NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Mr Billionare

Jerat Cinta Mr Billionare

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:42.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Jangan terlalu berlebihan Alya, ingat pernikahan kita ini hanya pura-pura. Kita menikah bukan karena keinginan kita, jalani saja sewajarnya. Jangan berharap aku akan menjamahmu!"

Alya Adelia Wijaya. Gadis muda yang statusnya masih pelajar, harus merelakan masa mudanya untuk menikah dengan seorang pria yang menjadi pilihan orang tuanya.

Tanpa sepengetahuannya, orang tuanya sudah menjodohkannya semenjak mereka masih kecil dan Alya sendiri tidak pernah tahu kalau dirinya ternyata sudah dijodohkan.

Setelah menikah, ia merasakan kehidupannya berubah drastis. Awalnya dimanja oleh orang tuanya, kini harus mengabdikan hidupnya pada suaminya yang selalu bersikap dingin dan jutek.

Mampukah Alya membuat pria jutek itu berubah sikap dan bisa menerimanya dengan baik?

Atau mungkin dia putuskan untuk meninggalkan pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai pasangan?

Cover: free licence, freepik.com

Edit : sampul buku written by Ika Dw.



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Makan Sepiring Berdua

Rivaldo mulai resah jika sewaktu-waktu Alya kembali bertemu dengan pacarnya, karena saat dirinya menikahi Alya, status Alya masih menjadi pacar pria lain. Dia tidak ingin terjadi prahara di rumah tangganya, tak ingin orang lain menghancurkan hubungan rumah tangganya, walaupun pernikahannya dianggap pura-pura.

"Al! Aku tegaskan sekali lagi padamu, jangan sampai kau memiliki hubungan dengan orang lain, terutama mantan kamu. Sekarang kita sudah menikah. Aku minta tolong hargai pernikahan kita ini. Jangan buat orang tua kita menyesal hanya karena keegoisan kita. Walaupun pernikahan kita nggak ada dasar cinta, tapi setidaknya hormati hubungan ini," tegas Rivaldo sembari menunggu Alya menyiapkan sarapan untuknya.

Dengan cepat Alya menjawabnya. "Nggak keliru,

ucapanmu itu, om! Yang nggak menghormati pernikahan kita itu kau, atau aku? Bukannya kau yang memiliki niatan untuk menikah lagi?"

Skakmat, Rivaldo tidak menjawabnya. Memang dia yang sudah membuat Alya emosi. Dia sadar sudah sengaja menjahili Alya.

"Kenapa Om? Benar kan, apa yang aku katakan?"

"Ya, nggak gitu lah, Al!"

"Nggak gitu gimana?" tanya Alya.

"Ya beda lah. Seorang laki-laki itu tidak masalah memiliki banyak wanita. Bukannya laki-laki boleh menikah lebih dari dua? Kalau mampu buat ngasih nafkah tidak masalah kan, memiliki banyak wanita?"

Kembali Rivaldo mulai menjahili Alya yang tidak bisa move dari ucapannya.

"Lucu sekali dirimu, Tuan Rivaldo. Kau ingin menjadi manusia yang serakah? Jika kau sampai berniat untuk menikah lagi, jangan harap aku akan menuruti semua perkataanmu. Mau laki-laki ataupun perempuan itu tidak ada bedanya. Kalau laki-laki bisa berbuat kurang ajar, maka perempuan juga bisa lebih kurang ajar lagi. Laki-laki bisa berkali-kali menikah, perempuan juga sama. Awas saja jika kau berani macam-macam di belakangku, aku pasti akan membalasmu!"

Rivaldo dibuat kecap dengan ancaman Alya. Niatnya ingin mengerjai, malah dikerjai balik oleh istrinya.

'Sialan!' dalam hati dia mengumpat.

Beberapa hari tinggal bersama Alya membuatnya uring-uringan. Ia tidak tahu dengan perasaannya sendiri. Di saat hatinya ingin mengabaikan Alya, tapi ia juga takut akan kehilangannya.

Padahal pernikahannya dianggap sandiwara, tapi kenapa akhir-akhir ini dia mulai nyaman bersama dengan gadis itu. Tujuannya menikah hanya ingin menyenangkan hati orang tuanya. Tapi makin ke sini semakin tak tenang saja, membiarkan Alya sendirian di rumah. Selain takut kabur, ia juga takut tiba-tiba pacarnya Alya datang untuk mencarinya.

'Apa aku ini terlalu egois mengabaikan perasaan Alya? Di sini aku hanya menganggapnya sebagai adik, aku belum bisa mencintai dan memiliki hatinya. Dalam hatiku masih tersimpan luka yang ditinggalkan oleh seseorang yang entah sekarang ada di mana. Gara-gara wanita itu aku kesulitan untuk bisa membuka hati untuk wanita lain.'

Rivaldo menghela nafas berat kala dirinya mengingat masa lalunya yang begitu kelam. Ditinggalkan oleh seseorang yang sangat dicintainya membuatnya patah hati dan tidak ingin menjalin hubungan dengan wanita manapun. Tapi di saat hidupnya sedang kacau, orang tuanya malah memintanya untuk segera menikah dengan gadis yang sudah dipilihkan untuknya.

'Alya memang gadis baik-baik. Wajahnya juga sangat cantik. Tapi sayang, hatiku belum bisa menerimanya. Kenapa aku lebih nyaman menjadi kakaknya dibandingkan menjadi suaminya. Entahlah, apakah ke depannya nanti aku bisa jatuh cinta padanya, atau mungkin hanya menganggap dia sebatas adikku saja?'

Rivaldo menatap Alya dengan tatapan yang aneh tidak datar dan juga tidak dingin seperti ada sesuatu hal yang ingin disampaikan namun lidahnya kelu untuk berucap.

"Om! Apa kau baik-baik saja? Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa ada yang aneh denganku?"

Alya menunduk mengamati sekujur tubuhnya, dia hanya tidak nyaman ditatap intens oleh suaminya.

"Kurasa nggak ada yang aneh? Kenapa dia menatapku seperti itu? Ah, sudahlah. Ngapain juga mikirin dia, lebih baik aku segera sarapan, perutku sudah lapar banget."

"Ya udah, kita sarapan dulu Om! Ini aku sisihkan satu piring dengan porsi yang agak besar. Ini porsinya laki-laki, kalau perempuan kan makannya dikit."

Alya menyodorkan sepiring penuh nasi goreng di depan suaminya yang tengah duduk dengan menyeruput teh hangat.

"Kau pikir walaupun aku laki-laki, makananku porsi banyak. Mana habis aku sepiring penuh gitu. Masih nggak paham juga dengan makanan yang aku makan," seru Rivaldo menatap nasi goreng penuh di piringnya yang tidak mungkin bisa dihabiskan dalam waktu yang bersamaan.

"Ya terus gimana kalau nggak dimakan kan mubazir. Kalau buat makan siang juga nggak enak. Kamu sih kalau bikin makanan nggak kira-kira. Tadi kan kamu yang buat, aku tinggal nuangin ke piring, jadi jangan salahkan aku kalau aku menaruh di piringmu dengan porsi yang banyak. Lebih baik dimakan saja, biar kenyang."

"Kalau begitu duduklah di sebelahku. "Rivaldo langsung mengambil sendok dan meminta Alya untuk duduk di sebelahnya.

Alya mengangguk dan menarik kursi duduk di sebelah suaminya. Dia mengambil nasi goreng yang hanya sedikit ditaruh di piringnya.

"Makan ini saja, sepiring berdua."

"Hah! Sepiring berdua?" Alya membulatkan bola mata dengan wajah cengonya.

"Kenapa? Kamu nggak suka makan sepiring berdua denganku? Mana habis kalau aku makan sendirian Al! Yang ada di piringmu itu bisa kamu kasih pada siapapun, atau kau bungkus aja bukan bekal nanti siang aku akan memakannya."

"Aduh!!"

Alya mencubit lengannya sendiri. Ia merasa seperti mimpi, tiba-tiba saja Rivaldo berubah menjadi lebih perhatian padanya. Sejak malam itu dia tidak lagi bersikap kasar. Pria itu tidak lagi dingin seperti sebelumnya. Ia ingin membuktikan apa dirinya sedang bermimpi, atau benar-benar nyata dengan perubahan sikap suaminya.

"Kau itu kenapa mencubit lenganmu sendiri? Apa perlu bantuanku?"

"Ah .., tidak, tidak! Aku hanya ingin membuktikan saja, apakah aku ini sedang ada di alam mimpi atau benar-benar di dunia nyata. Kok aku merasa suasananya beda, tidak seperti kemarin-kemarin."

Rivaldo menautkan kedua alisnya, dia tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh istrinya.

"Bermimpi apa maksud kamu? Ini kita ada di dunia nyata. Kau jangan terlalu banyak menonton drakor, bisa-bisa kau terbawa oleh halu dan lupa diri. Di sini kita sedang ada di ruang makan, dan itu bukan mimpi. Jangan terlalu menghalu, Al!"

Alya kembali menepuk pipinya dengan menoleh ke arah Rivaldo. Pria itu semakin bingung saja dengan sikap istrinya yang berubah aneh.

"Kau itu kenapa sih, heran deh. Jangan karena haluanmu kau menjadi nggak waras gini, Al! Aku lagi banyak pekerjaan, jangan kau tambah lagi dengan sikapmu yang mendadak aneh gini. Tadi cubit lengan, sekarang tabok pipi. Sebenarnya apa yang tengah kau pikirkan, tolong berpikirlah dengan baik."

Dikatakan tidak waras membuat gadis itu kesal. Dia hanya ingin memastikan semua yang terjadi itu memang nyata.

"Om! Yang aneh itu kamu! Kenapa sekarang kau begitu perhatian padaku. Kemarin-kemarin kau selalu bersikap cuek dan dingin padaku, apa yang sudah merubahmu seperti ini? Atau jangan-jangan ..., sekarang kau,"

1
Nur Hayati
Buruk
Nur Hayati
isinya bagus,tp keduanya jutek
Ika Dw
oke👍
Gabutz
lanjuut
muna aprilia
lnjutt
muna aprilia
lnjut
weny aptini
semangat Alya.. /Kiss/
Ika Dw: haha ... makasih kak, 🤭😊 🥰
total 1 replies
Ika Dw
thank you ☺️☺️
Ika Dw
thanks kak🙏🤗
Ika Dw
haha .. bener 😁
Kanaya yasmine
Pedofil lebih tepat nya 😂😂
Kanaya yasmine
Anjaaayyy… applause 👏 buat loee
Kanaya yasmine
Deggg…bar bar jg loe alya🤭😆..gue suka gaya loe 💃🏻💃🏻
Ika Dw
tunggu sebentar kak, masih diketik 🙏🤗
Mustafik
lanjutannya mana tor
Isma Hany
episode nya gantung,gak ada sambungan nya
Yuno
Cerita ini keren banget, susah move on!
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Stefhany Anhai Rivera Maco
Karakter keren! 😍
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Ika Dw
Bab Awal sudah panas dingin, bagaimana kedepannya ya?? jadi penasaran, jangan takut sama suami galakmu Alya!! /Bye-Bye/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!