Ami terlahir dari keluarga yang miskin,diam - diam mencintai Wisnu kakak dari sahabatnya yang sudah mempunyai istri.
Gayung bersambut terjadilah hubungan terlarang di antara Ami dan Wisnu. Hubungan terlarang itu berantakan saat hubungan itu terbongkar.
Ami terpaksa mengalah dan memilih pergi menjauh. Awalnya ia tidak tahu jika di dalam rahimnya ada benih Wisnu yang telah tumbuh disana.
Beberapa tahun kemudian Ami kembali ke kota kelahirannya dengan membawa seorang anak laki - laki yang berwajah tampan. Wajah itu membuat semua orang mengira - ngira siapa ayah dari anak tersebut.
Apakah Ami akan mengakui bahwa anak laki - laki itu adalah benih yang pernah wisnu tinggalkan dulu dirahimnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima Susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Sudah seminggu berlalu semenjak kejadian itu Ami enggan untuk bermain kerumah Diva. Ia masih merasa canggung jika secara tidak sengaja bertemu dengan kakaknya Diva,mas Wisnu.
Besok adalah hari ulang tahunnya mama Diva,Ami biasa memanggilnya mama Epi. Mamanya Diva tidak mau di panggil tante, ia mau dipanggil mama saja sama seperti panggilan Diva pada dirinya.
Mama Epi itu sosok perempuan yang sempurna dimata Ami. Keibuan dan perhatian sama keluarga. Sungguh beruntung Diva memiliki mama seperti mama Epi. Ami merasa memiliki mama kedua karna mama Epi juga menyayangi dirinya.
Sepulang sekolah Ami berjalan sendiri kesenian pusat perbelanjaan. Hari ini Diva tidak bisa menemani dirinya karna ada yang mau ia kerjakan.
ia menyusuri pertokoan mencari kado apa yang cocok buat mama Epi. Walau bukan barang mewah setidaknya ia bisa memberikan sesuatu yang berkesan untuk mama Epi.
Pilihannya jatuh pada sebuah bros yang cantik,ia melihat harganya sesuai dengan budget yang ia punya. Ia sudah menabung jauh - jauh hari untuk membeli kado ini.
Setelah mendapatkan kado uang ia cari. Ia bermaksud segera pulang kerumah. Tidak sengaja ia bertemu dengan Wisnu. Ia meliaht Wisnu be4jalan sendiri. Kemana istrinya?
"Hallo mas Wisnu. Mas Wisnu sedang apa?" tanya Ami saat sudah di dekat Wisnu.
Wisnu memutar badanya dan menoleh kearah suara yang menyapanya. Ia sedikit kaget bertemu dengan Ami disini. Matanya melihat lama dan kiri seperti tengah mencari seseorang.
"Diva mana?" bukanya menjawab pertanyaan Ami malah Wisnu balik bertanya.
"Diva tadi langsung pulang,mas. " Jawab Ami.
"Ngapain kamu sendirian disini?" tanya Wisnu penuh selidik.
"Mau cari kado untuk mama Epi." jawab Ami sambil mengangkat kado yang ada ditanganya.
Karna Wisnu tidak berkata apa - apa lagi" Maaf mas,kalau begitu aku duluan." Ami melangkahkan kakinya baru juga mulai melangkah terdengar suara Wisnu memanggil dan membuatnya menghentikan langkah kakinya yang mulai terayun.
"Bisa minta Tolong ga? Menatap gadis yang ada dihadapannya. Rasanya bagai mimpi bagi Ami saat ia mendengar Wisnu memutar tolong pada dirinya.
"Mau minta tolong apa,mas?" tanya Ami berusaha abnormal mungkin.
"Kamu bisa temanin mas beli kado untuk mama?" Jawab Wisnu sedikit ragu,takut Ami menolak.
Ami berpikir sejenak." Kenapa tidak istrinya saja yang menangani dirinya mencari kado untuk mama." bathin Ami.
"Kamu mau kan bantu mas Wisnu cari kado untuk mama." Wisnu mengulang kembali pertanyaanya.
"Ma..Mau mas." jawab Ami terbata - bata karna gugup.
Mereka berdua berjalan beriringan. Wisnu berjalan didepan semangat Ami berjalan di depannya. Karna Ami tidak fokus ia menabrak tubuh wisnu yang tiba - tiba berhenti.
"Kamu bisa ga jangan jalan dibelakang, mas? Wisnu langsung menggamit tangan Ami. Dan itu membuat jantung Ami berpacu lebih cepat.
Sepanjang jalan Ami mencoba menenangkan debaran jantungnya yang berpacu lebih cepat dari biasanya. Baru di genggam saja tanganya oleh Wisnu sudah sedahsyat ini rasanya.
"Kita- kira kado apa yang cocok untuk mama ya?" Wisnu bertanya dan membuat lamunan Ami buyar seketika.
"Bagaimana kalau perhiasan saja,mas. Biasanya wanita akan lebih senang jika diberi hadiah perhiasan. " Ami memberi saran kado untuk mama Epi.
"Ok." Wisnu menarik tangan Ami menuju sebuah toko perhiasan. Ia seperti kakak yang tengah membawa adiknya berbelanja karna Ami masih mengenakan seragam sekolah.
kasian si raja kalau Ami SM Wisnu g bersatu....