NovelToon NovelToon
Kehormatan Yang Ternoda

Kehormatan Yang Ternoda

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Mendapatkan pelecehan seksual dari teman sekolahnya membuat seorang gadis bernama Aulia Dara harus rela di keluarkan dari sekolah karena hamil di luar nikah.

Sementara itu, Alfatih Brahmaseto si pelaku pelecehan membantah keras jika dia lah yang telah menghamili Dara. Bahkan dengan tega nya Fatih menuduh Dara, jika Dara adalah seorang kupu kupu malam.

Sakit, hancur, terluka dan rasa malu yang di terima oleh Dara membawa rasa trauma bagi Dara, hingga akhirnya Dara pun memutuskan untuk pergi meninggalkan kota tersebut.

Lalu, bagaimana jadinya jika 10 tahun kemudian, Dara dan Fatih kembali di pertemukan dengan keadaan Dara yang telah bahagia bersama putri semata wayangnya dan Fatih yang telah memiliki seorang istri??

Akankah Dara memberitahu putrinya jika Fatih adalah ayah biologisnya?? Atau, Dara memilih untuk merahasiakan semua kisah kelamnya di masalalu serta status Fatih dari putrinya??

yukk simak kisahnya di sini "Kehormatan Yang Ternoda" by.Triyani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.23

Hati Fatih terasa di remas saat mendengar jika ternyata pria yang pernah menjemput Aulia di rumah nya tempo hari adalah calon suaminya Aulia. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Fatih jika Aulia sudah memiliki pasangan hidup.

Namun wajar sih, waktu sudah berlalu selama 10 tahun. Jadi wajar saja jika Aulia sudah memiliki pasangan, Fatih saja sudah menikah selama 3 tahun meski saat ini sedang dalam proses perceraian.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita jalan jalan? Ada tempat yang mau Aliya datangi nggak? Biar Ayah antar kesana," lanjut Fatih mencoba mengalihkan pembicaraan untuk mengurangi rasa sesak di dadanya, mengingat jika wanita yang masih bertahta di dalam hatinya kini telah menjadi milik pria lain.

"Boleh kah? Apa itu tidak akan merepotkan Ayah?" tanya Aliya yang masih terlihat sungkan saat terhadap dengan Ayahnya sendiri.

"Tidak ada yang merepotkan jika itu untuk Putri Ayah. Ya sudah, Aliya mau ke mana? Biar Ayah antar sekarang," Jawab Fatih mengusap lembut pucuk kepala putrinya yang tertutup oleh hijab berwarna coklat, senada dengan baju yang saat ini sedang gadis kecil itu kenakan.

"Aliya mau beli buku untuk teman-teman Aliya yang biasa belajar di rumah baca Ayah. Mereka adalah anak-anak yang kurang beruntung yang tidak memiliki kesempatan untuk sekolah dan mereka selalu belajar dengan gratis di rumah baca milik Umi Alifah. Jadi, Bolehkah kalau Aliya membeli beberapa buku untuk disumbangkan ke rumah baca itu. Agar bisa mereka gunakan untuk belajar di sana," tanya Gadis itu yang begitu antusias menceritakan teman-temannya yang kurang mampu pada sang ayah.

"Masya Allah, Mulia sekali niatmu ini Nak. Tentu saja boleh sayang, Ayo kalau begitu sekarang lebih baik kita ke toko buku untuk membeli buku-buku yang mereka butuhkan dan kamu boleh membeli buku sebanyak mungkin. Nanti biar Ayah yang bayar," ajak Fatih yang juga ikut antusias menyambut niat baik putrinya itu.

"Benar kah? Boleh sebanyak mungkin?"

"Tentu saja,"

"Hore!"

Keduanya pun akhirnya Pergi ke sebuah toko buku terbesar dan terlengkap yang ada di ibukota. Untuk membeli buku-buku yang akan disumbangkan oleh Aliya kepada anak-anak yang kurang beruntung, yang tadi di ceritakan olehnya kepada sang ayah.

Sementara di tempat lain, Aulia tampak tersenyum setelah membaca sebuah pesan yang dikirimkan oleh putrinya, Aliya. Aliya mengirimkan sebuah pesan laporan kegiatan yang dilakukannya bersama dengan ayahnya.

"Baca pesan dari siapa sih? Kok sampai senyum-senyum begitu? Mas cemburu loh," ucap Hanan saat melihat Aulia tersenyum setelah membaca sebuah pesan yang masuk ke dalam ponselnya.

"Apa sih mas, ini tuh dari Aliya. Dia minta izin sama aku buat pulang sore, karena mau mampir ke rumah baca untuk menyumbangkan buku yang dia beli bersama Ayahnya. Jadi nanti kita langsung pulang saja karena Aliya akan pulang diantar oleh Ayahnya." jawab Aulia yang menjelaskan jika yang menghubunginya ada Aliya.

Bukan orang lain apalagi Fatih karena Aulia sama sekali tidak memberikan kontak pribadinya pada pria itu. Aulia bahkan mengirimkan pesan pada Fatih melalui ponsel Aliya bukan ponsel milik pribadinya

"Mas senang, akhirnya kamu mau mempertemukan Aliya dengan Ayahnya. Karena sejatinya mau seburuk apapun Fatih, dia tetap Ayah kandung Aliya. Baik Fatih maupun Aliya harus tahu satu sama lain. Lagi pula setelah Mas lihat tadi, Fatih sepertinya benar-benar tulus dan telah menyesali perbuatan nya dan itu sangat terlihat jelas dari sorot matanya yang menyiratkan sebuah penyesalan yang mendalam," ucap Hanan yang mengingat pertemuannya tadi bersama dengan Fatih.

"Iya. Awalnya aku juga ragu karena aku takut Aliya tidak nyaman dengan kehadiran Ayahnya. Aku juga takut kalau Aliya tidak akan mau mengenal sosok ayahnya. Bukan hanya itu, aku juga takut jika Fatih akan kembali menolak kehadiran Aliya, tapi setelah melihatnya memohon untuk dipertemukan dengan Aliya. Aku pikir, tidak ada salahnya mencoba memperkenalkan mereka karena mau bagaimanapun Fatih adalah Ayah biologis Aliya," jawab Aulia yang kembali mengingat pembicaranya bersama Hanan sebelum memutuskan untuk mempertemukan Aliya dengan ayah kandungnya.

*

Flashback.

.

Drrrtttt

Drrrtttt

Sebuah dering telepon mengalihkan perhatian Hanan yang tengah fokus dengan pekerjaannya, ke ponsel miliknya yang ada di atas meja tepat di samping laptop yang sedang ia gunakan saat ini.

Senyum Hanan mengembang saat melihat Siapa yang saat ini tengah menghubunginya. Tidak menunggu Lagi, Hanan pun langsung meraih ponsel itu lalu menekan tombol hijau untuk menyambungkan sambungan telepon yang di lakukan oleh Aulia padanya.

"Halo, assalamualaikum. Kenapa yank?" tanya Hanan setelah sambungan teleponnya terhubung.

"Waalaikumsalam, Mas sibuk nggak?" tanya Aulia saat Hanan menjawab teleponnya.

"Lumayan, tapi tidak terlalu sibuk juga. Kenapa memangnya?" tanya balik Hanan.

"Ada yang mau Lia bicarakan, bisa bertemu nggak?"

"Bisa dong Sayang, kapan dan di mana kita bertemu? Biar mas yang ke sana,"

"Di toko saja, kebetulan Aliya ada kelas tambahan jadi kita bisa bicara di sini,"

"Ya sudah kalau begitu, Mas ke sana sekarang,"

"Baiklah, Maaf ya sudah mengganggu waktu Mas,"

"Enggak dong sayang, jangan sungkan begitu. Ya sudah, Mas tutup teleponnya ya? Mas ke sana sekarang,"

"Iya Mas, hati-hati di jalan,"

"Iya Sayang, Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Setelah menutup teleponnya, Hanan pun segera pergi ke toko milik Aulia dan setelah menempuh perjalanan selama hampir 45 menit, mobil yang dikendarai oleh Hanan pun tiba di halaman toko.

"Assalamualaikum," ucap Hanan mengucap salam saat masuk ke dalam toko yang disambut hangat oleh sang calon makmumnya.

"Waalaikumsalam, sudah datang ya? Ayo kita duduk di sebelah sana saja," ajak Aulia membawa Hanan ke salah satu meja yang ada di sudut ruangan di dalam toko kuenya.

"Ada apa? Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Hanan saat keduanya sudah duduk di kursi yang tadi ditunjukkan oleh Aulia.

Aulia pun tampak terlihat menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Hanan padanya.

"Beberapa saat yang lalu atau lebih tepatnya 2 bulan yang lalu, aku bertemu dengan ayahnya Aliya Mas," jawab Aulia yang membuat Hanan tersentak kaget.

"Ayahnya Aliya? jadi kamu sudah bertemu lagi dengan pria itu?"

"Iya Mas,"

"Lalu apa yang terjadi?" tanya Hanan lagi.

"Ayahnya Aliya datang untuk meminta maaf padaku dan juga pada Aliya," jawab Aulia.

"Benarkah? Lalu apa jawabanmu?" tanya Hanan lagi.

"Entahlah, aku masih terlalu sulit untuk memaafkannya. Bahkan sampai detik ini belum ada kata maaf yang terucap dariku untuknya dan kemarin dia datang lagi untuk meminta izin, untuk menemui Aliya. Aku bingung Mas, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku mempertemukan mereka?" jawab Aulia dengan berbalik bertanya.

"Sebelum Mas menjawab, apa boleh Mas tahu, siapa pria itu? Apa Mas mengenalnya?"

1
Renas Wiwid
Napa ga di selesai kan dulu satu2 ceritanya, udh kyak sinetron aja, jd MLS bc ny
dewi
telat mar
Nanda_Cakep
Menarik untuk lanjut dibaca😍
dewi
bella
dewi
itu namanya dah ada rasa❤️❤️... rasa vanila coklat stroberi 🥰🥰
dewi
Aliya tetep kalah 🤣🤣
Fera Damayanti
Luar biasa
mei
harusnya binti thor bukan bin
dewi
manut 🤣🤣
dewi
kalo itunganku 18 tahun kemudian.. Emir 19 tahun sedangkan Aliya 29 tahun
dewi
gercep banget pak sampe punya fotonya 🤭
dewi
udah 18 tahun aja kak... 👍👍☺️
dewi
ternyata masih ada rencana yg beginian.. CK ck ck
Linda Febri
Luar biasa
dewi
udah 3 bulan ternyata 👏👏👏☺️
dewi
waaaaaah... langsung pdkt aja... gercep 👍😅
dewi
buat apa?... nyari tau nomornya yaaaa... modus aja🤭
dewi
perhatian 🤭
Noerlina Akbar
Biasa
Noerlina Akbar
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!