NovelToon NovelToon
Cinta Ceo Posesif

Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Persaingan Mafia
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Desfitri

**Karlina/Lina**: Seorang pekerja kantoran yang berdedikasi untuk ibunya yang sakit. Saat mengunjungi ibunya di rumah sakit, Karlina kecelakaan fatal dan meninggal. Rohnya kemudian bertransmigrasi ke tubuh Alia, yang dikenal sebagai Lia, di dalam buku novel romantis yang sedang populer. Karlina memiliki tekad kuat untuk mengubah alur cerita yang mengarah pada kisah tidak bahagia dalam novel tersebut.

**Alia/Lia**: Protagonis utama wanita, siswi SMA yang cerdas dan berbakat. Dia adalah target cinta dari Langit, pacarnya yang memanfaatkannya dan dari Dora, antagonis wanita yang iri padanya. Setelah diselamatkan dari penculikan oleh Levi, Lia jatuh cinta pada pandangan pertama. Perjalanan cintanya dengan Levi penuh dengan rintangan, termasuk pernikahan tidak bahagia dengan Keyla yang dipaksa oleh situasi.

**Levi Nata Samudra**: Protagonis pria, CEO muda yang cerdas dan posesif terhadap Lia. Dia adalah anak dari seorang pemimpin mafia luar negeri, Dafi, dan menemukan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12

---

**Di Aula Starlight High School**

Setelah menerima penghargaan dan berpose untuk foto-foto, Lia kembali ke tempatnya di antara kerumunan. Suasana di aula kini penuh dengan kegembiraan dan rasa lega, karena acara perpisahan ini menandai akhir dari perjalanan panjang mereka di Starlight High School.

MC kembali ke mikrofon, tersenyum lebar. "Dan itu mengakhiri sesi penghargaan malam ini! Sekarang, mari kita nikmati makan malam dan pertunjukan yang telah dipersiapkan oleh para siswa kita!"

Lia dan Vera mengambil tempat di dekat meja hidangan. Mereka berdua mengambil makanan sambil mengobrol dengan semangat tentang apa yang akan datang.

Vera, dengan senyum antusias, menoleh ke Lia. “Jadi, setelah ini, rencana kamu apa? Sudah memutuskan universitas mana yang akan kamu pilih?”

Lia mengangguk, sedikit tersipu. “Aku sedang mempertimbangkan Universitas ITB. Mereka memiliki program teknik yang bagus, dan aku selalu tertarik dengan itu.”

Vera tersenyum lebar. “Itu pilihan yang hebat! Aku yakin kamu akan sukses di sana. Aku sendiri masih bimbang antara jurusan desain di Universitas Indonesia atau seni di ISI Yogyakarta.”

Lia menepuk bahu Vera dengan semangat. “Mana pun yang kamu pilih, aku tahu kamu akan menonjol. Kamu selalu punya bakat di bidang seni.”

Di sudut lain aula, Levi berbicara dengan Ervin, yang tampak tertarik dengan rencana masa depan mereka.

“Levi,” Ervin memulai, “Kamu sudah memikirkan bagaimana caranya mengatur antara pekerjaan di perusahaan dan hubunganmu dengan Lia? Itu pasti tidak mudah.”

Levi mengangguk sambil mengambil sepotong kue. “Benar, tapi aku yakin kami bisa mengatasinya. Lia juga punya impian dan aku ingin mendukungnya sebaik mungkin. Kami akan menemukan cara.”

Ervin tersenyum, menganggukkan kepala. “Kamu memang selalu bijaksana, Levi. Aku yakin kalian berdua akan baik-baik saja.”

Di dekat mereka, Langit berdiri dengan canggung, memperhatikan percakapan itu. Bumi dan Awan mendekati Langit, mencoba meringankan suasana.

“Jadi, Langit, apa rencanamu setelah ini?” tanya Awan dengan senyum lebar. “Sudah punya gambaran?”

Langit menatap aula sejenak, menghela napas. “Aku belum tahu pasti. Aku ingin fokus pada studi hukum, mungkin di Universitas Airlangga. Tapi yang pasti, aku juga harus memperbaiki banyak hal.”

Bumi menepuk bahu Langit dengan tegas. “Kamu akan berhasil, Langit. Cukup tunjukkan bahwa kamu serius dan bekerja keras.”

Langit tersenyum kecil, merasa sedikit lebih baik. “Terima kasih, teman-teman. Dukungan kalian sangat berarti.”

**Di Meja Makan**

Kembali ke meja makan, Lia mendapati Levi menghampirinya dengan senyum hangat. Dia duduk di sebelahnya, membawa piring makanan dan minuman.

“Jadi, Lia,” Levi memulai, “Sudah memikirkan bagaimana kita akan tetap berhubungan ketika kamu kuliah? Aku tahu jarak bisa menjadi tantangan.”

Lia mengangguk, menatap Levi dengan penuh kasih. “Aku memikirkannya, Levi. Aku yakin kita bisa mengaturnya. Kita selalu bisa saling berkunjung, dan sekarang teknologi sangat membantu. Aku tidak khawatir.”

Levi tersenyum, merasa lega dengan jawaban Lia. “Aku juga yakin kita bisa mengatasinya. Aku akan mendukungmu di mana pun kamu berada.”

Di saat yang sama, Vera bergabung dengan mereka, membawa minuman dan tersenyum lebar. “Hei, kalian berdua terlihat serius. Apa yang sedang dibicarakan?”

Lia tertawa kecil, “Hanya membicarakan bagaimana kami akan mengatur hubungan kami ketika aku kuliah.”

Vera mengangguk penuh semangat. “Itu bagus! Selama kalian berdua berkomitmen, aku yakin semuanya akan baik-baik saja.”

**Malam Penutup**

Acara perpisahan malam itu berlanjut dengan berbagai pertunjukan musik dan tari dari para siswa, diikuti oleh makan malam bersama yang meriah. Para orang tua, siswa, dan guru berbaur, berbagi cerita dan kenangan selama tahun-tahun di Starlight High School.

Ketika acara mendekati akhir, para siswa berkumpul di luar aula, menikmati malam yang penuh bintang. Lia, Vera, Levi, Langit, dan teman-teman mereka berbicara tentang masa depan dan rencana mereka.

Lia, yang merasa terharu dengan semua dukungan dari teman-temannya, berdiri di tengah mereka dan mengangkat gelasnya. “Untuk kita semua,” katanya dengan senyum. “Semoga kita berhasil di mana pun kita pergi, dan tetap saling mendukung. Terima kasih atas kenangan yang luar biasa ini.”

Semua orang mengangkat gelas mereka, bersorak bersama. “Untuk masa depan yang cerah!” mereka berseru, merasa optimis tentang apa yang akan datang.

Malam itu berakhir dengan rasa persatuan dan harapan yang tinggi. Lia dan Levi berjalan bersama menuju mobil mereka, berbicara tentang rencana mereka untuk musim panas dan masa depan.

“Aku senang malam ini berakhir dengan baik,” kata Levi, merangkul Lia.

Lia mengangguk, merasa tenang. “Aku juga. Dan aku senang kita bisa merayakannya bersama. Terima kasih karena selalu ada untukku.”

Levi tersenyum, “Aku akan selalu ada di sini, Lia. Apa pun yang terjadi.”

Dengan itu, mereka berdua merasa bahwa meskipun tantangan masa depan mungkin berat, mereka siap menghadapinya bersama.

---

bersambung_-

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
♥\†JOCY†/♥
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!