Kiara Larasati terpaksa menikahi lelaki yang tak dikenal karena sebuah salah paham salah satu warga desa yang melihat Kiara d cium seorang lelaki bule dalam keadaan seluruh pakaiannya basah
Elvano yang berkunjung d vila keluargnya sedang menikmati pemandangan air terjun melihat seseorang tenggelam jiwa heroiknya memaksa dia untuk menolong dan berakhir menikahi gadis yang dia tolong
bagaimana kisah percintaan mereka, ikuti terus kisahnya ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon etha anggra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12
Kiara beranjak dari duduknya dan kembali di cekal oleh Elvano.
"Tunggu! bisa kau jelaskan dimana letak kekurangannya" ucap Elvano.
Kiara melepas cekalan Elvano dan masuk ke dalam rumah, beberapa detik kemudian dia keluar dengan membawa laptopnya.
Kiara menghidupkan laptop membuka filenya dan menunjukkan desain rancangan yang dia buat dalam semalam.
Elvano terperangah melihat desain kasar milik Kiara yang sempurna menurut Elvano
"Setelah kau menceritakan tujuanmu kemarin, aku jadi tertarik dan inilah gambaran kasarku"
Elvano tertegun, bukankah Kiara baru lulus, bagaimana bisa gadis yang baru lulus SMA biasa membuat ide brilyan, bahkan Timnya membuat ide sampai berhari-hari itupun dengan banyak revisi, walaupun gambarnya kasar ini hanya sedikit polesan pasti jadi sempurna.
"Biasa aja mukanya gak perlu pasang wajah terpesona seperti itu, aku memang penuh pesona orangnya" ucap Kiara Narsis.
"Cih! Aku pikir aku sudah narsis ternyata kau lebih parah" Elvano tersenyum
"Sebaiknya kita pindah kesana saja biar lebih nyaman aku melakukan presentasi" Kiara menunjuk gazebo yang ada di bawah pohon mangga.
Kiara berjalan mendahului Elvano naik ke gazebo duduk bersila, dia melepas jaketnya karena gerah.
"Sebentar" ucap Kiara saat Elvano juga mendudukkan badannya di samping Kiara.
Kiara berlari masuk ke dalam rumah, lima menit kemudian dia berjalan sambil membawa botol air dan juga cemilan.
"he. he. he.. otakku blank kalau tidak ada amunisi" ucap Kiara sambil meletakkan cemilan yang dia bawa.
Elvano tersenyum menggelengkan kepala, dia baru tahu kepribadian istrinya yang unik dan tak terduga.
"Dasar bocah" gumamnya pelan.
Kiara duduk kembali menghadap laptopnya.
"Eeh! tunggu! tunggu! sepertinya ada yang kurang" Kiara terlihat sedang berpikir "aah iya!" Kiara beranjak masuk lagi dan keluar dengan membawa White board kecil lengkap dengan stand nya.
Kini semua lengkap, Kiara mengeluarkan board marker dari dalam kantong.
Elvano hanya menggeleng melihat tingkah Kiara yang seperti akan melakukan presentasi.
"Well! apa ada lagi?" tanya Elvano takut tiba-tiba terpotong lagi gara-gara ada yang ketinggalan.
"Ku rasa sudah cukup" ucap Kiara santai.
"Baiklah! kita mulai dari mana?" tanyanya tanpa merasa bersalah
"Oh my God!" Elvano menepuk keningnya, dia yang menunggu penjelasan Kiara tentang proyek yang Kiara buat malah si empunya bertanya.
"Oh iya iya maaf, hanya bercanda" ucapnya enteng.
" Lihatlah desainku, yah walaupun tak sebagus profesional. lihat perbandingannya,
desainmu hanya ada resto, kolam renang dan tempat gym saja dan itu hanya untuk pasangan muda saja." ucapnya lalu berdiri, Kiara mulai mencorat coret white boardnya.
"Sebelum kita membuat rancangan harusnya kita menentukan target kita, kalau aku targetku akan mencakup semua tidak hanya kalangan muda" Elvano hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda dia setuju.
"Jadi resort ini akan berada diantara kebun teh dan air terjun, Pesona alam yang menyajikan pemandangan kebun teh yang terbentang luas Udaranya sejuk tentu cocok untuk liburan bersama keluarga. Selain menyediakan fasilitas yang sudah disebutkan tadi sebaiknya kita menambahkan play ground untuk anak-anak. Selain itu juga akan ada penyewaan sepeda untuk berkeliling area kebun teh " Kiara menjeda sejenak
Elvano terpesona dengan cara Kiara mempresentasikan ide-idenya,
"Oh iya Kita juga akan menyediakan perahu untuk rafting, bagaimana menurutmu" Elvano tidak merespon dia masih dalam mode terpesona.
"Hallo bang bule, ish jadi dari tadi aku ngomong sendiri " geram Kiara.
"a-oke deal" jawab Elvano tersadar dari lamunannya.
"Apa kau tidak mendengarkan ku?" tanya kiara dengan nada kesal.
"Tentu saja aku mendengarmu, hanya saja aku tidak percaya kau bisa mempresentasikannya dengan sangat baik, bahkan mengalahkan lulusan terbaik luar negeri" Elvano mencoba membela diri
"Sudahlah intinya seperti itu ideku" Kiara membereskan Laptopnya.
"Oke deal, aku sangat sangat setuju dengan gagasanmu" ujar Elvano
"Baiklah jadi kapan kau merealisasikannya" tanya Kiara penasaran.
"Secepatnya! karena aku sudah menemukan pemilik lahan tersebut yang tak lain adalah istriku sendiri, aku akan segera menghubungi Johan untuk membuat kontrak kerja sama ini, bagaimana?" ujar Elvano.
"Oke deal!" jawab Kiara. Awalnya dia menolak tapi setelah dipikir-pikir jika lahan kosong itu di jadikan resort itu akan bermanfaat bagi orang lain. dan untuk menciptakan lapangan kerja juga untuk warga sekitar. tentu saja dengan berbagai macam pelatihan terutama bahasa, karena targetnya selain turis lokal mereka juga akan menarik turis Manca.
membayangkan itu Kiara sudah senyum-senyum sendiri, memandang Kiara tersenyum sendiri membuat Elvano mengernyitkan kening.
"Kenapa dia? mungkin karena gagasannya aku terima dia jadi bahagia sekali" gumam Elvano dalam hati.
"Aku tidak bisa membayangkan kalau nanti disini banyak turis manca ganteng-ganteng kayak oppa-oppa Korea,, aah senangnya Lihat pemandangan indah" guman Kiara dan dapat di dengar oleh Elvano.
"Apa!! aku pikir dia bahagia karena idenya aku terima" gumam Elvano mendung
"Apa suamimu ini kurang ganteng" Celetuk Elvano.
"Yah kau kan mau pergi, jadi hilang satu tumbuh seribu" ucapnya enteng, wajah Elvano semakin mendung.
"Aku pikir dia akan sedih kalau ku tinggal" Elvano mendengus lalu beranjak masuk.
"Dia kenapa?" tanya Kiara bermonolog sambil memakan cemilannya.
Kiara kembali mengotak-atik laptopnya dia memeriksa informasi tentang pengumuman lolos tidak dia masuk universitas. tiba-tiba terbesit di benaknya untuk memeriksa informasi tentang Elvano dan mengetik nama Elvano di kolom search. hanya muncul sebuah foto dan beberapa ulasan saja.
"Huh! dasar orang kaya, apa-apa di hidden" Kiara menggerutu, sebenarnya bukan hal yang sulit untuk Kiara mencari informasi tentang keluarga Elvano hanya saja mungkin belum saatnya.
tidak terasa sudah cukup lama Kiara berada di luar, matahari sudah berada di atas kepalanya. Kiara merebahkan badannya, semilir angin membuatnya tertidur, mungkin karena terlalu bersemangat sampai dia kelelahan.
Elvano keluar dari kamar berpapasan dengan nenek Astri
"sudah waktunya makan siang dimana Kiara?" tanya nenek Astri
"Mungkin masih di luar nek, aku akan memanggilnya" ucap Elvano berjalan keluar
Sampai di halaman Elvano tidak melihat tanda-tanda adanya orang di gazebo, karena tertutup langkan jadi Elvano tidak melihat Kiara.
Elvano menghempaskan nafas saat mendekati gazebo
"Ternyata dia ketiduran, pantas saja tidak kelihatan" gumam Elvano, dia hendak membangunkan Kiara tapi tidak tega di tatapnya wajah cantik Kiara.
"Apa nanti kau akan merindukanku?" gumam Elvano.
"Hei anak muda sedang apa kau?" terdengar suara bariton dari belakang Elvano.
"Glek"
"Kakek" gumam Elvano sontak berdiri menghadap kakek Bima.
"A-Aku membangunkan Kiara kek" jawabnya tergagap seperti habis ketangkap basah sedang berbuat mesum.
Kiara yang mendengar suara Elvano yang berbicara dengan Elvano sayup-sayup membuka mata, bangkit dari tidur sambil menguap.
" Aku ketiduran" ujar Kiara melihat jam di tangannya.
"Hei kalian berdua ayo masuk, aku sudah lapar" ucap kakek dan beranjak masuk meninggalkan pasangan suami istri.
"Kenapa tidak membangunkanku" ucap Kiara beranjak dari gazebo.
"Aku.." belum selesai Elvano menjelaskan Kiara sudah berlalu berlalu masuk rumah.
"Dasar istri durhakim, suami belum selesai ngomong udah maen pergi" umpatnya.
.
sukses untuk karyamu Thor ...
kasian Niel harus bersolo karir gagal deh .
minuman yg kau sajikan rupanya bikin si Niel harus berlama² dikamar mandi
🤣🤣🤣
duh moga berhasil di kejar dah