mataku sendiri jika tadi kamu menciumnya mas!!! " Bentak vhey
" Jangan berteriak di depanku!!! " Teriak rendra yang tidak suka
" Aku ini kekasih kamu, calon ibu dari anak kamu tapi kenapa kamu tega sama aku hiks.. " Vhey langsung berlari ke lantai dua.
Rendra mengusap wajahnya dengan kasar. Tadi malam setelah percintaan panas vhey memberi kabar jika saat ini vhey sedang berbadan dua, antara bahagia dan bingung. Bahagia karena sebentar lagi akan menjadi seorang ayah namun bingung ketika vhey meminta rendra untuk segera menikahinya karena tidak ingin hamil tanpa status.
Percintaan yang tadinya mau berjalan ronde ke dua, rendra langsung turun dari tempat tidur dan langsung duduk di kursi meja makan untuk menghindari vhey yang terus merengek meminta di nikahi.
" Bukan ini yang aku mau, aku mencintaimu vhey tapi aku juga bingung dengan perasaan diriku sendiri. Apa aku bisa menikah dengan status masih menjadi suami chika " Gumam rendra bingung.
Karena merasa bersalah rendra langsung menyusul vhey kedalam kamar untuk meminta maaf, Rendra menyesal karena telah membentak vhey tadi.
Bujukan rendra berakhir di atas tempat tidur membuat rendra kelelahan karena harus memuaskan vhey yang memiliki nafsu yang besar jika sedang bercinta, bahkan vhey sempat meminta untuk di cambuk agar percintaannya penuh dengan sensasi.
Rendra yang sangat mencintai vhey hanya bisa menurut dengan keinginan vhey asalkan vhey puas dan dirinya juga puas.