Terjebak di dalam buku novel hiatus lantas apa yang akan kalian lakukan?
Kejadian tidak mengenakan Arletta alami begitu saja, menjadi permaisuri yang tidak diinginkan bahkan dianggap mata-mata oleh suaminya sendiri, iya... Pangeran ke 8 yang sering disebut-sebut sebagai Raja kematian.
Lantas bagaimana Arletta dapat bertahan? apakah baru datang langsung mati di tangan suami? Atau... Kedatangannya memang memiliki makna lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ping Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Perjamuan Kaisar
Beberapa hari kemudian, Kaisar mengadakan acara dan memanggil anak-anaknya, Kaisar juga ingin membahas beberapa masalah negara dengan para Pangeran, dan lagi saat itu Song Chen baru menikah, alasannya Kaisar ingn bertemu juga karena hal itu.
Malam hari di kediaman Kaisar Xi Baiyan.
Istana Kongling.
Arletta yang berada di dalam tandu seorang diri karena Pangeran menggunakan kuda yang dia tunggangi.
"Kaisar ingin aku membawa Arletta ke Istana kerajaan, apakah ingin mempermalukannya?" dalam benak Pangeran yang sedang menerka.
Arletta duduk tenang di dalam tandu, dia senang karena seorang diri di sana, sementara Pangeran tidak ada di dekatnya.
Pangeran memperhatikan Arletta dari celah tandu yang terbuka, wanita itu terlihat senang. "Dasar bodoh! Apa yang membuatnya begitu bahagia?" dalam benak Pangeran yang terlihat curiga.
**
Setelah beberapa saat mereka dalam perjalanan, akhirnya tiba juga di kediaman Kaisar. "Aduh, lelahnya, duduk cukup lama," ucap Arletta yang langsung turun.
Pangeran Song langsung menyindir Arletta. "Kau bahkan hanya duduk seperti orang bodoh tapi masih mengeluh lelah?" kata Pangeran yang turun dari kuda.
"Suka-sukaku lah! Seharusnya kau yang membuka tandu untukku di mana peranmu sebagai suami?" tanya Arletta dengan tegas. "Apakah kau lupa akan aturannya?" tambah Arletta balik menyindir.
Pangeran jadi kesal akan ucapan Arletta. "Wanita ini cari mati ya!" dalam benak Pangeran tidak suka.
Mereka masuk ke dalam dan Arletta mengekor Pangeran hingga berada di ruangan perjamuan Kaisar. Pangeran memang tidak memberitahukan pada Arletta jika dia dilarang masuk, Kaisar yang melihat itu langsung memasang tatapan dingin.
"Arletta! Apa yang sedang kau lakukan di sini? Sungguh tidak tahu sopan santun!" ucap Perdana Menteri dengan perasaan kesal.
Mendengar hal itu Arletta langsung memalingkan wajahnya. "Wanita ini bodoh sekali, apakah tidak tahu jika perjamuan di ruangan ini semuanya laki-laki," dalam benak Kaisar yang terlihat sedang merendahkannya.
Arletta yang sudah mengetahui situasi itu dia langsung tersenyum licik. "Perdana Menteri, bukan aku yang tidak tahu aturan, aku hanya tidak ingin jauh-jauh dari suamiku saja!" Arletta langsung menggunakan nama Pangeran, dia memeluk lengan Pangeran dan bersikap manja.
"Mampus kau! Aku sekarang menarikmu ke dalam masalah!" dalam benak Arletta.
"Wanita ini pasti sengaja!" dalam benak Pangeran kesal.
Putra Mahkota, Kaisar dan Perdana Menteri terkejut melihat manjanya Arletta. "Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah Song Chen tidak menyukai Arletta?" dalam benak mereka bingung.
"Apa maksudmu?!" Pangeran sedikit membentak Arletta.
"Kenapa galak? Apakah malu jika terlihat orang? Padahal di rumah kau tidak seperti ini, kau selalu minta aku temani apalagi saat bekerja di ruang baca, kita melakukannya sampai pagi," ucap Arletta dengan sikap manja.
"Wanita ini sengaja! Dia memang sengaja!" dalam batin Pangeran.
Semua orang terkejut mendengar informasi itu, mereka tidak menyangka ternyata Arletta dan Pangeran memiliki hubungan yang sangat baik. "Apa? Mereka sudah sampai tahap itu?" dalam batin Perdana Menteri dengan tidak percaya.
"Hahaha, sepertinya aku tidak salah menikahkan kalian berdua, aku rasa kalian memang saling mencintai, itu sungguh bagus," ucap Kaisar yang langsung merubah sikap.
Perdana Menteri sangat terkejut dan dia tersenyum kaku.
"Apa yang aku takutkan, dia hanya gadis bodoh saja," dalam benak Kaisar menatap Arletta.
"Tapi Pangeran, ini adalah pertemuan dengan pihak laki-laki, tidak baik jika ada wanita di sini," sindir Kaisar dengan tatapan tajam.
"Kau pergilah, sana ke istana tengah," pinta Pangeran yang tidak bisa melakukan apapun.
"Baiklah." Arletta tersenyum dengan senang, dia langsung meninggalkan ruangan Kaisar dengan tersenyum licik.
"Arletta, kau sangat berani! Aku akan menghukummu setelah pulang nanti," dalam benak Pangeran.
"Tidak di sangka mereka ternyata saling mencintai, aku tidak akan tinggal diam!" dalam benak Putra Mahkota tidak terima.
**
Arletta berjalan-jalan seorang diri, Arletta yang begitu asik sendirian karena puas akan masalah tadi terkejut saat melihat Zei Dong dan Putri Xue tiantian calon istri Pangeran ke 4.
"Aku tidak percaya adikku akan sangat bodoh, dia tidak memiliki tatakrama berjalan saja tidak becus," sindir Zei Dong dengan tatapan benci.
"Arletta aku pasti akan membalasmu," dalam benak Zei Dong menyusun rencana.
Arletta yang mendengar suara menjengkelkan dari seseorang yang sangat ingin dia hindari, langsung memalingkan wajahnya, Arletta terlihat sangat malas berhadapan dengan Zei Dong. "Kau lagi, ada apa? Masih kurang luka yang kemarin?" tanya Arletta dengan tatapan dingin.
Arletta melirik ke arah samping kanan Zei Dong, dia melihat seorang wanita lainnya. "Rubah mana lagi ini?" dalam benak Arletta yang terlihat jengkel.
"Kurang ajar," dalam benak Zei Dong kesal. Wanita itu langsung mengulurkan tangan kanannya hendak mendorong Arletta hingga jatuh ke kolam.
Arletta yang mengetahui hal itu tentu saja langsung menghindar, membuat tubuh Zei Dong tercebur. "Arletta! apa-apaan kau?!" Zei Dong marah dengan dingin menatap Arletta.
Putri Xue Tiantian terkejut dan langsung mendekati Zei Dong. "Arletta, kau sangat jahat! Mengapa kau mendorong kakakmu sendiri!" ucap Xue dengan tatapan tidak suka.
Arletta yang mendapatkan tuduhan langsung bicara. "Heh! Matamu yang mana melihatku mendorongnya?" tanya Arletta dengan pandangan tidak suka.
Mengetahui keributan itu Permaisuri Jia Li mendatangi mereka. "Ada masalah apa di sini?" tanya Permaisuri dengan tatapan dingin.
"Mampus kau Arletta, Permaisuri sudah datang!" dalam benak Zei Dong tersenyum licik.
"Arletta, dia mendorong Zei Dong hingga tercebur kolam." Xue Tiantian membela Zei Dong dengan menfitnah Arletta.
"Aku tidak tahu mengapa dia melakukannya, aku hanya ingin mengucapkan selamat atas pernikahannya dengan Pangeran," kata Zei Dong yang terlihat kasihan.
Permaisuri menatap dingin Arletta. "Wanita ini! Dia Istri Song Chen kan? Meskipun aku tidak tahu apa dia melakukan itu atau tidak, tapi karena hal ini aku bisa mempermalukan Song Chen," dalam benak Permaisuri dengan licik.
"Sungguh tidak tahu diri! Kau berani melakukan kejahatan di kediaman Kaisar! Sekarang bersujud dan minta maaf di hadapanku!" kata Permaisuri dengan galak.
Arletta hanya diam dia tidak segera melakukan apa yang diperintahkan Permaisuri. "Kenapa diam? Cepat lakukan!" ucap Permaisuri lagi.
Arletta masih tidak melakukan apapun, langsung beberapa pelayan mencoba untuk menangkap tubuh Arletta. Kemudian Arletta menghindar membuat dua pelayan saling bertabrakan. "Aduh!" ucap mereka kesakitan.
"Arletta, beraninya kau tidak menurut!" kata Xue Tiantian yang langsung mendekati Arletta.
Begitu juga dengan permaisuri, mereka hendak mengepung Arletta, Xue Tiantian akan menampar wajahnya dia menarik tubuh Permaisuri dan membuat Permaisuri tertampar keras. Xue Tiantian terkejut dan juga semua orang. "Permaisuri aku tidak sengaja," kata Xue Tiantian dengan takut.
"Arletta...!" teriak Permaisuri yang ingin memukul Arletta.
Arletta menginjak dengan sengaja pakaian Permaisuri dan membuat dia terjatuh ke tanah.
Dari kejauhan Arletta melihat Pangeran dan Kaisar datang dia langsung pura-pura lemah dan kasihan. "Permaisuri mengapa anda tidur di sini?" kata Arletta mengubah sikap.
Permaisuri kesal dia mencoba bangun, dan hendak menangkap Arletta. "Kurang ajar! ini semua ulahmu, kau menginjak pakaianku!" ucap Permaisuri tidak terima.
Sebelum Arletta ditangkap dia langsung berlari ke arah Pangeran. "Permaisuri butuh istirahat, dia sepertinya sakit," kata Arletta yang menabrakkan diri pada tubuh Pangeran.
Permaisuri langsung menatap ke arah Pangeran dan yang lainnya, wanita itu ketakutan menatap sorot tajam Pangeran dan Kaisar. "Apa maksudmu mengatakan Ibu suri sakit?" tanya Pangeran penasaran.
"Dia memiliki kelainan pada matanya, dia menyalahkanku karena Zei Dong jatuh ke kolam, padahal dia jatuh sendiri, Nona Xue juga sakit mata dia ikut menyalahkanku," kata Arletta dengan jujur.
"Apa yang sebenarnya terjadi di sini?" tanya Pangeran dengan marah.
Pelayan yang melihat tempramen Pangeran langsung berbicara dengan jujur. "Tadi saya melihat dari kejauhan bahwa Nona Zei Dong hendak mendorong Nona Arletta, Ibu suri yang tidak tahu ikut menyalahkan putri," kata seorang pelayan dengan jujur.
Ibu suri terkejut mendengar ucapan itu, "kau! Berani sekali bicara begitu, sudah bosan hidup ya?!" kata Jia Li hendak memukul orang.
"Jia Li!" teriak Kaisar dengan tatapan dingin. Permaisuri Agung langsung ketakutan.
"Saya yang tidak bijaksana melihat situasi," kata Permaisuri dengan perasaan tidak terima.
Putra Mahkota menatap tajam Zei Dong. "Bodih!" dalam benaknya tidak terima, tapi Putra Mahkota tidak bisa melawan Kaisar dan membela ibunya.
"Aku paling benci jika kepunyaanku di sakiti orang lain! Kaisar... Malam ini terima kasih atas perjamuannya, seharusnya anda tahu bagaimana mendidik seorang istri!" kata Pangeran dengan dingin.
"Dasar Jia Li bodoh, aku masih membutuhkan Song Chen dalam peperangan tahu! Dia malah merusak rencanaku," dalam benak Kaisar kesal.
Arletta tersenyum dengan licik. "Meskipun Pangeran kejam, tapi dia tahu bagaimana melindungi kepemilikannya! jadi.. jangan main-main denganku!" dalam benak Arletta.
