Untuk melancarkan aksi balas dendamnya kepada Nadya. Ardi harus berpura-pura mendekati dan mencintai Nadya
Nadya yang merupakan wanita cantik dan pintar harus mengubur cita-citanya sebagai pramugari
Malam itu Nadya tidak sengaja menabrak seorang wanita yang tiba-tiba muncul di depan mobilnya
Nadya melihat wanita itu tergeletak dan segera Nadya membawanya ke rumah sakit
Sesampainya di ruang UGD Nadia langsung meninggalkan wanita itu tanpa ia sadari Wanita itu telah meninggal dunia
Dan ternyata wanita itu adalah seorang dokter yang bekerja di rumah sakit itu
Ardan yang juga seorang dokter langsung menangis histeris dan meminta Aska untuk mencari pelaku yang telah membunuh calon istrinya
Apakah Ardan berhasil menemukan keberadaan Nadya?
Dan apa yang akan direncanakan Ardan untuk membalas dendamnya kepada Nadya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Ardi membawa paksa Nadya yang baru saja sadar dari pingsannya. Dan Ardi langsung memasukkan Nadya ke dalam mobil
"T-tuan, apakah anda sudah baikan?" Tanya Nadya yang masih memikirkan kondisi suaminya
Ardi tidak menjawab perkataan Nadya dan lebih memilih melajukan mobilnya dengan sangat kencang
Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di rumah Ardi
"TURUN!!" Bentak Ardi
"I-iya" Jawab Nadya sambil menundukkan kepalanya
Ardi kemudian memanggil semua pelayan untuk berkumpul di halaman rumahnya
"Ada apa Tuan menyuruh kami untuk berkumpul di sini?" Tanya salah satu pelayan
Ardi yang baru saja masuk dari kamarnya dan sekarang telah berada di dalam rumah
"T-tuan ada apa? Kenapa menyuruh kami untuk berkumpul?" Tanya Bi Asih
"Mulai sekarang kalian semua saya pecat dan ini gaji beserta pesangon kalian!"
Ardi langsung membagikan amplop ke semua pelayan dan setelah itu Ardi meminta mereka untuk keluar
"Hey Tuan! Apa yang kamu lakukan? Apa anda tidak kasihan kepada mereka terlebih lagi dengan Bi Asih?" ucap Nadya
Ardi menghampiri Nadya dan langsung menjambak rambutnya di depan banyak orang
"S-sakit.." ucap Nadya sambil meneteskan air mata
"Tuan Ardi tolong hentikan! Jangan anda siksa lagi istri anda! Kami akan keluar dari rumah ini sekarang juga!" Ucap Bi Asih yang kecewa melihat tingkah Ardi yang semakin menjadi-jadi
Para pelayan lain juga langsung mengambil pakaiannya dan pergi dari rumah Ardi
"Saya permisi dulu dan saya harap Tuan tidak akan menyesal dengan semua yang anda lakukan terhadap istri anda!"
Semua pelayan termasuk Bi Asih langsung keluar dari rumah Ardi
Ardi melepaskan tangannya yang dari tadi menjambak rambut Nadya
"Bersihkan semuanya dan jaga berhenti sampai aku memerintahkan kamu untuk berhenti! PAHAM?!"
"I-iya Tuan"
Ardi langsung masuk dan menutup pintu rumahnya
Nadya yang masih lemas akhirnya tetap harus melakukan pekerjaan rumah yang diperintahkan oleh Ardi
"Aska, kamu kemana? Apakah kamu juga diberhentikan oleh monster?" gumam Nadya sambil menyapu halaman rumah yang begitu luas
Krucukkkkk
Krucukkkkk
"Anak Mama lapar? Sebentar Mama masuk dulu, mungkin ada makanan disana"
Nadya masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke dapur
Semua makanan yang ada telah dibuang ke sampah oleh Ardi
"SIAPA YANG MENYURUHMU MASUK?"
"Maafkan saya Tuan, Saya lapar"
"Ck, alasan saja"
Ardi langsung mencekal lengan Nadya dan ia mendorong tubuh Nadya kembali ke halaman rumah
"Jangan masuk sebelum.."
"Anda menyuruhnya "Jawab Nadya yang sudah hafal dengan perkataan Ardi
Ardi langsung mengunci pintu rumah agar Nadya tidak bisa masuk lagi
"Sabar ya anak Mama. Papa kamu melarang kita untuk makan" ucap Nadya sambil mengelus perutnya
Kemudian Nadya ingat kalau di taman belakang ada pohon buah jambu
Dan segera Nadya berlari ke taman belakang untuk mengambil buah jambu
"Kita makan ini dulu ya nak. Semoga nanti malam Papa mengijinkan kita untuk makan malam"
Nadya memanjat pohon jambu dan mengambil beberapa buah jambu untuk ia makan
Setelah itu Nadya kembali ke halaman rumah untuk menyapu
Jam menunjukkan pukul lima sore dan ia mengetuk pintu agar Ardi membukanya
"Ada apa?"
"Sudah saya sapu semua, Tuan"
"Lanjutkan menguras kolam ikan dan kolam renang!"
Brakkkkk
Suara pintu yang ditutup keras oleh Ardi sampai Nadya mengelus perutnya
Ardi memandang Nadya dengan tatapan yang sangat jijik ketika Nadya mengelus perutnya
"Aku pastikan anak itu tidak akan bertahan lama di dalam perutmu!" ucap Ardi dalam hati
ini asli hamil ank ardi y bkn anak devan....🤣🤣🤣🤣