Transmigrasi Aurora

"Baik anak anak Ibu akan kembali ke kantor silahkan kalian kerjakan PR kalian jika ada PR, atau belajar jika ada pelajaran yang tidak di mengerti, ingat jangan bikin keributan, jika tidak" ucap Ibu Aneta seraya memasang ekspresi galak.

𝘎𝘭𝘦𝘬'

"Siap Bu👌" jawab siswa dan siswi serentak serta mengangkat ketiga jari mereka serentak membentuk oke.

Setelah kepergian Ibu Aneta, siswa dan siswi sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, ada yang berdandan, ada yang saling gibah, ada yang menulis surat cinta, ada yang saling rayu merayu, ada yang tiduran, ada yang menggunakan sapu sebagai gitar, ada yang pacaran, ada yang malu-malu kucing.

El yang melihat keseluruhan isi kelas hanya menggelengkan kepala dan menelungsupkan kepalanya keatas meja serta melipat kedua tangan nya, yang artinya dia bersiap akan tidur.

"Maklumi sikap anak-anak yaa, walaupun mereka semua absrud dan terkadang bikin geleng-geleng kepala tapi mereka semua baik kok" ucap Abila membalikkan tubuh nya kehadapan Sindy dan Laura yang berada di belakang nya di ikuti Aneska.

"Ah iya" ucap Sindy mengangguk

"Perkenalkan nama gue Abila Rezfan Azkadina, biasanya aku di panggil Abila, cantik or imut juga boleh hehe" ucap Abila memperkenalkan diri di sertai sedikit candaan dan kekehan, membuat Aneska memutar bola mata males dan di balas kekehan Sindy dan senyum tipis Laura.

"Gue Aneska Zoya Raveena, panggil aja gue Aneska" ucap Aneska yang juga memperkenalkan diri.

Laura memandang kearah depan, Abila yang peka langsung memperkenalkan nya.

" Dia Elvina Sandra Putri, anak-anak biasanya manggil dia El, dia memang seperti itu, dia tidak terlalu suka dengan kebisingan jadi lebih milih tidur dan dia juga orang nya tidak perduli dengan sekitar, walaupun bisa di bilang dia bucin sama salah satu wost wanted di geng Alaska Bruiser, tapi dia tidak pernah aneh-aneh kecuali kalo memang dia pengen deketin tuh cowok, apapun yang terjadi dengan tuh cowok orang pertama yang paling khawatir yaa si El" ucap Abila memperkenalkan El panjang lebar serta sedikit membicarakan kebiasaan El

El yang hanya melungsupkan kepala dan sebenarnya tidak tidur mendengar semua ucapan dari sahabat nya Abila tapi dia tetap memilih diam dan tetap dengan posisinya.

"𝘈𝘱𝘢 𝘪𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘶𝘤𝘪𝘯, 𝘨𝘢𝘬 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵" 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘌𝘭 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪

"Oh yaa" ucap Laura tak percaya gadis yang katanya dingin juga bisa bucin

"Uhm, nanti kamu bisa liat langsung kok" ucap Abila mengangguk dan tidak lama setelah terakhir dengan ucapannya terdengar salah satu siswi berteriak histeris

"Perhatian dan liat saja" ucap Abila antusias ingin membuktikan ucapannya di hadapan Sindy dan Laura setelah dia mendengar salah satu siswi yang berteriak jika Abian salah satu most wanted terluka saat tak sengaja tidak fokus dengan lawan main taekwondo.

~ 𝘒𝘺𝘢𝘢𝘢 𝘬𝘢𝘬 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘶𝘬𝘢

~ 𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘬 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯 𝘨𝘢𝘬 𝘩𝘢𝘵𝘪-𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘴𝘪𝘩

~ 𝘐𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳𝘢𝘯 𝘭𝘰𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘯𝘺𝘢

~ 𝘏𝘢𝘪𝘴𝘩 𝘨𝘶𝘦 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘩𝘰𝘣𝘪𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘣𝘪𝘬𝘪𝘯 𝘱𝘶𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢

Satu kelas menahan nafas setelah mendengar teriakan teriakan histeris dari pada siswi dan mereka serentak mengalihkan pandangan pada satu titik bangku yang di duduki cewek cantik yang sedang menelungsupkan kepalanya, Sampai-sampai mereka juga serentak menghitung mundur

10

9

8

7

5

4

Sudah sampai hitungan ke 4 tapi belum ada juga tanda-tanda akan ada sesuatu yang terjadi seperti yang sudah-sudah

"Kok dia gak gerak sih?" celetuk Abila bingung

"Biasanya walaupun tidur mati dia juga bisa dengar, telinga nya sangay sensitif jika menyangkut orang yang bernama Abian" ucap Aneska yang juga bingung

"𝘖𝘩 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘪𝘯𝘥𝘺 𝘥𝘢𝘯 𝘓𝘢𝘶𝘳𝘢

"𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘰𝘬 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢 𝘢𝘫𝘢, 𝘬𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘨𝘢" 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘚𝘪𝘯𝘥𝘺 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢-𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢

Mereka semua sibuk dengan pikiran mereka masing-masing

~𝘒𝘺𝘢𝘢𝘢𝘢𝘢𝘢 𝘒𝘢𝘬 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯 𝘧𝘰𝘬𝘶𝘴 𝘥𝘰𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘬𝘶𝘭 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩 𝘨𝘢𝘯𝘵𝘦𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘨𝘪

~𝘏𝘪𝘬𝘴 𝘩𝘪𝘬𝘴 𝘩𝘪𝘬𝘴 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘬 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘦𝘥𝘢

~𝘒𝘢𝘬 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵

Masih saja terdengar suara suara berisik yang berada di luar kelas El dkk, sampai ada suara benda yang terlempar serta terpental sampai ke luar kelas, membuat para penghuni kelas menahan nafas dan terkejut.

BRUK