NovelToon NovelToon
ASIYAH (Terpenjara Dendam&Cinta)

ASIYAH (Terpenjara Dendam&Cinta)

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Konflik etika / Romansa
Popularitas:200.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Cty S'lalu Ctya

Dari kecil hidupku sudah ku abdikan pada keluarga yang mengangkatku sebagai anak, aku adalah anak panti yang tanpa nasab, ibuku dulu seorang budak dan dia di bunuh oleh seseorang entah siapa setelah menitipkan aku di panti asuhan. Sejak umur 10 tahun seorang donatur mengadopsiku, dia adalah tuan Samer dan Ibu Luci, mereka mengangkat ku sebagai pancingan agar mempunyai anak, dan benar saja setelah satu tahun aku bersama mereka mereka mempunyai seorang anak perempuan. Tuan Samer memintaku untuk selalu melindungi anak kandungnya, hingga suatu ketika terjadi bencana dalam keluarga tuan Samer, anak dari tuan Samer memanipulasi dokumen dari sebuah perusahaan besar di negara ini. Pemilik perusahaan geram dan itulah awal kisah baru ku. Aku di tuntut oleh Nyonya Lusi menggantikan anaknya sebagai tawanan seorang yang kejam pemilik perusahaan tersebut. Diriku di sekap dan di kurung dalam penjara, entah apa yang akan ku dapatkan. Benci, dendam atau cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cty S'lalu Ctya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menurut

🌸🌸🌸

Aku memilih duduk di sofa dengan perasaan bercampur aduk, bagaimana tidak, tubuh ringkih ku saja masih sakit, meski tadi dokter memberikan ku obat, tapi masih sangat lemah dan sekarang harus merawat tuan kejam itu. Jujur saja aku begitu takut, karena di kamar ini hanya ada aku dan dia, apalagi tadi dia terlihat mabuk berat, aku takut dia melakukan hal-hal yang paling aku takuti akibat efek minuman keras yang dia konsumsi tadi. Meski melihatnya sekarang tak berdaya tapi diri ini masih begitu takut. Haruskah aku keluar saja dari kamar ini? tapi di luar ada tuan gio dia tidak akan menginjinkan aku keluar sebelum tuan kejam ini tersadar. Aku rebahkan punggungku di sandaran sofa karena kepalaku begitu berat, sampai-sampai mataku begitu berat untuk terjaga dan aku pun ikut terlelap.

Sayup-sayup ku dengar suara seseorang berbincang. Ku coba membuka mata, aku tersentak ketika mendapati diriku ada di atas tempat tidur, bukankah tadi aku duduk di sofa. Tapi kenapa sekarang berpindah di atas tempat tidur. Ku raba hijab ku, aku bersyukur setidaknya pakaian dan hijab ku masih utuh tersemat di tubuhku. Hanya saja niqab ku, ya, sekarang aku tidak memakai niqab, dimana niqab ku. Aku hendak turun dan mencari niqab ku.

"Pulas juga tidur mu?" suara bariton seseorang membuatku menatapnya.

"Tu-an" lirih ku saat melihat tuan kejam itu melangkah di ikuti seorang wanita paruh baya di belakangnya, mereka kini menghampiriku.

"Ma-af!!" lirih ku menunduk.

"CK, kau begitu menyusahkan" keluhnya. Dia melenggang pergi masuk ke kamar mandi. Sementara wanita paruh baya itu masih berdiri di tempatnya seraya memindai ku.

"Perkenalkan nama saya Lena, saya disini sebagai kepala pelayan" tutur wanita baya itu pada ku.

"Saya-"

"Saya sudah tahu, saya permisi!"

"Eh,, tunggu nyonya!" panggilku menghentikannya. Dia pun berbalik menatap ku.

"Ada apa?"

"Saya juga akan kembali ke-"

"Jangan kemana-mana tetaplah disini, nanti tuan akan marah" selanya.

"Tapi-"

"Menurutlah setidaknya ini untuk kebaikan mu" wanita paruh baya itu melenggang pergi dari kamar ini. Aku menarik nafas panjang. Mata ku tak sengaja melihat jam dinding.

"Astagfirullah hal Adzim,, jam setengah empat" segera ku langkahkan kaki ku untuk keluar.

"Siapa yang menyuruhmu pergi" suara lantang itu membuat langkah ku terhenti.

"Maaf tuan, saya harus melaksanakan sholat isya' waktunya hampir habis" dengan penuh tekat ku ungkapkan keinginan ku.

"Aku sudah melewatkan waktu magrib"

"Lakukan di sini!" aku mendongak dan menatapnya penuh dengan kebingungan.

"Bukannya kau sering melakukan disini" lanjutnya datar seraya berjalan menuju walk in closed

"Keburu habis waktunya" aku mengerjap, ya, dia benar waktunya hanya tinggal 20 menit lagi subuh. Buru-buru ku masuk ke dalam kamar mandi dan mengambil wudhu. Setelahnya ku lakukan kewajibanku dan mengqadha sholat magrib.

"Tuan, apa saya sudah boleh keluar?" tanya ku. Saat ku lihat jam menunjukkan pukul 6. Selesai sholat tadi tidak ada aktifitas yang ku lakukan, sedangkan tuan kejam itu nampak berkutat dengan i-pad nya di balkon. Dan selesai ku rapikan kamar ini aku mencoba menghampirinya.

"Jam berapa ini?" tanyanya masih menatap i-padnya.

"Enam tuan" lirih ku.

"Siapkan sarapan, bubur ayam saja, buat dua porsi!" pintanya yang masih fokus dengan i-pad di pangkuannya. Apa itu bubur ayam? itu nama yang asing lagi bagiku.

"Saya akan mencoba membuatnya" putusku meski tak tahu menahu tentang bubur ayam, nanti lebih baik aku tanya pak Gio saja untuk search ing. Dari pada nanti tuan kejam ini marah padaku.

"Permisi!" pamit ku

"Kamu bisa minta tolong Bu Lena cara membuatnya!" serunya padaku. Aku mengangguk dan kembali melangkah meninggalkannya.

Sampai di dapur, ternyata sudah ada Bu Lena disana.

"Apa tuan menyuruhmu kesini?" tanya nya tanpa mengalihkan pandangannya pada tumpukan piring yang dia cuci di wastafel.

"Sebenarnya tuan ingin saya membuat bubur ayam" jawabku.

"Maaf Bu, apa Bu Lena bersedia mengajari cara membuatnya?" Tanyaku dengan hati-hati.

"Baiklah"

"Alhamdulillah" ternyata Bu Lena bersedia mengajari ku. Dengan telaten Bu Lena mengajari dan tidak begitu sulit ternyata membuat nya.

"Terima kasih Bu" kata ku pada Bu Lena. dia hanya tersenyum samar menanggapi. Aku segera menata bubur ini di meja makan, jam dinding menunjukkan pukul tujuh.

"Panggil tuan untuk sarapan!" tiba-tiba Bu Lena datang dan menyuruhku memanggil tuan kejam itu.

"Tapi biasanya dia akan-"

"Mulai sekarang biasakan setiap waktu sarapan atau makan malam untuk memberitahunya. Mengerti!" tekan Bu Lena dengan sarat. Aku hanya mengangguk lalu berjalan menuju kamar tuan kejam itu.

Tok Tok Tok

Klik..

"Ada apa?" sarkasnya membuka pintu dengan setelan kemeja dan dasi yang belum sempurna dia pakai. Sempat terpaku sejenak, tapi buru-buru ku melempar pandanganku ke arah lain.

"Ada apa?" kembali lagi dia mengulang pertanyaannya.

"Sarapannya sudah siap"

"Em,, dimana Gio?" tanya nya lagi pada ku.

"Maaf, saya tidak tahu tuan" jawabku.

"CK, padahal ini sudah siang, kemana dia, aku belum selesai membereskan file-file juga" gerutunya. Seraya membenarkan dasinya. Dan aku mengernyit dengan kelakuannya yang nampak keburu membereskan berkas yang ada di meja juga memakai sepatu.

"Kenapa kau masih diam di situ" aku mengerjap.

"Kalau begitu saya permisi tu-"

"Mau kemana kau, cepat masuk bantu aku membereskan semua dokumen ini!" pintanya. Dengan menarik nafas dalam ku langkahkan kaki ku masuk ke dalam kamar dan membantu menata dokumen yang berserakan di lantai tadi ke dalam tas kerjanya.

"Saya sudah selesai, ini tuan tas nya, dokumennya sudah saya tata di dalam" aku menyerahkan tas kerjanya. Dia tidak menerima malah berjalan melenggang keluar kamar terlebih dahulu.

"Bawah tas ku ke bawah, aku tunggu di meja makan!" katanya seraya menutup pintu kamar.

"Huh... sabar..." Ku bawah tas ini dan mengikuti langkah nya sampai di meja makan ku taruh tas ini di atas meja. Terlihat dia memindai bubur yang ku masak tadi. entah bagaimana rasanya, jujur saja aku merasa ketar ketir.

"Kau duduk lah! dan makan bubur itu jangan sampai kau sakit dan merepotkan ku" aku masih mematung tak berani ku lancang dengan makan bersamanya.

"Kenapa diam, cepat duduk dan makan!" tekannya. Mau tak mau aku harus menurut seperti yang di katakan Bu Lena aku harus menurut supaya tidak memancing nya marah kembali. Badan ku sudah cukup lelah untuk mendapatkan siksaan nya lagi.

"Cepat makan!" tekannya kembali, aku mengangguk dan mulai menyuap bubur ini, rasanya gurih dan nikmat. Tanpa terasa aku menghabiskannya dengan tanpa sisa.

"CK, kenapa gak kau telan saja sekalian tu mangkok" ungkapnya mencemooh, jujur sih kesal, tapi aku harus lebih legowo. Orang yang sabar akan di sayang Tuhan. Itulah sekarang yang menjadi pedomanku.

1
Hasrie Bakrie
Aq mampir y
Agustiany
bagus
Saya Sayekti
Luar biasa
Chum Kilwalaga
Aliando itutemannya si Tom
Chum Kilwalaga
aliansi temannya Tom
bucinnya Bangtan💜
masa mereka gk bisa mengenali siapa yg jd karyawan bagian keuangan,kan ada cctv bisa dicek dong
ولدي انعم
Luar biasa
Sugiharti Rusli
oh uda penghabisan yah ini,,,
Lia siti marlia
akhirnya tamat juga di tunggu judul barunya thorr
Sugiharti Rusli
wah ini akan diperpanjang sampai Syamil dewasa kah,,,
Lia siti marlia
khadizah belum punya anak yah ...padahal nikah nya duluan khadijah dari asiyah 😁
Sugiharti Rusli
apa kisahnya masih berlanjut ke si Afriel yah nanti
Lia siti marlia
makin kaya aja .....
Sugiharti Rusli
padahal segitu si Tom dah kaya raya yah😝
Sugiharti Rusli
udah punya anak aja yah Tom dan Asiyah sekarang😊😊😊
Lia siti marlia
eh sakindah lamanya aku gak baca dah tau tau nya lahiran baru juga denger positif hamil thorr gak di ceritain ngidamnya kan seru tuh tom di suruh suruh sama asiyah minta ini minta itu saat ngidam 😁
Lia siti marlia
bagus kamu fernanado segera sadar meskipun rumput tetangga lebih hijau itu di karnakan ada yang merawatnya ....selamat buat tom dan asiyah kalian jadi orang tua ....buat afriel kapan loh sadar jangan jadi pelakor gak baik yah drk jangan yah dek ....
sofiah sudjai
cerita bagus banget, belajar ikhlas semoga bahagia untk tom dan istrinya
Sugiharti Rusli
masih mau coba aja jadi pelakor nih si Afriel, dia pikir si Tom segitu cintanya apa ke dia😠😠😠
Sugiharti Rusli
wah si Tom menyimpan api dalam sekam nih ke Afriel dan Fernando
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!