Lucas, seorang pria yang haus kasih sayang dari istrinya. Hal itu membuat Lucas tergoda dengan keindahan dari pembantu baru yang memang sengaja menggoda dirinya.
Hubungan terlarang itu terus terjadi hingga membuat Lucas hilang akal, malah takut kehilangan Cani.
"Kau menolak tapi tubuhmu seakan minta lebih, Cani. Ahhh.. kau memang berhasil membuatku menjadi gila!" ucap Lucas disela kenikmatan yang terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Tapi semua ciuman dari Zoya benar-benar membuat Lucas risih, terlebih lagi ia harus menjaga perasaan Cani agar wanita itu tidak marah lagi nantinya. Tapi, Zoya seakan bergairah sekarang.
“Mas.. Ayo lakukan,” Pintanya, tapi Lucas seakan sudah sangat lelah sekarang.
“Lain kali saja, aku sangat ingin beristirahat sekarang, Zoya. Besok ada meeting penting,” Lucas mengatakan alasannya tidak ingin melakukan hal itu dengan Zoya.
Memang pada dasarnya Zoya sangat tidak suka kalau sang suami tidak menuruti apa yang ia inginkan, maka Zoya akan mengambil jalan marah. Wanita itu langsung turun dari pangkuan Lucas, menatap tidak suka pria yang ber notabene suaminya itu.
“Mas jahat!!” Teriaknya, seakan wanita yang paling tersakiti. “Aku tidak cantik lagi ya? Jangan bilang kalau Mas sudah tertarik dengan wanita lain?” Tuduhan Zoya membuat Lucas langsung bangkit dari duduknya.
“Tidak ada seperti itu, Zoya. Murni aku memang lelah_”
“Mas.. Aku sudah lama mengenalmu, kau tidak akan pernah mengatakan lelah disaat aku ingin. Malah kau yang sering memaksaku untuk terus melakukannya, jangan lupakan itu, Mas!”
Apa yang dikatakan Zoya membuat Lucas tersadar, ia memang dulu seperti itu sebelum tertarik dengan Cani yang sangat cantik dan menggoda.
“Kau berpikir berlebihan, sayang. Tidak ada seperti itu,” Tangan Lucas meraih tangan Zoya, mengelus punggung tangan wanita itu dengan usapan lembut.
Tatapan mata Zoya masih penuh curiga kepada sang suami. “Kalau memang benar tidak ada hal yang seperti aku pikirkan.. Maka ayo segera lakukan itu!” Ajak Zoya memaksa Lucas hingga tidak mampu menolak lagi.
“Kalau Mas tidak mau.. Aku akan mengadu kepada Mama, kalau sebenarnya Mas sudah tidak mencintai aku lagi!” Terpaksa Zoya mengeluarkan ancaman yang selalu ditakutkan oleh Lucas.
Lucas melihat kearah Cani yang masih mengintip dibalik pintu kamar, meskipun jaraknya lumayan jauh tapi Lucas masih bisa melihat Cani dengan baik. Perlahan wanita itu mengangguk, seolah pertanda jika Lucas boleh melakukan apapun malam ini.
“Silahkan, Tuan..” Seakan itu yang Cani katakan dari kejauhan sana, tentu saja Lucas menjadi bingung.
Karna Cani langsung menutup pintu, tapi sudah mendapatkan izin itu berarti Cani tidak akan marah.
“Jangan katakan apapun dengan Mama, Zoya. Ini bukan hal yang bisa dibicarakan sembarangan,” Ujar Lucas yang mana sudah terlihat lelah untuk menghadapi Zoya yang selalu saja suka memberontak.
Mendapati sang suami yang sudah pasrah maka Zoya tersenyum senang, ia tahu kalau Lucas sangat mencintainya. Sudah pasti pria itu akan memberikan apa yang diinginkan Zoya sekalipun itu sangat sulit.
Tangan Zira menarik Lucas untuk lebih dekat dengannya, ntah kenapa kali ini Zoya sangat penasaran dengan sentuhan dari sang suami. Apa lagi disaat Lucas sudah melakukan pergulatan bibir dengan sedikit terburu-buru dengan tangan yang melepaskan kancing kemeja.
Sementara Zoya melepas piyamanya sendiri, mengajak Lucas untuk berbaring disofa dengan posisi ia yang berada dibawah. Pagutan bibir itu terlepas, terlihat kabut gairah dari Lucas dan juga Zoya sendiri.
“Rasa apa ini? Mengapa aku bergairah sekali dengan Lucas malam ini..” gumam Zoya didalam hati, tangannya memegang wajah Lucas yang berada di atasnya.
Perlahan wajah Lucas turun hingga menuju bagian bawahnya, langsung melumat habis hingga membuat Zoya merintih keenakan. Zoya bergerak kesana-kemari untuk melampiaskan rasa yang membuatnya kalang kabut.
“Oooo.. Lebih cepat, Mas.. Owwwssssa..” Suara itu terus keluar dari mulut Zoya.
Setelah Zoya mendapatkan pelepasan, maka langsung saja Lucas memasukkan senjata miliknya kedalam inti Zoya. Mudah sekali mungkin karna sudah terbiasa, pergerakan Lucas sangat tidak teratur tapi berhasil membuat Zoya seakan mau gila.
“Emm.. Enak banget, Mas.. Uuuu punya kamu penuh didalam..” Zoya tidak bisa berkata-kata lagi.
Sudah menikah tiga tahun dengan Lucas baru kali ini ia merasakan kenikmatan ranjang dengan pria itu. Lucas pun heran, sepanjang ia menggempur tubuh Zoya tidak pernah ia melihat wanita itu menampilkan sisi binal seperti ini.
“Sebut namaku, Zoya!” Pinta Lucas sambil mengubah posisi dengan Zoya berada di atas pangkuannya.
Zoya bergerak keatas dan kebawah sambil menyebut nama Lucas, ia merasakan miliknya yang terasa penuh dengan cairan atau bahkan milik sang suami yang sangat besar.
“Ahhh.. Kau nikmat sekali..” Itulah yang Lucas ucapkan disela goyangan yang diberikan Zoya.
~
Hubungan panas itu selesai tepat pukul 04:00 pagi, Lucas memakai pakaiannya kembali begitu pula Zoya. Keduanya saling tatap satu sama lain, apa lagi Zoya yang memegang perutnya.
“Mas.. Tadi kau keluar sangat banyak,” Ucap Zoya yang mana membuat Lucas tersenyum saja.
“Cepatlah hamil,” Ujar Lucas yang mana membuat Zoya seakan tersipu, ia mencium tangan Lucas.
Pria itu menuju dapur mungkin ingin mengambil minum, sementara Zoya terduduk disofa. Ia memikirkan semua yang telah terjadi, tidak seharusnya ia meneruskan hubungan gelap dengan Saka disaat sudah bergairah dengan sang suami.
“Sebaiknya aku mengakhiri semua ini.. Memiliki Lucas saja sudah sangat cukup bagiku,” Itulah yang Zoya pikirkan.
Kepala Zoya seakan sakit memikirkan semua itu, ia merasa pasti akan sulit berpisah dari Saka. Tapi, untuk terus melanjutkan hubungan ini sangat bukanlah tipe Zoya sama sekali.
“Jelas tadi lebih enakan Lucas, dari pada Saka. Aku harus mengakhiri apapun yang terjadi,” Sangat yakin Zoya mengatakan semua itu.
“Mas aku mau lanjut tidur, aku tunggu dikamar..” Zoya sedikit berteriak agar Lucas mendengarnya.
“Iya, sayang..”
Lucas memastikan jika Zoya benar-benar sudah menaiki tangga, lalu pria itu menuju kamar Cani. Terlihat kamar itu tidak terkunci, tidak tahu apa maksud Cani melakukan semua ini.
“Cani..” Lucas melihat wanita itu tidur dengan posisi menyamping.
“Kau benar-benar sudah tidur?” tanya Lucas tapi tetap saja tidak ada jawaban dari wanita itu. Lucas tentu tahu jika sebenarnya Cani tidak tertidur, ia yakin kalau Cani melihat semua adegan yang terjadi tadi diantara Zoya dengan dirinya.
“Tadi aku sudah tidak mau melakukan semua itu, bukan.. Tapi, kau memberikan izin kepadaku.” Ucap Lucas yang mana kini duduk di samping Cani yang memejamkan mata.
Apa yang Lucas katakan membuat Cani langsung membuka sempurna kedua matanya. Ia bangkit hingga kini saling tatap dengan Lucas, pria itu menatapnya penuh cinta sementara Cani menatapnya penuh permusuhan.