NovelToon NovelToon
KORELASI DUA HATI

KORELASI DUA HATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️ WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

Pernikahan yang sudah berjalan tujuh tahun lamanya tanpa ada pertikaian tiba-tiba berada di ujung tanduk ketika salah satunya memberikan surat perpisahan. Dirga sama sekali tak menyangka jika istrinya diam-diam telah menyiapkan itu semua.

“Cepat tanda tangani mas, aku mau kita pisah.”

Satu kalimat yang juga sebenarnya sukar untuk keluar dari mulu Qyara. Namun semua ini ia lakukan karena fakta yang baru ia ketahui membuatnya sadar akan arti dirinya di mata Dirga. Korelasi yang terjalani anatara hatinya dan Dirga nyatanya tak sesuai dengan ekspektasi yang ada di pikirannya.

Karena itu Qyara akan membebaskan pria itu. Melepaskan adalah jalan terbaik yang dapat ia lakukan.



Start : 26 Mei 2024
End

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12 - Kedatangan Orang Lama

Tiga puluh hari merupakan waktu yang Dirga miliki untuk memperbaiki rumah tangganya. Ia tak ingin menyia-nyiakan waktu yang sangat singkat itu. Namun biarkan ia menikmati momen indah bersama Qyara malam ini. Ia ingin melupakan semua masalah mereka hanya untuk malam ini sebelum dirinya pergi ke medan perang yang harus ia menangkan.

Setelah melakukan negosiasi akhirnya Qyara menyetujui untuk memperpanjang waktu mereka di Bali. Wanita itu juga setuju untuk memenuhi semua permintaan Dirga hanya untuk malam ini dan besok sebelum mereka kembali ke apartemen mereka.

Permintaan pertama Dirga adalah makan malam berdua di salah satu restoran klasik yang ada di sana. Rasanya seperti kembali ke tujuh tahun yang lalu dimana keduanya masih menjalin hubungan pacaran sebelum kehadiran Verro.

Keduanya menikmati hidangan yang disajikan dengan tenang. Hanya ada obrolan ringan yang menemani acara makan malam ini. Meskipun hanya sementara waktu, tetapi Dirga cukup bersyukur karena istrinya telah kembali menjadi Qyara yang dulu.

Wanita itu kembali menjadi istri yang murah senyum. Meskipun senyum yang wanita itu tampilkan jauh lebih singkat dan samar tetapi ia tetap bersyukur karena wanita itu masih mau menanggapinya meskipun tak lagi cerewet seperti dulu.

Sungguh Dirga harus segera menemukan kunci yang mampu memperbaiki pernikahan mereka. Sejak tadi ia terus memperhatikan Qyara, berharap ia bisa membaca apa yang wanita itu pikirkan seperti biasanya. Namun kali ini juga ia masih tak bisa membacanya. Entah apa yang sedang wanita itu sembunyikan darinya.

“Mas, aku mau nanya sesuatu tapi kamu jawab dengan jujur bisa?”

Suara Qyara membuyarkan lamunan Dirga. Membuat pria itu menyunggingkan senyumnya. Akhirnya wanita itu mau memulai pembicaraan, “Ada apa?”

“Soal Xander... kenapa Om Farhan kekeh buat nyembunyiin dia dari orang lain? Dia itu beneran anak kandung Om Farhan?”

Pria itu hanya terdiam mendengarkan pertanyaan Qyara. Tak adakah pertanyaan lain yang bisa Dirga jawab dengan mudah? Bukannya ia tak ingin menjelaskan tentang status Xander pada wanita itu. Hanya saja, menjelaskan tentang Xander sama saja membuka rahasia yang sudah ia simpan rapat-rapat sejak lama.

“Mas? Kamu beneran nggak bisa jawab pertanyaan aku ya?”

Tentu saja wanita itu jengah melihat respon suaminya. Apakah sesulit itu untuk menjelaskan dengan jujur? Lagipula ia juga bukan orang asing yang tak boleh mengetahui fakta yang sebenarnya.

Bukankah ia sudah menjadi keluarga Dirga seutuhnya? Atau selama ini pria itu memang hanya menganggapnya sebagai orang asing yang hidup di sekitarnya saja?

“Sayang... Kenapa kamu penasaran banget sama Xander? Kamu suka sama dia?”

Qyara melebarkan matanya tak percaya. Apakah suaminya benar-benar menanyakan hal konyol itu? Tentu saja tidak. Bagaimana ia bisa menyukai pria yang baru ia temui di saat hatinya sudah terisi penuh oleh sebuah nama yang tak akan pernah terganti.

“Mas-”

“Mas Dirga?”

Kalimat Qyara tiba-tiba terpotong. Kepalanya berotasi untuk melihat orang yang telah memanggil suaminya dengan sebutan yang sama dengannya. Netranya menangkap seorang wanita yang sedang berdiri di belakangnya. Wanita itu terlihat berbinar menatap wajah suaminya. Ia segera membalikkan badannya untuk menatap Dirga yang mengeluarkan ekspresi sama seperti wanita itu.

“Aretha.”

Aretha? Siapa Aretha? Kenapa Dirga tak pernah memberitahunya apapun tentang Aretha? Ada apa ini sebenarnya? Apa lagi yang tak ia ketahui? Siapa wanita itu dan apa hubungannya dengan suaminya?

Rasa penasaran Qyara semakin memuncak ketika Dirga tiba-tiba menariknya untuk keluar dari restoran itu. Mengapa Dirga menariknya pergi meninggalkan wanita itu? Sungguh ia sama sekali tak memiliki ide untuk membaca situasi yang sedang terjadi.

Pria itu mendadak dingin. Bahkan setelah mereka masuk ke dalam mobil, pria itu tak kunjung mengeluarkan suaranya. Dirga masih betah dengan keterdiamannya tanpa menghiraukan kehadiran istrinya yang saat ini tengah dilanda kebingungan.

Ingin rasanya Qyara menginterogas suaminya sekarang juga. Namun lidahnya terasa keluh saat ini. Entahlah, ia merasa ia tak bisa menanyakan semua hal itu pada Dirga. Ia rasa setelah semua hal yang coba pria itu sembunyikan darinya, pria itu juga pasti tidak akan jujur jika ia bertanya.

Kali ini biarkan pria itu larut dalam pikirannya sendiri. Biarkan Qyara mencari jawaban dari semua pertanyaannya sendiri. Mulai besok, ia akan mencari tau semuanya hingga ia menemukan jawaban yang paling terpercaya dan paling bisa ia terima.

...-+++-...

Tanpa adanya alarm, Qyara baru membuka matanya ketika jam sudah menunjukkan pukul sebelas. Matahari sudah menjulang tinggi untuk disebut sebagai pagi hari. Namun ketika ia membuka matanya, ia tak dapat menemukan keberadaan suaminya dimanapun. Entah dimana Dirga berada sekarang.

Setelah Qyara pikir-pikir, pria itu sering menghilang sejak mereka berada di villa ini. Pria itu memang senang sekali membuat istrinya mencari-cari keberadaannya. Namun rasa penasaran Qyara tiba-tiba tergantikan oleh rasa lapar yang menjalar di seluruh lambungnya.

Ingatkan ia jika ia memiliki penyakit maag yang dapat datang kapan saja. Makan malam yang harusnya bisa mengganjal perutnya juga harus dihentikan tiba-tiba ditambah keterlambatannya membuka matanya membuat perutnya sangat sakit sekarang.

Karena itu Qyara pun segera bangkit dan memakai kardigan nya sebelum keluar untuk mencari makan sekaligus mencari keberadaan suaminya. Ia menyusuri villa itu dan menuju kafetaria yang ada di lantai bawah.

Namun baru saja kakinya sampai di pintu kafe, tiba-tiba langkahnya terhenti ketika netranya melihat suaminya tengah mengobrol di salah satu meja bersama dengan wanita yang pernah ia lihat sebelumnya.

Wanita yang sama dengan yang Qyara lihat tadi malam. Ada apa ini? Siapa sebenarnya wanita itu hingga sekarang mengobrol dengan suaminya padahal jelas sekali bagaimana Dirga menghindari wanita itu semalam tetapi sekarang tiba-tiba mereka terlihat mengobrol dengan akrab.

“Qyara? Why you here?”

Xander. Kedatangan pria itu menyadarkan Qyara dari lamunannya. Ia pun menoleh dan menatap pria itu sebelum menggeleng. Ia berniat untuk segera pergi dari tempat itu. Namun tiba-tiba Xander menariknya masuk dan duduk di bangku yang terletak tepat di samping bangku yang diduduki Dirga dan Aretha.

Kedatangan mereka mengundang tatapan tak suka dari Dirga. Pria itu pun langsung beranjak dan menahan pergerakan Qyara yang akan duduk, “Sayang. Kamu udah bangun? Kenapa nggak nelpon aku?”

Dengan cepat Qyara menepis tangan Dirga, “Emangnya kalau aku telpon bakal kamu angkat? Kan kamu lagi sibuk sama perempuan ini,” sewotnya menunjuk Aretha dengan gelagat tak sopan.

Biarkan Qyara menunjukkan sisi buruknya kali ini. Ia memang akan bersikap tak sopan dengan orang yang tak ia sukai. Apalagi ketika orang itu telah membuat hatinya terluka, jadi biarkan ia bertindak seperti apa yang ada di hatinya sekarang.

“Sayang... Kita balik ke kamar sekarang,” tutur Dirga menarik tangan Qyara yang segera dihempaskan kembali oleh wanita itu.

“Nggak! Aku laper, mau makan!”

“Maag kamu kambuh?” tebak Dirga tepat sasaran.

Wanita itu mengangguk enggan, “Makanya jangan larang aku makan karena aku nggak mau nyusahin suami yang lagi sibuk sama perempuan lain. Kamu selesaiin aja urusan kamu sama dia. Aku nggak akan ganggu kok,” putusnya sebelum kembali duduk di tempatnya.

Sikap Qyara semakin membuat Dirga frustasi. Ia hanya bisa menatap wanita itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Kembali wanita itu salah paham dengannya. Ia bahkan tak memiliki waktu untuk menjelaskan yang sebenarnya pada Qyara. Wanita itu sudah terlanjur kecewa dengannya.

Sekali lagi, Dirga gagal meyakinkan Qyara.

1
Hikmal Cici
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
putry 01
kapan up lagi kak
Heningan Malam: ditunggu ya, secepatnya akan up
total 1 replies
Heningan Malam
sabar-sabar😇 nanti teka-teki nya pasti kejawab kok
aca
teka teki banyak jd bingung bacanya woy
aca
tukang selingkuh dirga
aca
waduh mulut Dirga jahat amat
ada apa sayang ~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!