NovelToon NovelToon
Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Konglomerat berpura-pura miskin / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:15.7k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Akibat ditikung saudara kembarnya, Darren memilih keluar dari rumah mewah orang tuanya, melepas semua fasilitas termasuk nama keluarganya.

Suatu hari salah seorang pelanggan bengkelnya datang, bermaksud menjodohkan Darren dengan salah satu putrinya, dan tanpa pikir panjang, Darren menerimanya.

Sayangnya Darren harus menelan kecewa karena sang istri kabur meninggalkannya.

Bagaimana nasib pernikahan Darren selanjutnya?
Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dan mencari pengantin penganti?

Temukan jawabannya hanya di sini

"Dikira Montir Ternyata Sultan" di karya Moms TZ, bukan yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Menghilang tanpa jejak

Berita tentang Ajeng yang kabur pada hari pernikahannya setelah ijab kabul, masih menjadi gunjingan hangat di kalangan warga, dengan informasi yang menyebar cepat dari mulut ke mulut. Namun, Darren tampaknya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu.

Saat dia melewati banyak orang yang menatapnya dengan rasa iba dan prihatin, dia tetap tenang tidak menunjukkan reaksi apapun. Banyak dari mereka yang menyayangkan tragedi yang terjadi, tetapi Darren sepertinya sudah siap menghadapi situasi tersebut dengan kepala dingin.

"Mas Darren, yang sabar, ya. Ibu yakin Ajeng pasti akan menyesal telah meninggalkanmu di hari pernikahan," kata seorang ibu yang menghentikan Darren saat dia lewat di depan rumahnya.

Darren tersenyum tipis dan mengangguk kecil. "Terima kasih, Bu," jawabnya singkat, lalu melanjutkan perjalanannya tanpa banyak bicara.

"Kasihan sekali dia, udah baik, cakep, punya usaha sendiri. Kurang apa, coba," gumam ibu itu sambil menatap punggung Darren yang semakin menjauh.

"Mungkin menurut Ajeng, penghasilan Mas Darren kurang mencukupi. Cara pikir orang kan, beda-beda," timpal tetangganya.

"Iya, juga sih. Tapi kan, rezeki nggak ada yang tahu. Siapa tahu bengkel Mas Darren ke depannya berkembang pesat dan maju," kata si ibu, berusaha melihat sisi positifnya.

"Apa nggak bakal menyesal tuh, si Ajeng?" lanjutnya sambil menyebikkan bibirnya, seakan mencibir.

"Ya sudah, sih. Biarin aja, toh dia juga yang rugi. Kita cuma jadi penonton," tetangganya menambahkan, membuat keduanya lantas terkikik geli.

Darren tiba di bengkelnya, Bayu terkejut melihat kedatangannya dan langsung meninggalkan pekerjaannya. "Loh, Mas Darren, kok, sudah datang? Ini kan...?" Bayu menutup mulutnya dengan tangan, ragu untuk melanjutkan kalimatnya.

Darren tersenyum tipis. "Sebenarnya dari kemarin sudah ingin ke sini, tapi tidak enak sama yang lain. Di rumah nggak ngapa-ngapain malah suntuk," jawabnya santai.

"Gimana kabar bengkel? Ramai?" tanyanya, berusaha mengalihkan perhatian dari topik yang tidak ingin dibahas.

Bayu mengangguk, "Alhamdulillah, Mas. Semua pendapatan kemarin sudah saya catat dan uangnya ada," kata Bayu, sembari mengambil sesuatu dari jaketnya dan menyerahkannya pada Darren.

"Itu pendapatan kemarin, Mas."

Namun, Darren langsung mengembalikannya pada Bayu. "Ambillah, itu rejeki buat kamu. Kan, kamu yang kerja," katanya.

Bayu terlihat ragu, merasa tidak enak hati. "Lah, kok jadi begitu, Mas?"

Darren tersenyum lebar. "Ambillah, selagi aku berbaik hati," ucapnya santai.

Bayu akhirnya tersenyum dan mengangguk, "Terima kasih, Mas." Dia mengambil uang itu sambil cengengesan, membuat Darren menggelengkan kepala, merasa geli dengan tingkah Bayu.

"Terus apakah Mbak Ajeng sudah ditemukan, Mas?" tanya Bayu, rasa penasaran mengalahkan dirinya.

Darren hanya mengangkat bahu, seolah enggan membahasnya lebih lanjut.

Sikapnya itu justru membuat Bayu semakin penasaran. "Maksudnya bagaimana, Mas?"

Desakan Bayu membuat Darren menjawab seadanya. "Aku tidak tahu, karena aku tidak ikut mencarinya."

Bayu langsung kicep, sadar bahwa topik yang dibicarakan cukup sensitif. Dia tidak berani lagi mendesak, takut memperburuk suasana hati Darren.

Bayu bisa merasakan betapa sakit dan terhinanya perasaan Darren, terutama setelah apa yang terjadi di hari pernikahannya. Maka dia memilih untuk diam, membiarkan Darren menikmati waktunya dengan menyibukkan diri pada pekerjaan.

*

*

*

Di sisi lain, Pak Haris dan Bu Hasna, bersama seorang kerabat, berangkat sejak selepas sholat subuh untuk mencari Ajeng. Mereka berharap bisa menemukan keberadaan anak perempuannya tersebut yang kini entah di mana. Meskipun kondisi kesehatan Pak Haris belum sepenuhnya pulih, dia tidak bisa diam saja di rumah sementara anaknya belum ditemukan dan dibawa pulang.

Mereka memulai pencarian dari rumah Panji, kekasih Ajeng, tetapi tidak menemukannya di sana. Pencarian terus dilakukan hingga ke terminal dan stasiun, tanpa mengenal lelah. Mereka juga mendatangi teman-teman Ajeng, bahkan kantor tempatnya bekerja, berharap mendapatkan petunjuk. Namun, hasilnya nihil—Ajeng sepertinya tidak berada di tempat mana pun yang mereka datangi, membuat kekhawatiran Pak Haris dan Bu Hasna semakin memuncak.

"Bagaimana ini, Pak? Ke mana lagi kita harus mencari?" tanya Bu Hasna, khawatir.

Pak Haris menggelengkan kepala, "Aku tidak tahu, Bu. Ke mana lagi kita harus mencari Ajeng? Aku sudah tidak bisa berpikir jernih sekarang," jawabnya putus asa.

Pak Haris menyandarkan punggungnya di jok mobil, merasa lelah dan tak berdaya. "Ya Tuhan, ke mana lagi hamba harus mencarinya?" desisnya dalam hati, penuh kekhawatiran.

"Kenapa kamu tega melakukan ini, Jeng? Apa yang ada di pikiranmu?" gerutunya, lebih kepada diri sendiri, sambil memejamkan mata.

Bu Hasna memeluk suaminya, mencoba memberikan kekuatan. Air mata tak bisa lagi dibendung. Mereka hanya bisa berharap, suatu saat nanti Ajeng akan kembali ke pelukan mereka dengan selamat.

Pak Haris terdiam, pikirannya berkecamuk. Ke mana lagi dia harus mencari? Semua tempat sudah disisir, semua orang sudah ditanyai. Namun, Ajeng seolah menghilang tanpa jejak.

*

Mereka memutuskan untuk pulang, merasa bahwa pencarian hari ini belum membuahkan hasil yang diharapkan. Pak Haris tampak lelah, wajahnya sedikit pucat. Niken, yang berada di teras, segera menghampiri orangtuanya dan membantu ibunya membimbing ayahnya masuk ke dalam rumah.

Dengan sigap, Niken menuju dapur untuk membuatkan teh manis hangat bagi kedua orangtuanya. Setelah selesai, dia keluar dan meletakkan teh di meja, lalu bertanya dengan hati-hati, "Bagaimana, Bu? Ada yang melihat Mbak Ajeng?"

Bu Hasna menggelengkan kepala, raut wajahnya murung, lalu menghela napas panjang.

"Di mana, Nak Darren?" tanya Pak Haris, suaranya terdengar berat.

"Tadi setelah sarapan, Mas Darren pamit ke bengkel, Pak," jawab Niken. "Mungkin Mas Darren merasa bosan dan tidak ingin berada di rumah," tambahnya.

Pak Haris menarik napas dalam-dalam, dadanya terasa sesak. Rasa bersalah dan kegelisahan semakin menghantuinya. Setiap hembusan napasnya terasa menyesakkan, seolah beban di pundaknya semakin berat untuk ditanggungnya seorang diri.

1
Aditya hp/ bunda Lia
ketahuanlah ... biar cepet selesai masalah si Ajeng sama Darren ...
〈⎳ FT. Zira
mengendari sepeda motor????
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: udah ibu ganti,🤧
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
lebih pas "Bagaimana kabar Ajeng,Bu?" gak sih.
itu menurutku doang lho yaaa, ...🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
〈⎳ FT. Zira: lahh😅😅😅
total 4 replies
〈⎳ FT. Zira
mau di ajarin ilmu setinggi apa juga, kalo orangnya milih belok arah bisa apa?🤧🤧
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo
total 1 replies
Hendra Yana
di tunggu ya up selanjutnya
ora
Semoga aja. Biar nggak terombang-ambing Darren nya. Kasihan Darren, orang tuanya, juga orang tuanya Ajeng ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: betul
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Nar Sih
moga kali ini ajeng ketahuan ketangkap dan ngk bisa menghindar lgi🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: aamiin
total 1 replies
Nar Sih
moga usaha mu lancar ya daren ,bengkel mu bisa berkembang lebih baik lgi biar ajeng nyesell
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tp gak tahu dia nyesal atau enggak
total 1 replies
Dew666
🍦🍡
Kasih Bonda
next Thor semangat
ora
Nas Darren ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Aditya hp/ bunda Lia
waaah, ... ntar bengkelnya maju tau2 si nancy sama si Ajeng mendekat merapat lagi tuh 😂😂
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tenang aja👻
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: /Doubt//Doubt//Doubt//Doubt//Doubt/
total 1 replies
Hendra Yana
up lagi yah
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: besok mas bro, sabar ya👻
total 1 replies
ora
Ada yang halal malah milih yang haram😌😌😌
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo, ra nggenah
total 1 replies
ora
Kalau nggak bisa bilang baik-baik dong. Jangan begitu caranya ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 😜😜😜😜😜🤧🤧🤧🤧
total 3 replies
Aditya hp/ bunda Lia
apa si panji benar" sayang sama kamu jeng? atau cuma mau mainin kamu ntar kamu habis manis sepah di buang dah bun_ting terus ditinggalin ...
Aditya hp/ bunda Lia: Asiiiik ... 👍😘
total 4 replies
Aditya hp/ bunda Lia
dasar pasangan luknut semoga kamu menderita Ajeng ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🤧🤧🤧🤧🤧
total 3 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!