Zhi Shen adalah seorang pemuda berusia 25 tahun yang berasal dari jaman modern, tapi karena terjadinya peperangan antar negara, telah membuatnya berpindah Alam.
Kini ia berada di Alam Dunia Kultivator kelas rendah atau disebut juga Alam Benua Gushen yang di huni oleh Manusia manusia yang memiliki kekuatan seperti manusia super yang pernah ia lihat di televisi.
Di kehidupan baru yang harus ia jalani sekarang, Dunia Benua Gushen baru saja mengalami Peperangan Besar antara bangsa Manusia dengan bangsa Iblis.
Tugas Zhi Shen di Alam Dunia barunya adalah untuk membunuh Kaisar Iblis yang berasal dari Alam Dunia Kegelapan.
Akankah Zhi Shen mampu melaksanakan tugasnya?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DTeaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Melihat Toko System
"Cih, kenapa kau baru ngomong sekarang"
Zhi Shen kini terlihat kesal dengan Admin System yang tidak memberitahu sebelumnya.
"Tuan hanya bertanya tentang dunia kecil dan tidak bertanya apakah dunia kecil bisa dibeli! "
"Tuan bisa mengatur Admin System sesuai keinginan Tuan di Menu Pengaturan yang khusus mengatur perilaku Admin System seperti tingkat respon dan kepekaan Admin System terhadap perilaku Tuan baik Perilaku nyata ataupun Perilaku tersembunyi"
Zhi Shen ingin berdebat tapi ia berpikir akan percuma jika berdebat dengan Reina.
"Berapa harga alatnya? " tanya Zhi Shen singkat.
"Harganya satu juta koin emas Tuan, kalau mau Tuan bisa lihat lihat di Toko System di bagian Artefak Legenda!".
Zhi Shen penasaran dengan Alat yang berupa Artefak kelas Legenda.
"Artefak itu ternyata berbentuk Cincin yang dinamakan Cincin Ruang Waktu dan bisa di upgrade"
Ada banyak jenis Cincin Ruang Waktu yang di jual di Toko System dari harga 1 juta sampai dengan 1 milyar koin emas.
Dan semuanya dengan kapasitas ruang yang sama yaitu satu juta meter kubik.
Yang membedakan adalah kualitas kapasitas waktu yang di miliki oleh Cincin Ruang Waktu tersebut.
Untuk harga satu juta koin emas, hukum waktu yang dimiliki oleh Cincin Ruang Waktu tersebut adalah 1 hari di dunia Nyata bisa di atur sampai sama dengan 2 hari di dalam dunia kecil Cincin Ruang.
Harga 25 juta koin emas, hukum waktu yang dimiliki oleh Cincin Ruang Waktu adalah 1 hari di dunia nyata bisa diatur sampai sama dengan 5 hari di dunia kecil Cincin Ruang Waktu.
Harga 100 juta koin emas, hukum waktu yang dimiliki adalah 1 hari bisa diatur sampai sama dengan 20 hari di dunia kecil cincin ruang waktu.
Pedoman harga untuk hukum waktu yang dimiliki oleh cincin ruang waktu adalah 5 juta koin emas sama dengan 1 hari.
Pedoman untuk biaya upgrade kapasitas ruangnya adalah 1 meter kubik sama dengan 10 koin emas.
*
"Harganya sangat mahal tapi sebanding dengan manfaatnya".
Zhi Shen juga melihat lihat Artefak kelas Legenda lainnya yang menarik perhatiannya.
"Artefak Teleportasi! harganya mulai dari 100 juta koin emas sampai dengan 1 Trilyun koin emas"
"Artefak Transportasi, harganya mulai dari 1 juta koin emas sampai dengan 1 Trilyun koin emas"
"Artefak Perlindungan, harganya mulai dari 100 ribu koin emas sampai dengan 1 Kuadriliun koin emas".
Selesai melihat lihat Artefak kelas legenda, Zhi Shen melihat menu pengaturan untuk mengatur perilaku System.
Zhi Shen coba menaikkan tingkat respon dan kepekaan Admin System menjadi 100 persen.
"Ting"
"Apakah Tuan perlu di bantu untuk menjelaskan semua yang ada di Menu Pengaturan System? " tanya Reina.
"Tidak perlu, aku sedang mencoba coba saja" jawab Zhi Shen.
"Tidak apa apa Tuan, mumpung aku tahu dan aku bisa menjelaskan semuanya" Reina berusaha memberi alasan.
"Tidak perlu, aku bisa baca dan cari tahu sendiri penjelasannya" ucap Zhi Shen agak sedikit kesal.
Zhi Shen berpikir, sepertinya sang Admin System agak cerewet.
"Aku bisa cerewet karena Tuan yang mengatur, dan kenapa Tuan merasa Kesal? " Sahut Reina.
"Eh... " Zhi Shen langsung menyadari dan menurunkan tingkat Respon dan kepekaan Admin system kembali ke 50 persen.
"He he.. ternyata itu efeknya, Reina jadi makin cerewet parah"
Zhi Shen jadi ketawa sendiri setelah membayangkan bahwa ia bisa berdebat terus dengan Reina karena saking cerewetnya.
"Sekali kali boleh juga tuh kalau aku lagi rada rada..! "
*
Hampir semalaman Zhi Shen sibuk melihat lihat isi Menu yang ada di dalam System.
Melihat isi di dalam System ibarat seperti sedang bermain game sambil melihat lihat semua Menu yang ada di dalamnya.
Apalagi melihat dan mengecek Toko System yang membuat Zhi Shen bersemangat untuk membeli barang yang di jual.
*
Setelah puas melihat System, Zhi Shen lalu tidur sampai siang.
Di luar Rumah Penginapan terdengar suara ramai waktu ia bangun dari tidur.
Zhi Shen lekas membuka jendela kamarnya yang kebetulan menghadap ke arah jalanan depan Rumah Penginapan.
Zhi Shen memandang kerumunan orang di depan Rumah Penginapan sambil memeriksa dengan Tehnik Mata Dewanya karena sepertinya ada beberapa Prajurit Kota yang berjaga.
"Bukankah itu pria mabuk yang kemarin sore membuat gaduh di kamar Rumah Penginapan Embun"
"Jangan jangan dia mau cari perkara lagi denganku? "
Zhi Shen lalu bergegas keluar dari kamar dan turun ke lantai satu untuk melihat dari dekat.
Setibanya di lantai satu, ia di datangi oleh Pemilik Penginapan yang langsung bercerita bahwa Tuan Dong Heng membawa beberapa Prajurit Kota memaksa ingin masuk ke dalam Rumah Penginapan tapi langsung di tahan oleh Penjaga Rumah Penginapan yang memiliki tingkat Kultivasi Ranah Prajurit Bumi.
"Untung Prajurit Kota yang sekarang tingkat Kultivasinya rata rata Ranah Grand Master Petarung, coba kalau Ranah Prajurit Bumi, mereka pasti sudah menerobos masuk"
Wajah Pemilik Rumah Penginapan tampak cemas.
Zhi Shen kemudian berjalan mendekati pria paruh baya yang disebut Tuan Dong Heng.
"Ada apa Tuan mencari ku? " tanya Zhi Shen berusaha bersikap sopan dengan menangkupkan kedua telapak tangannya memberi hormat.
Bukannya menjawab, Tuan Dong Heng malah menyuruh dua Prajurit untuk menangkap Zhi Shen.
"Itu dia bocah kurang ajar yang telah memukulku" ucapnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Para Prajurit Kota langsung bergerak ke arah Zhi Shen.
"Ada apa ini? "
Sebuah suara terdengar dari belakang kerumunan warga yang perlahan memberi jalan kepada satu sosok pria tua berjenggot tipis berwarna putih.
Para warga dan Prajurit Kota menundukkan kepala memberi hormat.
"Tuan Walikota! " ucap mereka pelan.
Ternyata sosok itu adalah Walikota Kota Naga Perak yang bernama Qing Feng.
"Ada apa ini ribut ribut? "
Qing Feng sekali lagi menanyakan kepada para prajurit.
Seorang prajurit lalu menjelaskan bahwa Tuan Besar Dong Heng melaporkan tindakan pemukulan yang di lakukan oleh Zhi Shen di dalam kamar Rumah Penginapan Embun kemarin sore yang di saksikan oleh pemilik Rumah Penginapan Embun.
Kebetulan pemilik Rumah Penginapan Embun juga di bawa oleh Dong Heng untuk menjadi saksi.
"Benarkah apa yang di laporkan oleh Tuan Besar Dong Heng? Tuan Hao?!" Patriark berbicara kepada Pemilik Rumah Penginapan.
"Be..benar Tuan Walikota" jawab lelaki itu singkat.
Kemudian Qing Feng melihat kearah Zhi Shen dengan tatapan kejam.
"Apakah benar anda memukul Tuan Besar Dong Heng? "
"Benar, tapi apakah Tuan Walikota tidak ingin mengetahui alasan aku memukul Tuan Dong Heng, dan aku juga hanya sekali memukul dan tidak melukainya? " ucap Zhi Shen tenang.
"Apa alasanmu" Ucap Qing Feng mulai tegas.
Zhi Shen menceritakan bahwa Tuan Dong Heng dalam keadaan mabuk berat salah masuk kamar dan menyerangnya dengan tendangan.
Setelah dijelaskan bahwa ia salah kamar, Tuan Besar Dong Heng malah semakin marah dan menyerangnya lagi, akhirnya daripada tambah kacau maka Zhi Shen memutuskan untuk memukul tengkuknya agar pingsan dan tidak berbuat onar.
Zhi Shen juga menjelaskan bahwa justru Tuan Dong Heng yang melakukan pemukulan kepada Pemilik Rumah Penginapan Embun hingga wajahnya bengkak dan melakukan penyerangan terhadap Zhi Shen.
"Apakah Benar demikian Tuan Hao? "
Pemilik rumah penginapan yang di sebut Tuan Hao langsung menundukkan wajahnya ketakutan sambil melirik sebentar ke arah Dong Heng.
Qing Feng yang melihat Hao menundukkan wajah lalu memeriksa wajahnya yang masih bengkak,
"Benarkah Tuan Besar Dong Heng memukul wajah Tuan Hao.
Dong Heng terlihat agak gusar dan panik, tapi ia kelihatan berusaha tetap tenang.
"Sudah tahu aku dalam keadaan mabuk berat, mana aku ingat kalau memukul wajahnya?! pemuda itu sepertinya mengarang cerita, atau jangan jangan pemuda itu yang telah memukul wajahnya tapi malah aku yang disalahkan"
Dong Heng berkelit lidah.
Zhi Shen mulai terlihat agak kesal mendengar celoteh Dong Heng.
"Kalau tidak ingat telah memukul wajah Tuan Hai dan memukul aku, kenapa Tuan Besar Dong Heng bisa ingat dan melaporkan kalau aku yang memukul tengkuk Tuan Besar Dong Heng" balas Zhi Shen.
Zhi Shen merasa penasaran dengan status Dong Heng yang sepertinya sangat ditakuti oleh warga Kota Naga Perak.
