Pilihan Hailey Faye

Keesokan pagi nya Hailey sudah bersiap untuk pulang ke rumah orang tua nya. Hailey melihat Arlo pun sudah bersiap.

"kamu yakin tidak memiliki janji bertemu seseorang? pergilah jika kamu memiliki janji, aku akan pergi bersama bu Diana kerumah orang tuaku"

Arlo melihat Hailey dan menarik nafas panjang. Dia manarik pinggang Hailey dan mencium pipi nya "apa kamu sedang meragukan aku?"

Hailey diam saja dia mengalihkan pandangan nya ke lain arah. "bukan kah kamu sudah mendengar semua semalam?"

Hailey masih membisu. Arlo tersenyum dan mencubit pipi Hailey "aku tidak akan pergi meninggalkanmu, jadi tidak perlu cemburu"

"siapa yang cemburu?" Hailey melirik Arlo.

Arlo tersenyum mendekat kan wajahnya "benar kah?" Arlo mengecup bibir Hailey.

Hailey masih menatap Arlo dengan wajah kesalnya.

"ehem" tiba-tiba bu Diana bersuara.

Mereka berdua menoleh ke arah bu Diana masih dalam keadaan Arlo memeluk Hailey

"kita jadi pergi kan?" tanya bu Diana.

Arlo sudah tidak sungkan lagi di depan bu Diana, dia malah memeluk Hailey "5 menit lagi ya bu" ucap Arlo.

"baik lah, saya tunggu di basement ya tuan dan nona biar tidak mengganggu"

Arlo tersenyum melihat bu Diana, sedangkan Hailey mencubit perut Arlo.

"ayo ah" ajak Hailey.

Arlo menyodorkan pipi nya, memberi kode agar Hailey mencium pipinya. Hailey mencium pipi Arlo namun Arlo iseng ketika Hailey mendekatkan bibir nya ke arah pipi, Arlo dengan sengaja menoleh dan mengecup bibir Hailey.

Arlo lalu meninggalkan Hailey dengan senyum kemenangan. Hailey mencibirkan bibirnya lalu membuntuti Arlo.

Mereka masuk kedalam mobil, kali ini Hailey duduk disamping Arlo, sedangkan bu Diana duduk dikursi belakang. Bu Diana ikut mereka karena suami bu Diana bekerja di rumah orang tua Hailey.

Sebelum sampai rumah Hailey meminta Arlo untuk mampir sebentar membeli ice cream untuk Claire.

Mereka memasuki area rumah orang tua Hailey, rumah orang tua Hailey memiliki halaman yang cukup luas. Arlo memarkirkan mobilnya dilahan parkir milik tuan Arthur.

Mereka pun turun, "saya ke sana dulu ya non" bu Diana pamit akan menemui suaminya.

"baik lah silahkan melepas rindu dengan sang suami"

Bu Diana tersenyum malu. Hailey dan Arlo tertawa melihat bu Diana. Mereka juga berjalan menuju rumah, Hailey pun menggenggam tangan Arlo, Arlo menatap Hailey.

"are you seriously?" Arlo mengangkat genggaman tangan Hailey

"hhhmm" Hailey mengangguk.

"apakah tidak apa-apa? Mereka mengetahui kamu memiliki hubungan dengan Oliver, apa yang akan mereka fikirkan tentangku jika kita melakukan ini didepan mereka?"

" bukan kah orangtua ku meminta mu bersamaku sampai aku mengontrakmu seumur hidup?"

Arlo tersenyum dan membalas genggaman tangan Hailey.

"what??!" suara Elena mengagetkan mereka. Elena terkejut melihat Hailey menggandeng bodyguard nya.

"are you seriously?" Elena masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Sedangkan Sean hanya melirik Arlo tanpa ekspresi apa-apa, dia berjalan masuk rumah meninggalkan mereka yang masih diluar. Menyusul Claire dan mami nya di belakang.

"aunty" Claire berlari dan meminta gendong Hailey, membuat dia melepas genggaman nya dari tangan Arlo

"hai sayang, waw kamu sudah berat sekali, lihat apa yang aunty bawa?"

"horeee, ice cream"

mereka masuk kedalam rumah, didalam tuan Arthur dan nyonya Bianca sudah menunggu mereka. Hailey menurunkan Claire.

Elena masih penasaran dengan hubungan Hailey dan bodyguard nya tersebut.

"kaka putus lagi?" tanya Elena membuat semua mata tertuju padanya.

Hailey tidak menjawab hanya menarik nafas panjang dan menghembuskan nya dengan kasar. Arlo dengan cepat menggenggam kembali tangan Hailey dan menjawab dengan wajah datar nya.

"dia masih berhubungan dengan Oliver, saya yang salah sudah mencintai seseorang yang masih memiliki hubungan status dengan pria lain"

"ciih, percaya diri sekali kamu datang kesini dengan status sebagai selingkuhan!" Sean tersenyum sinis. Istrinya mencubit lengan Sean. Sean memang orang nya tidak pernah munafik, kalau tidak suka dia akan langsung ngomong didepan orang nya.

"kaka!" pekik Hailey

"apa?!! aku memang tidak pernah menyukai Oliver, tapi bukan begitu juga cara nya, tidak ada yang dibenarkan dari hubungan kalian!"

"what's wrong with you? Kamu tidak pernah begini sebelum nya?" Sean terus memojokkan Hailey dan Arlo.

"sudah-sudah kita kumpul disini bukan untuk bertengkar."

"ayo silahkan duduk Arlo" nyonya Bianca juga ikut mencairkan suasana.

"Arlo bisa ikut saya?" tuan Arthur bertanya

Arlo menganggukkan kepala dan mengikuti tuan Arthur kesebuah ruangan. Bianca pun mengikuti dengan membawa 2 cangkir teh dan beberapa biskuit untuk mereka.

"thanks Honey"

Bianca keluar ruangan, dia memberi privacy untuk mereka berdua berbicara.

"apa kamu serius dengan pernyataan kamu yang tadi, kalau kamu mencintai Hailey?"

"serius tuan"

"apa dia tau siapa keluargamu?"

Arlo terkejut karena tuan Arthur mengetahui siapa keluarganya.

"lebih baik secepat nya kamu beritahu, karena saya tau karakter putri saya, dia pasti akan susah untuk percaya kamu lagi jika terlalu lama kamu menyimpannya"

" pada awalnya mungkin dia akan menghindarimu, tapi jika kamu benar mencintainya, kamu pasti bisa mengambil hati nya lagi, percaya lah dia akan kembali padamu. Saya tau dia juga sangat mencintaimu. Karena dia tidak pernah berselingkuh sebelum nya, cuma kamu orang nya yang mampu membuatnya seperti itu, dia selalu bersungguh-sungguh dalam mencintai seseorang. Jika kamu bisa membuatnya berselingkuh padamu saat ini, berarti ada hal dalam dirimu yang membuatnya meruntuhkan hati nya sendiri, dan menjatuhkannya padamu"

Arlo terdiam mendengar ucapan tuan Arthur.

"saya tidak pernah melarang nya berhubungan dengan siapa pun, saya percaya putri saya mampu memilih yang terbaik untuk dirinya sendiri. Jika kamu benar-benar mencintainya, ceritakan lah dan kenalkan lah dia di depan orang tuamu, saya akan merestui kalian, tapi jika kamu tidak serius dengan ucapan dan hatimu, tolong secepatnya kamu tinggalkan dia jangan membuatnya mencintaimu lebih dalam lagi"

Arlo tidak mengeluarkan sepatah kata pun, dia hanya mengangguk.