Kehormataan Seorang Perempuan

...Bismillahirrohmanirrohim....

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

...🍒Selamat membaca semua🍒...

“Bagus anak ini rupanya sudah ada kemajuan!” ucap seorang wanita paruh baya ketika melihat sebuah foto yang barus saja dikirim lewat pesan whasttap miliknya.

“Aku seperti mengenal perempuan di dalam foto ini, kalau tidak salah kami pernah bertemu sebelumnya tapi dimana,” wanita paruh baya itu berpikir sejenak.

Entah dia sudah menemukan jawabannya atau belum akan apa yang dipikirkan tapi beliau bangkit dari duduknya dengan senyum cerah menghiasi wajah.

“Aku harus memberitahu suamiku kabar bahagia ini. Pasti dia juga akan senang sama seperti aku sekarang.”

Dia terlihat begitu senang padahal belum tau apa arti dari dalam foto tadi, karena dia seorang ibu yang tau karakter putranya mungkin wanita paruh baya itu bisa menyimpulkan sendiri apa arti dari foto yang dilihat tadi.

“Mama kenapa sih kelihatan seneng banget hari ini tumben sekali, biasanya juga ngomel terus,” ucap seorang gadis membuat langkah wanita paruh baya tadi terhenti.tepat di depan anaknya.

Melihat salah satu anaknya masih di rumah belum berangkat kerja wanita paruh baya tersebut melotot tajam pada putrinya membuat nyali sang anak menciut.

“Mama memang sedang senang tapi kenapa kamu belum masuk kantor! Jangan mentang-mentang kantor itu milik keluarga kita kamu bermalas-malasan Ka!”

“Buset mak gue kalau udah marah galaknya kagak ketulungan,” guman gadis itu pelan sekali seraya berharap sang mama tidak mendengar tapi dia salah.

“Kau mengatai mamamu sendiri cepat berangkat kerja!”

“Jangan galak-galak kenapa ma, dengarkan dulu penjelasan aku kenapa bisa belum berangkat tadi ada yang ketinggalan jadi balik lagi, orang tadi mau berangkat sama mas kok bener deh nggak bohong.”

“Udah sana berangkat.”

“Tapi kasih tau dulu mama kenapa kelihatan senang banget.”

“Berangkat Ka! Nanti mama kasih tau atau kamu mau dipecat dari perusahaan,” ancam sang mama membuat gadis itu hanya mendengus kesal.

“Tidak asik main ancam-ancaman segala, aku berangkat assalamualaikum.”

🍒🍒🍒

Masih di restoran favorit selesai menghabiskan semua makanan mereka Sky membawa Hana menuju kantor, bisanya Sky tidak pernah telat masuk kantor walaupun dia adalah pemimpin di perusahaan tersebut, tapi tidak tau kali ini dia sengaja terlambat masuk kantor seraya mengajak Hana bersama dengannya.

“Pak saya udah terlambat masuk kantor lebih dari 30 menit bisa habis saya. Masa ini anak magang baru dua hari langsung terlambat masuk kantor di hari kedua,” kesal Hana.

Sayangnya Sky tidak peduli, dia sama sekali tak menanggapi ocehan Hana, laki-laki itu malah sibuk dengan handponenya.

Sky sudah mulai bekerja walaupun masih berada di dalam mobil, sementara Hana yang merasa tidak ditanggapi sama sekali oleh Sky terpaksa menatap jalan merasa bosan, Hana berharap mereka cepat sampai di kantor. Tadi hanya ingin pergi duluan menggunakan kendaraan umum tapi Sky selalu mengancamnya.

“Astagfirullah, aku kekenyangan sampai ngantuk begini,” ucap Hana pelan pada diri sendiri sambil menguap. “Tadi sih makanannya enak banget sampek khilaf salah pak Sky juga kenapa pesan makanan banyak sekali kan mubazir kalau dibuang, lebih baik aku habiskan sekarang malah kekenyangan.”

Tidak tahu sejak kapan Hana sudah memejamkan matanya, dia tidur di dalam mobil Sky dengan kondisi tidak nyaman. Sebenarnya supir pribadi Sky ingin bertanya sesuatu tapi dia tidak berani, bapak-bapak itu hanya melirik Sky dan Hana bergantian dari kaca mobil.

“Tuan Sky, sepertinya nyonya tidur dengan keadaan tidak nyaman,” pak Munir tidak tau harus memanggil Hana dengan sebutan apa karena belum tau status Hana, jadi pak Munir memutuskan memanggil Hana dengan sebutan nyonya.

“Astaga gadis ini sejak kapan dia tidur! Sudah pak biarkan saja jangan pedulikan kami, nanti dia juga bangun sendiri.”

“Baik tuan Sky.”

Ingin membenarkan posisi tidur Hana, namun Sky tidak memilik keberanian untuk menyentuh Hana, sejak tadi gadis itu selalu menjaga jarak dari dirinya. Sky paham maksud dari Hana tidak ingin terlalu dekat dengan dirinya gadis itu memang menjaga diri.

“Berapa menit lagi kita sampai di kantor pak?”

“Sebentar lagi kita sampai tuan.” Sky mengangguk mengerti.

Benar saja sekitar sepuluh menit kurang mobil melaju akhirnya masuk dalam perkiraan perusahaan SKY GROP. Hana belum bangun juga ingin membangunkan Hana tapi Sky tidak tega melihat Hana yang tidur dengan sangat nyenyak.

“Jangan gila Sky, bangunkan gadis ini bagaimana bisa ada gadis malas bekerja di perusahaan SKY GROUP.”

“Tapi semua yang terjadi pada gadis ini ulahmu Sky, kamu yang membuatnya terlambat masuk kerja dan kamu juga yang membuatnya tertidur sekarang.”

“Disini kamu bosnya Sky jadi kamu berhak memarahi siapapun apapun yang terjadi.”

“Ingat Sky harus jadi bos yang bijaksana.”

“Diam!” maki Sky ketika pikiran di kepalanya saling menyerang satu sama lain.

“Astagfirullahhal-adzim, inalilahiwainalilahirojiu'n,” kaget Hana terperanjat langsung bangun mendengar teriakan Sky, sementara pak Munir diam saja.

“Kita sudah sampai Tuan Sky? Lalu kenapa tuan Sky teriak-teriak?” tanya Hana dengan wajah bangun tidurnya.

“Bangun juga rupanya kamu!”

Ingat akan sesuatu Hana melihat jam ditanganya yang ternyata sudah menunjukan pukul 9:40 dia terlambat 40 menit Hana buru-buru turun dari mobil.

“Terima kasih atas tumpangannya Tuan Sky,” ucap Hana sebelum menutup pintu mobil.

Gadis itu tidak sadar jika banyak mata terbelak menatap kearah dirinya karena turun dari mobil direktur SKY GROP, banyak tatapan aneh diarahkan untuk Hana ketika turun dari mobil Sky ditambah lagi tak lama setelah Hana turun Sky ikut menyusul turun dari mobil, tapi Hana tidak peduli dengan tatapan semua orang dalam pikirannya sekarang hanya satu dia harus cepat sampai di devisi komunikasi.

“Astagfirullah aku bisa kena marah lagi sama pak Bima padahal kemarin sudah berjanji akan datang tepat waktu bahkan lebih pagi tidak terlambat. Sekarang terlambat malah dibatas waktu tidak wajah, 40 menit bagaimana bisa.”

Berbeda dengan Hana yang cemas karena datang terlambat Sky harus menghadapi adik perempuannya yang juga melihat Hana turun dari mobil Sky, karena kebetulan Friska juga baru sampai di perusahaan mobilnya parkir tepat disebelah mobil Sky.

"Mas Sky tunggu," cegah Friska sebelum Sky ikut menyusul Hana masuk dalam kantor.

Mengenal suara orang yang memanggil dirinya Sky memutar tubuhnya dengan malas, dia tau pasti Friska akan banyak tanya apalagi masalah dia tau ibu Hana dirawat dimana belum selesai sekarang Friska malah ikut melihat Hana turun dari mobilnya dan mereka datang terlambat.

"Ada apa?" tanya Sky malas.

"Kok mas Sky datang terlambat sama Hana lagi, abis dari mana kalian benerkan tebakan aku jangan-jangan kalian berdua apa-apa."