NovelToon NovelToon
Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Konflik etika / Epik Petualangan / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: Minchio

Wijaya Kusuma adalah putra kepala desa dari sebuah desa terpencil di pegunungan, dia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya selesai. Sesuai dengan peraturan adat, anak lelaki harus meneruskan jabatan orang tuanya yang belum selesai hingga akhir masa jabatan.

Masih muda dan belum berpengalaman, Wijaya Kusuma dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan banyak peraturan desa dan menjaga kehidupan penduduk agar tetap setia pada adat istiadat para leluhur. Apakah Wijaya Kusuma mampu menjalankan amanah ini dan memimpin desanya dengan bijaksana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minchio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jiwa yang terlepas dari raga.

Ajat kembali lagi ke candi itu melewati jalan yang tadi dia lewati. Kali ini, dia membawa keranjang anggurnya yang sempat dia tinggalkan di pinggiran kebun. Ajat berniat menyembunyikan harta karun itu dibawah tumpukan anggur.

Niatnya sudah bulat, menurutnya, ini adalah kesempatan emas untuk merubah nasib. Setelah kematian orang tuanya, dia hanya tinggal sebatang kara di desa adat ini. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tetap menjadi warga desa.

Akhirnya Ajat sudah sampai di depan tembok kuno yang menjadi pintu masuk ke area candi. Namun langkah Ajat terhenti saat Pak Arifin muncul di hadapannya sambil mengacungkan golok, "akhirnya, aku menemukanmu! Kamu pikir, aku akan berhenti mengejarmu? Meskipun ini hutan larangan, aku tidak perduli."

"Hentikan Pak Arifin, saya tidak perduli lagi denganmu, meskipun kamu adalah pembunuh pemuda itu, aku tidak perduli. Karena aku akan segera meninggalkan desa ini," ungkap Ajat.

Namun, Pak Arifin tidak percaya dengan omongan pemuda dihadapanya, "iya, aku yang membunuh pemuda itu! Dia pemuda yang datang dari kota untuk melamar anak gadisku, dia pemuda miskin, dia tidak akan pernah menikahi anakku! Aku memang telah membunuhnya dengan air rebusan bunga niskala, haha!"

"Sudah kuduga, hanya racun bunga niskala yang bisa membunuh orang lain dalam sekejap!" tegas Ajat, dia lalu menyimpan keranjangnya di atas tanah dan menunjuk ke arah candi.

"Pak, candi itu."

"Apa? Saya juga tahu itu candi, sudah! Tidak usah basa-basi lagi! Hiaaah!!" tiba-tiba saja Pak Arifin berlari dengan mengangkat goloknya, berusaha menebas Ajat.

"Tunggu! Di dalam candi itu ada harta karunnya!!" teriak Ajat sembari memejamkan mata.

"Harta karun!" tambahnya.

"Harta karun, omong kosong!" teriak Pak Ajat penuh emosi.

"Benar! Jika tidak percaya, ayo kita kesana dan lihat bersama-sama! Aku tidak berbohong!"

"Awas kalau kau bohong!" teriak Pak Arifin, masih mengarahkan golok ke bagian leher Ajat.

Lalu ajat meminta waktu, dia akan menunjukan harta karunnya asalkan Pak Arifin mengurungkan niatnya untuk menebas golok tajam itu ke dirinya.

Pak Arifin lalu setuju, mereka berdua berjalan ke pelataran candi, Ajat lalu menginjak lantai batu yang sebelumnya dia injak dengan tidak sengaja. Pak Arifin pun dibuat terbelalak saat melihat pintu candi bergeser dengan ajaibnya.

"Lihat, itu semua harta karun!" tegas Ajat.

Pak Arifin kaget bukan kepalang, dia pun menjatuhkan goloknya dan berlari masuk ke dalam, Pak Arifin tertawa bahagia dan berteriak seperti orang yang kehilangan akal sehat.

"Hahaha, kita kaya! Ini semua emas! Kita kaya!" teriak Pak Arifin, namun tiba-tiba di tengah gegap gempitanya, sesuatu terasa menancap di badannya, seketika rasa sakit menyebar dan terasa rasa ngilu yang teramat menyiksa.

Pak Arifin sadar, sebuah golok sudah menancap dibagian tubuhnya, dia lemas saat melihat darah keluar dari dalam pakaiannya. Pak Arifin melihat ke arah Ajat dengan tatapan kosong.

"Yang kaya bukan kita, tapi aku sendiri! Enak saja, aku yang menemukan harta ini, tapi kau yang tertawa dengan puas. Pembunuh sepertimu tidak akan pernah berakhir bahagia, pergilah ke neraka untuk menebus dosamu," ucap Ajat dengan tatapan mata tajam.

Pak Arifin lemas, badannya bergetar hebat. Dia tengah masuk ke fase sekarat, ditengah rasa sakit yang menghujam tubuhnya, dia membalas ucapan Ajat.

"Aku, pembunuh, kau pun juga pembunuh, kau pikir, kau akan...." Pak Arifin ternyata tidak bisa menyelesaikan kalimat yang keluar dari mulutnya, nyawanya sudah terlepas dari raga. Jasadnya kini kaku tak bergerak sedikit pun.

Ajat menghela nafas panjang, dia merasa lega karena sudah berhasil melenyapkan si penganggu. Ajat lalu membawa keranjangnya dan memasukan sebanyak mungkin harta dari dalam candi itu, lalu menutup bagian atasnya dengan anggur.

Ajat sudah berubah, dia bukan lagi pemuda desa yang lugu dan baik hati. Setumpuk harta di depan matanya sudah merubah dirinya menjadi seorang pembunuh.

1
Raidy Damaring
terlalu naif.... kalo udah bertindak jahat hukumnya lebih berat kalo ikut aturan adat...
Minchio: Ajat harus di adili dengan hukum negara, hehe.
total 1 replies
Was pray
sebenarnya wijaya itu polos apa bodoh sih? apa jangan-jangan malah polos dan bodoh
Minchio: Keduanya, wkwk.
total 1 replies
Was pray
emosimu membuat pikiranmu bodoh dan tolol wijaya
Minchio: Wkwkwk...
total 1 replies
Pino Kio
semangat Minchio.
Minchio: Makasi ya.
Minchio: terima kasih. ☺
total 2 replies
CenUniverse
lanjutkan min☕🗿
Minchio
hehe terima kasih kak udah ninggalin jejak 🙏
pendekar angin barat
keren thor
Minchio: Cerita ini bisa keren karena kehadiran kalian. Terima kasih ya udah ngikutin kisah ini hehe.
total 1 replies
Ejan Din
ingat itu semua adalah cobaan
Ejan Din
arini kmu bilang apa... nuntut bahawa ajat membunuh... bagaimana pula jika ajat yang dibunuh bapak mu... apa kamu akan diam saja Dan dibuang ke kolam ikan Lele... sedangkan kekasih juga bapa mu yang bunuh..
Minchio: Arini memang licik, kak. 🤧
total 1 replies
pendekar angin barat
pendek bgt Thor...
Minchio: besok sehari 2 bab ok. hehe
total 1 replies
anggita
Terus berkarya tulis, semoga lancar novelnya 👏Wijaya Kusuma👍.
Minchio: terima kasih udah ninggalin jejak, saya sangat senang membaca komentarnya, terima kasih atas dukungannya.
total 1 replies
anggita
lumayan oke👌👍
Minchio: terima kasih
total 1 replies
anggita
visual gambar dan tokohnya oke👌lah.
Minchio: Halo, makasi udah ninggalin jejak hehehe.
total 1 replies
Was pray
walau tidak menang dengan mudah paling tidak wijaya kusuma memberikan perlawanan terhadap lawan-lawannya dengan apik
Minchio
wkwkwk
Was pray
kirain wijaya ko'it dilumat sama mawangi si siluman cacing, untung ditolong sama siluman kucing garong. 😀😀😀
Minchio
kegoda gadis itu kayanya 🤧🤭
Was pray
tetap semangat menuntut ilmu kanuragan dan kebatinan wijaya kusuma, karena di pundakmu ada beban tanggung jawab besar sebagi pemimpin desa adat
Was pray
hahaha ..kepala desa adat kok cemen.... seharusnya anak kepala desa adat sudah dari kecil dilatih ilmu kanuragan dan ilmu kebathinan, karena di masa depan tanggung jawab berat yg harus dipikulnya sebagai penerus jabatan kepala desa adat. lanjut thor.
Minchio
sepertinya wijaya punya tapi dia belum menyadarinya 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!