NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Teknisi

Jerat Cinta Sang Teknisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Jabar, Teknisi senior yang jatuh cinta lagi pada Operator di mesin yang ia pegang. Setelah beberapa tahun menduda, ini kali pertama dia jatuh cinta lagi. Operator baru itu namanya Clara masih muda dan cantik, tapi pemalu.

  Mungkin inilah jalan cinta Jabar yang mulus bak jalan tol. Ketika Jabar memberi tumpangan pada Clara untuk berteduh di rumahnya karena hujan yang lebat, beberapa orang tetangga sempat heran dan curiga. Namun, Jabar tidak kalah gertak, dia mengaku kalau Clara adalah istri barunya yang baru beberapa hari dinikahi.

  Apakah kebohongan Jabar akan terendus massa ataukah ini jalan cintanya untuk yang kedua kali naik pelaminan? Natikan kisah serunya di karya "Jerat Cinta Sang Teknisi".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Duda Stress dan Frustasi

  Di dalam pabrik, Clara bekerja seperti biasa. Kali ini Teknisi yang satu shift dengannya adalah Hakiki. Lelaki 30 tahun itu terlihat kalem dan tidak banyak bicara. Bicara hanya ketika ada kaitannya dengan mesin.

  "Dek, aku ke kamar mandi dulu, ya. Kebelet," ijin Hakiki kepada Ira dan Clara yang kemudian diangguki keduanya. Tiba-tiba, Hardi datang menghampiri Clara yang sedang mengecek PCB di belakang, dia duduk di samping Clara dengan membawa kursi dari mesin sebelah.

  "Cla, bagaimana, ada yang sulit?" tanya Hardi sok dekat. Clara sontak terkejut, fokusnya terpecah gara-gara Hardi yang tiba-tiba datang dan menegurnya.

  "Bang Hardi," kejutnya menoleh Hardi. Hardi kesenangan. Lelaki yang lumayan tampan itu menatap ke adah Clara tanpa kedip. Clara kembali fokus dengan pekerjaannya, dan rasanya ingin dia mengusir Hardi yang duduk di sampingnya.

  "Cla, kamu betah di mesin ini?" tanya Hardi lagi seraya mulai berdiri, kali ini dia menuju depan meja Clara dan menatap Clara langsung. Otomatis Clara merasa malu dilihatin tanpa kedip seperti itu oleh Hardi.

  "Betah-betah saja sih, Bang. Kebetulan saya masih baru bekerja di sini, saya harus paksain supaya betah, lagian orang-orang di mesin ini baik-baik semua," jawab Clara apa adanya.

  Hardi tersenyum sinis, dia mencibir apa yang dikatakan Clara barusan. Sejak dirinya ditegur Jabar saat sedang merayu Clara, Hardi merasa tidak suka dan kini dia ingin melampiaskan perasaan tidak sukanya pada Jabar dengan memprovokasi Clara.

  "Wajarlah awal-awal baik, tapi jangan salah, kalau sudah lama, akan ketahuan belangnya." Hardi memangku kedua tangannya di atas dada seraya melemparkan senyuman, berharap Clara terpengaruh.

  "Oh, iya, Bang. Terimakasih sudah memberitahu."

  "Sama-sama. Terutama si Jabar, kamu jangan terlalu dekat-dekat dengan Teknisi satu itu, dia itu duda stres dan frustasi. Jangan sampai kamu jatuh cinta sama dia. Dia sudah pengalaman, nanti bisa-bisa kamu jadi korban selanjutnya," ucapnya terdengar menggantung.

  "Bang Hardi, hayo ngapain di sini? Tuh, dengar nggak mesinnya berbunyi? Kasihan lho Carmen nyari-nyari. Siska nggak masuk karena sakit, kini Bang Hardi keluyuran ke mesin lain," tegur Ira yang tiba-tiba datang dan membuyarkan provokasi Hardi. Ira cukup kenal Hardi yang playboy dan suka mempermainkan perempuan.

  "Wahhh, itu bukan mesin aku yang bunyi. Kamu ini ganggu orang senang saja, Ra." Hardi cengengesan dan berkilah sembari berlalu dari mesin 10. Kepergian Hardi ke mesinnya diiringi tatapan kesal Ira, dan tentu saja rasa terkejut dalam diri Clara masih belum hilang atas ucapan Hardi tadi yang mengatakan bahwa Jabar merupakan duda stres dan frustasi.

  "Cla, kamu tidak diapa-apain, kan sama Bang Hardi? Hati-hati saja, dia itu playboy cap kucing garong. Suka mematahkan hati para gadis di pabrik ini," peringat Ira sembari melihat kertas report milik Clara.

  "Ah, tidak diapa-apain, Mbak. Bang Hardi cuma bertanya apakah ada yang sulit. Itu saja," jawab Clara sembari kembali sibuk dengan pekerjaannya.

  "Baguslah. Kalau begitu lanjutkan pekerjaan kamu. Aku ke depan dulu, ya." Ira kembali ke depan dan fokus dengan pekerjaannya.

  Setelah Ira pergi, kini pikiran Clara dibayang-bayangi kembali dengan ucapan Hardi tadi, bahwa Jabar merupakan seorang duda stress dan frustasi. Clara sampai merasa pusing kepala memikirkan ucapan Hardi tadi. Benarkah Jabar seorang duda stres dan frustasi?

  "Apakah benar Bang Jabar itu seorang duda stress dan frustasi seperti yang dibilang Bang Hardi? Lalu stress dan frustasi kenapa? Tapi kenapa seperti normal-normal saja, tidak seperti orang stres?" Benak Clara bertanya-tanya tentang ucapan Hardi tadi yang mengatakan bahwa Jabar seorang duda yang stres dan frustasi.

  "Jadi, Bang Jabar telah membohongi aku dong kalau begitu. Dia tidak pernah bilang bahwa dia duda dan pernah menikah."

  "Ting."

  Ketika lamunan Clara sedang dirasuki ucapan Hardi tentang Jabar, sebuah pesan WA masuk mengejutkannya. Sembunyi-sembunyi Clara meraih Hpnya dan membuka pesan WA yang ternyata dari Jabar.

  "Sayang, yang semangat kerjanya, ya. Hati-hati, jaga mata dan hati. Oya, nanti pulangnya abang jemput di pengkolan, ya."

  Pesan WA dari Jabar yang isinya sebuah perhatian itu, sudah dibaca Clara dengan rasa haru, sebab bunyinya begitu romantis dan penuh perhatian. Jabar sudah berani memanggilnya sayang. Namun, karena di kepalanya masih dirasuki perkataan Hardi tadi, dengan cepat pesan WA romantis dan perhatian Jabar itu terhempas begitu saja.

  Clara tidak membalas pesan itu, dia masukkan kembali Hp itu ke dalam saku roknya. Clara kembali fokus dengan pekerjaannya, sampai tiba waktunya pulang.

  Mesin itu ditinggalkan Ira dan Clara masih dalam keadaan berjalan, lalu dilimpahkan pada Operator shift selanjutnya. Kepergian Clara untuk pulang disuiti oleh Hardi. Bersamaan dengan itu Carmen, Operator mesin delapan yang satu mesin dengan Hardi, menatap ke arah Hardi dengan tatapan yang sulit diartikan, Carmen terlihat sedih dan kesal.

  "Cla, sekarang kamu tinggal di mana?" tanya Cori seraya memegangi lengan Clara dan berjalan beriringan keluar pabrik.

  "Aku sudah mendapatkan rumah kontrakan di dekat perumahan Cemara Residen itu," tunjuk Clara sedikit berbohong.

  "Oh, ya?"

  "Iya." Clara kembali berbohong untuk menutupi keadaannya. Sebenarnya dia begitu bingung untuk menjawab, terpaksa dia berbohong demi kebaikannya sendiri. "Carmen, kenapa sih kamu terlihat sedih, tadi pagi tidak kenapa-kenapa?" Clara menoleh pada Carmen yang berada di belakangnya. Carmen hanya menggeleng.

  "Ih, kamu itu. Jangan bilang kamu sedang naksir cowok, tapi nggak dianggap." Tebakan Clara begitu tepat mengenai sasaran. Carmen pun diam, dia tidak menyahut. Hanya senyum hambar yang dia berikan.

 Tiba di belokan, Carmen, Cori dan Clara berpisah. Clara berjalan menuju rumah Jabar. Tapi kini langkah kaki dan hati Clara mendadak ragu untuk melangkah. Dia merasa kecewa dengan Jabar yang sudah membohonginya karena tidak terus terang dengan statusnya.

  "Sayang, ayo naik." Lengan Clara ditarik seseorang yang ternyata Jabar, Clara tersentak matanya sampai melotot saking kaget. "Ayo naik," ajaknya seraya menuntun lengan Clara. Clara tidak bisa menolak walau hati ingin menolak. Motor Jabar melaju menuju rumahnya yang tinggal beberapa meter lagi.

  Tiba di rumah, sikap Clara yang diam menimbulkan kecurigaan Jabar. Namun Jabar membiarkan Clara beristirahat dahulu serta membersihkan diri. Beberapa menit kemudian setelah Clara selesai, Jabar menghampiri dan mengajaknya makan.

"Ayo kita makan, abang sengaja nungguin kamu pulang untuk makan bersama," tariknya keluar dari kamar, tapi dengan cepat Clara menarik tangannya. Jabar terkejut dengan sikap Clara yang tiba-tiba.

"Sayang, kamu kenapa sih, cerita sama abang? Pulang-pulang mukanya muram dan tidak bersemangat," selidik Jabar penasaran.

Perlahan Clara mendongak dan menatap wajah Jabar yang sejak tadi sudah menatap heran pada Clara.

"Benarkah Abang adalah seorang duda stres dan frustasi? Kenapa Abang tidak terus terang sama Cla, sebelum mengajak nikah?" tanya Clara lirih.

Sebuah pertanyaan yang dianggapnya nyeleneh tiba-tiba saja menghenyakkan dada Jabar. Jabar bertanya-tanya, siapa yang memberitahu Clara bahwa dia duda? Dan konyolnya lagi, status dudanya diembel-embeli duda stress dan frustasi.

Apakah Jabar akan terus terang mengenai statusnya? Nantikan kisahnya besok.

1
Virgo Girl
Cerita nya sederhana, no Cinderella n CEO2an. Kukirim sekebon 🌹utk kakak author
Lina Zascia Amandia: Trmksh banyak bunganya. Semoga diganti dgn rezeki yg melimpah.
total 1 replies
Virgo Girl
Luar biasa
Virgo Girl
Lumayan
Noviyanti
Ceritanya menarik dan cukup menghibur, alurnya juga bagus. semangat terus authornya
Lina Zascia Amandia: Hehhe... mksh Kak Novi. Karya Kak Novi lebih bagus.
total 1 replies
Noviyanti
eh kok cepet amat udahannya, udah happy ending aja nih.
Lina Zascia Amandia: Iya Kak Nov. Soalnya udah kehilangan ide.
total 1 replies
Noviyanti
syukurlah hardi sadar diri
Teteh Lia
ikut senang untuk kebahagiaan semuanya.
Lina Zascia Amandia: Terimakasih Teh kehadirannya...
total 1 replies
Teteh Lia
ya kan bang... ada yang ngarep lho. ngapain jadi pebinor. ok
Teteh Lia
begitu donk bang Hardi. jangan bermusuhan
Nasir
Bagus, ceritanya pendek gak bertele2.
Teteh Lia
padahal Clara nya juga ga pernah ngerespon bang Hardi kan ya.
Lina Zascia Amandia: Nggak kayaknya Kak...
total 1 replies
Teteh Lia
lagian si Hardi. Maruk banget... udah punya cewe, malah ngincer cewe lain juga.
Noviyanti
hehe kasian si hardi itu
Noviyanti
ya dia udah nikah cuma belom pesta doang di
Noviyanti
wah apa orang itu si hardi ya?
Lina Zascia Amandia: Mungkin..
total 1 replies
Teteh Lia
malah kena skak balik. wkwk
Lina Zascia Amandia: Mksh Teh...
total 1 replies
Teteh Lia
malu ga tuh. udah ngata-ngatain. eh salah ...🤭
Teteh Lia
mereka udah nikah. kali. yang ada elu yang bakal malu.
Noviyanti
hore jeboll juga
Lina Zascia Amandia: Wkwkkwk
total 1 replies
Noviyanti
persiapannya sungguh sangat matang ya, baru pulang jabar maen hajar aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!