Prolog.
Seorang artis populer tiba-tiba saja berpindah ke tubuh seorang perempuan yang gemuk dan selalu hidup dengan penghinaan hingga mengejutkan semua orang dengan perubahannya.
"Kenapa dia tiba-tiba jadi pandai?"
"Kemana perempuan bodoh yang selama ini mereka kenal?"
"Dia jadi cantik? Kalau begini, tuan muda pertama akan jatuh cinta padanya! Padahal akulah yang harusnya dicintai oleh Tuan Muda pertama!"
Gawat, banyak orang merasa terancam.
Tetapi Diana tidak akan berhenti sampai semua orang mendapatkan balasan atas semua perbuatan mereka selama ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Diet Diana
Setelah Adrian meninggalkan rumah, maka Diana kembali ke ruang kerjanya dan mendapati sang sekretaris sedang duduk di kursinya dengan gelisah.
Diana tersenyum melihat kegelisahan sekretarisnya itu, 'sekarang apa yang bisa kau lakukan? Hehe,,' Kirana tertawa dalam hati sambil berjalan ke arah meja kerjanya dan duduk di sana seraya berkata, "kita akan membahas kembali mengenai bendahara bendahara itu! Apakah mereka masih belum bisa dihubungi?"
Sang sekretaris terkejut, ia mengangkat kepalanya menatap Diana dengan wajah yang sudah memucat.
"Saya sudah menghubungi mereka, dan semuanya sementara dalam perjalanan kemari," ucap sang sekretaris yang jelas tahu bahwa dia tidak punya jalan keluar lagi dari masalah yang menerpanya. Lagipula para bendahara itu juga mengulurkan tangan mereka di bawah meja saat sedang bekerja, sehingga sang sekretaris tidak mau memikul bebannya sendirian.
"Bagus sekali, kita harus menyelesaikan masalah keuangan ini terlebih dahulu! Selain itu, atur jadwal ku untuk mengunjungi setiap toko besok pagi. Juga pabrik, aku akan mengunjunginya dalam dua atau tiga hari lagi," tegas Diana.
"Baik," jawab sang sekretaris segera mengambil buku agendanya dan menambahkan jadwal sesuai permintaan Diana.
Setelah selesai, sekretaris itu duduk dengan gugup melihat Diana yang kembali memeriksa dokumen di hadapannya.
'Kenapa dia jadi berubah seperti ini? Padahal sudah bagus kemarin dia tidak memperdulikan usaha ayahnya dan hanya tahu meminta uang padaku!' gerutu sang sekretaris dalam hati.
Perempuan itu terus memperhatikan Diana yang sudah berubah 180° sampai akhirnya pintu ruangan diketuk oleh seseorang.
Tok tok tok..
Sang sekretaris langsung berdiri membuka pintu, dan mendapati seorang pelayan berdiri memegang sebuah baki yang berisi dua jenis minuman.
Yang satunya adalah minuman kesukaannya, yaitu kopi, sementara yang lainnya adalah jus berwarna hijau.
"Apa yang kau bawa ini?" Tanya sang Sekretaris menunjuk jus yang ada di nampan.
"Ini jus sayur untuk Nyonya Muda, saya sudah membuatnya sesuai permintaan Nyonya muda, tidak menggunakan sedikitpun gula," ucap sang pelayan membuat sang sekretaris mengangkat sebelah alisnya.
"Kau yakin itu permintaannya?" Tanya sang Sekretaris yang jelas yakin dan melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Diana yang sangat menyukai minuman yang mengandung gula, bahkan perempuan itu beberapa kali meminta gula tambahan saat disajikan minuman.
"Ya," jawab sang pelayan.
Sang sekretaris masih tidak mempercayai ucapan pelayan itu, tapi dia tetap mengambil nampan dan kembali memasuki ruangan membawa minuman untuk Diana.
"Katanya ini jus sayur tanpa gula," ucap sang sekretaris sambil memperhatikan Diana, dia menunggu perempuan itu mengamuk.
Tapi betapa terkejutnya dia ketika Diana dengan santai berkata, "letakkan saja di situ."
"Eh? Apa Anda berencana untuk diet?" Taya sang sekretaris.
"Hm,,," jawab Diana dengan singkat membuat sang sekretaris menahan tawanya sambil berjalan ke arah meja kerjanya.
'baru pertama kali aku melihat babi mau diet. Aku tidak yakin dia bisa minum 2 teguk jus sayur yang dibuatkan itu,' ucap sang sekretaris dalam hati sambil duduk di meja kerjanya dan mulai menikmati kopi manis miliknya.
Sesekali dia melihat ke arah Diana untuk memastikan Diana sama sekali tidak akan menyentuh jus tanpa gula yang disajikan pelayan.
'Bahkan jika dia menyentuhnya, maka dia akan langsung memintakannya Karena rasa pahit dari jus itu!' ucap sang sekretaris dalam hati.
Namun dia sangat terkejut ketika beberapa saat kemudian Diana mengambil gelas berisi jus itu dan mulai meminumnya sampai setengahnya habis.
'Hah? Dia meminumnya tanpa ekspresi terkejut sedikitpun. Apa sekarang diam mau berdiet? Apa itu mungkin?' sekretaris itu menggelengkan kepalanya, "tidak mungkin!" Ucap sang sekretaris.
"Apa yang tidak mungkin?" Tanya Diana yang sempat mendengar ucapan sekretarisnya.
"Eh?" Sang sekretaris terkejut kalau Diana mendengar ucapannya "bukan apa-apa," ucap sampai sekretaris sambil berpura-pura kembali bekerja.
'Ini tidak mungkin! Dia seperti orang lain!'