Papa Untuk Kayla

setelah melihat mayu putra nya, pergi ke sekolah nya, bersama supir yang khusus di sediakan untuk mengantar jemput putra sulung nya, tersebut Wahyu pun ikut masuk ke dalam mobil yang di kendarai oleh Dirwan asisten pribadi nya, tersebut.

Dirwan yang sedang menyetir mobil sesekali melirik ke arah kaca spion mobil yang ada di depan nya, melihat ke arah Wahyu yang sedang sibuk dengan hp yang ada di tangan nya.

" Dirwan! Tolong antar kan saya ke rumah Sinta terlebih dahulu nanti baru setelah itu kamu langsung berangkat ke kantor terlebih dahulu, karna saya akan datang sedikit siang. "

Setelah mengatakan itu Wahyu kembali menyibukkan diri nya, dengan hp yang ada di tangan nya.

Sedang kan Dirwan yang mendengar hal tersebut menggenggam erat setir mobil yang sedang di kendarai oleh nya, karna menahan emosi yang begitu memuncak ingin sekali rasanya Dirwan menghentikan mobil yang sedang di kendarai oleh nya, dan menarik Wahyu keluar dari sana untuk menghajar nya, dengan membabi-buta.

Namun Dirwan mencoba tetap menahan diri nya, agar tidak membuat masalah pada diri nya, sendiri yang akan melibatkan maya nanti nya, karna Dirwan tau bila Dirwan melakukan hal tersebut Arman pasti akan turun tangan untuk menyelesaikan nya, dan itu pasti akan membuat rencana nya, yang sudah tersusun rapi sejak lama untuk membalas dendam pada seluruh keluarga Surya dan keluarga Darmawangsa akan gagal nanti nya.

Dirwan langsung menghentikan mobil nya, saat sampai di depan rumah Sinta kekasih gelap Wahyu atasan nya, tersebut Dirwan turun dengan cepat dari dalam mobil nya, dan langsung membukakan pintu mobil untuk Wahyu ingin rasanya Dirwan menarik tangan Wahyu dan melemparkan nya, ke hadapan pintu rumah Sinta simpanan Wahyu itu dengan cepat.

Wahyu yang baru saja keluar dari dalam mobil nya, tersenyum saat melihat mama Sinta yang ada di depan rumah nya, yang terlihat sedang merawat tanaman nya, tersebut Tampa memperdulikan tatapan sinis dari Dirwan yang selalu memasang wajah dingin nya, tersebut Wahyu langsung berjalan mendekat pada mama Sinta.

" kamu datang nak. " mama Sinta bertanya pada Wahyu.

" iya ma.. Wahyu baru mau masuk kerja hari ini ma.. Jadi Wahyu baru bisa datang ke mari hari ini apa Sinta ada di dalam ma.. "

" ada nak di dalam masuk lah bujuk lah dia seperti nya, dia sedang merajuk pada mu nak Wahyu karna Kamu sudah seminggu tidak ke sini dan tidak memberikan nya , kabar juga. "

Dirwan yang mendengar suara mama Sinta yang bicara begitu lembut pada Wahyu merasa mual karna di mata nya, wanita itu tidak ada beda nya, dengan sang putri nya, yang seperti ular yang begitu berbisa.

Setelah Wahyu masuk ke dalam rumah Sinta mama Sinta yang melihat wajah masam Dirwan yang masih saja berdiri di sana berjalan mendekat pada Dirwan sambil tersenyum sinis mengejek pada Dirwan.

" hai... Dirwan kamu masih di sini belum pergi kamu tidak sedang menunggu saya menawari kamu masuk ke dalam kan karna rumah saya ini tidak semewah rumah majikan kamu itu jadi saya tidak mungkin menawari mu masuk ke dalam jadi kamu pulang saja kembali Dirwan. "

Dirwan tersenyum sinis mencibir mama Sinta yang sedang berdiri di depan nya.

Mama Sinta yang melihat senyum Dirwan diam di tempat nya, tidak lagi berkata apa-apa karna mama Sinta juga merasa takut pada Dirwan yang bisa bersikap sesuka hati nya, pada nya, dan juga pada Sinta putri nya, tersebut.

Awal pertemuan dulu mama Sinta pikir Dirwan orang yang bisa di atur oleh Wahyu sesuka hati nya, hingga membuat mama Sinta mencoba bersikap ramah pada Dirwan namun saat mama Sinta dan juga Sinta mengetahui sikap dingin Dirwan dan juga jati diri Dirwan yang adalah anak angkat kesayangan dari keluarga maya istri Wahyu mama Sinta dan juga Sinta mulai merasa takut pada Dirwan.

" tentu saja rumah majikan ku lebih besar dari rumah mu ini yang kau beli dari hasil merampok suami orang lain. "

mama Sinta menelan ludah nya, kasar mendengar ucapan dari Dirwan.

Dirwan yang melihat hal tersebut membungkukkan tubuhnya kehadapan mama Sinta dan kembali mengeluarkan kata-kata pedas nya, pada wanita paruh baya tersebut.

" kau tau kenapa!? Karna kalian beda kelas majikan ku seorang putri bungsu dari keluarga konglomerat sedang kan kau dan putri mu itu hanya lah kumpulan orang melarat yang mencoba merangkak naik dengan cara merebut suami orang lain apa kau lupa itu. "

mama Sinta memundurkan langkahnya berencana untuk masuk ke dalam rumah nya, meninggalkan Dirwan di sana sendirian.

Dirwan yang melihat hal tersebut menarik lengan mama Sinta dengan kasar yang membuat mama Sinta terkejut.

" kau dan putri mu itu sama! Sama-sama wanita simpanan suami orang apa kau pikir aku tidak tau hal itu Hem... Kalau aku mau aku bisa langsung mengadukan mu dan putri mu itu pada Arman kakak laki-laki maya dan bisa aku pastikan kau dan putri mu itu hanya akan tinggal mana saja apa kau tau itu Hem.. "

Setelah mengatakan itu Dirwan langsung melepaskan lengan mama Sinta yang digenggam nya, dengan kasar.

Mama Sinta yang mendengar hal tersebut terlihat begitu ketakutan karna diri nya, dan Sinta sangat mengenal Arman yang terkenal begitu arogan dan tidak pernah memberi ampun pada siapa pun juga.