NovelToon NovelToon
Aku Gadaikan Harga Diriku Demi Ibuku

Aku Gadaikan Harga Diriku Demi Ibuku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Romansa
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: dewidewie

Seorang gadis bernama Syafana yang rela menggadaikan harga dirinya demi ibunya yang selalu menuntut kemewahan dan popularitas.
Mampukah Syafa menjalani perannya sebagai wanita simpanan seorang pria kaya raya yang dingin dan kejam.
Dan apakah pengorbanannya akan dianggap oleh ibunya atau bahkan akan semakin membuat dirinya menderita.
Dan apa benar seorang ibu tega merusak masa depan putrinya sendiri ?
untuk menemukan jawabannya, mari kita simak di dalam novel terbaruku .
Jangan lupa like dan subscribenya ya 🌹💞

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12

Malam ini menjadi malam yang panjang untuk Ray dan Syafa , karena mereka tinggal di satu apartemen dan di dalam kamar yang sama .

Mereka sama sama tidak bisa tidur , Syafa menutupi dirinya dengan selimut dan membolak balikkan badannya takut sesuatu terjadi walaupun di dalam keputus asaan dan pasrah bila Ray mau melakukan apapun kepadanya, tapi tetap saja rasa takut membayanginya, takut akan dosa besar dan murka Tuhan.

Sedangkan Ray, sekuat tenaga mencoba memejamkan matanya tapi tetap tidak bisa terlelap, dan senjatanya tetap saja menegang tidak mau diajak kompromi.

Ray pun juga membolak balikkan badannya di atas sofa , sesekali dia pandang Syafa yang juga nampak gelisah .

Akhirnya Ray memutuskan untuk beranjak dan pergi ke dapur untuk membuat kopi agar pikiran kotornya bisa dikondisikan.

Melihat Ray beranjak , Syafa pun ikut bangun dan mengikuti Ray .

Ray menyeduh secangkir kopi dan melihat Syafa mengintipnya dari balik tirai .

" kenapa kamu di situ , kemarilah kita ngopi bersama sama " ucap Ray dan Syafa pun menampakkan diri kemudian tersenyum dan ikut duduk di samping Ray .

" aku gak mau minum kopi pak Ray aku mau minum air putih saja biar aku ambil sendiri " ucap Syafa kemudian menuangkan segelas air mineral dan kembali duduk di samping Ray.

" kamu juga gak bisa tidur ?" tanya Ray membuka percakapan sambil menyeruput kopi hitamnya.

Syafa pun mengangguk .

" memangnya ada yang mengganggu pikiranmu sampai kamu gak bisa tidur Syafa?" Ray mencoba mencairkan suasana dengan obrolan sesantai mungkin agar sesuatu yang berada di bawah sana juga ikut santai dan tidak sesak.

Syafa tersenyum " tidak pak aku hanya takut saja ".

"takut kenapa? "

Dan akhirnya mereka pun ngobrol dengan santai dan sesekali bercanda hingga tidak ada lagi kecanggungan di antara mereka.

🌺🌺🌺

tok tok tok

Ceklekkk

" maaf Bu , apa benar ini rumahnya Syafa " tanya Nathan yang kebingungan mencari Syafa.

Meira pun mengangguk dan menatap Nathan dari atas hingga bawah " wah , ganteng banget kelihatannya orang tajir nih " batinnya.

Nathan tersenyum dan menanyakan keberadaan Syafa .

Meira pun tersentak, dia lihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 1 dini hari , tapi Syafa belum juga pulang.

Nathan pun semakin cemas dan berpamitan untuk mencari keberadaan Syafa , hatinya sungguh takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Hingga hampir subuh Nathan masih belum menemukan keberadaan Syafa, Nathan nampak frustasi mencari keberadaan Syafa yang belum ketemu .

Nathan menemui Nadia , dia juga tidak melihat keberadaan Syafa apalagi Syafa sudah tidak bekerja lagi di sana.

###

Tring 🎶🎶🎶

Suara panggilan di ponsel Syafa berdering keras membuat Ray dan Syafa menggeliat.

" hahh , sudah jam 8 !" Syafa berteriak dengan keras karena bangun kesiangan.

Cring 🎵🎵🎵

Tak lama kemudian ponsel Ray juga berdering .

Ray membuka matanya perlahan dan meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja makan .

Semalam mereka ketiduran di meja makan karena asiknya ngobrol sambil bercanda.

" hallo Tania, aduh Tania aku ketiduran "

Wah kamu memang keterlaluan Syafa , jam segini baru bangun , memangnya semalam kamu ngapain

Tak lama kemudian terdengar Ray juga mengangkat panggilan masuk dari Alan.

" iya , kenapa Alan ?"

Ray , sudah jam berapa ini ? Mentang mentang bos ya jangan gitu dong , ini banyak berkas yang harus kamu tandatangani, terus hari ini juga ada rapat penting

( ucap Alan dari seberang dengan nada sedikit emosi )

" iya iya jangan bawel kayak emak emak kamu "

Dan suara mereka saling bersahutan membuat Alan dan Tania yang berada di seberang heran dan menanyakan apakah ada orang lain di sana.

Syafa , kok sepertinya ada suara laki laki di sana , apa kamu bersama seseorang atau

" ah , ehm , tidak tidak kamu salah dengar saja , itu suara telivisi"

Oh tapi kok suaranya familiar sekali ya

Begitu juga dengan Alan yang menanyakan suara cewek kepada Ray.

Ray , memangnya kamu sedang bersama siapa ? kamu bilang sudah tidak bersama Sasa , terus kok ada suara cewek

" hah, apa katamu , i itu suara tv jangan ngaco kamu !"

Tapi seperti tidak asing dengan suara itu,benar itu cuma suara tv , atau

" eh , sudah aku mau mandi , jangan asal bicara !"

Keduanya menutup panggilan telp bersama sama dan saling memegang dada masing masing.

" hahh , untungnya Tania percaya kalau itu suara tv " gumam Syafa sambil mengatur nafasnya.

Ray mengeryitkan keningnya " Alan juga percaya itu suara tv "

Syafa melotot tajam " hahh jangan sampai mereka tahu pak Ray, bisa gawat ?"

Ray pun mengangguk kemudian berjalan menuju kamar mandi.

Setelah beberapa saat kemudian, mereka pun sudah rapi dengan pakaian kantor yang kemarin mereka pakai.

Syafa duduk di sofa untuk menunggu Ray selesai bersiap .

Ray dan Syafa meninggalkan apartemennya dan menuju ke kantornya.

Di kantor mereka berjalan terpisah untuk menghindari kecurigaan para karyawan lain apalagi Tania dan Alan yang selalu kepo.

" Syafa aku ke atas dulu ya " ucap Ray sebelum turun dari mobilnya.

Syafa pun tersenyum dan mengangguk .

Ray mengurungkan niatnya untuk turun dan celingukan melihat ke sana kemari membuat Syafa penasaran.

" anda mencari siapa pak ?" tanya Syafa yang penasaran.

Ray tersenyum dan setelah memastikan tidak ada siapa siapa , diapun mendekati Syafa dan menyambar bibir merah merekah yang sejak tadi sangat ingin dilahabnya.

Sejenak mereka saling berpagutan .

" sudah pak, ini di kantor takut ada yang lihat " bisik Syafa sambil sedikit mendorong tubuh bosnya itu.

Ray tersenyum dan mengusap bibirnya kemudian mengusap wajah cantik Syafa

" terimakasih sudah mau bersamaku Syafa , tetaplah di dekatku sampai aku bisa menceraikan Sasa dan menghalalkanmu "

Syafa pun mengangguk perlahan.

" o iya ini ambil , di dalamnya ada uang 1 M untuk melunasi semua hutang ibumu , sisanya ambil untuk keperluanmu dan merawat diri kamu " ucap Ray memberikan sebuah ATM berwarna hitam kemudian mencium kening Syafa ,dan setelah itu meminta Syafa untuk turun lebih dulu .

Syafa pun turun dari mobil mewah Ray dan berjalan ke arah lobi , sedangkan Ray berniat masuk lewat pintu belakang.

Syafa berjalan sambil menunduk dengan pikiran yang tidak menentu " aduh, pasti mereka semua bertanya padaku kenapa aku bisa terlambat"

Namun tiba tiba sebuah tangan menarik lengannya dan membawanya kembali ke luar lobi.

"au , aduh " teriak Syafa.

Nathan menatap tajam pada Syafa " darimana kamu semalam ?"

Syafa yang masih kaget hanya terdiam melihat Nathan yang bersungut-sungut karena emosi .

" em, a aku aku semalam menginap di kosan temanku dan ponselku lowbat mangkanya aku tidak bisa pamit sama mama " jawab Syafa beralasan.

Nathan mengusap kasar wajahnya" ok baiklah aku percaya sama kamu , tapi plis Syafa jangan pernah mengabaikan aku , aku benar benar tulus mencintai kamu "

Syafa mendengus kesal " tuan muda Nathan , sebaiknya jangan mengejarku lagi , kita ini tidak sebanding, aku hanya karyawan kecil sedangkan kamu anak orang kaya , sudah ya aku mau kerja dulu "

Nathan meraih tangan Syafa " Syafa ! Tunggu ! Baiklah aku pergi sekarang, tapi setidaknya bisa kan kita berteman ?"

Syafa pun tersenyum dan mengangguk membuat Nathan lega dan tersenyum.

Nathan merapikan dasinya kemudian memakai kacamata hitamnya " baiklah nona cantik , silahkan masuk dan bekerja dengan rajin, abang Nathan juga mau pergi bekerja "

Syafa menggeleng perlahan dan tersenyum kemudian berjalan memasuki kantornya dan Nathan pun segera bersiap di atas motor gedenya .

" o jadi dia bekerja di perusahaan ini bersama om Ray , ok , untungnya aku tadi bertanya pada Nadia tempat kerjanya Syafa " batin Nathan sambil senyum senyum sendiri kemudian melajukan motornya menuju ke kantornya.

1
Ripah Ajha
keren sekaliiiii👍👍👍
Ripah Ajha
baru baca karyamu, ternyata keren sekali Thor👍👍👍
dewidewie: terimakasih kakak
total 1 replies
Teteh Lia
Nathan ada benar nya juga lho... bahaya malam2 sendirian gitu.
Teteh Lia
padahal anaknya udah banting tulang. emaknya malah seenaknya sendiri
dewidewie: emak emak laknat itu kak😆😆😆
total 1 replies
mbok Darmi
knp rey bodoh bicarakan dgn kakakmu dan keluarga mu dgn perlahan mereka pasti mengerti dan mautau dr pd hidupnya terbelenggu dgn istri lucknut tukang selingkuh dan selalu diancam, jd laki2 hrs tegas sama istri modelan sasa yg ada urat malunya
dewidewie: hemmmm
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!