Tears Are A Reminder Of Your Figure

setelah sang dokter memeriksa keadaan Lan Xiang. kedua orang tuanya dan juga kakaknya merasa lega mengenai keadaan putra kedua/ adik mereka. hingga mereka bisa bersantai seperti biasanya, karena mereka dari semalam tidur di rumah sakit salah satu dari mereka akhirnya meminta izin kepada salah satu dari keduanya. Untuk berpamitan pulang ke rumah, selain untuk pulang ke rumah dan mandi tetapi juga ada hal yang dibutuhkan untuk membawa barang-barang sama sang adik. Sedangkan dirinya pulang ke rumah untuk menyelesaikan tugas sebagai seorang CEO. namun meski begitu Ia tetap membereskan barang-barang untuk sang putra kedua mereka.

Pov Tuan Lan

saat keluar dari koridor rumah sakit, lebih tepatnya di depan gedung rumah sakit itu Tak lama kemudian ia berjalan menuruni tangga untuk menghampiri mobil yang terbaru di halaman rumah sakit tersebut.

Tuan Lan, Tengah memasuki mobil yang ia kendarai. Setelah tuan Lan memasuki mobil segera ia memasang setbelt pengemudi dan menjalankan mobil tersebut. Lalu Ia menancapkan gas mobil tersebut di sepanjang kota Beijing. di hamparan rerumputan yang hijau dan menyegarkan, serta udara yang sejuk dengan hiruk-piuk burung-burung yang berterbangan Di atas awan. Dengan suara-suara mesin mobil yang berada kencang Janganlah lambaian angin yang begitu terasa menyegarkan. di sepanjang perjalanan kota Beijing ada beberapa pengendara yang sedang melaju kencang. tak ayal ada beberapa pengendara yang terhenti tepat dihadapan rambu lalu lintas, sebagaimana beberapa pengendara mematuhi lalu lintas tersebut agar tidak terjadi kecelakaan yang merugikan diri mereka dan keselamatan mereka, begitu pola dengan dirinya.

di sepanjang perjalanannya. Ia telah sampai di sebuah perumahan elit, yang di dalamnya ada beberapa bangunan mewah dan beberapa mobil kendaraan mewah yang terbalik di area halaman rumah mereka. sebagian dari perlemahan elit tersebut tampaknya begitu sangat sulit untuk beramah tamah, mayoritas dari mereka adalah seorang pekerja kantoran, dokter, pilot, sekretaris CEO, dan pengusaha. baik dari pengusaha luar kota Beijing, ataupun dalam kota Beijing itu sendiri. namun dirinya adalah seorang CEO, maka sudah jelas lah iya pantas berada di perumahan elit tersebut.

Saat memasuki pelataran rumahnya tersebut. tampaklah ia disambut oleh seorang pelayan, pelayan tersebut tadi malam tidak berada di rumahnya, sehingga barulah tadi pagi pelayan tersebut memasuki rumah tersebut. dikarenakan pelayan tinggal di sebuah kamar pembantu dengan fasilitas yang ada membuat pelayan tersebut sangat nyaman tinggal di rumah itu.

pada akhirnya, seorang majikan telah datang pulang ke rumah. Sontak sang pelayanpun menyambut sang majikan dengan menundukkan kepala sebagai tanda menghormati / mengabdi kepada majikannya.

setelah mendapati pelayanan yang menyambut kedatangannya membuat Tuan Liu setelah menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas sambutan yang telah diberikan oleh pelayan tersebut. tak lama beberapa menit kemudian sang majikan menyuruh seorang pelayan untuk menjaga rumah.

" Oh iya.... aku lupa mengatakan padamu bahwa hari ini kau akan menjaga rumah ini untuk sementara waktu, Apakah kalian bisa melakukannya untukku?" ujar dan tanya sang majikan ( tuan Lan) kepada pelayan itu.

"ah..baik tuan, tapi tuan apa ada sesuatu? Sehingga kami di tugaskan untuk menjaga rumah ini?" tanya sang pelayan tersebut kepada majikannya ( tuan Lan )

"itu.. Kemarin putraku tak sadarkan diri di rumah setelah berbincang - bincang dengan kakaknya serta ibunya. Kamipun tak sempat memanggil kalian karena khawatir dan cemas. Dan pada malam harinya kami tancap gas ke rumah sakit tersebut. Agar Xiang mendapat pertolongan medis terlebih dahulu. " jawab sang majikan (tuan Lan) kepada pelayannya.

"lalu, bagaimana kabar tentang tuan muda kedua (Lan Xiang) tuan?" tanya salah satu pelayan dari mereka menanyakan hal tersebut kepada majikannya ( tuan Lan )

"Xiang baik- baik saja. Hanya saja tadi malam dia di bawa ke rumah sakit. Maka dari itu kami bertiga tidak langsung pulang ke rumah karena menjaga Xiang hingga pagi" jawab Tuan Lan kepada sang pelayannya itu.

"oh ya aku lupa memberitahumu jika nanti Yuan sudah pulang tolong beritahu bahwa baju - baju Xiang sudah ku siapkan tinggal di bawah saja. Dan untuk sementara kau bisa menjaga rumah ini sampai ada kabar dari keluarga kapan Xiang akan pulang ke rumah" ujar sang majikan ( tuan Lan ) kepada pelayan tersebut.

"baik tuan" jawabnya, sang pelayan pun mendapat perintah dari majikannya ( Tuan Lan) kepadanya.

Setelah mendapati perintah sang pelayan pun pergi dari hadapan majikannya ( tuan Lan ) sambil membungkukan badan serta mengucapkan permisi. Sedangkan tuan Lan sendiri bergegas menuju ke arah kamarnya dan mandi serta bersiap - siap untuk bekerja.

Setelah menyelesaikan aktifitas membersihkan tubuh. Ia pun segera ke meja makan untuk sarapan yang sudah di siapkan oleh sang pelayan ( pelayan rumah tangga / ART pribadi khusus keluarga Lan ). Setelah sarapan pagi dengan aktifitas yang cukup santai mungkin. Ia berjalan menuju mobil dan di sanalah sudah terdapat sopir ( sopir pribadi khusus keluarga Lan). Setelah itu mereka tancap gas membela kota beijing, tiongkok,China.

Di dalam perjalanan ia, dan sopirnya membela kota tersebut. Dengan udara sejuk, dan hari yang tidak begitu macet. Biasanya akan padat kendaraan di setiap jalan raya kota beijing. Matahari seolah- olah sedang menyapa dirinya dan menyambut paginya. Hingga sampai tujuan di kantornya.

Dedaunan tampak berterbangan

tiupan angin yang menyimbak sebagian rambut yang tertata rapi.

udara yang menyambut di bawah terik matahari di pagi yang cerah

sambutan hormat penuh kasih, memimpin dan membangun kehangat siapa yang mengingat jasanya, ketulusannya, dan leluhurnya.

Ia di sambut oleh berbagai staff karyawan kantornya di ujung pintu utama masuk kantor. Dan seketika sebagian staff ( senior) menghampirinya. Dan membungkukan badan mereka sebagai tanda hormat dan menghargai atasan/ pimpinan mereka. Di ikuti dengan para staff karyawan/ bawahan mereka untuk melakukan tanda hormat seperti sang senior.

Setelah itu tuan Lan memerintahkan mereka untuk berdiri tegap, dan tak lama sang sekretaris khusus ( tangan kanan tuan Lan) memberitahukan untuk segera memasuki kantor. Selama memasuki kantor para staff meski sudah di perintahkan untuk berdiri tegap. Mereka justru tidak mengindahkan perintah itu, malah tetap membungkukan badan mereka. Ia pun hanya menghela nafas saja dan berjalan masuk kantornya di iringi dengan sekretarisnya ( bawahannya / tangan kanannya) itu. Setelah ia berjalan menuju lift lantai 20 para staff (karyawan / bawahan kantornya) berdiri tegap, dan membubarkan diri setelah di perintahkan oleh general manager perusahaan mereka.

Sesampai ia, dan sekretarisnya di lantai 20. Ia segera menuju ke ruangan CEO sebagai pemimpin perusahaan. Di ikuti oleh sang asisten sekretaris pribadinya itu dan membawa sebuah berkas penting yang ia bawah. Sementara dirinya duduk di meja kerjanya. Dan mempersilahkan sekretaris / asisten pribadinya untuk menjelaskan seputar projek yang di kerjakan oleh tim divisi / unit lain. Ia mendengar dengan seksama.

Setelah sang sekretaris tersebut menjelaskan projek perusahaan, dan rapat pertemuan antara perusahaan investor. Dan kunjungan ke negara lain demi sebuah pengesahan kesepakatan kerjasama. Pada akhinya ia mulai melakukan aktifitasnya seperti biasanya.

End Pov Tuan Lan

Di sisi lain tempat, dimana kedua orang dengan hubungan yang sedarah dari keduanya. Tengah berpamitan untuk keluar ruangan penginapan yang di kediami oleh Lan Xiang serta ibunya di rumah sakit.seseorang itu berpamitan pulang ke rumah untuk mandi dan bersiap - siap pergi ke kampusnya.

Setelah berpamitan dengan ibunya sementara Lan Xiang masih terbaring dengan tertidur lelap. Lan Yuan pun pergi dengan memesan sebuah taxi online di karenakan dirinya tak membawa mobil. Karena mobil tersebut telah di bawa oleh sang ayah tercintanya itu. Dan mau tidak mau dirinya harus memesan taxi online. Setelah memesan taxi ia menunggu taxi itu tiba, namun beberapa jam kemudian dirinya mendapati taxi miliknya untuk di tumpanginya telah berada di hadapannya.

Hingga Lan Yuan memasuki mobil taxi online dengan segera. Dan menancapkan gas membelah kota beijing. Di sepanjang perjalanan mereka antara sopir taxi online dengan Lan Yuan tampak begitu tenang di awali pagi dengan sebuah radio yang menayangkan berita terkini, baik berita tentang cuaca. Sementara Lan Yuan sendiri tengah bersandar di bagian pintu mobil taxi tersebut dan memandangi jalanan kota beijing dan merenung atas kejadian yang menimpa keluarganya. Namun ia tetap mendengarkan kicauan radio tersebut.

"apa yang terjadi kemaren? Kenapa Xiang begitu mengetahui apa yang aku ceritakan bersama ibu tiba - tiba pingsan?" inner Lan Yuan dalam hati.

"dan apa penyebabnya? Aku jadi penasaran hal yang membuat Xiang amnesia jangka panjang itu. Apa sebaiknya aku cari tahu saja penyebabnya tentang hal ini?, dengan begitu aku bisa tahu tentang masa lalunya." innernya lagi sambil menatap kosong jalanan kota beijing.

Namun sang supir menyadari lewat kaca spion taxi onlinenya itu. Dan menanyakan Lan Yuan di saat Lan Yuan terhanyut dengan lamunannya itu.

"nak, apa ada sesuatu hal yang menganggu pikiranmu saat ini?" tanya sang supir taxi online tersebut kepada Lan Yuan.

Lan Yuan mendengar sang supir taxi online berbicara padanya seketika ia terhenyak dari lamunannya itu. Lan Yuan pun menjawab pertanyaan supir taxi itu dengan lembut, dan sopan.

"ah..tidak ada hal yang serius kok." jawab Lan Yuan kepada sang supir taxi online tersebut.

"jika kau ada masalah ceritakan padaku, aku siap mendengarkan keluh kesahmu. Mungkin anak muda jaman sekarang lebih memilih memendamnya sendiri daripada terikat dengan orang dewasa. Karena orang dewasa terkadang bisa egois dan gengsi untuk menyatakan perasaannya. Terkadang orang dewasa begitu peka dengan keadaan sang anak. namun ada juga yang terlalu berlebihan itu membuat mental sang anak tak lagi percaya dengan orang terdekat sendiri." ujar sang supir taxi tersebut kepada Lan Yuan.

Lan Yuan mendengar ucapan sang Supir taxi pun jadi termenung dan berpikir apakah orang tuanya akan sama halnya dengan apa yang di katakan sang supir taxi tersebut. Tak lama Lan Yuan memberanikan diri untuk bertanya pada sang supir taxi tersebut. Meski permasalahan ini cukuplah rumit. Apa lagi orang baru masuk dalam kehidupannya untuk sementara waktu agar dirinya bisa bersinggah dan menangkan pikirannya.

"Apakah anda pernah tahu tentang seseorang dimana seseorang lupa dengan kejadian masa lalu itu?" tanya Lan Yuan kepada sang supir taxi tersebut..

"seseorang yang lupa? Maksudmu amnesia? benar apa yang ku ucapkan ini kepadamu? atau sekedar hanya lupa biasa?" tanya sang supir taxi tersebut sebelum dirinya menjawab pertanyaan Lan Yuan.

"iya bisa di katakan amnesia, tetapi amnesia jangka panjang" jawab Lan Yuan kepada supir taxi tersebut.

'Apakah seseorang itu amnesia di karenakan masa lalunya? Ataukah di masa depan?" tanya supir taxi itu lagi kepada Lan Yuan.

"di masa lalu" jawabnya singkat kepada sang supir taxi. Sementara sang supir taxi itu tidak terlalu tahu mengenai hal ini. Namun dirinya cukup tahu tentang hal ini karena dulunya tetangganya juga merasakan hal yang sama sebelum dirinya pindah ke kota besar.

"ah.. Aku tidak terlalu mengetahuinya dengan pasti, tetapi tetanggaku sebelum pindah ke sini juga merasakan hal yang sama seperti orang itu. namun sekarang aku tidak mengetahui keadaannya sekarang. saat itu aku melihat dan mendengarnya dari orang - orang jika tetanggaku itu terjebak dalam masa lalu, dan apa kau tahu jika seseorang terjebak dalam masa lalu dan bertranformasi ke masa depan dengan wujud penampilan yang berbeda.

"tetangga anda apa yang terjadi dengannya?" tanya Lan Yuan kepada sang supir taxi online tersebut. Tak lama beberapa jam kemudian mereka telah sampai di tempat tujuan.

"nak,kita sudah sampai, aku tidak bisa menjawabnya atas pertanyaanmu. Jika kau ingin tahu lebih jelasnya kau bisa menghubungiku kapan saja." ujar sang supir taxi kepada Lan Yuan.

"oh..baiklah" Lan Yuan pun akhirnya mendengar jawaban sang supir taxi tersebut dan keluar dari mobil taxi itu. Setelah keluar ia membungkukkan padanya pada sang supir taxi tersebut. Sang supir taxi pun sudah menerima pembayarannya dan bergegas mencari penumpang selanjutnya.

sementara Lan Yuan tampak berdiri disana, setelah taxi itu menghilang di kediaman halaman rumahnya itu. dirinya pun segera pergi masuk ke dalam rumah dan di sambut dengan satpam di rumahnya dan mempersilahkan tuan muda pertama masuk ke dalam rumah tersebut.

Di dalam rumah tersebut di sambutlah oleh pelayan pribadi rumah mereka. Disana mereka membungkukkan badan mereka sebagai tanda hormat kepada sang anak majikannya. Melihat sambutan itu Lan Yuan pun menyuruh pelayan tersebut berdiri tegap. Dan saat itu juga pelayan tersebut mendapatkan arahan tersebut sontak berdiri tegap. Dan Lan Yuan meminta kepada semua pelayan yang berada di rumahnya itu untuk menjaga rumah tersebut sementara waktu. Dan untuk bodyguard atau asisten dari Lan Yuan dirinya menyuruhnya agar tidak terlalu mengikutinya.

Di sisi lain tempat, dari keluarga Xiao tampak begitu bergelud dengan acara masak- memasak dan ada juga sedang melakukan kegiatan merawat benda/ barang kesayangannya itu. Sementara Xiao bae tengah bersiap - siap untuk bersekolah.

Di pagi yang cerah ini, semua orang nampak beraktifitas seperti biasa di sambut dengan matahari yang menyapa sang tuannya. Dan udara segar nan sejuk tak kalah semangatnya. Begitu pula dengan dedaunan- dedaunan serta bunga yang tumbuh mekar menyambut sang beta mentari di pagi yang menyegarkan. Mereka sarapan bersama dengan nikmat.

Setelah itu mereka berangkat bersama. Terutama ayah dan anak itu. Ayahnya Xiao bae ini adalah seorang karyawan swasta yang berada dalam satu ruang lingkup perusahaan Lan group. Yups... Ayahnya sebagai staff divisi bagian property.

Jika di katakan dunia itu sangat sempit, maka jelas memang dunia ini sangat sempit. Bahkan di kehidupan nyata ataupun dunia khayalan cerita.

Tampaklah sang ayah dari keluarga Xiao sudah berada di perusahaan sejak pagi. Dan menyambut sang CEO yaitu tuan Lan ( ayah dari Lan Xiang) satu gedung dengan sang putri tercintanya itu. Sementara Xiao bae sudah berangkat lebih dahulu.