Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Nara sudah sadar beberapa menit yang lalu, ia juga sempat berbicara dengan aron, dan dia memaafkan aron atas kejadian yang tak di sengaja oleh aron itu. Kini Nara hendak pergi ke kelasnya, namun ditahan oleh araz yang masih berada disana.
“Jangan pergi dulu, lo harus makan”ucap araz.
“Aku ada bawa bekal, aku bisa makan dikelas nanti”ucap Nara.
“Lo makan disini aja, wajah lo pucat tau nggak? Kayak mayat hidup”sahut naren.
“Nggak papa kak, aku sanggup kok. Aku nggak enak ngerepotin kalian terus”kekeh Nara.
“Nggak ngerepotin kok, selagi juan nggak masuk kita yang jadi bodyguard lo”ucap naren.
“Juan tau?”tanya Nara menatap mereka bergantian.
“Tau, soalnya tadi dia tanyain lo”jawab araz
“Ouh, aku mau ke kelas aja kak”pinta Nara.
“Lo disini dulu, si kenzo kayaknya lagi beliin lo makan”ucap leo.
“Tapi-“
“Nah tu anak panjang umur”ucap araz melihat kedatangan kenzo.
“Ada apa?”tanya kenzo menatap araz.
“Nggak, si nara katanya mau balik kelas”ucap araz.
“Makan dulu, tubuh lo butuh tenaga”ucap kenzo dingin.
“Nih”kenzo menyodorkan bungkusan plastik itu, Nara menerimanya.
“Makasih kak”ucap Nara tulus.
“Gua duluan”ucap kenzo lalu pergi meninggalkan mereka.
“Mau kemana lo?”tanya leo.
“Basket!”jawab kenzo yang mulai menghilang dari pandangan mereka.
“Lo makan disini aja ra, setelah itu lo baru balik ke kelas. Setidaknya isi dulu tenaga lo itu!”ucap araz
“Kita hari ini ada latihan basket, jadi sorry kita tinggal”sambung araz.
“Iya kak nggak papa, makasih”ucap nara.
“Kita pergi ya neng”ucap leo di anggukin oleh Nara, mereka bertiga pun pergi dari sana meninggalkan Nara sendirian.
Jujur nara sangat lapar, ia segera memakan makanan yang diberikan oleh kenzo tadi di uks. Setelah makan ia pergi ke roftoop sekolahnya, ia masih belum memiliki mood untuk belajar.
...----------------...
Saat ini Nara duduk sendirian di roftoop, melamun dengan pikiran kosong.
Ting
Ting
Mata Nara teralihkan ke layar ponselnya yang menyala. Ia melihat nama yang tertera disana. Nara mengambil ponselnya saat ayahnya mengirimkannya pesan.
Ayah? | Ayah sudah kirimkan uang jajan kamu
Bulan ini.
Nara tidak berniat membalas pesan ayahnya, Kadang ayahnya bersikap baik, kadang bersikap kasar terhadapnya. Nara sejak pertama ayahnya datang ia tidak terlalu menyukainya, namun ia tidak ada siapa-siapa di dunia itu selain ayahnya. Bagi anak perempuan ayah adalah cinta pertama mereka tapi tidak untuk Nara, ia tidak merasakan kasih sayang ayahnya sejak kecil, bahkan pesannya saja baru ia dapatkan beberapa tahun yang lalu.
“Seburuk-buruknya ayah kamu, dia adalah ayah kandungmu walimu, dia wali sahmu. Jadi jangan pernah membenci ayah mu, ibumu saja sangat menyanyangi ayahmu, kamu juga harus begitu”
Ucapan sang nenek terus nara ingat, kadang ia berfikir bagaimana bisa ibunya menyanyangi ayahnya?, benar kata orang-orang cinta itu buta. Buktinya, ayahnya yang selalu patuh dengan ibu tirinya yang jahat itu.
“Ekhem”deheman seseorang membuat nara tersadar, ia menatap lelaki yang duduk disampingnya itu, entah sejak kapan laki-laki itu berada disitu.
“Sejak kapan kakak disitu?”tanya nara menatap laki-laki itu.
“Sejak tadi”jawab laki-laki itu sambil meminum minuman sodanya.
“Kenapa?”tanya laki-laki itu menatap Nara.
“Apanya?”beo nara.
“Lo kenapa”ulang laki-laki itu.
“Enggak ada”jawab nara.
“Sejak juan nggak masuk lo jadi murung, kenapa? Berantem lo sama juan?”tanyanya.
“Enggak kok, kami baik-baik saja. Ini problem Nara sendiri nggak ada sangkut pautnya dengan juan”jawab Nara, laki-laki itu hanya menggangukkan kepalanya saja.
“Juan tadi khawatir sama lo, bahkan dia spam telpon pas tau lo pingsan.”jelas laki-laki itu.
“Kenapa dia telpon kakak?, kenapa nggak sama yang lain?”heran Nara.
“Karena gua yang bawa lo ke uks”ucap laki-laki itu siapa lagi kalau bukan kenzo.
“Gua heran, dia selalu panik kalau lo kenapa-kenapa, gua ingat saat lo kegores ranting pohon dia panik banget seolah-olah itu bahaya banget, padahal kegoresnya juga nggak ngeluarin darah”lanjut kenzo.
“Terus lo juga sama, pas juan cidera lo mau nangis karena takut juan kenapa-kenapa. Kalian beneran sahabatn? Kok gua nggak yakin ya?”ucap kenzo.
Nara diam seribu bahasa, dia sedari tadi menatap kenzo dengan terpesona, serius ini kak kenzo? Dia ngomong lebar sama aku? Terus dia duduk dekat banget di samping aku?.
“Ra!”kenzo menggoyangkan bahu nara membuat nara tersadar.
“Ah iya? Kenapa?”tanya Nara salah tingkah.
“Nggak ada lupakan!”ketus kenzo mengalihkan pandangannya kedepan.
“Maaf kak”lirih nara.
“Hem”
“Kak kenzo nggak masuk kelas?”tanya nara basa basi.
“Enggak, males”jawabnya cuek
“Terus nggak latihan basket juga?”tanyanya lagi.
“Males”jawab kenzo seadanya.
Ting
Ting
Kenzo dan nara menatap layar ponsel nara yang menyala, disana terlihat nama juan. nara pun mengambil ponselnya.
Juan | lo nggak papa kan? Ada yang sakit? Udah minum obat? Siapa yang lemparin bola ke lo? Kata araz wajah lo pucat banget, lo udah makan? Jangan lupa makan, nanti pulang di anterin leo lagi ya, jangan pulang sendirian! Nggak ada penolakan.
Nara tersenyum membaca pesan juan, juan benar-benar sangat sensitif mendengar kabar kalau dirinya itu sedang kenapa-kenapa. Nara membalas pesan juan satu persatu.
Nara | aku baik-baik aja, nggak ada yang sakit, kak aron yang lemparin dia nggak sengaja kok, aku juga udah makan, tenang aja. Iya nanti aku pulang bareng kak leo, percuma nolak kamu itu pemaksaan!
Kenzo hanya diam menatap layar ponsel Nara itu, benarkan katanya? Juan sangat panik jika mendengar kabar buruk tentang Nara. Nara menyimpan ponselnya ke saku.
Kenzo mengalihkan mukanya dan menatap ke depan saat nara menyimpan kembali ponselnya. Ia jadi lupa niatnya ke sini untuk menemui nara karena ada sesuatu yang ingin ia kasih ke nara.
“Ah iya, gua lupa sesuatu”ucap kenzo, ia kemudian mengambil sesuatu di kantong celananya.
“Ini kalung lo”ucap kenzo memberikan kalung itu kepada nara.
“Wah makasih kak, aku kira udah hilang. Ini punya bunda aku”ucap Nara senang dan ia kembai memakai kalung itu.
Kalung itu kesangkut di bajunya saat ia membawa nara ke rumah sakit pas kejadian hari itu, ia lupa mengembalikkannya tadi malan saat ia meraba kantong celananya ia menemukan kalung itu.
Kenzo bangkit dari duduknya, “entah gua yang terlalu percaya diri atau enggak, intinya gua cuma mau bilang. Jangan pernah suka sama gua, gua bisa menebaknya dari cara lo lihat gua.”setelah mengucapkan itu kenzo pergi meninggalkan naranyang diam membisu setelah mendengar ucapan kenzo tadi.
ada event tertentu plus juga kita akan belajar bareng bersama mentor senior ya. Caranya mudah hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm supaya bs aku undang ya. Terima kasih.
berharap Nara Arthur.... sayang sodara
ga sabar liat reaksi nara